Duke Ethan Maverick mencintai Nyxoria Graciella. Mereka bertunangan dan merencanakan pernikahan, namun suatu masalah telah terjadi, keluarga Nyxoria jatuh miskin hingga membuat rencana pernikahan itu ditangguhkan. Tidak hanya jatuh miskin, mereka mempunyai hutang yang cukup banyak. Nyxoria memutuskan untuk meninggalkan Duke Ethan dan memulai kehidupan baru didesa. Bahkan dia bertemu dengan pria tampan yang baik hati. Pria itu bernama Victor Dallie. Dia mengajari banyak hal pada Nyxoria, hidup dalam kesederhanaan. Cinta tumbuh diantaranya, tapi semuanya berubah ketika Duke Ethan kembali menemui Nyxoria. Menagih janji pernikahan mereka yang tertunda. Nyxoria merendah, dia sadar diri akan statusnya yang hanya rakyat biasa, dia meminta Duke Ethan melupakannya dan mengatakan dia telah menemukan hidup barunya bersama Victor. Perasaan cinta berubah menjadi benci, Duke Ethan mencari segala cara untuk mendapatkan Nyxoria. Bahkan jika wanita itu harus dipajang seperti bunga hiasan sekalipun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 : Kapan kamu menikah?
Cerita hanyalah karya fiktif belaka, tidak ada berkaitan dengan kisah nyata, sejarah maupun kejadian yang ada. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar belakangnya. Mohon maaf, itu hanyalah kebetulan saja. Sekian dan terima kasih. Enjoy for reading book!
Angin malam berhembus dengan mesra menyapa kulit salju dengan semburat merah diujungnya, dia berjalan memeluk tubuhnya karena dingin. Melewati taman dan juga beberapa bunga yang indah.
Matanya penuh dengan keyakinan yang tinggi, Nyxoria membawa bunga itu dengan percaya diri. 'Ayo bunga, kita tunjukkan pesonamu!' monolog hatinya, berjalan cepat menuju rumah majikannya.
Saat ia tiba dirumah itu, dia melihat ada Victor disana. Dia tersenyum mengabaikannya, dia sudah menduga Tuan Victor ialah anak majikannya. Nyxoria melihat ke sana ke mari mencari Nyonya Daiana, tanpa dia sadar Victor berjalan mendekatinya.
"Kau juga datang ya..?" tanya Victor dengan ramah.
"Ya, saya kan harus datang.." Nyxoria berhenti sejenak kemudian dia kembali berkata. "Dimana Ibumu, Tuan?" tanya Nyxoria lagi.
"Ibuku sedang minum obat dikamar, apa kau ingin aku memanggilnya?" tanya Victor, menawarkan bantuan.
"Begitu ya, kalau begitu aku akan menunggunya saja, Tuan bisa kembali ke perjamuannya." ucap Nyxoria, dia memegang bunga liar ditangannya.
Dengan gaun sederhana itu saja Nyxoria tampil sangat cantik mempesona, Victor tidak bisa memandang arah lain selain dia. 'Memegang bunga liar seperti itu, apa dia tidak tau betapa cantiknya dia begitu?' monolog Victor dalam hati.
'Mengapa dia melihatku terus sih, aku jadi malu tau!'
Nyonya Daiana keluar dari kamarnya, dia melihat anak dan juga Nyxoria disana. "Victor.. Nyxoria.. apa yang sedang kalian lakukan disini?" tanya Nyonya Daiana.
"Nyonya!" Nyxoria merasa lega melihat Nyonya Daiana keluar dari kamarnya, dia berjalan mendekat kemudian mengulurkan bunga liar itu pada Nyonya. "Ini tugasnya Nyonya." ucapnya lagi dengan senyuman.
Nyonya Daiana berkedip saat melihat bunga liar yang dia bawa, kemudian mengambil bunga itu meletakkan dalam vas bunga. "Apa ini bunga yang jelek bagimu?"
"Tidak nyonya, seperti yang saya katakan sebelumnya, bahkan bunga liar sekalipun memiliki kecantikannya sendiri, bagi saya keindahan itu ada dimana mana, itu juga berlaku pada bunga liar ini.." jawab Nyxoria.
