NovelToon NovelToon
SETELAH KAU JANDAKAN

SETELAH KAU JANDAKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Penyesalan Suami
Popularitas:803.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mama Mia

Ina meninggalkan keluarganya demi bisa bersama Ranu, dengan cinta dan kesabarannya, Ina menemani Ranu meski masalah hidup datang silih berganti.

Setelah mengarungi bahtera selama bertahun-tahun, Ranu yang merasa lelah dengan kondisi ekonomi, memutuskan menyerah melanjutkan rumah tangganya bersama Ina.

Kilau pelangi melambai memanggil, membuat Ranu pun mantap melangkah pergi meninggalkan Ina dan anak mereka.

Dalam kesendirian, Ina mencoba bertahan, terus memikirkan cara untuk bangkit, serta tetap tegar menghadapi kerasnya dunia.

Mampukah Ina?
Adakah masa depan cerah untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Hari telah beranjak naik. Panas matahari sudah kian menyengat. Ina masih setia bergelayut manja di pelukan papanya, sedang nyonya Sukhana duduk bersama cucu yang baru dia ketahui setelah berusia sepuluh tahun.

Akhirnya hari ini Tuan Wasupati memilih tidak pergi ke perusahaan, setelah memberikan kabar dan beberapa perintah pada Rangga, asistennya. Dia masih belum puas melepas rindu dengan putri dan juga cucunya.

Tuan Wasupati berusaha memasok oksigen banyak-banyak ke dalam rongga paru-parunya. Pria tua itu merasa dadanya teramat sakit. Mendengar cerita dari sulungnya, jika ternyata selama ini si bungsu yang mereka sayangi, yang mereka besarkan dengan penuh cinta kasih, di tempat suaminya malah disia-siakan, diperlakukan layaknya pembantu, dan berakhir dikhianati juga. Ayah mana yang tak kan marah.

“Lalu apa rencanamu setelah ini?” Tuan Wasupati mengusap rambut putrinya penuh kasih.

“Masih belum ada rencana, Pa. Mungkin aku akan lanjut mengelola restoran bareng Jenong. Aku masih nunggu surat cerai dari Mas Ranu juga,” jawab Ina.

Tuan Wasupati menghela nafas berat, “Kenapa tidak belajar mengelola perusahaan saja. Papa ini sudah semakin tua. Siapa yang akan mengurus semua jika Kamu malah cari usaha lain?” ujar lelaki itu.

“Kan sudah ada mas Adam, Pa? Biar Mas Adam saja. Ina ngerasa itu bukan passion Ina.” Tolak Ina.

“Ibu, nanti Andri sekolah tidak?” Andri tiba-tiba teringat akan sekolahnya.

“Nanti tunggu Om Adnan urus kepindahan kamu dari sekolah lama dulu ya, setelah itu kita cari sekolah di sini.” Bocah itu menganggukkan kepala mendengar perkataan ibunya.

Adam beranjak dari tempat duduknya setelah memperhatikan penunjuk waktu yang melingkar di pergelangan tangan. “Ya sudah aku mau ke perusahaan dulu. Nanti sore atau kapan-kapan aku ke sini lagi.” Ucapnya.

“Yang, kamu masih mau di sini apa aku anter pulang?” tanya Adam sambil menoleh ke arah istrinya.

“Aku ikut pulang saja, sebentar lagi juga anak-anak waktunya pulang sekolah.” Nabilla menyusul berdiri kemudian mencium tangan Ibu mertuanya. “Kalau Andri mau nanti Andri bisa bersekolah bareng Revan sama Satria.” Sambil berjalan ke arah kursi di mana papa mertuanya duduk, Nabila memberikan ide.

“Billa pulang dulu, Pa.” Nabila berucap seraya mencium punggung tangan Papa mertuanya.

Tuling… tuling…

Bunyi dering panggilan yang berasal dari saku Adam, membuat langkah pria itu yang hendak beranjak keluar terhenti.

“Bi Hindun?” gumam Adam. “Bergegas pria itu menerima panggilan, kemudian mengaktifkan mode loudspeaker. “Iya, Bi? tanyanya.

“Ada teman Bibi yang tinggalnya bersebelahan dengan mantan mertuanya Ina. Dia bilang Bu Rahayu melarang anaknya untuk ngurus surat cerai. Katanya mereka sengaja ingin gantung statusnya Adik Kamu.”

