seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 4
kini mereka telah sampai di sekolahnya yang baru dan pastinya teman baru pula yang akan mereka dapatkan
setibanya di sekolah ada beberapa siswa yang menggunakan pakaian berbeda datang menghampiri,
"kalian berdua langsung kelapangan yah ada beberapa penyampaian dari kepala sekolah untuk persiapan penyambutan siswa baru"
"baik kak" jawab mereka serempak, yah mereka sudah bisa pastikan bahwa yang memberikan arahan tersebut adalah bagian dari anggota OSIS di sekolah ini
*
*
*
Di siang hari yang menjelang sore Killa baru beberapa menit sampai di rumah, terlihat Killa sangat lelah turun dari motor ia segera ingin merebahkan diri di atas kasur
Namun setibanya di rumah setelah ia mengganti pakaiannya dan melaksanakan kewajiban seorang muslim, langsung mendengar hal yang tidak di harapkan ia dengar
"Killa setelah ini kamu langsung susul ibu di kebun yah, di sana ada beberapa kayu bakar yang telah saya potong nanti kamu angkat itu bawa ke rumah" Killa yang mendengar apa yang di sampaikan oleh ayah tirinya itu seketika langsung naik darah, tapi mau bagaimana lagi ia selalu mengingat nasihat dari ibunya untuk tidak melawan perkataan orang tua
dengan langkah yang dipaksakan Killa pergi menyusul ibunya
oh ya, di kebun ada pondok tempat peristirahatan mereka jika tidak pulang ke rumah
"loh Killa kenapa ke sini, tidak istirahat dulu nak "
ibunya yang melihat Killa langsung bertanya
"tidak bu,"dengan muka yang di paksa senyum pada ibunya
kemudian Killa melangkahkan kakinya tempat dimana kayu berada untuk dibawanya pulang
Ibunya yang melihat itu terkejut,
"Killa, simpan nak itu berat, kenapa sih kamu aneh begini tiba tiba datang langsung mengangkat kayu" tanya ibunya dengan keheranan
"Killa cuma mau bantu ibu kok"jawabnya sembari menyembunyikan yang sebenarnya terjadi, bukannya Killa tidak mau bercerita hanya saja dia tidak mau melihat ibunya merasa bersalah dan sedih akibat dari perbuatan ayah tirinya, orang yang secara sadar dipilih oleh ibunya untuk dijadikan pendamping hidupnya. Tentunya demi kebahagiaan mereka juga, namun sayang ibunya belum menyadari hal itu selama kurang lebih telah tinggal bersama 2 bulan.
di sore harinya terlihat seorang berpakaian dengan rapihnya dan tak lupa menyemprotkan wangi parfumnya pada baju sehingga membuat siapa saja yang berada di situ merasa kesulitan untuk bernafas, kemudian pergi keluar rumah tanpa izin dan pamit meninggalkan ibunya dan Killa, pergi entah kemana
"hai bro, dih udah wangi saja kamu ini" ucap seseorang yang melihat kedatangan ayah tiri Killa
"hahaha, iya dong harus itu mana tahu ada yang bisa di kait" jawabnya asal, yah begitulah tingkah dia selama ini hal yang tidak di sukai Killa yang belum di sadari oleh ibunya sama sekali
"berapa botol nih kita, sampe malam lagi kita kan" jawab temannya di sebelah dengan wajah sumringahnya, wah emang gak bener nih para orang tua, dah punya anak juga masih suka foyah foyah yang tidak berfaedah
"gas sajalah kita sampai malam, taroh aja tuh dimeja" ucap ayah tiri Killa
Tak berselang lama terlihat sudah beberapa botol kosong di atas meja itu artinya mereka telah mabuk. dan mereka di paksa pulang oleh pemilik warung takut ada sesuatu yang terjadi di antara mereka karena melihat kondisi yang sudah mulai panas dan bersitegang yang satu dan lainnya
BRAK BRAK BRAK
terdengar suara gebrakan pintu dari luar dengan begitu kerasnya, sehingga mengakibatkan Killa dan ibunya terbangun
"astaghfirullah, siapa itu " terlihat Amira langsung terbangun dan keluar kamar
Sedang Killa yang sudah sadar juga memilih tetap berada dalam kamarnya.
