NovelToon NovelToon
Perjanjian Dengan Iblis

Perjanjian Dengan Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shina Yuzuki

Apa arti hidup bagi Ashkar...

Sepanjang perjalanan di kehidupan ini, tidak ada hal baik terjadi...

Seakan dunia tidak pernah menerima dirinya...

Keadilan tidak pernah datang untuk menyelamatkan...

Dan orang-orang hanya menganggap bahwa hidupnya adalah kesalahan...

Memang apa yang salah dengan hidup sebagai seorang pengangguran...

Hingga kematian datang dan iblis memberi penawaran...

"Bantu kami mengalahkan para pahlawan...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penawaran

Setelah mendapat perawatan khusus dari iblis tua Suh, Ashkar berniat untuk segera kembali ke asrama karena malam sudah cukup larut.

Namun setelah dia keluar dari rumah Tuan Suh, Ashkar melihat Reu masih berdiri di halaman luar seperti sedang menunggu perawatannya selesai.

"Aku mendapat laporan dari pemburu lain kalau batu energi di semua mayat an jing hutan sudah lenyap." ucapnya.

Ashkar tersenyum pahit karena pertanyaan Reu secara langsung ditunjukkan kepadanya..."Soal itu."

Tapi tujuan Reu bukan untuk menyalahkan Ashkar atas kerja kerasnya sendiri.... "Baiklah, aku mengerti, kau menyimpan batu energi itu sendiri."

"Tentu saja, aku yang mengalahkan semua An Jing hutan itu, sangat sulit dan menyakitkan, aku tidak mungkin merelakan batu energi diambil oleh iblis lain." perjelas Ashkar.

"Pada dasarnya kau memang berhak memiliki semua batu tersebut, tapi iblis lain yang mencoba mencari keuntungan, tentu tidak akan senang." Ungkap Reu karena tahu isi pikiran para iblis lain.

"Apa-apaan mereka, aku tidak mau memberikannya."

"Tapi kau harus berhati-hati, iblis adalah sosok pencemburu dan iri kepada siapa pun, saat mereka tahu kau menyimpan batu-batu itu untuk diri sendiri, bisa saja mereka melakukan hal buruk kepadamu." Reu pun memberi peringatan.

sedikit melirik Reu..."Apa kau juga termasuk."

"Tentu saja, tapi aku masih memikirkan tentang harga diri." Jawaban Reu terdengar tegas.

Baru pertama kali dia mendengar seekor iblis memiliki harga diri, sedangkan iblis yang menipu Hawa untuk melampiaskan dendam kepada Adam atas dasar penolakan perintah tuhan sejati, sehingga keduanya harus di usir dari surga.

Itu jelas tidak ada harga dirinya sama sekali.

Di dalam perjalanan menuju Asrama bersama Reu.

Ashkar memikirkan tentang perkataan iblis tua Suh, perihal dirinya yang belum pernah melatih kemampuan sihir. karena hal itu juga Ashkar kehilangan kesempatan untuk menjadi iblis kelas atas.

"Reu, apa kau bisa mengajariku tentang ilmu sihir ?." Tanya Ashkar.

"Aku tidak memiliki waktu untuk itu, dan juga, kau bisa mengalahkan enam an jing hutan sendirian, harusnya kau sudah cukup kuat." Jawabnya.

Sejenak Ashkar memasukkan tangan ke dalam celana dan mengeluarkan satu benda yang jelas sangat berharga untuk dijadikan imbalan.

"Bagaimana jika aku berikan satu batu energi yang aku punya." Ashkar memberi penawaran.

Sedikit Reu melirik, namun itu masih belum membuatnya tertarik, meski pun batu energi dari An jing hutan memiliki kualitas rendah, tapi masih terbilang layak jika dikonversikan menjadi uang.

"Tiga, aku akan mempertimbangkannya." Reu menaikan harga.

"Kau terlalu serakah ?." ketus Ashkar.

"Kau tidak bisa tawar menawar untuk mendapatkan jasa pelatih ilmu sihir secara pribadi." jawabnya.

Ucapan Reu memang benar, Ashkar tidak memiliki siapa pun yang bisa diandalkan untuk mengajarinya ilmu sihir. Diantara iblis lain kenalan Ashkar di desa Ers han, Reu satu-satunya sosok dengan kelayakan sebagaimana dia adalah salah satu jenius di generasi sekarang.

"Baiklah tiga, aku setuju." Ashkar tidak banyak memikirkan untung dan rugi, karena dia memang berpikir melatih sihir.

Hanya saja, desa Ers han tidak banyak iblis yang berbakat dalam hal sihir, mereka bisa menggunakannya tapi sebagai kemampuan dasar.

Sedangkan Reu telah diakui memiliki bakat sihir di atas rata-rata, jadi dia jauh lebih kompeten daripada meminta iblis random untuk mengajarkan Ashkar.

Ashkar merogoh kembali ke dalam celananya dan mengeluarkan dua batu energi lain sebagai bentuk pembayaran. Reu menerima permintaan Ashkar sehingga kesepakatan pun terjadi.

"Apa kau mencium bau busuk ?." ucap Reu mengendus ke tubuhnya sendiri.

"Mungkin hanya perasaan mu saja."

Paling tidak Reu tidak menanyakan tentang dimana tempat Ashkar menaruh batu energi, sedangkan kalau disadari celana yang dia gunakan tidak memiliki saku.

*******

Saat Ashkar memasuki Asrama, dia segera mendatangi Ron yang kini tergeletak lemah dengan posisi tengkurap karena luka di punggungnya masih basah oleh darah.