“Kurang ajar!” Tuan Wasupati menggeram marah mendengar suara Bi Hindun.

“Andri ikut Oma ambil es krim, yuk!” Merasa pembicaraan akan sangat sensitif, nyonya Sukhana berinisiatif untuk membawa Andri menyingkir. Itu bukan pembicaraan yang pantas untuk didengar oleh bocah itu.

Andri menoleh ke arah ibunya, dan Ina pun mengangguk. “Boleh, tapi jangan banyak-banyak ya, Nak,” jawab Ina yang seolah mengerti maksud putranya.

“Bukannya itu malah aneh, ya? Katanya dia sudah nikah lagi kan?” tanya Adam.

“Iya, alasan lainnya karena mereka tidak mau keluar uang. Katanya biar Ina yang kelimpungan nyari uang untuk biaya perceraian.” Bu hindun menjelaskan apa yang dia dengar dari Bu Tutik.

“Kita yang akan mengajukan gugatan. Dia anggap apa kita. Mereka pikir uang segitu ada artinya untuk kita?” potong tuan Wasupati.

Berarti kita kembali lagi ke desa dong, Mas?” tanya Ina.

“Biar pengacara Papa yang urus. Kita datang pas sidang saja. Papa tidak suka niat mereka yang ingin menggantung statusmu!” Tuan Wasupati mengepalkan tangannya. Sudahlah dia marah putrinya disia-siakan, sekarang mereka ingin menggantung statusnya juga.

“Biar Adam saja yang menghubungi Om Radit, Pa. Sekalian Adam mau ke kantor.” Adan yang kembali duduk saat menerima telepon dari Bi Hindun sekarang berdiri lagi. Diulurkannya tangannya pada sang istri agar ibu dari anak-anaknya itu ikut beranjak.

“Biar Aku naik taksi saja lah, Mas. Kamu kan harus ke tempat pengacara juga.” Nabilla memberikan usul.

Adam menoleh mendengarnya. “Memangnya gak papa, Yank?” tanyanya.

“Kalo gak, biar supir Mama saja yang antar.” tawar Tuan Wasupati menyahuti.

“Ya udah, gitu aja, Yank. Biar supir aja yang anter. Daripada harus nunggu taksi. Nanti keburu anak-anak pulang. Bisa ngambek kalau tahu kita kesini gak ajak mereka.” Putus Adam. Nabilla pun menurut. Dan Adam segera berangkat ke kantor.

***

“Kok Kamu nurut aja sih, Mas? Pas ibu kamu nglarang ngurus surat cerai?”

Siska dan Ranu kini telah kembali pulang ke rumah Siska yang ada di kota. Istri muda Ranu itu masih merasa geram, karena suaminya hanya selalu menurut saja pada setiap ucapan ibunya. Sama sekali tak pernah punya pemikiran sendiri.

“Bukannya begitu, Sayang. Tapi menurutku apa yang diucapkan Ibu benar. Mengurus perceraian pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Paling tidak butuh biaya sebesar tiga juta. Daripada uang segitu dibuang untuk mengurus hal yang tidak penting, bukankah lebih baik kalau kita gunakan untuk sesuatu yang lain.”

Siska sama sekali tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya. Mengurus perceraian dia anggap tidak penting? Lalu bagaimana dengan keabsahan hubungan mereka setelah ini.

“Lalu kapan kita akan meresmikan hubungan kita? Aku tidak mau selamanya menjadi istri siri.” berada di rumahnya Siska mulai berani menyuarakan keinginannya.

“Memangnya harus Yank? Bukankah benar apa yang dikatakan ibu. Yang penting kita sudah menikah, walaupun hanya pernikahan siri. Yang penting sekarang aku sudah menceraikan Ina dan Kamu adalah satu-satunya istriku. Aku juga tidak akan mungkin mengkhianatimu.” Ranu menggenggam jemari tangan istrinya, agar wanita itu tidak marah lagi.

Bukan dia tidak ingin mengesahkan pernikahan mereka, tetapi masalahnya untuk sampai ke sana, akan banyak jalan yang harus dia lalui. Salah satunya dia harus mendapatkan izin dari Ina. Karena status mereka di pengadilan agama masih sebagai suami istri.

