Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.
Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.
Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.
Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.
Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.
Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.
Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAM DUA SATU
Sofa, ... tempat di mana Fasha memandang layar ponselnya. Dari banyaknya foto bersama Bachrie di media sosialnya, beberapa sudah ada yang dia hapus.
Disaat begini, Aisha sang ibu yang setia menemaninya, mengusap puncak kepalanya, sesekali memberikan nasihat dan wejangan penenangnya.
Berharap, nama Bachrie pun akan terhapus dari dalam hati Fasha yang tulus.
Bukan membela perceraian. Nyatanya, tak ada lagi keadilan Bachrie untuk Fasha, karena sejauh ini, Bachrie hanya sibuk menyuarakan tanggung jawab tanpa tindakan adilnya.
Bachrie seakan lupa jika sebelum Fasha mengirimkan gugatan cerai, Bachrie tak menunaikan tugas suami. Yah, dua bulan Fasha di Indonesia, berakhir terabaikan.
Sementara Fasha masih tak mau bicara, di sofa lainnya, King, Syahrul, Nabeel, duduk melingkar membicarakan sidang pertama Fasha yang akan digelar satu minggu lagi.
Mereka yakin proses akan cepat. Tamparan pertama Bachrie terekam jelas dari cctv dapur rumah Dubai, tamparan kedua Bachrie juga terekam jelas di cctv kamar Fasha.
Ditambah dengan video cctv di lantai rooftop gedung Millers corpora, tepatnya ketika Bachrie akan menampar Fasha dan untuk kali itu Gantara bisa menjadi saksi matanya.
Kuasa hukum sudah bergerak. Sekarang, tinggal mengikuti tahap demi tahap untuk menuju perpisahan yang sebenarnya Fasha sendiri amat sangat menyayangkan.
Namun, bila mengingat kembali pembahasan yang Bachrie sampaikan siang tadi, agaknya bertahan seperti apa saja akan sakit walau pada nyatanya, memilih pergi pun dirasa lebih sulit.
BRAK...
Di tengah obrolan King, Syahrul dan Nabeel, mereka semua tidak terkecuali, Fasha dibuat terkejut dengan kehadiran lelaki asing.
Pria bertato dengan wajah lebam yang barusan saja terperosok di bawah kaki Fasha oleh tendangan bebas tapak sepatu Rayyan.
Sedari kemarin, Rayyan dan Guntur tak nampak, karena mereka memang sedang memburu pria bernama Denny ini.
Sebelumnya, Rayyan meminta cctv di bandara, tepatnya ketika Fasha baru saja pulang dari Dubai. Dari sana tertangkap sebuah fakta, di mana ternyata Denny dan Fasha juga satu penerbangan yang sama.
Yang itu berarti, Denny sudah mengikuti Fasha dari Dubai hingga ke Indonesia. Dan, beralih ke cctv bengkel FSH, di mana ada seseorang yang mengintai dari kejauhan, lalu mengambil gambar secara diam- diam.
Yang mana, orang itu juga lah yang menyuruh ibu- ibu bermotor memainkan drama pelanggaran lalu lintas agar mobil Fasha dan Maureen mengalami kecelakaan.
Jujur saja Denny kecewa kala itu, sebelum akhirnya, Denny menemukan ide baru, yaitu membuat skenario perselingkuhan fiktif Fasha bersama pemilik bengkel FSH.
Tujuan Denny hanya satu, yaitu menyingkirkan Fasha dari kehidupan Azahra dan Bachrie.
"Bajingan!!" Rayyan kembali menendang punggung Denny yang terperosok kembali di bawah kaki Fasha.
"Rayyan!" Aisha menegur bungsunya. Dan semua atensi dicurahkan padanya, di mana kemudian, Guntur tiba dengan wajah santai.
"Nih orang yang ngintilin Acha dari Dubai sampai ke Indonesia. Nih orang juga yang ambil foto- foto Acha sama Bang Gantara!"
Seketika, King Miller maju untuk meraih kerah pria asing itu. Namun, kali ini aksinya dihalau oleh dua putra lainnya. "Tunggu, Pa!"
Pria tersebut kembali terjengkang di lantai setelah satu tendangan bebas King Miller hinggap kepada dadanya.
Selain berdiam tergugu. Fasha hanya mampu menatap nanar pria tersebut. Jadi rupanya benar jika memang ada seseorang yang sengaja mengacaukan rumah tangganya.
"Biarkan, aku melenyapkannya!"
King Miller tak pernah bisa santai untuk urusan putri kesayangannya, dadanya kian bergemuruh secara brutal. Aisha yang kini menenangkan suaminya dengan usapan.
"Kita masih perlu dia, Pa."
