Dari Nona Muda Menjadi Putri Sempurna

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"putri.."

guman kaisar lagi.

"Putri mu sudah mati yang mulia,di saat kau membiar kan aku seorang diri ditempat yang tidak layak ini. "

Quen menjawab ucapan kaisar xuiren bersamaan dengan pintu kediaman nya ditutup dengan kasar.

Semua orang disana bahkan membesar kan bola mata mereka, ketika mendengar pernyataan dari apa yang baru saja di muntah kan oleh putri mahkota.

Entah mengapa,firasat mereka mengatakan ..mulai saat ini,hari hari di istana akan penuh dengan drama yang membuat semua orang wajib merasa takut bersamaan dengan perubahan sang putri yang di anggap sampah tak berguna.

Mereka segera meninggal kan kediaman anggrek milik putri mahkota dan kembali ke rutinitas mereka masing masing,setelah kaisar yang pergi begitu saja tampa berbicara sepatah kata pun.Dan diikuti oleh putra mahkota.

Sementara,didalam paviliun angggrek .

putri Quen sedang berendam didalam tempat pemandiannya.Dengan dbantu dua orang pelayan pribadi nya xio dan yuxi.

mereka bedua sibuk mengompres wajah sang putri yang terlihat memar sambil terus terisak.

"Putri..apakah ini sakit ? hikz hikz hikz"

tanya Xio sambil terus mengompres bibir sang majikan nya yang terluka.

"Ya tentu sakit .."

sarkas Yuxi sambil terus memijat tangan sang putri.Meski dia tak secengeng Xio,tapi hati nya merasa perih sang junjungan di perlakukan seperti itu.Rasa nya dia seperti ingin seketika melenyap kan raja dan selir gila nya itu.

"Aduhhhh....Kepala ku bisa menjadi pusing jika kalian tidak berhenti mengoceh. "

ucap Quen sambil menjiprat kan air di pemandian nya kepada kedua gadis yang sudah dianggap sebagai sahabat sendiri.

"Putri..."

ucap mereka kompak.

Sekarang mereka benar benar telah basah oleh ulah sang putri yang terus menciprat kan air ke mereka berdua.

" Hahahaha...lihat lah,kalian terlihat lebih bagus seperti itu,dengan wajah merengut yang menggemas kan."

Quen terkekeh geli.

Seketika,kedua pelayan tersebut tersadar bahwa mereka secara tidak langsung membentak sang majikan.

Secara bersamaan mereka menjatuh kan diri mereka kelantai dan berlutut memohon pengampunan.

" Ampun yang mulia putri mahkota ,maafkan atas kelancangan kami yang rendahan ini, karena telah bersikal lancang membentak putri."

ucap mereka berdua bersamaan.

"Kami berhak diberi hukuman putri !"

sambung Yuxi lagi..

Quen melotot kan mata nya saat kedua gadis itu kembali menghempaskan tubuh mereka kelantai.

" Astaga astaga astaga...

begini lagi begini lagi,kalian tidak bosan terus meminta maaf dan meminta hukuman.aku bosan satu minggu ini full mendengar kata kata yang sama ."

Quen bangun dan segera keluar dari bak pemandian nya.

Kedua pelayan tersebut pun segera bangun dari sujud mereka, yang terjadi malah diluar ekspetasi,mereka berdua tergelincir dan masuk kedalam bak pemandian sang putri..

Byurrr.....

"Aaaa...

Teriak mereka bersamaan.

yuxi yang mendarat dengan kaki tersangkut sebagian disisi bak mandi ,dan xio yang menungging disisi bak lain nya..

"pfhh....haaaahahahaha "

akhir nya tawa pun pecah dari orang yang mereka kejar.Siapa lagi kalau bukan sang junjungan yang tak berakhlak,putri Quen.

"Ada apa dengan kalian berdua ? Oh ya dewa. "

Quen terus terkekeh sambil memegang perut nya yang kram karena tertawa dengan berlebihan.

"putri...."

Rengek kedua nya dengan muka memerah karna malu akan kejadian yang menimpa mereka berdua.

"ah... kalian sangat lucu, buruan kembali dan ganti pakaian basah yang kalian kenakan. "

Quen kembali melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti.