Nyonya Daiana tersenyum mendengar jawabannya, dia melirik ke arah Victor. "Victor.. menurutmu, apa bunga liar ini memiliki kecantikan maupun keindahannya?"
Victor menyilangkan kedua tangannya dan menatap Ibu dengan tatapan tajam. "Sepertinya Ibu menyuruh kamu melakukan sesuatu yang aneh ya?" tanyanya.
Nyxoria memberi perhatiannya pada Victor. 'Sesuatu yang aneh?' tanya Nyxoria didalam hati. "Tidak, Tuan.. Nyonya Daiana meminta saya melakukannya karena itu memang tugas saya, bagi saya itu tidak aneh kok!"
"Tugas saya? Tunggu dulu.. Ibu, dia bukan tamu ya dirumah kita?" tanya Victor sambil berbisik pada Ibu, sesekali dia melirik ke arah Nyxoria.
"Dia tamu juga kok, hanya saja dia ingin bekerja disini, sebagai tuan rumah mana bisa Ibu menolaknya, apa lagi wanita cantik seperti dia ini." ucap Nyonya Daiana santai. "Lalu apa jawabanmu?" tanyanya lagi.
Sekilas Victor melihat ke arah bunga liar itu sebelum dia menjawab pertanyaan Ibunya. "Menurutku, bunga liar itu tetaplah bunga liar.. tumbuh dan menjadi akar parasit bagi bunga yang asli ditaman." dia melirik ke arah Nyxoria sebentar kemudian berkata lagi. "Tapi.. bunga liar sekalipun memang memiliki keindahan dan kecantikannya sendiri, aku akui hal itu." ucapnya yang masih melirik Nyxoria.
"Nah benar sekali.. Begitu juga dengan wanita didunia, mau kamu memilih yang asli atau yang liar sekalipun nanti, mereka tetaplah memiliki keindahan dan juga kecantikannya sendiri, jadi.. kapan kamu menikah?"
Seketika suasana menjadi berubah. "Sudah ku bilang, aku masih punya urusan lain, Ibu!" jawab Victor tegas.
"Urusan lain bisa ditunda, Victor! tapi umurmu tidak bisa ditunda lagi, umurmu akan terus bertambah tua!" protesnya, dia mulai kesal saat bicara dengan anak lelakinya itu.
"Itu juga urusanku ibu! aduh, jangan dibahas didepan orang lain dong! aku kan malu Ibu!" protesnya dengan nada berbisik.
"Siapa suruh kamu belum menemukan pasangan di umurmu yang semakin menua ini!" balas Ibunya.
"Menikah itu bukanlah suatu keharusan Ibu! Banyak hal yang ingin ku capai diluar sana! Jika aku menikah sekarang, aku tidak akan bisa mencapai sesuatu lagi diluar sana, maksudku.. aku jadi tidak bebas." ucapnya dengan mencebirkan bibirnya.
"Kau ini ya! mau bebas seperti apa sih? Memangnya kalau kau menikah istrimu akan mengurungmu seperti dalam penjara?" tanya Ibu dengan kesal, dia bercekak pinggang dan menoleh ke arah lain.
"Bisa jadi begitu Ibu! Ku dengar teman temanku yang telah menikah, istrinya galak galak semua! Bahkan mereka tidak segan segan menarik telinga suaminya didepan teman temannya! itukan memalukan!" jawab Victor.
"Itu pasti karena suaminya tidak tau aturan! Iya kan?" bantah Ibu, dia mendengus kesal pada anaknya itu.
"Err, itu.. ya, suaminya tidak pulang semalaman.. Dia ketiduran saat minum minum di bar.. Tapi tetap saja kan, istrinya itu terlalu berlebihan!" Victor mencoba untuk protes.
"Nah! Kalau ibu jadi istrinya bukan hanya telinganya yang ibu tarik, tapi 'tiiittt' nya ibu tarik!!" ucap Ibunya, kemudian dia menutup mulutnya karena malu.
Nyxoria mengedipkan beberapa kali matanya heran, dia bingung dengan situasi yang dia hadapi saat itu.
