Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.
Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.
ikuti kisah Kimeera disini yah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. JUAN VS SAM
Brakk!
Juan memukul meja di mana Sam berada.Membuat Sam agak kaget sambil menatap Juan dengan tatapan tajamnya,seolah melayangkan protes pada cowok itu.
"Kamu menipuku!"sentak Juan tajam.
"Berapa kerugianmu?"tanya Sam dengan gaya santai,seolah tak terpengaruh.
"Apa?eh aku lebih segalanya dari kamu!"bentak Juan tak suka.Ia mencengkram baju Sam kasar.
"Ya,tapi bukan dari hasil keringat sendiri kan?santai saja kawan"kata Sam menepis tangan Juan keras.
"Jangan mentang-mentang kamu anak orang kaya atau apalah sesuka hatimu bersikap.Kim adalah sahabatku jadi aku tidak suka kamu selalu mencari gara-gara dengannya!"timpal Sam lagi.
Juan tertawa meremehkan.
"Terus kamu mau apa?kamu bisa apa?"ucap Juan pongah.
"Tidak ada,cukup membuatmu harus memutari seluruh kota dan bahkan tak sempat makan seharian sudah cukup untukku.Hanya saja aku baru sadar jika otakmu masih belum cukup untuk tidak memikirkan balas dendam,iya kan?"balas Sam sambil tersenyum.
Juan mendengus kesal,ternyata Sam bahkan tahu soal dia kelaparan karena mencari motor Kim.
"Kim itu perempuan,dia tidak akan membalasmu dengan adu otot.Bahkan mungkin dia tidak berpikir untuk membalasmu.Hanya saja aku heran,apa sih sebenarnya motif kamu selalu mengganggu Kim?apa kamu punya dendam padanya atau kamu suka sama dia tapi tidak tahu bagaimana caranya untuk menunjukan perasaanmu dengan cara yang tepat pada Kim?"ucap Sam penuh sindiran.
"Ckckck,kasihan sekali kamu Juan Felix Alexander!"cibir Sam membuat Juan terkejut,ia tak menyangkah jika Sam bahkan tahu nama lengkapnya.
"Bukan urusanmu!"ucap Juan siap melayangkan tinju ke wajah Sam yang dengan mudah di tangkis oleh Sam.
Para mahasiswa yang ada di sana,mulai bereaksi seolah mendapat tontonan segar yang menyenangkan.
Sam melirik ke arah yang lain seraya berkata
"Jangan ada yang merekam,takutnya kejadian ini sampai di lihat oleh pihak kampus atau bahkan...."
"Oleh ayahmu,Jhon Felix Alexander"bisik Sam pelan menatap wajah Juan tajam.
"Jangan mengancamku Sam!"bentak Juan tak suka.
"Aku tidak mengancammu,aku hanya kasihan saja sama diriku sendiri dan kampus ini jika hal yang seharusnya bisa di hindari akan terjadi"kata Sam tegas.
Tampak para mahasiswa yang memang berniat mengambil video mereka jadi uruang melakukan.
Apa yang di katakan Sam ada benarnya.Pihak kampus pasti akan bertindak tegas jika nama baik mereka tercemar karena ulah para mahasiswanya.
"Kamu gak punya hak untuk melarangku mengganggu Kim,dia bukan siapa-siapamu!"ucap Juan pada Sama.
"Apalagi kamu,apa hakmu untuk mengganggunya?kamu bukan tokoh penting dalam hidupmu.Aku sahabatnya?sementara kamu,kamu siapa?"balas Sam tak kalah sengitnya.
Juan terdiam.
Menatap Sam dengan tatapan tajam penuh amarah.
"Mungkin kamu bisa membeli segala sesuatu dengan uangmu.Tapi tidak dengan sahabat.Karena yang tulus itu gak bersyarat,dan kamu tidak punya itu"kata Sam lantas beranjak pergi.
Brakk!
Juan memukul meja dengan marah.
"Apa lihat-lihat bubar!"teriaknya ketika menyadari banyak mata yang sedang menatapnya dengan tatapan seolah mencemoohnya.
Baik Juan ataupun Kim,mereka sama-sama menutupi jati diri keluarga masing-masing.Begitu juga Sam,yang mereka tahu hanya sebatas itu.
Hanya saja Sam membuat Juan cukup terkejut karena ternyata Sam tahu siapa Juan sebenarnya.
"Argggh!awas saja kamu Sam!"bisik Juan pelan.
*****
Pesta Celia berlangsung di salah satu cafe yang sedang hits di kalangan anak muda.
Mereka menyewa lantai atas untuk acara tersebut.Yang datang kebanyakan adalah anak-anak dari keluarga berada,ya karena Celia memang membentuk circle pergaulannya dengan memilih siapa saja yang pantas.
