Tekad Gadis Manja

Tekad Gadis Manja

chapter 1

Asyakilla Cahya Khaira merupakan seorang gadis manja yang ceria dan juga cerewet, walaupun hidup dengan seorang ibu single parent tidak membuat dia kekurangan kasih sayang. Dia begitu bahagia dengan kehidupannya yang sekarang menurut asyakilla asalkan ada ibu di setiap langkahnya yang menemani itu sudah lebih dari cukup. Namun kebahagiaan asyakilla tidak begitu lama setelah ibunya memutuskan untuk menikah lagi yang membuat dia kehilangan keceriaannya dan menjadi sosok seorang gadis yang lebih pendiam dan tak tersentuh.

Asyakilla dengan sapaan akrab Killa merupakan siswi SMPN Nusa Bhakti yang cukup terkenal di kalangan teman teman seusianya juga guru di sekolahnya karena kepintarannya yang menguasai di segala bidang.

Tak terasa waktu berlalu hingga akhirnya tiba dimana ujian akhir semester, yang menandakan asyakilla akan masuk SMA, mungkin bagi sebagian orang ini adalah hari menegangkan bagi mereka namun tidak bagi Killa sendiri dia percaya dengan kemampuan hafalan yang dimiliki. Benar saja ia pernah sewaktu ulangan penaikan kelas seluruh guru menatapnya penuh keheranan, bagaimana tidak dia dapat menyelesaikan soal sebanyak 15 nomor sesuai dengan apa yang ada pada buku bahkan titik koma nya pun dia mampu menghafalnya tanpa membuka catatan ataupun sebagainya.

"Killa, hari ini adalah hari ujian pertama kamu yah, jadi kamu belajar baik-baik, aku ingin lihat apakah anak ibu ini mampu menyelesaikan tantangan dari gurunya" yaah begitulah ibu asyakilla, dia tidak memberikan dukungan layaknya seperti orang lainnya yang mendukung anak nya dengan penuh kata-kata semangat ataupun sejenisnya, baginya itu hanyalah bulan semata yang memberikan semangat sesaat saja pada anak, olehnya itu ibunya menggunakan metode lain dalam mendidik anaknya.

"iya Bu, in syaa Allah bu, Killa pasti berhasil melewati ujiannya, secara kan Killa murid yang cerdas" ucap Killa sambil terkekeh

"iya deh iyaa, oh ya setelah ujian kamu langsung pulang yah, ada hal penting yang ingin ibu sampaikan" pintanya

"kan memang Killa selalu pulang tepat waktu bu, memang selama ini ibu pernah lihat Killa keluyuran setelah sekolah selesai ?

kalau misal nih Killa nggak tepat waktu pulangnya siapa yang akan menghabiskan masakan ibu" jawab Killa sambil terkekeh melihat keanehan ibunya di pagi itu

Setelah selesai berbincang dengan ibunya kini Killa berangkat ke sekolah, ujiannya telah di mulai namun Killa terlihat biasa saja seperti hari hari sebelumnya, tak terkecuali teman teman nya yang sibuk membolak balikkan buku sebelum benar-benar kertas soal ujian itu ada di meja mereka.

"baik anak-anak sekarang ujiannya kita mulai, sebelum itu semua aktifitasnya di hentikan dan seluruh buku catatan atau yang berhubungan dengan mata pelajaran ujian hari ini di singkirkan jangan ada yang coba membuka ataupun berbicara di saat ujian berlangsung, jika ketahuan ada siswa yang melanggar maka konsekuensinya lembar jawaban nya akan segera di tarik walaupun belum selesai, paham !!!" setelah selesai memberikan intruksi kepada seluruh siswa, ia mulai berjalan menuju meja siswa membagikan lembaran soal dan jawaban kepada masing masing murid.

