Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.pergi kediaman orangtua Tika.
"Eh anak Ibu sudah bangun ternyata," ucap Tika saat sudah sampai di kamar, sambil menatap putrinya yang sedang asyik memainkan boneka barbie kasayangannya.
"Tentu saja sudah Bu. Tadinya Chika juga mau keluar menemui Ibu, tapi Chika males jadi main saja dengan barbie kasayangan," Chika sambil memeluk boneka kesayangannya.
"Mmzz gitu ya sayang," ucap Tika lalu duduk di ranjang di samping putrinya."Oya sayang, apakah kamu lapar?" tanya Tika sambil mengusap lembut rambut putrinya.
"Tentu saja Chika lapar, pingin makan Bu hehe," ucap Chika sambil nyengir kuda.
"Ya sudah kalau begitu, ayo kita makan."
"Emangnya sudah ada ya Bu, menu makanannya?" tanya Chika terhadap Ibunya.
"Tentu saja ada sayang. Ketika kamu tidur, Ibu tadi memasak di dapur. Dan sekarang tinggal kita makan." Jawab Tika.
"Oke Bu."
Chika dan Tika pun beranjak dari ranjangnya, lalu keluar dari kamar tersebut dan berjalan menuju meja makan.
Tika dan Chika pun kini sedang menikmati makanannya.
"Wah Bu nikmat sekali makannya." ucap Chika kini sedang memakan daging ayam goreng (ala upin ipin).
"Anak Ibu suka sekali makan ayam gorengnya."
"Tentu saja harus suka kan, upin ipin saja tiap hari makan ayam gorengnya Bu."
Tika pun hanya menggelengkan kepalanya saat melihat ulah putrinya, lalu tersenyum dan kemudian berkata,"oya sayang, kamu kangen enggak sama nenek?"
"Kangen banget Bu, sudah lama tidak ketemu sama nenek Lily, Bu. Apa kabarnya sekarang Nenek ya, Bu." ucap Chika sambil menatap Ibunya.
"Tentu saja kabar nenek baik kok, tadi ada nelpon sama Ibu."
"Kenapa Ibu tidak bangunin Chika? padahalkan Chika ingin ngobrol sama sama nenek. Chika kangen banget sama nenek."
"Mmzz ... gimana kalau kita main ke rumah nenek?" tanya Tika terhadap putrinya.
"Serius Ibu mau ngajakin Chika ke rumah nenek?" tanya balik Chika.
"Tentu saja serius sayang, gimana mau enggak main ke rumah nenek? Kalau enggak mau juga, enggak apa-apa kok." ucap Tika sambil menatap wajah cantik putrinya.
"Tentu saja mau lah Bu. Kapan kita main ke rumah neneknya, Bu?"
"Setelah beres makan, kita langsung ke rumah nenek gimana?"
"Setuju Bu. Hore ... akhirnya Chika akan ketemu sama nenek Lily, dan Kakek Efendy." ucap Chika merasa senang.
Tika pun tersenyum, dan ikut merasa senang juga.
'Kamu adalah penyemangatku Nak, Ibu kuat, dan tegar karena dirimu Nak. Ibu akan lakukan apapun demi kamu Nak, yang penting kamu senang dan bahagia. Terima kasih Tuhan, engkau telah hadirkan malaikat cantik untukku.' gumam Tika di dalam hati, dan merasa bersyukur.
Mereka pun kini sudah selesai makannya. Lalu beranjak dari tempat makan tersebut.
"Oya sayang, kamu tunggu dulu di ruang tamu, Ibu mau ambil dulu tas." ucap Tika terhadap putrinya.
"Baiklah Bu." Jawab Chika sambil berjalan menuju ballroom. Sedangkan Tika berjalan menuju bedroom untuk mengambil tas miliknya.
"Ya sudah, ayo sayang kita berangkat." Ajak Tika terhadap putrinya yang kini sudah berada di ballroom.
"Ya sudah ayo Bu."
Tika dan Chika pun berjalan menuju mobil miliknya, setelah sampai kemudian masuk ke dalam mobilnya. Dan saat semuanya sudah siap, dengan segera Tika pun menjalankan mobilnya, pergi meninggalkan rumahnya dan berjalan menuju kediaman rumah orang tua Tika.
********
Dua jam kemudian .
Mobil yang di kendarai Tika pun kini sudah sampai di kediaman orangtua. Dengan segera Tika dan Chika pun keluar dari mobilnya dan berjalan ke dalam rumah.
"Nenek .... " panggil Chika saat melihat Lily yang kini sedang berada di dalam ballroom, lalu berjalan menghampiri Lily.
"Eh cucu Nenek, apa kabar sayang?" tanya Lily terhadap Tika.
"Baik kok Nek." Jawab Chika kemudian memeluk Lily.
"Syukurlah kalau begitu Nak, cucu Nenek makin cantik saja nih," puji Lily terhadap cucunya.
"Tentu saja cantik kan, Ibunya juga cantik jadi nurun sama Chika deh." ucap Chika sambil tersenyum kepada lily.
"Cucu Nenek sudah pintar menjawab sekarang ya." ucap Lily sambil menguraikan pelukannya, dan mengusap lembut rambut Chika.
"Harus dong Nek."
"Kakek? Apa kabar kakek?" tanya Chika saat Efendy tiba-tiba datang menuju ballroom.
"Baik kok Nak, cucu Kakek makin cantik dan gemes nih," ucap Efendy kemudian mengendong Chika, dan mencubit pipi gembulnya.
"Kakek sakit tahu," ringis Chika terhadap Efendy.
Efendy pun hanya tersenyum terhadap cucunya saat melihat tingkahnya yang menggemaskan.
Karena Tika dari tadi diam saja, Efendy dan Lily pun dengan bersamaan menatap Tika, dengan tatapan yang susah di artikan.
bersambung ...