Kisah Kimeera

Kisah Kimeera

1

Kimeera mendengus kesal,setiap detik waktu yang akan ia lewati di kampus terasa menjengkelkan baginya.Bagaimana tidak,lihat sekarang ia harus melihat sepeda motornya berada di antara tanaman hias pembatas.Entah bagaimana caranya Juan memindahkannya kesana,Kimeera tidak tahu.Yang pasti itu pasti perbuatan cowok tengil itu,siapa lagi kalau bukan dia,hanya dia satu-satunya orang yang sering membuat Kim naik darah seperti sekarang ini.

Dengan langkah pelan Kim menghampiri dimana motor matic berwarna biru itu berada.

"Sini ku bantu".

Kim menoleh,mendapati Samudra berdiri di sampingnya.Entah sejak kapan.

"Terima kasih Sam"kata Kim pelan.

"Seperti biasa,jangan bilang ini ulah Juan lagi?"ucap Sam sambil tersenyum lembut.

Kim mengangguk,gadis berperawakan sedang itu menghela napas kasar.

"Sepertinya Juan sedang mencari perhatianmu Kim,dia seperti itu sejak awal kita masuk kampus ini"kata Sam pelan sambil mendorong motor Kim keluar dari sana.

"Ya,memang seperti itu,menjengkelkan sekali manusia satu itu.Aku saja bingung sebenarnya apa sih yang dia mau dengan bertingkah seperti bocah ingusan begini"gerutu Kim dengan nada kesal,namun tak urung tertawa juga.

Samudra ikut tertawa.Ketimbang Juan,Samudra sangat baik pada Kimeera.Keduanya berteman baik,tanpa melibatkan perasaan sama sekali.

Karena Sam memang memfokuskan diri untuk kuliah sambil bekerja,apalah dirinya yang hanya seorang anak yatim piatu yang harus berjuang keras demi masa depannya.

"Mau langsung pulang?"tanya Sam ketika Kim sudah ada di atas motornya.

"Iya,soalnya ada janji sama mama mau ke mall"kata Kim .

"Ya sudah hati-hati di jalan"kata Sam seraya melangkah menuju motornya sendiri.

Kim hanya mengangguk pelan lantas segera melajukan roda kendaraannya melintasi gerbang kampus dan menghilang di ujung jalan.

*****

Kimeera Shadila,anak seorang tunggal dari seorang wanita tangguh bernama Khumaira yang memiliki beberapa usaha yang membuat Khumaira di labeli pengusaha sukses walaupun menjadi orangtua tunggal bagi Kimeera.

Laki-laki yang menjadi sosok sang ayah bagi Kimeera entah pergi kemana,meninggalkan Khumaira bersama Kimeera yang dulu masih bayi tanpa alasan.

Namun bagi Kimeera cukup sang mama untuknya,ia tidak pernah bertanya tentang sang ayah walaupun pernah di sebut sebagai anak haram.Mental Kimeera sudah kuat sejak dulu jadi baginya Juan dengan segala tingkah lakunya hanya lah gangguan kecil dari bocah yang belum menemukan jati diri.

Khumaira menyambut sang putri dengan senyum teduh dan hangat.

"Coba saja kamu mau pakai mobil,pasti gak akan kepanasan seperti ini"katanya sambil menggandeng tangan sang anak masuk kedalam rumah.

"Ribet ma,jalanan suka macet.Aku butuh cepat ma.Kalau memakai mobil apa jadinya jika ada jadwal kuliah mendadak yang juga dosennya galak"kata Kimeera beralasan.

"Alasan saja kamu nak.Sana mandi,bau asem sama debu bikin kamu kucel"kata Khumaira sambil tertawa menggoda.

"Kucel gini tapi tetap auranya manis loh ma"balas Kim lantas bergerak menjauh.

"Dasar anak nakal!"seru Khumaira sambil tersenyum senang.

Kim bergegas menuju kamarnya di lantai atas,untuk segera membersihkan diri sesuai permintaan sang mama.

Setelah selesai Kim segera turun dan mendapati sang mama sedang duduk di sofa memeriksa beberapa berkas yang di bawa dari kantor.

"Jadi gak ma?"tanya Kim pelan.

