NovelToon NovelToon
Daddy Morgan Untuk Saka

Daddy Morgan Untuk Saka

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Single Mom / Nikah Kontrak / Cerai / Sugar daddy
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: GRACIA SYLIA

Morgan & Emily,

Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.

"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily

Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.

"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya


Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CUPLIKAN VIDIO MORGAN

.

.

.

Morgan baru saja selesai sarapan dan kini melangkah ke kursi ruang tengah. Jane tengah menemani anak bungsunya menonton tv.

Morgan langsung saja berhambur baru ke karpet tepat tak jauh dari Zain. Menyadari hal itu Zain merengek pada maminya minta digendong, namun bukan Morgan jika tak usil pada keponakannya, ia menahan satu kaki bayi gembul itu tentu sam empu langsung meronta-ronta dan menangis.

"Huaa...Mi....Hua Hiks." ucap Zain mencoba meraih tubuh Maminya

Melihat anaknya sedang dikerjai oleh kakaknya, Jane melempar Bantal sofa tepat mendarat diwajah Morgan.

"Aduhh." ringis Morgan seketika itu memegang wajahnya.

"Kapok, siapa suruh usil. Ya ka dek." ucap Jane sambil menuntun anaknya berdiri saat Zain mulai terlepas dari tangan Morgan.

"Pok...wleeee" ejek Zain pada Morgan.

Jane hanya senyum-senyum melihat tingkah anak laki-lakinya yang begitu tak suka pada unclenya, berbeda dengan anak perempuan yang begitu lengket pada Morgan.

Morgan mulai mengeluarkan ponselnya dan memainkannya, sesekali mengobrol bersama Jane adiknya.

"Dek?." ucap Morgan

"Kamu belum dapat kabar-kabar tentang Emily?" Tanya Morgan

Mendengar hal itu Emily menoleh pada Morgan.

"Belum ada kak! Kak Emily rapi banget ya mainnya sampe ga ada yang tau keberadaannya." kata Jane sambil sesekali tetap fokus pada anaknya yang sedang nonton.

"Aku juga heran banget dek." ucap Morgan lesu.

Saat mereka sedang membahas tentang emily, pandangan mereka berhambur pada suara anak kecil yang sedang menangis di belakangnya di ikuti satu anak perempuan lagi dan Papinya.

"Loh kok datang-datang nangis?" Tanya Morgan yang masih dalam posisinya hanya kepalanya saja yang mendongak.

"Biasa ga keturutan, mau minta beli Ice cream pagi-pagi. Ini aja belum di buka!" Kata papinya sambil menunjukkan barang bawannya dari luar.

Perempuan kecil yang menangis itu adalah Zora, ia kini melangkah mendekat pada Maminya.

"Miii...hiks...hiksss." Tangis Zora sambil mengusap-ngusap air matanya.

Jane yang melihat itu, langsung merentangkan tangannya da membawa Zora dalam pangkuannya.

"Kenapa sayang, coba cerita dulu sama mami." ucap Jane.

"Zoya mau ec klim Mami. Tapi papi dak mau belitan?" curhat sang anak.

"Gamau beliin Zora emang kenapa? Apa kata papi?" Lanjut Jane mengintrogasi anaknya mencoba memberi ruang pada Zora meluapkan kesedihannya.

"Papi bilang ga bole makan ec klim kalna macih pagi, kan Zoya uda makan tadi cama mami kan!!" Kata Zora berusaha membela dirinya.

"Walopun udah makan sayang, tetap aja ga boleh kalau masih pagi. Zoya (sapaan Akrab Zora) mau nanti sakit perut terus dibawa ke dokter tanganya disuntik lagi karena sakit kepala." Kata Jane mencoba memberi pengertian.

"Huaaa...hiksss....hikkk." Zora kembali menangis dan meronta ronta diatas pangkuan Maminya.

"Sama Uncle Ogan aja ayok....kita ke belakang lihat Bi Hana ditaman." ucap Morgan mencoba membantu jane menenangkan anaknya.

Belum sempat Zora menjawab, Zain mendekat lalu memukul wajah Morgan. Mungkin ia mengira bahwa Morgan yang membuat kakaknya menangis.

Melihat itu Jane menutup mulutnya menahan tawa karena melihat Morgan dengan ekspresi kaget sambil mengusap-ngusap pipinya yang panas.

"Tangan kamu kecil tapi pasat mematikan" ucap Morgan sambil menepuk pantat Zain dan mengambil Zora dari gendongan Jane yang masih menangis.

Zoya tidak menolak namun masih tetap terisak. Berbeda dengan Zara, ia sangat anteng bersama Papinya yang sedang menyusun belanjaan.

Setelah sarapan tadi pagi Rayzen mengajak kedua anaknya berbelanja sekalian mengurangi beban istrinya. Walaupun Morgan tidak menuntut mereka untuk ikut andil dalam kebutuhan rumah tangga selama mereka tinggal bersama tetap saja Rayzen & Jane tidak ingin menyusahkan Kakaknya terlebih lagi ia memiliki balita yang setiap saat merengek menghabiskan isi kulkas.