"baik bu" jawab mereka serempak

"duh gimana ini aku belum menyelesaikan bacaan materinya" bisiknya pada Killa dengan ekspresi yang begitu khawatir

"udah terima nasib aja,hahaha" ucap Killa kepada temannya sekaligus sahabat terbaiknya itu, yah mereka berbestian dari awal masuk hingga mereka tiba di penghujung semester yang menandakan sebentar lagi akan berpisah

dia sudah tidak lagi mau menggubris sahabatnya itu, karena percuma nanti dia kesal sendiri juga yang ada akan di tegur dan membuat dia tidak fokus pada hafalannya tadi yang sempat di baca

Kini seluruh siswa mulai fokus pada lembar soal masing-masing dan menjawabnya, hingga tak terasa bel istirahat berbunyi yang menandakan ujian mata pelajaran ini telah usai.

Seluruh siswa maju mengumpulkan masing masing lembar jawabannya dengan berbagai ekspresi dan perasaan yang berbeda beda setiap siswa, ada yang senang berhasil menjawab semua soal juga ada yang terlihat begitu khawatir dengan lembar jawabannya, salah satunya adalah sahabat Killa

"Killa, Lo yakin tadi semua soal bisa jawab, yakin benar semua nggak ?" tanya shelli

"in syaa Allah, yakin kok, emang kenapa sih"

"yaa, lagian sih cepat banget jawabnya, orang baru juga 5 nomor jawabnya, eeh malah udah keluar aja Lo"

"hahaha, makanya kalau belajar itu jangan di hafal saja tapi di pahami juga" benar Killa lah duluan yang mengumpul lembar jawabannya di saat semua siswa masih fokus menjawab soal

bel kedua berbunyi dengan nyaring setelah jam istirahat telah usai yang menandakan ujian kedua akan segera di mulai.

Hingga tak terasa waktunya mereka pulang, seluruh siswa maupun guru bersiap untuk kembali kerumah masing masing

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, ibuuu" dengan wajah cerianya Killa masuk kedalam rumah sambil mencium tangan ibunya

"wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, killaaa kamu yah kebiasaan salam aja bisa sampai kedengaran satu RT" bagaimana tidak Killa bersalam tapi dengan suara yang menggelegar ke seisi rumah

Killa terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "nama nya juga orang lagi senang bu, mau tahu tidak tadi itu Killa bisa menjawab semua soal dengan lancar loh Bu tanpa ada kendala atau kesusahan dalam menjawabnya"

"Alhamdulillah berarti anak ibu makin pintar Doong'. Ya sudah sana ganti baju terus kita makan pasti kamu lapar kan"

"bangat, bangat, bangaaatt buu, apalagi setelah mengerahkan seluruh tenaga Killa dalam menjawab soal," begitulah ocehan Killa setiap berbicara dengan ibunya tiada henti

Sesampainya di kamar Killa segera mengganti bajunya dan berlari menuju ruang makan dengan secepat kilat Killa sudah duduk di kursi,

"astaghfirullah, Killa kamu ini yah" sambil geleng geleng kepala ibu Amira melihat tingkah anaknya

Killa hanya terkekeh, setelahnya mereka makan dengan begitu lahap hingga menghabiskan makanan yang tersedia di atas meja

"Alhamdulillah, kenyangnya makasih yaah buu, emang masakan ibu itu tidak ada duanya deh di dunia ini" sambil mengacungkan kedua jempolnya kemudian mengusap ngusap perutnya yang kekenyangan Killa memuji masakan ibunya

Suatu kebiasaan Killa yang selalu memuji ibunya, menurutnya itu adalah suatu kewajiban anak sebagai tanda terima kasihnya yang tidak pernah lelah memasakkan untuknya dan bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya di saat dia masih bersekolah

Setelah selesai makan keduanya pindah ke ruang tengah untuk membicarakan hal penting

Kini Killa menatap ibunya dengan heran yang diam sejak mereka duduk beberapa menit tadi

"Bu, sebenarnya apa yang ingin ibu bicarakan sama Killa ?" akhirnya Killa lah yang memulai percakapan lebih dulu karena melihat ibunya yang hanya diam saja

sambil menatap Killa ibunya mulai bicara " sebenarnya ibu meminta izin untuk menikah lagi, apakah Killa mau punya ayah baru "

*deg*

Bukan tanpa sebab kenapa Amira sampai izin menikah lagi, tapi karena ia selain membutuhkan seorang pendamping hidup untuk mengisi di masa masa tuanya juga agar Killa tidak lagi di ejek oleh teman temannya di sekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!