"Oh jadi,Subhanallah cantik sekali anakku kalau dandan seperti ini"kata Khumaira dengan ekpresi takjub menatap sang putri yang berpenampilan berbeda dengan style jika hendak ke kampus.

"Memang cantik"kata Kim memuji dirinya sendiri.

"Iya cantik,kalau ganteng pasti mama beri nama Hakim,kan tetap bisa di panggil Kim juga kan?"kata Khumaira membuat sang anak manyun,cemberut.Sementara sang mama hanya terkekeh pelan.

"Mama ih,gak lucu tau"sungut Kim manja,berbanding terbalik dengan sikapnya ketika berada di kampus,yang tegas dan galak khususnya ketika berhadapan dengan si tengil,Juan.

"Yuk berangkat"ajak Khumaira menarik lembut tangan anak gadisnya.

"Iya mamaku"sahut Kim berlagak pasrah.

Mereka pergi menggunakan mobil yang di kendarai seorang sopir bernama pak Mul yang sudah bekerja sejak Khumaira mulai sukses dengan segala macam bisnisnya.

Sesampainya di Mall,mereka segera menuju foodmart.Ya karena Kimeera bukan tipe penggila fashion yang harus terlihat selalu up to date setiap hari,bahkan teman-temannya tidak tahu jika Kimeera adalah anak orang berada karena penampilannya yang cenderung sederhana,gadis itu lebih mementingkan kenyamanan daripada sekedar gaya.

"Kim,kamu gak mau beli sepatu?mama lihat sepatumu sudah kusam"kata Khumaira sambil memilih beberapa camilan favorit mereka.Sementara Kimeera mengikuti sang mama di belakang sambil mendorong troli belajaan.

"Cuma kusam ma,gak rusak kan?"kata Kim santai.

"Astaga,kamu ini anak mama.Tapi gayamu kayak orang susah"gerutu Khumaira terdengar kesal.

"Ck,malas ah ma.Lagian kalo sepatu kusam gitu kalo Kim tinggal di depan mushola gak akan hilang ma"kata Kim.

"Astaga dragon!ini kamu ya kiwi?kok beda apa mataku minus ya?"celetuk suara nyaring yang sangat Kimeera kenal.

Sontak Kimeera dan Khumaira menoleh kearah sang pemilik suara yang berada di samping Kim.

Kimeera mendengus,apa harus dia bertemu si tengil ini lagi,di hari yang sama namun di jam yang berbeda.

"Eh sorry tante,anak tante ini namanya masih Kim bukan?"tanya Juan dengan wajah sok polos membuat Kimeera ingin muntah saja.

Khumaira cukup tercengang dengan sikap Juan yang menurutnya agak lain.

"Masih,kecuali dia bukan anakku"jawab Khumaira membuat Juan nyengir kuda.

"Hehehe,tante bisa saja.Tapi jujur saja tante lebih asyik dari pada dia,maksudku anak tante ini.Dia galak!"kata Juan tanpa merasa sungkan sama sekali pada Khumaira.

"Jadi menurutmu kamu lucu?"tanya Kimeera dengan raut kesal.

"Ya seperti itu,beda sama kamu.Galak dan suka marah-marah"jawab Juan santai.

"Tidak jelas!"ucap Kimeera seraya berlalu mendahului Khumaira dan Juan yang saling bertatapan.

"Maaf tante,aku teman Kim di kampus"kata Juan sambil tersenyum.

"Oh kamu pasti yang namanya Juan kan?pantesan"kata Khumaira seraya berlalu pergi meninggalkan Juan yang terbengong di sana.

Khumaira menyusul Kimeera.

"Mama apain anak itu?"tanya Kimeera ketika Khumaira sudah ada di sampingnya.

"Tidak di apa-apain,memangnya kamu mau dia di apain?"sahut Khumaira heran.

"Tidak ada"jawab Kimeera datar.

Khumaira tersenyum,sedikit ia tahu jika putrinya itu memang selalu merasa kesal dengan Juan.

Khumaira pun setuju dengan pendapat Kimeera jika Juan adalah pemuda tengil yang menguji kesabaran.

"Yuk lanjut belanja,setelah itu kita lanjut makan.Nanti kita telpon pak Mul untuk nyusul kita ke resto"kata Khumaira,dan di setujui Kimeera.Malas rasanya harus bertemu Juan lagi di tempat itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!