NovelToon NovelToon
Fotografer Plus-Plus

Fotografer Plus-Plus

Status: tamat
Genre:Tamat / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Slice of Life
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desau

Wildan harus bekerja serabutan demi bisa terus mencukupi kebutuhan ibu dan dua adiknya, mengingat dirinya merupakan tulang punggung keluarga. Semuanya berubah saat Wildan mendapatkan job tak terduga dari seorang selebriti terkenal. Dia bahkan dibayar dengan mahal hanya untuk pekerjaan itu. Namun siapa yang menyangka? Wildan tergoda untuk terus melakukannya. Kira-kira job apa yang dilakukan Wildan? Karena pekerjaan itu pula dirinya banyak bertemu wanita cantik. Wildan bahkan bertemu dengan supermodel idolanya!

Inilah cerita tentang sisi gelap seorang fotografer, serta kehidupannya yang penuh lika-liku dan pengalaman unik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik

Wildan telah tiba di rumah sakit. Dia langsung menerima kabar bahwa sang ibu terserang struk. Itu karena gagal ginjal yang diderita Nia menyebabkan komplikasi. Nia diharuskan melakukan rawat inap selama beberapa hari di rumah sakit.

Hati Wildan rasanya hancur. Apalagi saat menyaksikan separuh badan ibunya tak bisa berfungsi. Nia bahkan tak bisa berbicara dengan jelas lagi. Anak mana yang tidak sedih saat melihat keadaan orang tuanya begitu.

"Ibu..." Wildan terisak di samping ibunya.

Melihat anak lelakinya menangis, Nia jadi ikut terisak. Dengan nada bicara tidak jelas, dia angkat suara. "Ibu harap, Ibu mati saja. Ibu nggak mau terus ngerepotin kamu begini," ucapnya.

"Ibu! Kenapa bicara begitu? Aku justru sangat bersyukur Ibu masih bisa bertahan. Terima kasih sudah bertahan, Bu. Aku mohon, jangan berucap begitu lagi. Aku, Tini, dan Arman nggak mau Ibu pergi," kata Wildan.

"Benar, Bu. Hidup kami hampa kalau nggak ada Ibu." Tini yang sejak tadi juga menangis, segera menghampiri Nia. Dia berdiri di sebelah Wildan.

"Pokoknya Ibu harus kuat. Kalau Ibu nggak ada, siapa yang bakalan ngomelin aku?" Arman juga ikut bergabung. Suasana haru itu terjadi cukup lama, dan harus berakhir saat perawat datang.

Setelah mengurus ibunya, Wildan pergi untuk membereskan perihal biaya rumah sakit. Dia sendiri tahu kalau biaya perawatan ibunya mahal. Jadi dia ingin menanyakan biaya perawatan Nia pada pihak administrasi. Agar nantinya Wildan bisa menyiapkan uangnya saat sang ibu diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

"Untuk sekarang, biaya perawatan Bu Nia sebesar empat juta rupiah ya, Mas. Itu sudah termasuk biaya rawat inap dan obat-obatannya. Nanti akan terus bertambah sampai Bu Nia diperbolehkan keluar dari rumah sakit," terang pihak administrasi rumah sakit.

"Apa? Sudah empat juta?" Wildan kaget sekali. Dia tak menyangka biaya perawatan sang ibu akan semahal itu. Dirinya tak bisa membayangkan seberapa banyak uang yang akan dia bayar sampai Nia keluar dari rumah sakit.

Dulu sebenarnya Nia memiliki asuransi kesehatan. Namun asuransi itu tidak bisa digunakan lagi karena tak ada pembayaran rutin yang dilakukan setiap bulan. Tentu saja tidak dibayar, mau makan tiga kali sehari saja susah bagi Nia dan ketiga anaknya.

Wildan semakin dibuat kalut saat mengingat uang ditabungannya hanya berjumlah tiga ratus ribu rupiah. Sebagian besar sudah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, spp kedua adiknya, dan lain-lain.

Kini Wildan duduk termenung di kursi panjang lobi rumah sakit. Arman kemudian duduk ke sebelahnya.

"Bang! Aku dan Tini akan pulang sebentar. Mau beres-beres rumah," kata Arman.

Lamunan Wildan seketika terhenti. Dengan dahi berkerut, dia tatap Arman. "Beres-beres? Kenapa?" tanyanya.

Arman tak langsung menjawab. Dia menunjukkan raut wajah lesunya terlebih dahulu. Sambil mendengus kasar, dirinya melemahkan pundak.

"Sebenarnya alasan Ibu terserang struk karena amukan Bang Jali sama anak buahnya, Bang..." ungkap Arman.

Mata Wildan membulat. Dia tentu tahu sosok yang disebut Bang Jali. Lelaki yang setahu Wildan memiliki nama lengkap Rojali itu, tidak lain adalah seorang lintah darat alias rentenir.

Wildan mendengus kasar. Dia mengusap wajahnya berulang kali. Setelah dibebani dengan biaya rumah sakit yang mahal, dirinya juga harus memikirkan hutang yang belum dibayar.

"Bang... Aku sebaiknya berhenti sekolah aja. Biar bisa kerja juga kayak Abang," cetus Arman.

Wildan seketika melotot. Keresahan batinnya seketika sirna saat mendengar ucapan itu dari sang adik.

"Kau sudah gila ya?! Masa depanmu akan tambah suram kalau putus sekolah tahu nggak!" omel Wildan.

"Maaf, Bang... Aku cuman kasihan sama Abang..." Arman tertunduk sedih.

Wildan terdiam menatap sang adik. Namun saat itulah dia teringat dengan tawaran Dirga. Tanpa pikir panjang, dia mengambil ponsel, lalu menghubungi Dirga.

1
Niswah
Luar biasa
Rahmawati
bagus ceritanya
Rahmawati
omegat wildan
lilik arif
Luar biasa
Rahmawati
aduh kirain beneran sm glenda, taunya cm mimpi
Rahmawati
syukurlah wildan gk Main beneran sm aleta
Rahmawati
jgn mau wildan
emma mahriana
hadeuuh si Arman knp ga mikir sih
situasi dan kondisi dia tuh ky gmn
Rahmawati
jgn sampai wildan dijerumusin sm dirga
Rahmawati
terima aja wildan
Rahmawati
wildan laki-laki yg bertanggung jawab kpd keluarga
Wayan Sucani
Aku dah,
Lyarh.Hy
Luar biasa
Lyarh.Hy
lanjutttt
Harto Ninis
Kecewa
Harto Ninis
Buruk
Musliha yunos
👍
PNGGIL AJ MIRR
thor kalau boleh ksih saran kn bikin novel bocil SMA yg lucu nikah Ama om² gitu yg masih muda tapih
PNGGIL AJ MIRR
aku mlh lebih awal baca yg dokter culun tapih jenius dari pada novel ini asli kedua nya seru abis
Albertus Sinaga
perjuangan seorang anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!