Nabeel, satu satunya saudara kembar Fasha yang belum menikah, pria itu memang sedikit lebih tenang dari lainnya. "Kita perlu dia untuk mengakui semua perbuatannya."
Setelah cukup lama mengondisikan amarah King yang berapi-api. Syahrul duduk di sisi pria yang mengaku bernama Denny. "Apa maksud tujuan mu berbuat seperti ini?"
"JAWAB!!" King berteriak keras dan sontak membuat Denny menyeletuk. "Ha- hanya di- disuruh, Om!"
Seketika King meraih kerah baju Denny hingga mendekati wajah amarahnya. "Aku tahu kau disuruh, tapi, siapa yang menyuruhmu?!"
"Za- Zahra!" Setelah beberapa kali tamparan bolak- balik Denny mengaku. "Zahra, istri kedua suami putri Anda yang menyuruh ku!"
"Brengsek!" Sontak, Rayyan menginjak kaki Denny dengan geram. Lalu, Nabeel menyuruh bungsunya mundur. "Sudah, Yan!"
"Harusnya kita lenyapkan saja dia!" kata Rayyan, dari seluruh saudara lelaki Fasha, memang hanya Rayyan yang pengolahan emosinya mirip dengan ayahnya.
Syahrul menengahi kali ini. "Bagaimana pun, pria ini ikut andil atas terungkapnya ulah curang Bachrie dan keluarganya."
Yah, karena jika menilik dari watak lemah lembut seorang Fasha, agaknya wanita itu akan tetap diam saja meski dipoligami dan disakiti berkali- kali oleh Bachrie.
Maka, Syahrul anggap, Denny menjadi perantara bagi keadilan Fasha. Yah, hanya keadilan yang seharusnya Fasha dapatkan tanpa bermaksud mengharamkan poligami.
"Kenapa pesan pesan mu untuk Azahra sangat mesra?" Fasha mulai berani bertanya.
Seingat Fasha, nomor milik Denny ini nomor yang sering mengirim Azahra pesan- pesan seksual. Kemarin, Guntur yang memberikan bukti chat padanya.
"JAWAB!!" sergah Rayyan.
"Mmh..." Denny tak bisa berkelit, dirinya sudah terciduk, dan agaknya interogasi kepolisian lebih terasa manusiawi dari pada keluarga ini.
"Jawab saja agar kau selamat dari pukulan saudara kami," imbuh Syahrul.
Denny lantas mengangguk. "K-kami memang ada hubungan, Mas."
"Jawab yang lengkap, dari kapan kau dan binal mu mencurangi ku?!" Fasha berteriak seketika mendengar jawaban Denny.
"Dari sebelum Azahra dinikahi suaminya."
Sontak, Fasha tersandar, entahlah, tubuhnya seketika lemas tak berdaya di atas sofa dan pelukan ibunya. Satu tahun pernikahan yang selama ini baik- baik saja mendadak diacak- acak oleh mahluk binal sejenis Azahra.
...][∆°°°°^°°∆°°^°°°°∆][...
Di kediaman keluarga Bachrie. Lelaki tampan itu baru selesai menelepon pengacara, dan langsung beralih membuka pesan video yang tumben sekali dikirim oleh nomor Fasha.
Bibir yang merasa bahagia seketika mengulas senyum tipisnya. Namun, begitu video dibuka, Bachrie memudarkan senyumnya perlahan.
Sebuah rekaman seorang pria yang mengaku- ngaku sebagai kekasih Azahra. Yang segera ditanggapi dengan layangan telepon Bachrie.
Kali ini, Fasha mau mengangkat, dan bukan bersapa mesra, Bachrie justru menyeletuk dengan nada setengah marah. "Drama apa lagi ini, Fasha?" tudingnya.
📞 "Itu bukti kalau selama ini memang ada stalker yang mengikuti ku dan menciptakan celah di antara kita! ... Yah, memang kita tidak bisa bersama lagi, mungkin. Tapi dari bukti ini, Acha berharap, Mas mulai buka mata Mas lebar- lebar, dan melihat siapa wanita ular yang bersama Mas Bachrie saat ini!"
Mata Bachrie melenggang ke arah Azahra, wanita itu tengah memasak di dapurnya, juga sesekali melambaikan tangan kepada Azalea yang tampak bahagia diasuh oleh wanita itu.
Yah, Bachrie yakin semua tampak baik- baik saja di bawah kendalinya. Bachrie tak pernah menemukan apa pun dari dalam diri Azahra, malahan, Fasha lah yang selama ini selalu membuat drama tidak jelas.
"Sudah berapa kali Mas bilang, Mas tetap tidak akan pernah menceraikan mu, tapi tidak berarti, Mas mau percaya dengan skenario mu, Sayang."
Fasha terdiam seketika.