NovelToon NovelToon
Gadis Licik Milik Jenderal

Gadis Licik Milik Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Nona kedua Li Yue An dari keluarga pejabat merusak nama baiknya, Kehormatannya membuat semua orang membenci bahkan mengucilkannya. Namun siapa Sangka siasat jahatnya membuat dirinya menjadi seorang Permaisuri. Setiap langkah yang ia ambil akan membuatnya mengorbankan semua orang yang peduli dengannya.

Di tahun ke sepuluh setelah Li Yue An menjadi seorang Permaisuri. Dia di jatuhi hukuman mati oleh Kaisar yang merupakan suaminya karena berkolusi dengan pemberontak.

Semua kebetulan seperti sebuah mimpi semata. Dia justru terbangun kembali saat usianya tujuh belas tahun. Dimana dirinya masih di perlakukan tidak adil oleh keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan ke selatan

Kediaman Li,

Suara riuh terdengar di luar kediaman. Banyak orang berdatangan membawa sepuluh peti besar yang di panggul dua orang pria. Setiap peti terikat kain merah yang selalu di gunakan sebagai tanda lamaran. Tuan muda pertama Jing masih belum bisa mengakhiri niatnya untuk menikah dengan Nona kedua Li Yue An. Pemuda itu dengan pakaian serba merah berjalan menuju pintu masuk kediaman Li.

Seluruh orang yang ada di keluarga Li tentu terkejut juga langsung menuju aula depan.

"Kakak ada apa?" Tuan muda kelima Li Sui mendekati kakak keempatnya.

"Tuan muda pertama Jing datang untuk melamar kakak kedua," saut Nona keempat Li Fei dengan menautkan alisnya. Saat ini kakak keduanya tidak ada di kediaman. Jika ayahnya menyetujui lamaran tentu hal ini akan membuat kakak keduanya merasa sedih. "Ibu ayah sudah kembali?"

"Belum. Mungkin sekarang sedang di perjalanan pulang," Ibu selir ketiga juga ikut menyaksikan keramaian di aula utama keluarga Li.

Nyonya Li mendekat sebagai tuan rumah utama. "Tuan muda Pertama Jing. Ini?"

"Nyonya Li, saya datang untuk melamar putri kedua anda. Nona kedua Li Yue An," ujar pemuda penuh semangat. Dia benar-benar tidak peduli dengan setatus dari Li Yue An sebagai putri seorang budak.

Senyuman tipis terlihat di wajah Nyonya Li. "Sayang sekali. Tuan sedang tidak ada di rumah. Yue er, juga telah pergi ke luar kota. Tuan muda Jing, saya tidak bisa memutuskan pernikahan ini."

Tuan muda pertama Jing melirik kearah pelayan utama yang ia bawa dari keluarga Jing. Pelayan itu mengerti maksud dari Tuan mudanya. Dengan cepat pelayan itu langsung menghampiri Nyonya Li untuk mendiskusikan beberapa hal.

"Jika Nyonya menyetujui pernikahan ini. Ada bagian yang akan Nyonya terima. Bagiamana?" pelayan itu terus merayu.

Nyonya Li merasa senang mendengar berapa banyak yang bisa ia dapatkan. Senyuman puas ada di wajahnya. Baru saja mulutnya ingin menyatakan, 'Iya.'

Tuan Li datang dari arah depan berteriak kuat. "Aku tidak menyetujuinya. Tuan muda Jing, anda bisa kembali."

Perkataan tegas dari Tuan Li membuat semua orang terkejut. Nyonya Li mendekati suaminya agar bisa membujuknya. "Suami ku. Jika Yue er menikah dengan Tuan muda Jing dia pasti akan bahagia," tatapan tajam suaminya membuatnya terdiam.

"Tuan muda Jing silakan anda kembali," Tuan Li menatap diam dengan dingin.

"Tuan Li. Apa anda ingin menambah satu lawan lagi?" pemuda itu masih kekeh. Tidak ingin mengalah begitu saja.