Ron melihat Ashkar dengan wajah pucat menahan sakit luar biasa, meski kemampuan regenerasi bekerja untuk memperbaiki luka, tapi semua berjalan lambat. Dia akan kembali normal setelah empat hari istirahat.

"Ash, apa kau baik-baik saja." tanya Ron khawatir.

"Kau bertanya tentang keadaan ku, tapi kau sendiri seperti akan mati." Balas Ashkar sedikit mengejek.

"Jangan bicara hal buruk, aku tidak akan mati untuk beberapa ratus tahun ini." Ron tertawa kecil dengan ekspresi yang terlihat kesakitan.

"Kau bisa melihatnya, aku kembali dengan selamat, walau pun tanganku harus di sambung kembali." Jawab Ashkar mengangkat lengan yang sudah kembali normal.

Tentunya Ron tidak bisa untuk tidak kagum, dia sudah memikirkan kemungkinan terburuk kalau Ashkar tewas dan menjadi makanan An jing hutan. Namun mengetahui dia kembali dengan selamat, itu sudah menjadi keajaiban.

"Untungnya kau berhasil pergi untuk meminta bantuan, jika tidak maka, ya kau bisa bayangkan sendiri." Ashkar tidak lupa berterimakasih.

"Aku tahu, kita masih beruntung kalau begitu."

Bisa saja Ron pergi tanpa pernah peduli soal keselamatan Ashkar, kematian satu atau dua iblis asing yang baru dikenalnya tujuh hari tidaklah menjadi keuntungan. Dia telah berusaha menahan sakit dari lukanya demi mencari pertolongan, ini menunjukkan bahwa Ron tahu bagaimana untuk bersikap selayaknya teman.

Keesokan harinya...

Kali ini Ashkar melakukan pekerjaan seorang diri tanpa ditemani oleh Ron, perihal kapak rusak pun dia harus meminta kepada mandor dan beralasan jika kapak miliknya rusak oleh An jing hutan kemarin sore.

Melanjutkan pekerjaan sebagai iblis penebang, Ashkar kembali mengayunkan kapak ke tempat yang menjadi tugasnya.

Setiap ayunan kapak dilakukan sekuat tenaga, benturan antara keduanya menggetarkan seluruh batang pohon dengan suara keras.

Beberapa iblis disekitar pun memperhatikan, meski Ashkar terlalu fokus untuk terus mengayunkan kapak, tanpa peduli soal mereka. Namun apa yang iblis-iblis itu pikirkan adalah kekaguman, hal luar biasa dimana Ashkar sedang lakukan.

Kapak terus menerus berayun, gemuruh suara menggema hingga ratusan meter jauhnya seperti sebuah ledakan, hanya seperempat jam kerja, dia sudah mengikis hampir seluruh batang pohon besi, jauh lebih cepat dari hari kemarin.

"Ini melelahkan..." Gumam Ashkar sendiri.

Barulah Ashkar sadar, bahwa kini berkumpul sepuluh iblis penebang pohon yang memperhatikannya dengan wajah kagum.

Semua itu tidak membuat Ashkar merasa nyaman...."Ada apa ?."

"Bocah, kau benar-benar kuat." Ucap salah satu iblis yang ada diantara mereka.

"Benarkah ?. Aku tidak berpikir begitu."

"Jika kau menganggap demikian, maka kami harusnya bisa menebang pohon ini cukup satu hari, tapi apa itu mungkin ?."

"Aku rasa mustahil." Ashkar pun tahu.

Ashkar hanya tidak ingin siapa pun memiliki ekspektasi tinggi terhadapnya.

Seperti... 'Kau kuat sekali... Baiklah, sekarang sudah saatnya menguasai dunia.'

Itu terlalu berlebihan bagi Ashkar, meski tujuan utama adalah mengalahkan sepuluh pahlawan atas mandat dewa jahat. Tapi untuk sekarang apa yang bisa diharapkan oleh mereka dari iblis penebang kayu.

"Kenapa kalian semua berkumpul, kembali bekerja."

Seekor iblis yang memiliki postur tubuh besar dengan perut berlipat tiga datang ke tempat semua iblis berkumpul, dimana pekerjaan mereka kini terbengkalai karena sibuk melihat Ashkar bekerja.

Dia adalah Sao, seekor mandor, iblis yang diberikan tugas untuk memantau kondisi dari para pekerja, meski pun mereka diberi upah dengan menghitung jumlah pohon, tetap saja mereka harus mematuhi peraturan.

"Lihat pak mandor, iblis muda ini...."

"Memang apa yang menarik." Mandor Sao tidak tertarik untuk tahu alasan mereka.

"Dia sangat kuat, hanya dua hari, pohon besi ini sudah hampir ditenbang olehnya."

"Jangan bercanda, kalian sendiri pun tahu kalau pohon besi luar biasa keras."

"Apa untungnya jika kami bercanda pak." balas iblis lain.

"Kau benar, bahkan jika kau berbohong, aku bisa memotong upahmu nanti." Ancam mandor Sao.

"Jangan seperti itulah pak."

Para iblis memberi jalan kepada Mandor Sao untuk melihat kerja Ashkar, dan memang benar ucapan dari salah satu pekerja sebelumnya.

Jika Ashkar yang baru bekerja selama tujuh, kini sudah mengikis seluruh batang pohon dalam waktu yang lebih singkat.

1
Yurika23
aku mampir ya Thor.
oiya kapan2 mampir di ceritaku ya..."Psikiater,psikopat dan Pengkhianatan" makasih...
Raizelparlindungan
beda tipis namanya sama penjahat kelamin ASKAR🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!