"buruan ?"tanya mereka lagi secara bersamaan, terlihat wajah kebingungan kedua nya dengan kalimat kalimat aneh yang sering junjungan mereka keluarkan.

Quen kembali menghentikan langkah nya, sambil memejam kan mata, dan memukul pelan kening nya dengan telapak tangan.

"astaga...Bagaimana aku bisa melupakan, hidup di zaman ini berbicara harus sejelas mungkin.Hemmpp,sangat merepotkan sekali." umpat nya lagi di dalam hati.

Quen menolehkan sedikit kepala nya kesamping, tampa berniat untuk berbalik. "Segeralah kalian berdua berganti pakaian,aku tidak ingin jika kalian berdua nanti akan jatuh sakit karna masuk angin."

"putri..."

Guman xio dan yuxi lagi, yang tampak terharu dengan perlakuan sang putri yang terlihat sangat menyayangi dengan tulus para bawahan nya.

"segera ganti pakaian kalian.jangan memperlihat kan wajah tak berdaya kalian kepada ku. "

Quen melotot kan sedikit mata nya, saat dua gadis berwajah polos itu tidak beranjak dari tempat mereka.

Kedua nya pun tersenyum lebar, sehingga memuncul kan deretan gigi putih mereka yang terlihat sangat rapi.

"Cih sok imut...hehehe walau pun memang benar imut sih.."

guman Quen lagi sambil berlalu untuk bertukar pakaian yang dibantu para pelayan lain nya.

...............

Tok tok tok.

ketukan suara pintu membuyar kan pandangan Quen dari sebuah cermin yang terbuat dari tembaga dihadapan nya.

Seketika,pelayan yang membuka pintu datang menghampiri.

"Hormat hamba putri,kasim istana meminta izin menyampaikan titah."

ucap sang pelayan dengan tubuh membungkuk.

"Titah ?Maksud nya menyampai kan sebuah pesan begitu?"

Tanya quen sambil memakaikan cadar diwajah nya dan berlalu kearah pintu ruang utama , tampa menunggu jawaban dari pertanyaan nya tadi.

"Hormat hamba putri mahkota Queen han. "ucap sang kasim dengan membungkuk kan badan nya dengan sopan.Kali ini, pria berstatus sebagai kasim istana itu terlihat lebih melunak, tidak seperti pertemuan pertama mereka tadi siang.

Bagaimana tidak, semua yang melihat kejadian disaat itu tidak ada yang tidak terkesima dengan sikap dan sifat sang putri yang menurut mereka sangat menakut kan.

Quen menatap datar wajah kasim yang tampak sedikit lebih sungkan itu.

" Ada keperluan apa, seorang kasim istana merepot kan diri untuk datang kesini? "

selidik quen,bersamaan dengan datang nya kedua pelayan pribadi nya yang membungkuk hormat.

Kasim yang di utuskan oleh kaisar xuiren segera membuka sesuatu yang seperti gulungan di tangan nya, kemudian membaca dengan lantang isi dari gulungan tersebut. "Hamba membawa titah yang mulia kaisar untuk putri mahkota,agar hadir mengikuti makan malam di ruangan utama istana. "

Quen masih berdiri tegak tampa ekspresi. "sampaikan kepada kaisar yang terhormat,bahwa aku menolak undangan nya. "

Ringkas, padat dan jelas.

Lagi lagi mereka merasa terkejut dengan tingkah sang putri,yang mana biasa nya dia selalu bermimpi untuk makan bersama dengan anggota istana yang merupakan saudara nya sendiri.

Tapi kini,setelah saat itu tiba..kenapa dia dengan tegas menolak.

"Ampun putri mahkota,tapi ini adalah titah yang tidak dapat ditolak."

ucap sang kasim yang berkali kali selalu menjatuhkan rahang nya dengan apa dia dengar.

"selama ini tidak ada yang memperduli kan aku makan atau tidak,tapi kenapa sekarang dia bersusah payah mengundang ku untuk makan bersama ?"Hardik quen lagi dengan suara yang sedikit meninggi.

Setelah menghela nafas sejenak, nuntuk mereda kan emosi nya. Quen kembali melanjut kan ucapannya yang sempat membuat mata semua orang melebar.

"kembali lah tuan kasim,aku sungguh tidak peduli dengan undangan itu."

Disaat bersamaan muncullah putra mahkota.

.

.

.

bersambung....~