Setelah selesai menata belanjaan, Rayzen menggendong Zara bergabung bersama Jane dan juga anak bungsunya.

"Dek, Kakak Zoya ada disana. Mau ke sana ga? Kata Jane

"Mau Mi..." Tanpa diantar Zara pun berdiri mengahampiri Morgan dan Zora.

.....

"Sayang coba pijiten disini pegal banget." ucap Rayzen pada istrinya.

"yaa disitu." lanjutnya ketika Jane mulai memijitnya.

Saat sedang menikmati Pijetan istrinya, zain merengek menghampiri keduanya.

"Mi..nen...Ja..nen" ucapnya Zaia yang kini tangannya berusaha mengankat kaos Maminya.

"Noo." ucap Rayzen menggoda anak bungsunya sambil menahan tangan Zain.

Zain pun mulai menangis entah karena di ganggu oleh Papinya atau mulai merasa mengantuk. Jane pun langsung meniduri Zain diatas pangkuannya dan mulai menaikan cup branya.

Sambil menyusui Zain, suaminya yang kini posisinya sudah duduk disamping Jane sambil bermain posel, satu tangannya lagi tak tinggal dia.

Satu payud*ra Jane sedang di his*p oleh anak bungsunya, satu lagi sedang direm4s-rem4s oleh Suaminya. Beruntung Jane menutup dadanya dengan apron menyusui, bukan karena ulah suaminya. Ia berjaga-jaga jika kakaknya Morgan kembali sedangkan dia sedang menyusui Zai.

"Ahhh..." desah Jane saat merasakan remasan Rayzen terlalu enak.

"Sayang jangan digituin, biasa aja" sambil.menepuk perut kotak-kotak suaminya.

Mendengar itu bukannya berhenti ia malah menambah gerakannya dengan memilin-milin pu*ing istrinya. Jika dirumah sendiri mungkin Jane sudah memberi akses lebih pada Suaminya namun ia sadar akan tempatnya & berbeda dengan Rayzen seakan tidak perduli.

"yang...kamar yuk!" rengek Rayzen mulai tidak tenang.

"Abang belum tidur, makanya jangan diganggu biar bobonya cepat." Kata Jane.

Mendengar hal itu Rayzen menghentikan aksinya lalu bangun dan beranjak dari tempat itu namun sebelumnya ia mencuri ciuman pada bibir istrinya bukan hanya ciuman bahkan melumatnya, jika Jane tidak mengigit lid*ahnya mungkin Rayzen tidak akan berhenti

"Aku tunggu di kamar ya, jangan lama-lama." ucap Rayzen dengan senyum genitnya sambil melangkah menuju kamar.

Sedangkan diluar Morgan dan Zora-Zara sedang asik bermain, entah apa yang mereka lakukan Jane mempercayakan sepenuhnya pada Morgan untuk mengasuh sementara dua bocah itu.

.

.

.

Setelah dirasa Zain sudah terlelap, Jane melepas putingnya yang masih berada dimulut anaknya. Ia langsung mengambil kotak tisu yang tidak jauh dari tempat duduknya lalu mengambil beberapa lembar dan mulai mengelap payudar*nya.

Kemudian ia memperbaiki kembali posisi bra nya dan menurunkan baju kaosnya, dengan pelan ia mulai beranjak dari duduknya sambil menggendong Zain lalu melangkah menuju kamar.

Saat kembali ke kamar, ia tidka melihat suaminya namun mendengar suara percikan air dari kamar mandi.

Ia melangkah menuju tempat tidur lalu menidurkan anaknya, Zain sempat terbangun sesaat namun dengan kekuatan tangan emak-emak hanya dengan 3 kali menepuk pahanya ia kembali tertidur. Dirasa Zain sudah bisa ditinggalkan dengan semangat ia menuju kamar mandi menyusul suaminya.

.....................

Entahlah gays apa yang dua sejoli lalukan didalam kamar mandi, Thor ga tau... Zain aja ditinggalin dikasur sendirian

Wkwkwkkwkwkkwkwkw

Sekalian mau ngingetin jangan lupa Follow Thor yaa. Biar Thor makin semangat Crazy upnya

Dan tentu Thor punya beberapa proyek karya yabg pastinya seru!!!!!

...****************...

Meninggalkan kedua sejoli dilantai dua, kini ke Morgan dan dua gadis kecil itu.

Yang awalnya Morgan hanya ingin mengalihkan tangisan Zoya dengan melihat Bi Hana memangkas beberap tanaman di belakang kini pekerjaan itu sabotase oleh ketiganya.

Jangan harap pekerjaan selesai dengan benar, yang harusnya Bi Hana menyelesaikan kurang dari satu jam namum karena mereka sudah 3 jam lebih mereka masih berkutat ditaman.

Bi hana hanya menyaksikan tidak jauh dari mereka, walaupun ia harus kerja dua kali setidaknya tuanya merasa bahagia. Ini pertama kalinya Bi Hana melihat Morgan tertawa lepas bermain bersama, semenjak Ada Zora & Zara Morgan menjadi pribadi seperti tanpa beban.

sudah 3 jam bermain tanah dan daun-daun, Jane menghampiri ke tiganya dengan rambut yang terlihat masih basah dan dicepol sembarang arah.

