NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang

Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Anak Genius / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Cancer i

Menceritakan tentang seorang gadis cantik yang bernama Lala, harus mengandung karena hubungan terlarang dengan seorang jin muda yang sejak kecil menyukainya.

Berawal dari kebiasaan jorok Lala, hingga sosok jin muda yang menyukainya dan merubah wujudnya menjadi tampan saat setiap bertemu Lala meskipun warna matanya merah dan memiliki tanduk di kepalanya.

Bagaimana kisah selanjutnya?ikuti kisah selanjutnya ya🙏

PERHATIAN!!

Jika ada bab atau paragraf yang berulang, mohon maaf sedang dalam proses perbaikan.mohon pengertiannya 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sosok Di Masa Lalu

Sepasang insan berbeda gender itu sama sekali tak menyadari jika sejak tadi sepasang bola mata dengan sorot kemerahan mengintainya. Sampai jam sembilan, Bara baru pulang. Setelah sebelumnya berbincang, bersenda gurau bersama cucu satu-satunya Mak Dira. Tak rela gadis pujaannya didekati laki-laki lain, sosok yang juga pria itu menaruh dendam terhadap Bara. Ia menyeringai, terbesit sebuah rencana untuk membuat jera laki-laki yang baru saja keluar dari rumah Lala ketika Bara mengantarkan Lala pulang

"Langsung tidur aja, La. Biar besok gak kesiangan!" titah Mak Dira saat melihat cucunya itu belum juga masuk kamar. "Bentar lagi, Mak, Lala lagi nyiapin buku buat di bawa besok!" sahut Lala. Matanya membaca satu persatu sampul buku pelajarannya. Jarak rumah Lala dan Bara tidak terlalu jauh. Hanya melewati beberapa rumah dan tanah kosong milik salah satu warga. Bara bersiul-siul karena bahagia. Bahwasannya ia dan Lala sudah resmi berpacaran.

. Blugg! "Eit apa tuhh!" Bara berhenti bersiul saat terdengar suara benda jatuh. "Weyyy! Sukun jatuh!" gumam Bara mengamati buah berbentuk bulat itu. Memang di tepi jalan yang ia lewati ada pohon sukun yang besar dan buahnya sering berjatuhan karena oleh pemiliknya jarang di panen. "Ambil ahh, enak ini kalau di goreng!" Ia memungut buah dengan kulit kehijauan itu. "Wuihhh! Ada kantong plastik segala!" Bara memasukkan buah sukun sebesar kepala bayi itu ke dalam kantong plastik yang ia temukan tak jauh dari buah tersebut. Seperti sepaket, kantong plastik berukuran sedang dan satu buah sukun.

"Mama, nih Bara bawain buah sukun!" kata Bara begitu tiba di rumah. "Sukun? Bukannya Lala punyanya pohon nangka sama kecapi ya?" tanya Bu Windi mamanya Bara. Ia tahu putranya habis dari rumah Lala, karena sebelum berangkat ia pamit terlebih dulu. "Iya! Ini bukan hasil kebunnya Lala. Bara nemu di pinggir jalan yang dekat tanah kosong itu lho!" jelasnya.

"Udah malam!" "Oke Ma!" Bara berlalu dari hadapan Mamanya, menuju ke dapur dan meletakkan buah hasil temuannya itu di sana. Sosok dari alam lain itu begitu rindu terhadap tubuh Lala yang menurutnya sangat wangi. Aromanya membuatnya candu, hingga ia tak juga beranjak dari area tak jauh kediaman Lala. Dengan sabar ia menunggu Mak Dira selesai membaca Al Qur'an untuk mendekati Lala.

Malam merangkak perlahan, angin bertiup perlahan membuat daun di ujung dahan bergerak berirama. Sosok itu tersenyum saat melihat Lala tidur tengkurap. Dalam satu kedipan mata wujudnya kini berganti. Dia bertekad penampakannya harus lebih tampan dari Bara. Dia memindai tubuhnya sesaat, dan... tersenyum puas, saat menyadari bentuk fisiknya kini nyaris sempurna, jauh melampaui Bara. Seperti biasa, dia menggendus-endus tubuh Lala yang sedang terlelap. Mengusap punggungnya. Tak puas sampai di situ, ia membalikan tubuh cucu Mak Dira, dan begitu tubuh Lala telentang, dia memanggil dengan suara lembut, "Lalaaaa!" Antara mimpi dan tidak, Lala mengerjapkan kedua kelopak matanya, dan mendapati sosok rupawan tanpa cela. Lala terpana, dengan pria gagah di hadapannya,sosok itu membuat ruang memori Lala terlempar ke masa lampau, di mana pertama kali bertemu dengannya.

Iya! Lala ingat sekali, sosok yang ada di hadapannya adalah orang yang sama dengan om-om yang ia temui semasa kecil saat sedang asyik bermain dengan teman-temannya hingga menjelang Maghrib. Tapi ia tidak sadar jika sosok yang ada di hadapannya tersebut adalah sosok jin yang selalu mengintainya sejak kecil. Kehadiran sosok itu membuatnya merasa tidak nyaman, bulu kuduknya merinding. Ia mencoba mengingat lebih detail lagi wajah om-om itu, tetapi ingatannya masih samar. Yang paling ia ingat adalah senyum om-om itu yang terasa menyeramkan, meskipun terlihat ramah.

Sosok itu kembali tersenyum, kali ini lebih intens, membuat Lala semakin takut. Ia ingin berteriak, namun suaranya seakan tertahan di tenggorokan. Sosok itu mendekat, dan Lala bisa merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Ia mencoba melawan rasa takutnya, mengingat pesan neneknya untuk selalu berdoa dan berlindung kepada Tuhan. Dalam hati, Lala berdoa memohon perlindungan.

Tiba-tiba, sosok itu menghilang. Lala terduduk lemas, jantungnya berdebar kencang. Ia tidak tahu apa yang baru saja terjadi, tetapi ia yakin bahwa sosok itu bukanlah manusia biasa. Kejadian itu membuatnya trauma dan selalu waspada terhadap orang asing yang mendekatinya. Ia berjanji akan selalu berhati-hati dan selalu mengingat pesan neneknya untuk selalu berdoa dan meminta perlindungan kepada Tuhan. Kejadian malam itu menjadi misteri yang selalu menghantuinya, namun juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan dan keimanan.

1
♞ ;3
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Cancer04: Jangan lupa mampir setiap hari ya kak🙏🙏
total 1 replies
Emitt Chan
Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!
Cancer04: Thankyou dukungannya, jangan lupa mampir terus ya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!