Sedangkan untuk menggugat cerai Ina, entah kenapa tiba-tiba dia tidak ingin. Bukan maksud untuk menggantung, bukan pula dia keberatan soal biaya. Akan tetapi tiba-tiba dia merasa tidak rela. Entah kenapa dia tidak mau jika nanti mereka berpisah lalu Ina menikah lagi. Entah kenapa dia merasa tidak rela jika Ina pada akhirnya akan menjadi milik pria lain. Dia ingin bersama Siska, tapi dia juga tidak ingin melepaskan Ina.

Mendengus kesal, menarik tangannya dari genggaman sang suami. Entah kenapa tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang janggal.

***

Beberapa hari kemudian di rumah Bu Rahayu.

“Pos.. pos…!” seorang kurir berteriak di depan pagar rumah itu.

“Siapa sih itu?” Ratna menggerutu kesal, ketika keasikannya bersantai ria di depan TV terganggu oleh suara teriakan orang di depan pagar.

“Sepertinya sih tukang pos Yank.” Sandy menjawab sambil tetap fokus pada layar ponselnya.

“Dek, lihatin dong!” seru Anton yang sedang makan karena dia baru pulang kerja, meminta Yuli untuk ke depan.

Mendengus kesal, tetapi Yuli beranjak juga. Padahal dia juga lelah baru saja pulang kerja. Memang seperti itulah mereka, pulang kerja mampir ke rumah ibunya untuk minta makan. Baru setelah itu pulang ke rumah sendiri.

“Ada surat untuk Mas Ranu, Mas.” Yuli meletakkan amplop berwarna coklat ke atas meja.

“Buat Mas Ranu?” Ratna yang merasa penasaran menyambar amplop tersebut. “Pengadilan agama!” Suara seruan Ratna otomatis membuat atensi mereka beralih padanya.

Anton meletakkan sendok yang dia pegang, kemudian berjalan cepat mendekat dan menyambar amplop tersebut. Merobek amplop pembungkus. Menelan ludahnya kasar membaca huruf demi huruf yang tercetak di atas kertas putih.

“Quina Salsabilla?” Anton menoleh ke arah semua yang ada di sana. “Gugatan cerai dari ke Quina Salsabila," ucapnya.

"Siapa Quina Salsabila?”

1
F.T Zira
definisi wanita akan di ratukan oleh orang yg tepat/Proud//Proud/
F.T Zira
yg penting bonus cair/Grin//Grin/
F.T Zira
yerserah... mami.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
tambah pasukan... eh maksudnya karyawan. tp yg bisa di percaya
Senja menanti
kasian arini
Uthie
coba melihat kedepan nya saja... perbaiki apa yg memang perlu diperbaiki.. peninggalan Arini adalah Rara 👍
Jenong Nong
inna harus bijaksana menyika masalah ini bukan salah rafi jg semua karena keadaan dn mungkin sdh takdir harus sprti itu jlnnya... ❤❤🙏🙏
Jenong Nong
inna sdh ada firasat.... ❤❤🙏🙏
Rabiatul Addawiyah
Harus lapang hati dan ikhlas ya Ina. untuk semua yg kamu rasakan di dlm hatimu setelah mendengar yg suamimu sampaikan.
〈⎳Mama Mia: hu um, Mami. aku cuma syedihh/Cry//Cry/
total 1 replies
Sri Rahayu
Rafi uda jujur pd mu Ina....jgn marah dan kesal sm Rafi kl dia jg akhirnya mencintai Arini, karena wkt itudia kecewa kamu menikah dgn Ranu...lanjut Thorr😘😘😘
〈⎳ Moms TZ
gak sanggup bayanginnya /Cry//Cry//Cry/
〈⎳ Moms TZ
mau jawab gmn kamu Raff
〈⎳ Moms TZ
modus dulu ya Mas?
〈⎳ Moms TZ
memijit plus plus
〈⎳ Moms TZ
asal bayarannya sesuai ya gak masalah
〈⎳ Moms TZ
ya enak klo suami ngerti hormon wanita kek gimana, yg gak ngerti loh aduh ...
〈⎳ Moms TZ
gpp ya Nong yg penting pembagiannya adil,
〈⎳ Moms TZ
kirain ada masalah apa, aku sampai baca ulang apa ada yg kelewat.
Nar Sih
ahir nya ina mengetahui semua nya ,sabar ina yaa mungkin semua nya udah takdir arini ,doa kan saja moga kmbran mu bahagia di atas sana
Marwiya Simamora
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!