Ia berkacak pinggang, kemudian menoleh kebelakang bisa-bisanya 3 manusia ini bermain kotor-kotoran ditaman.

"Zoya-zaya....Masukkk!!!!" pekik Jane dari teras belakang.

Ketiga seketika berhenti dari aktivitasnya, tawa yang tadi menggelegar seketika hening.

"Lepas-lepas cepat masuk mandi." Lanjut Jane dengan melambaikan tangannya memanggil-manggil Keduanya.

Sedangkan Morgan ia meladangnya masuk sampai mebereskan semuanya, dan harus dipastikan dia yang membereskannya sendiri. Karena ia sudah menyuruh Bi hana kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

"Yahh! Kok aku sendiri." Kesal Morgan sambil memungut alat-alat perkakas dan lainnya kemudian mulai menyapu beberapa daun ke tepi ujung dekat pagar.

Jane langsung saja mencuci kaki dan tangan ke dua anaknya dan membawa ke kamar mandi untuk dimandikan.

Sekarang jam menunjukkan pukul 11.00 Zoya & Zaya masih berada di kamar mandi sedangkan Morgan masih berkutat ditaman belakang dengan cemberut.

Selesai mandi dan berpakaian keduanya tanpa disuruh langsung naik ke tempat tidur dan bersiap untuk tidur.

Karena kelelahan bermain ditaman belakang, keduanya tepar. Jane yang berada ditengah-tengah kedua anak kembarnya berusaha menidurkan keduanya.

Ini adalah kebiasaan si kembar jika tidur mereka harus memeluk Maminya.

Setelah selesai membersihkan halaman, Morgan langsung saja naik ke kamarnya untuk bersih-bersih kemudia menelpon Veronica mengabari bahwa hari ini ia tidak masuk kantor dan menyampaikan pada Rudi untuk mengawasi kantor.

...******...

Di tempat lain Emily dan keluarganya tengah disibukkan dengan bayi tampan Emily, setelah memikirkan kembali nama yang cocok akhirnya Saka menjadi pilihannya.

Bukan tanpa pilihan, nama Saka adalah nama yang pernah Morgan ucapkan ketika keduanya membahas tetang anak.

Bagaimanapun Morgan dimata Emily ia tetaplah ayah dari anaknya.

Mama Emily tidak henti-hentinya memberi wejangan pada anaknya yang baru pertama kali memiliki anak. Tentu ia tidak ingin anak dan cucunya kenapa-kenapa, ia juga meminta Keyla untuk selalu standby gantian menjaga Saka karena ia dan ayah Emilya tidak akan lama berada dikorea.

Mereka punya tanggung jawab lain di Aussie, tentu Emily tidak keberatan jika ditinggal oleh ibunya walaupun tentu ia merasa sedih.

6 bulan kemudian....

"Cupp...cuppp..sayang Mommy" ucap Emily sambil menganyun-ngayunkan saka dalam gendongannya.

"Mau sama Mommy ya Nak...maaf ya Mami lagi flu ga bisa dekat-dekat Saka dulu" lanjut Emily berharap anaknya mau mengerti.

Ia bergerak ke sana kemari sambil terus mengayun-ngayunkankan anaknya tak jauh dari tempat Keyla duduk sambil bermain ponsel.

Sebelumnya Keyla lebih dulu menggendong Saka namun karena makin rewel.

Saat sedang asik bermain ponsel, Emily tidak sengaja melihat apa yang sedang ditonton oleh Keyla.

Satu vidio diaplikasi tok..tok, Laki-laki yang sangat ia kenal sedang bermain bersama dengan anak Laki-laki yang wajahnya tidak terlihat karena membelakangi kamera. Namun wajah laki-laki tersebut sangat terpampang jelas.

Melihat itu membuat Hati Emily sakit, matanya mulai berkaca-kaca. "Mas Morgan sudah nikah?Ternyata kamu hidup dengan baik-baik saja Mas, Apa aku benar-benar ga berhaga dihidup kamu! Aku disini sedang sakit berusaha mengemong anak kita." Monolog Emily yaang kini badannyaa mulai bergertar karena menangis.

Mendengar suara isakan, sontak saja Emily mematika layar Hpnya da menoleh ke sumber suara. Ternyata tanpa dia sadadi dari tadi Emily berdiri dibelakangnya dan tentu ia menangis karena melihat cuplikan singkat vidio tersebut.

...****************...

.

.

.

.

Semangat!!! Jangan lupa like dan follow yaa

Udah dehh Thor mau tidurrr duluuuu... Seeyou

Btw aku rampung nulis ini jam 03.44 malam loh hehehehe......

1
Dartihuti
vote tuk semangat Authour...
Iqlima Al Jazira
di tunggu celotehan saka thor
Milla
semgt kk
Anonymous: semangatt juga untuk kakakkk...
total 1 replies
Happy Kids
ttp ae nemui agatha.
Rizky Muhammad
Kejutan-kejutan dalam alur cerita membuat saya terus terpikat.
lilhyanaaaa
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!