Tidak pernah ada yang mengetahui tentang hubungan Bos antara Karyawannya. Mereka benar-benar sangat hebat menutupi tentang hubungan itu.
Akankah semuanya berjalan lancar sampai nantinya hubungan antara Bos dan Karyawan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjebak Dalam Salah Paham
Hari menjelang sore, sudah menunjukkan pukul jam 4 sore dimana semua para karyawan bersiap-siap untuk kembali kerumah masing-masing.
Tentu saja tidak untuk Laura, dia masih mengerjakan hukuman dari Atlas. Raut wajahnya benar-benar cemberut sekali.
Untuk Lara dia hanya mengeceknya kembali karena sebelum dikirim harus dicek terlebih dahulu agar tidak ada kesalahan.
Setelah beberapa menit dia telah selesai mengeceknya, kini Lara mengirimkan kembali ke-emailnya Atlas.
Lalu dia bersiap-siap untuk kembali ke apartemennya, dimana Lara sedang membersihkan dan merapikan mejanya tersebut.
Pandangan Laura kini tertuju kepada Lara yang sedang bersiap-siap untuk pulang, setelah Lara selesai dia pun melangkahkan kakinya untuk keluar dari kantor tersebut.
Tetapi dia malah dihadang oleh Laura.
" Lo jangan pergi, sekarang kerjain tugas gue"
Tatapan Lara sangat tajam sekali kepada Laura, dia merasa Laura benar-benar membuatnya sangat jengkel sekali.
" Itu bukan tugas gue, dan lo harus mengerjakannya jadi sekarang minggir sebelum gue ngehajar lo" kata Lara dengan sangat tajamnya
Laura mendekat kearah hadapannya Lara, kini tatapan mereka saling bertemu.
" Lo berani sama gue?" kata Laura dengan menentangnya
" Buat apa gue takut ha? Lo kira selama ini gue diam hanya karena takut? Sorry ya gue gak takut hanya malas saja mencari masalah apa lagi orang kayak lo"
Laura mengepalkan tangannya, dia benar-benar sudah merasa sangat kesal sekali. Dia mencoba untuk ingin nampar wajahnya Lara. Tetapi kesempatan itu tidak bisa dia lakukan.
" Berani kamu menyentuh dia maka tangan kamu akan hilang Laura" kata seseorang dari arah belakang
Lara dan Laura menoleh kearah belakang, pria itu mendekat kearah mereka berdua. Dimana tatapan Laura semakin tajam.
" Itu bukan urusan lo Gabriel, mending li pergi aja deh"
Pria itu adalah Gabriel, pria yang menyukai Lara sekian lamanya dia dibagian pergudangan kantornya hanya bersampingan dengan Lara.
Dimana Gabriel menggandeng tangannya Lara sehingga membuat wanita itu sangat terkejut. Dia mencoba untuk melepaskannya namun Gabriel semakin memperkuat genggamannya.
" Gabriel, tidak baik dilihat orang jika kamu menggandeng tanganku seperti ini" kata Lara mencoba untuk menegurnya
" It's okey Lara, semua orang sudah pulang hanya tinggal kita bertiga saja lagi"
Bukan masalahnya dengan orang-orang yang ada dikantor ini, tapi Lara takut jika Atlas melihatnya maka akan membuat perkara dalam hidupnya nanti.
" Gabriel, tolong lepaskan tanganku" kata Lara dengan nada kecilnya
Tetapi Gabriel tetap dengan pendiriannya yang masih saja menggenggam tangannya Lara.
" Udah deh, capek gue ngelihat lo berdua" kata Laura dengan kesalnya
" Gue lebih capek ngelihat cewek kayak lo yang selalu mencari masalah kepada orang"
" Apa maksud lo ha?" bentak Laura dengan kesalnya
Gabriel tidak menghiraukan apa yang dikatakan Laura, kini dia menarik tangannya Lara untuk pergi.
Jantung Lara benar-benar berdebar, karena dia takut Atlas akan salah paham jika melihatnya. Saat mereka melewati Laura dengan sengajanya Gabriel menyenggol Laura sehingga membuatnya terjatuh.
Hal itu membuat Lara terkejut, dia sangat bingung dengan situasinya sekarang. Laura merasa kesakitan dibagian pantatnya.
" Tunggu saja lo Lara" teriak Laura dengan kesalnya
Dimana Lara yang ingin lepas dari genggamannya Gabriel, dia benar-benar sangat takut sekali saat Atlas melihatnya bersama Gabriel.
" Gabriel, kamu boleh melepaskan tanganku sekarang juga kita sudah melewati Laura"
" Tidak, aku akan mengantarmu hingga lantai utama"
Lara sangat ketakutan karena dia tau bahwa Atlas belum keluar dari ruangannya, dengan kasarnya Lara menghempaskan tangannya sehingga membuat Gabriel terkejut dan melepaskannya.
" Sudah cukup Gabriel, aku bisa pulang pergi sendiri"
Gabriel mendekat kearah Lara, lalu dia menjepit Lara tepat didinding samping Lift tersebut. Gabriel yang menjulang keatas membuat Lara menjadi terkepung.
" Apa kamu benar-benar tidak bisa membuka hatimu untukku Lara?" tanya Gabriel dengan nada seriusnya
" Maaf Gabriel, aku tidak bisa jadi tolong minggir aku harus pulang" jawab Lara sambil mendorong Gabriel
Gabriel menarik tangannya Lara lalu menjepitnya keatas tepat diatas kepalanya Lara, hal itu semakin membuat Lara sangat ketakutan.
" Gabriel lepaskan aku" teriak Lara dengan nada takutnya
" Maafkan aku Lara, tapi sepertinya aku harus membuatmu sadar dengan perasaanku kepadamu"
Gabriel menunduk sedikit, lalu dia mendekatkan wajahnya ke wajah Lara. Lara membuang wajahnya dengan tubuh yang sangat gemetar sekali.
Dia tidak tau jika Atlas melihatnya maka pria itu akan salah paham. Semakin Lara membuang wajahnya semakinnya wajah Gabriel mendekat.
Tiba-tiba.
" Apa yang kalian lakukan?" tanya Atlas saat tiba disana
Lara dan Gabriel menoleh, raut wajah Lara seketika berubah menjadi panik dan ketakutan namun Gabriel hanya santai saja.
Raut wajah Atlas seketika berubah menjadi sangat marah, tangannya mengepal sehingga jari-jarinya memutih.
semangat up lagi thor