'Ternyata bunga itu untuk anaknya ya.. dia sengaja memintaku mencari bunga yang paling indah awalnya, kemudian karena aku kebingungan, dia pun berubah pikiran, dia memintaku mencarikannya bunga liar yang jelek.. Itu seperti aku sedang memilihkan jodoh untuk anaknya?' monolog hati Nyxoria.
"Ka-karena tugas saya sudah selesai, saya permisi ya, Nyonya." ucap Nyxoria menghentikan keributan kecil antara anak dan ibunya itu.
"Etts! Tunggu dulu, ayo kita kesana bersama sama!" Nyonya Daiana menggandeng lengan Victor dan juga lengan Nyxoria bersamaan. Kemudian dengan senyum yang lebar dia melangkah ke perjamuannya.
"Tapi.." kalimat Nyxoria terpotong.
Mereka pun bergabung bersama disana. Tidak ada perbedaan antara pelayan dan majikan, mereka sama sama menikmati perjamuan itu dengan perasaan yang bahagia. Setelah Nyxoria cari tau, mereka semua ialah mantan pelayan Nyonya.
Dulu.. Nyonya Daiana ialah seorang bangsawan dikota Dinien. Hanya saja, dengan suatu alasan dia berhenti dan memilih untuk meninggalkan gelar bangsawannya disana.
Nyonya memilih untuk menikah dengan pria biasa dari kalangan bawah. Mereka memulai kehidupan barunya didesa Willow Creek. Satu persatu pelayannya datang dan rela bekerja dengan Nyonya Daiana. Bagi mereka melayani Nyonya Daiana ialah suatu keberkahan.
Nyonya Daiana ialah bangsawan terbaik yang selalu memberi mereka kehidupan. Tidak hanya itu, nyonya Daiana juga membangun harapan mereka. Semua itu Nyonya lakukan demi kebahagiaan mereka.
Bagi Nyonya Daiana, kebahagiaan mereka ialah berkah yang tidak ada habisnya. Setelah kematian ayah Victor Nyonya Daiana pun terlihat gundah, memikirkan nasib anaknya yang belum juga mau menikah.
Dia khawatir, anaknya akan menikah setelah dia tiada.
Sudah bertahun tahun dia memintanya untuk mencari pasangannya, tapi sepertinya Tuan Victor memilih melajang untuk mencapai tujuannya.
Acara perkenalan sudah selesai, Victor akhirnya tau.. Nyxoria bukanlah tamu dirumahnya melainkan hanya pelayan sekaligus tukang kebun ditaman bunganya, dia agak sedikit kecewa pada kenyataan itu.
'Wah, kenyataan dia bukanlah seorang bangsawan itu cukup mengejutkanku ya, lalu bagaimana dengan butik Mavciella dan tunangan seorang Duke itu? apa hanya sebatas khayalannya saja ya?' monolog Victor.
Victor melirik ke arah Nyxoria yang sedang menyendiri, dia terlihat bingung dan terlihat tak nyaman, beberapa pelayan muda itu datang menggodanya. "Nama kamu Nyxoria ya, cantiknya~ ayo bergabung dengan kami, nyonya Daiana pasti mengizinkannya!" ucapnya yang ramah.
Nyxoria hanya mampu memasang wajah manis, hanya hatinya yang tau, betapa canggungnya ia saat itu, dia tidak terbiasa dengan godaan pemuda pemuda seperti sekarang, biasanya para pemuda bangsawan bersikap sopan saat mengajaknya bicara maupun berdansa.
Tak lama kemudian, seseorang merangkul bahunya, ia begitu syok, dengan cepat dia memutar matanya dan melihat siapa yang berani merangkul bahunya seperti itu. Matanya bertemu, dia tak lain ialah Victor.
"Maaf anak muda, sepertinya aku harus membawanya bersamaku.. kalian lanjutkan saja acara perjamuannya ya.." ucapnya dengan senyum yang manis. "Ikut aku."
.
.
.
Bersambung!
Oh ya.. jangan lupa mampir dan baca juga
“Pembalasan bibi licik” pengen tahu penilaianmu.. secara aku msh amatir 😬