NovelToon NovelToon
Pendekar Naga Giok

Pendekar Naga Giok

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Kultivasi
Popularitas:32.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lazuardi aqbar

Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perpisahan

"Oh...kau sekarang lelah? baik aku akan membawamu ke goa, asalkan kau memohon padaku dan meminta maaf atas apa yang telah kau lakukan selama ini padaku!!" hardik putri Yan Chi.

"Dasar putri manja, aku tak akan menjatuhkan harga diriku untuk memohon maaf ataupun mengemis pertolongan darimu, karena aku tak bersalah. Ku kira kau bisa menjadi teman ku tapi nyatanya aku salah. Pergilah putri manja dan keras kepala, aku bisa ke goa tanpa bantuanmu," ucap Thien Yu dan berupaya bangkit berdiri.

"Baik jika itu maumu, aku akan pergi!!" jawab putri Yan Chi dan melesat pergi meninggalkan tempat itu.

"Sebelum malam aku harus sudah berada di dalam goa, ini demi keselamatan ku," bisik Thien Yu.

Dengan gontai Thien Yu terus berjalan memasuki hutan, berkali kali Thien Yu terjatuh ketanah dan berusaha bangkit kembali untuk meneruskan perjalanannya menuju goa.

Dari kejauhan putri Yan Chi yang melihat perjuangan Thien Yu menjadi tak tega, "Pemuda itu memang tak mempunyai tenaga, berjalan pun begitu sangat sulit baginya, aku akan membantunya," batin putri Yan Chi.

"Kemari kan tangan mu!!" ucap putri Yan Chi ketus.

Thien Yu memandang sang putri saat menarik tangannya. "Ternyata ada kebaikan juga di dirimu putri manja," ucap Thien Yu.

"Jangan banyak bicara, atau tubuhmu yang lemah ini akan ku banting ketanah," jawab sang putri.

Thien Yu hanya tersenyum melihat tingkah putri Yan Chi yang sukar di tebak jalan pikirannya.

Setelah sampai di dalam goa, Thien Yu segera melakukan meditasi, sementara sang putri melesat pergi ketempat di mana kotak penyimpanannya terjatuh. Tapi sebelumnya putri Yan Chi memasang segel perlindungan di depan goa.

Setelah dua hari Thien Yu melakukan kultivasi, pada akhirnya diapun tersadar. Dengan perlahan lahan Thien Yu membuka matanya, dan merasakan energi di dalam tubuhnya telah pulih seperti biasanya.

"Kau belum pergi?" tanya Thien Yu yang melihat putri Yan Chi tengah membawa 4 ekor ikan segar yang di dapatnya dari danau.

"Aku tak tega meninggalkanmu, ayo bantu aku untuk membuat api, tentunya kau sudah lapar bukan!? perintah sang putri balik bertanya.

Walaupun dengan kesal, Thien Yu pada akhirnya membantu sang putri untuk membuat api, agar ikan yang telah di dapatkannya dapat segera di panggang.

"Dari mana kau mendapatkan baju wanita itu? tanya Thien Yu yang melihat baju wanita telah terpakai di tubuh sang putri.

"Aku menemukan kotak penyimpanan ku yang terjatuh," jawab nya singkat.

"Ini makanlah," ucap putri Yan Chi sambil memberikan 3 ekor ikan panggang kehadapan Thien Yu.

"Enak juga jika mempunyai istri, lapar ada yang nyiapin, mau ini dan itu ada yang melayani, hai putri manja mau kah kau jadi istriku?" tanya Thien Yu menggoda sang putri.

"Jangan macam macam ya..!!, sampai kapan pun aku tak akan mau dengan mu, ingat aku adalah tuan mu, aku yang membayar kau untuk mengurus kuda kuda ku, mau jadi apa aku jika kau menjadi suamiku, ibu ratu pasti akan murka padaku!!" jawab putri Yan Chi dengan bersungut sungut.

"Jika aku kaya, ganteng, dan juga seorang pangeran gimana?" tanya Thien Yu yang terus menerus menggoda sang putri.

"Jangan bermimpi, walaupun kau ganteng, dan seorang pangeran aku tak akan tertarik padamu, aku masih ingin bebas menikmati masa mudaku, kau harus tau itu," jawab sang putri.

Thien Yu mengangkat kedua alisnya, dan tersenyum manis pada sang putri.

"Siapa namamu? aku lupa," tanya putri Yan Chi.

"Thien Yu," ucapnya singkat.

"Sepertinya aku pernah mendengar namamu dan seperti tak asing bagiku, tapi ah...sudahlah, lebih baik kau makan ikan itu dan setelah itu kau bersihkan dirimu karena sudah dua hari kau tak mandi, bau mu begitu sangat menyengat," ucap putri Yan Chi dan pergi menjauh dari Thien Yu.

Thien Yu tak memperdulikan perkataan sang putri yang mengatakan jika dirinya bau, Thien Yu fokus pada hidangan ikan panggang yang ada di hadapannya. Dengan lahap Thien Yu menyantap ikan panggang yang tersaji karena perutnya memang sudah sangat lapar.

Setelah selesai memakan makanannya, Thien Yu segera pergi ke danau untuk membersihkan diri.

"Jika kau berada di dalam lelang waktu itu, kau pasti akan terkejut melihatku berada disini," batin Thien Yu.

Thien Yu segera memakai baju yang terdapat di dalam cincin ruangnya, dan memakai wangi wangian yang juga banyak terdapat di dalam cincin ruangnya.

Thien Yu yang dekil dan biasa biasa saja, kini menjelma bak seorang pangeran dari sebuah kerajaan besar.