"Penjaga usir dia dari kediaman ku," Tuan Li berteriak kencang membuat semua penjaga menghadang di depan Tuan muda pertama Jing.

Semua orang yang ada di luar kediaman tentu tidak akan mengira jika Tuan Li sangat melindungi putri keduanya. Lamaran luar biasa di tolak begitu saja. Kabar ini menyebar seperti api yang menyala tanpa bisa di padamkan. Bisa di katakan Nona kedua Li Yue An berani menolak pernikahan dari keluarga terpandang tanpa rasa malu akan setatusnya yang merupakan anak seorang selir.

Di waktu yang sama,

Kereta melaju setelah melihat kekacauan di kediaman keluarga Li. Gadis di dalam kereta membuka setiap buku cerita yang ada di tangannya. Wajahnya sangat teduh dan tenang. Kepulan asap pembakaran dupa wewangian menyebar hingga keluar kereta. Orang-orang yang di lewati akan melirik untuk mencium bau harum itu.

"Nona kedua, kenapa anda memutuskan pergi tanpa pengawalan? Perjalanan jauh dan berbahaya," pelayan Cui menatap wewangian untuk di masukkan kedalam kantung kecil.

Li Yue An membalik pelan setiap lembar buku di tangannya. "Cui, jika aku membawa banyak pengawal. Identitas ku pasti akan terungkap. Justru akan banyak mata tertuju pada ku dan akan lebih membawakan di perjalanan menuju perbatasan. Kakek telah mengutus pengawal rahasianya untuk menjaga kita. Itu sudah cukup."

"Nona kedua. Satu pengawal apa mungkin bisa menjaga anda seorang diri saat lawan lebih dari satu?" pelayan Cui masih merasa khawatir akan keselamatan Nona keduanya.

Gadis itu tersenyum menyapa pelayannya. "Cukup. Dia sangat mampu," Li Yue An ingat betul pengawal rahasia Kaisar terdahulu Yun Jin adalah salah satu prajurit rahasia kekaisaran yang telah melakukan banyak pelatihan rahasia. Satu pengawal rahasia bisa mengalahkan puluhan bahkan seratus lebih orang dalam sekali pertempuran.

Kereta melaju melewati pintu keluar gerbang utama ibu kota menuju perbatasan selatan. Mereka bertiga harus melewati beberapa kota selama satu bulan lebih. Sejauh ini tidak ada masalah yang berarti. Hanya terkadang mereka akan di hadang segerombolan bandit. Pengawal rahasia yang selalu menutup wajahnya dengan topeng tidak pernah bisa di kalahkan. Dengan begitu mereka bisa melewati setiap jalan berbahaya tanpa hambatan yang berarti.

Saat mereka sampai di kota Khan yang berada di luar perbatasan selatan. Li Yue An memutuskan untuk beristirahat di salah satu penginapan pinggiran kota. Masih membutuhkan waktu empat hari lagi agar mereka bisa sampai di pertahankan selatan.

Li Yue An keluar dari kamarnya menuju ruangan bawah untuk makan malam. Bisa di bilang ruangan bawah yang merupakan lobi dan kedai dapat di gunakan untuk memesan makan juga bersantai. Sedangkan seluruh ruangan di lantai dua di gunakan untuk penginapan.

"Nona aku akan memesan makanan," pelayan Cui pergi menuju ke arah ruangan dapur. Dia memesan beberapa hidangan untuk Nona mudanya.

Li Yue An duduk santai menikmati teh hangat sembari menunggu makanan siap. Tepat di belakangnya pengawal rahasia yang bisa di bilang sekarang menjadi pengawal pribadinya berdiri diam. "Afu, kamu bisa duduk bersama ku. Kamu sudah cukup lama melewati waktu bersama. Tidak perlu terlalu formal seperti itu," Li Yue An memberikan nama pengawal pribadinya sebagai Afu. Karena pria itu tidak pernah menyebutkan namanya.