"Amira buka pintunya" teriak ayah tirinya dari luar
Killa yang mendengar itu menghela nafas karna ini sudah yang keberapa kalinya terjadi dan akan berakhir dengan pertengkaran yang hebat
"oh jadi kamu masih memikirkan mantan suami kamu itu, ya sudah sana kamu hubungi saja dia" teriak ayah tirinya
'huuf, mulai lagi'ucap Killa yang hanya mendengar dari dalam kamar
"kamu kenapa sih selalu bawa bawa ayah Killa di saat perdebatan kita mas" jawab Amira
"iyalah kamu kayaknya belum bisa melupakan mantan suamimu itu, buktinya saja dia masih tuh menghubungi kamu"
Yah dia mendengar percakapan Amira bersama ayah kandung Killa lewat telpon, tapi sebenarnya ia hanya menanyakan kabar Killa dan mengirimkan uang untuk biaya sekolah awal masuk yang di butuhkan killa. Ternyata itu menjadi kesalahpahaman ayah tirinya
"astaghfirullah mas kamu sudah salah paham, dia menelpon karna ingin menanyakan kabar Killa sekaligus membayar uang sekolah baru Killa, kalau dia tidak menelpon sama aku sama siapa lagi mas, Killa kan belum punya hp" ucap Amira yang coba memberikan pengertian pada suaminya itu
Killa yang berusaha untuk tidur kembali menjadi tidak bisa karena terganggu dengan perdebatan ayah ibunya
Prank BRAK
Terdengar suara pecahan piring dan bunyi rumah yang egigu besar, sudah di pastikan ia telah membanting sesuatu
perdebatan yang terjadi makin panas, membuat killa takut mendengar segala amukan dari ayah tirinya yang tidak bisa mengendalikan emosinya
"kalau kamu masih berhubungan dengan laki laki itu, akan ku pastikan benda ini melekat di lehermu saat itu juga" ancam prisman
Killa yang mendengar itu semakin takut dan khawatir akan kondisi ibunya, dia tidak menyangka pria yang di nikahi ibunya adalah seorang yang br*****k, Killa menyesali keputusannya untuk menyetujui ibunya menikah lagi
'
'
'
Keesokan harinya terlihat wajah Killa yang kusut dan tak bersahabat di pagi itu
"ada apa hmm, kenapa wajah anak ibu yang cantik ini terlihat kusam tidak seperti biasa yang selalu ceria" tanya ibunya yang melihat perubahan wajah Killa
"Killa nggak apa-apa kok Bu, ibu nggak apa"kan ?"
Amira yang mengerti maksud pertanyaan anaknya langsung tersenyum, dia menangkap wajah anaknya sembari mengatakan bahwa dirinya tidak apaapa dan meyakinkan memberi tahu Killa untuk tidak memikirkan apa yang telah terjadi
'sungguh bu rasanya Killa tidak rela kamu dilukai oleh pria ini yang notabenenya hanya seorang yang baru beberapa waktu lalu kita kenal, aku ingin menarik kembali persetujuanku untuk mengizinkan kamu menikah lagi dulu, maafkan Killa bu, gara gara Killa ibu jadi begini' ucap Killa dalam hati
Ibunya yang seakan mengerti pikiran anaknya langsung mengelus pipi sang anak dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
"kamu jangan banyak pikiran yah, cukup sekolah saja belajar yang rajin dan jadilah anak yang sukses, sesuatu yang telah terjadi tidak usah di sesali semua punya hikmah, entah pembelajaran apa yang dapat ibu dan Killa ambil dari kisah ini" ucap ibunya sambil tersenyum meyakinkan Killa
Killa yang mendengar itu hanya menghembuskan nafas dengan kasar
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...