Putri Yan Chi yang masih berada di dalam goa di kejutkan dengan ke hadiran seorang pemuda tampan di dalam goa.

"Pangeran arogan dari kerajaan Gerbang Naga, mengapa dia bisa berada di dalam goa ini?" batin putri Yan Chi bertanya tanya.

"Putri manja dan keras kepala, apa kau lupa dengan aku, pemuda bau, jelek dan miskin?" tanya Thien Yu.

"Kau...!! Thien Yu?" jawab putri Yan Chi balik bertanya.

"Tepat..!! Nilai seratus!!" jawab Thien Yu dengan tertawa kecil.

"Kurang ajar!! ternyata selama ini aku telah di permainkan olehnya," batin sang putri.

Setelah pertemuannya dengan Thien Yu yang telah berubah tampan, wangi dan berkarisma, membuat putri Yan Chi sangat gugup, karena harus berduaan di dalam goa dengan pemuda yang sederajat dengannya.

"Besok aku akan pergi, tapi sebelumnya aku akan mengantarkan mu kembali ke gerbang kota kekaisaran pheonix," ucap Thien Yu.

"Apakah kau akan ke kerajaan mu?" tanya sang putri.

Thien Yu hanya tersenyum mendengar perkataan dari putri Yan Chi, tak ada penjelasan yang akurat darinya.

"Mengapa jantungku berdetak kencang seperti ini, yang belum pernah kurasakan saat bersama seorang pemuda?. Ah.. mungkin ini akibat aku terlalu lelah," batin putri Yan Chi.

"Hai putri manja, mengapa kau melamun? apakah kau sedang mengagumi ketampanan ku?" goda Thien Yu.

"Enak saja siapa juga yang memuji ketampanan mu, aku hanya berfikir bagai mana dengan batu inti binatang roh yang telah ku kumpulkan ini? jumlahnya sangat banyak dan sangat berkualitas," jawab putri Yan Chi berbohong.

Putri Yan Chi segera mengeluarkan batu inti binatang roh para serigala cambuk api, yang kini jumlahnya mencapai ratusan buah.

"Aku tak memerlukan semua sumberdaya itu, baiknya untukmu saja," jawab Thien Yu.

"Aku tak mau semuanya, aku ingin kita berbagi," ucap putri Yan Chi.

"Baik jika itu maumu, aku ingin setelah kau berada di kekaisaran pheonix, kau utus seseorang untuk membawa semua sumberdaya itu ke klan Zhi, temukan kakak ku Feng Yu dan berikan sumberdaya bagian ku untuknya," jawab Thien Yu.

"Kau selau saja memerintah ku!" ucap sang putri.

Thien Yu hanya tersenyum mendengar perkataan sang putri, yang membuat putri Yan Chi menjadi salah tingkah.

Malam itu putri Yan Chi tak bisa tidur, dia sangat gelisah memikirkan perpisahan yang akan terjadi besok.

"Walaupun Thien Yu sangat menjengkelkan, tapi aku merasa nyaman dekat dengannya, tapi Ackh.. untuk apa aku memikirkannya, dia bukan siapa siapa bagiku," bisik putri Yan Chi.

*****

Pagi menjelang, setelah membersihkan diri dan sarapan pagi, kedua muda mudi itu melesat pergi meninggalkan goa.

Sore hari dengan berlari tanpa kenal lelah, merekapun tiba di depan gerbang kota.

"Putri manja, cukup sampai disini aku mengantar kan mu, dan sampai berjumpa lagi," ucap Thien Yu.

Terlihat putri Yan Chi menarik napas dalam dalam dan menghembuskannya keluar secara perlahan lahan.

"Thien Yu, maafkan atas perkataan dan prilaku ku padamu saat di goa, berhati hatilah dalam perjalananmu," jawab sang putri.

Thien Yu melambaikan tangannya dan segera pergi meninggalkan putri Yan Chi yang masih menatap tajam kearahnya.

Terdengar suara Thien Yu dari kejauhan. "Putri manja, aku ingin kau menjadi temanku!!" teriaknya.

"Aku juga ingin kau menjadi temanku pangeran arogan," bisik sang putri.

Setelah Thien Yu menghilang di antara pepohonan hutan, putri Yan Chi merasa ada yang hilang. Kebersamaan sesaat dengan Thien Yu di dalam goa, sudah cukup memberikan makna tersendiri bagi dirinya.

"Aku ingin melihat bagai mana rupa mu setelah kau datang kembali di ke kaisar phoenix, untuk melakukan pertarungan 3 tahun dengan pangeran Huang Qin," bisik putri Yan Chi sambil melesat pergi menuju gerbang kota.

1
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Pray/
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
Jarah dulu...kerajaaan pasirnya.../Ok//Ok/
Mahayabank
Terpaksa thin yu.../Facepalm//Facepalm/
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Mahayabank
Banyak orang yang tidak mengerti apa yang terjadi dalam video ini. Izinkan saya menjelaskan hal ini kepada Anda agar jelas.
...lihat selengkapnya
Mahayabank
/Good//Good//Good//Moon//Moon/
Mahayabank
gitu yah...
Ani Sumarni
Nambah daptar Calon Istri Thien Yu
Ani Sumarni
Semoga tak Akan terjadi sesuatu yang patal Pada Thien Yu
Dengan kutukan Mata Raksa Langit
Yang di ucapkannya
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
/Drool//Drool//Drool//Ok//Ok/
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
Habisi semua penghianat /Ok//Ok/
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
Pergi lah kalau bisa changmo.../Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!