Juan ada disana,meski bukan di kenal sebagai anak dari Jhon Felix Alexander namun Juan tetap masuk daftar itu.
"Hei bad boy,aku dengar kamu ada masalah dengan duo misquen di kampus ya?"tanya Celia yang berpenampilan cukup terbuka.
"Maksudku Sam dan Kim"timpal Celia dengan nada centil.
"Hmm,terus?"sahut Juan dengan nada malas.
"Terus kenapa kamu membuang waktu buat mereka berdua.Gak level tau gak sih"kata Celia.
"Terus yang selevel menurut kamu itu apa?seperti kamu gitu?"tanya Juan menatap Celia jengah.
"Ya,bukan gitu juga sih,cuma buat apa kamu buang-buang waktu sama mereka.Memang gak ada yang lain selain berurusan sama mereka?"kata Celia agak salah tingkah.
"Contohnya apa?"tanya Juan malah memajukan wajahnya hingga hampir menyentuh hidung Celia.
Celia tentu saja gugup di perlakukan seperti itu.
"Seperti denganmu ini contohnya?"bisik Juan sambil tersenyum menawan.
"Eh,itu..."Celia tersipu malu.Menundukan kepala sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.
"Tapi,masalahnya aku gak minat"kata Juan dengan ekspresi menyebalkan.
Membuat wajah Celia seketika berubah menjadi kesal.
"Kamu!"sentak Celia tak terima di permainkan.
"Brengs3k!"umpat gadis itu lantas berlalu meninggalkan Juan yang terkekeh puas.
Pesta masih berlanjut namun,ekspresi Celia tidak seceria awal acara.
Sementara Juan malah tetap stay di tempat yang sama tanpa berniat bergeser atau bergabung dengan yang lain.
"Ngapain sih kamu undang Juan,kan pasti dia bikin masalah"kata Mery pada Celia yang masih memasang wajah kecut ketika melirik kearah Juan.
"Masalahnya dia masuk kategori cowok populer"gerutu Celia tak suka.
"Iya juga sih,tapi dia selalu bikin masalah"kata Mery meringis sambil menatap Celia dengan tatapan seperti orang yang sedang menyesal.
"Gak perlu pasang muka kayak gitu"Celia menoel wajah Mery hingga menoleh ke samping.
"Lihat itu di bawah kayaknya ada Sam"kata Mery ketika tatapannya terarah ke area depan cafe.
"Sam?"beo Celia ikut melihat kearah bawah.
Sam tampak masuk kedalam cafe,ia tidak berniat untuk ikut ke acara party di lantai atas,ia datang karena hendak bertemu dengan Kim yang mengajaknya bertemu disana.
"Tahu juga dia tempat viral kayak gini"kata Celia terdengar mencemooh.
"Jelas tau,kan sekarang jaman smartphone nyonya"ucap Mery membuat Celia mencebik tak suka.
"Apa dia tahu pestanya ada disini?"tanya Mery dengan polosnya seolah tak menyadari wajah kecut Celia.
"Walaupun dia tahu,dia tidak akan bisa ikut gabung disini"ketus Celia lantas berbalik menuju tengah ruangan cafe bergabung dengan yang lain.
"Iya juga sih,kan dia gak di undang"kata Mery ikut berlalu dari sana.
Sementara di lantai bawah,Kim dan Sam sedang menikmati makan malamnya.Hari ini Khumaira sedang keluar kota dan Kim meminta ijin untuk pergi bersama Sam.Tentu saja Khumaira mengijinkan karena ia kenal dengan pemuda itu dengan sangat baik.
"Senang ya bisa keluar bareng gini tanpa ada yang mengganggu"kata Kim sambil tersenyum.
"Hmm,iya tanpa ada si pembuat masalah jelas sangat menyenangkan"balas Sam ikut tersenyum.
"Ah masa sih semenyenangkan itu?"celetuk Juan tiba-tiba.
Sontak Kim dan Sam menoleh secara bersamaan.
"Astaga kenapa tiada hari tanpa ada kamu serasa mustahil ya?"ucap Kim dengan wajah kesal.
"Masalahnya adalah aku adalah pemeran utama disini bukan cameo yang cuma numpang lewat doang.Bukan begitu?"kata Juan santai.
"Tapi aku tidak terima hal itu,kamu bukan orang yang aku inginkan ada di hidupku"ucap Kim sewot.
"Tapi Tuhan mengijinkan,lalu aku harus bagaimana?"ucap Juan membuat Kim semakin dongkol saja,serasa ada sebongkah batu yang sedang menindih jantungnya saat ini.