"Nona muda. Saya tidak bisa. Ini sudah menjadi tanggung jawab saya," Jawab pengawal Afu dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Pelayan Cui datang menarik lengan pengawal Afu dan langsung mengarahkannya ke tempat duduk di depan Li Yue An. "Afu, jika kamu seperti ini akan ada orang yang justru memperhatikan kita," saat pengawal Afu ingin bangkit pundaknya di tahan pelayan Cui. "Duduk. Jangan berdiri lagi."

Makanan datang setelah sepuluh menit menunggu. Mereka menikmati makan malam sebelum kembali ke kamar. Pengawal Afu diam di depan kamar menjaga tanpa legah.

"Cui, bantu aku."

Mencoba mengangkat kusir yang ada di dalam kamar. Pelayan Cui tersenyum lalu ikut membantu. Saat pintu kamar di buka.

"Nona muda," pengawal Afu menundukkan kepalanya.

"Pakai ini untuk beristirahat. Kamu akan lelah jika berdiri semalaman. Jika kamu sakit, bagiamana kamu bisa menjaga ku?" Li Yue An menatap hangat.

"Baik. Terima kasih Nona muda," pengawal Afu duduk setelah nona mudanya juga pelayan wanita di sampingnya masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar, pembakaran dupa di lakukan kembali untuk menyegarkan ruangan kamar. Bau apek di dalam kamar seketika menyebar di ganti bau wangi yang menyegarkan pikiran.

Li Yue An duduk di tempat tidurnya setelah membersihkan wajahnya. Kakinya di rendam dengan air hangat berisi garam kasar. Rasa hangat itu membuat dirinya menjadi lebih rileks. "Cui. Semoga aku bisa menemukannya. Agar ibu juga bisa lebih tenang di alam bawah."

"Tuan muda ketiga pasti di berkati keselamatan dari Nyonya. Nona muda jangan khawatir lagi," pelayan Cui menata tempat tidur.

"Iya. Ibu pasti akan selalu menjaganya meski dari kejauhan," menatap selembar kertas dengan gambaran kalung batu berbentuk merpati. Meski kalung batu itu bukankah benda mewah atau mahal. Tapi bagi Li Yue An hanya dengan kalung itu dia bisa mengenali adiknya. Dia hanya berharap adiknya masih memakai kalung pemberian ibunya. Ibunya mengukir kalung itu dengan tangannya sendiri dan Li Yue An ada di sampaingnya menunggu dengan tenang hingga kalung berhasil di buat.

1
Galaklagak
terimakasih Thor 🙏🏻🙏🏻 tetap semangat dan up banyak banyak Thor ♥️♥️♥️
Galaklagak
up lagi.....lagi ...dan lagi Thor ♥️
Galaklagak
love Thor... semoga sehat selalu dan up banyaak❤️❤️❤️
Galaklagak
up terus Thor ♥️♥️♥️
Widiaaaa
kurang yang banyak thor😆
Ai Maswah
Luar biasa
Widiaaaa
semangat thor/Determined//Determined//Determined/
Galaklagak
lanjutkan thor.. please 🙏🏻🙏🏻
Sri wulandari
Terima kasih untuk semua pembaca "Gadis Licik Milik Jenderal"

Jika tidak ada kendala cerita akan selalu di update setiap hari dengan jam yang tidak menentu. Di pastikan tamat sampai akhir dalam jangka waktu kurang dari satu bulan☺️
Galaklagak
Thor...saya suka karyamu ini ..up terus ya..jangan sampai terputus..🤭🤭😘😘
Siti Hawa
Luar biasa
Galaklagak
lanjutkan thor 👍🏻👍🏻👍🏻
Galaklagak
bagus dan sangat menarik ❤️❤️❤️
Lim Kelly
ceritanya bagus knp hanya sedikit ya yg baca, klo bisa jgn putus ditengah jalan cerita
miilieaa
baru nyicil beberapa bab udah sebagus ini/Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!