NovelToon NovelToon
Aku Hanya Wanita Biasa

Aku Hanya Wanita Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Wanita Karir / Careerlit
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Wanita, seorang insan yang diciptakan dari tulang rusuk adamnya. Bisakah seorang wanita hidup tanpa pemilik rusuknya? Bisakah seorang wanita memilih untuk berdiri sendiri tanpa melengkapi pemilik rusuknya? Ini adalah cerita yang mengisahkan tentang seorang wanita yang memperjuangkan kariernya dan kehidupan cintanya. Ashfa Zaina Azmi, yang biasa dipanggil Azmi meniti kariernya dari seorang tukang fotokopi hingga ia bisa berdiri sejajar dengan laki-laki yang dikaguminya. Bagaimana perjalanannya untuk sampai ke titik itu? Dan bagaimana kehidupan cintanya? Note: Halo semuanya.. ini adalah karya keenam author. Setiap cerita yang author tulis berasal dari banyaknya cerita yang author kemas menjadi satu novel. Jika ada kesamaan nama, setting dan latar belakang, semuanya murni kebetulan. Semoga pembaca semuanya menyukainya.. Terimakasih atas dukungannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Telat

Satu bulan sudah Azmi bekerja sebagai resepsionis. Tetapi hari ini ia harus izin karena ia merasa tak enak badan. Tubuhnya terasa berat, kepala pusing dan perut yang kram. Kedua orang tuanya sampai membawanya ke klinik untuk periksa.

“Dari tanda-tanda yang dialami seperti ada indikasi hamil, Pak, Bu.”

“Dokter jangan bercanda! Anak saya masih single!” Ayah Azmi tidak terima.

“Maaf, Pak. Saya hanya membahayakan diagnosis saya. Saya akan meresepkan obat anti nyeri dan beberapa vitamin. Jika masih tidak kunjung sembuh, Bapak dan Ibu bisa melakukan tes kehamilan.”

Ayah Azmi keluar dari ruangan dokter dengan wajah berang. Sementara Ibu Azmi membantu Azmi berjalan kembali ke mobil, menunggu Ayah Azmi menebus obat.

“Kamu tidak..”

“Tidak, Bu. Aku tidak pernah melakukannya!” Potong Azmi sebelum sang Ibu berpikiran macam-macam.

“Alhamdulillah..”

“Tetapi memang aku telat haid, Bu. Di aplikasi aku telat satu minggu, apa mungkin karena pekerjaanku?”

“Mungkin saja. Tunggu saja sampai haidnya datang.” Azmi mengangguk.

Tak lama kemudian, Ayah Azmi masuk kedalam mobil dan segera melajukan mobil kembali ke rumah. Tak ada pembicaraan sampai mobil memasuki pelataran rumah. Saat Azmi baru saja turun dari mobil, ia merasakan sesuatu yang hangat keluar dibawah sana. Segera Azmi berlari ke kamar mandi.

Benar saja, darah haidnya keluar tetapi tidak seperti darah haid yang bisanya ia dapat. Darah yang keluar saat ini berwarna merah pekat cenderung kecoklatan dengan gumpalan-gumpalan merah tua.

“Kamu tidak apa-apa, Mi?” Tanya Ibu Azmi didepan kamar mandi.

“Tidak apa, Bu. Aku haid.”

“Baguslah.” Ibu Azmi menghembuskan nafas lega.

Segera beliau menjelaskan apa yang Azmi alami kepada sang suami agar Ayah Azmi tidak marah. Ayah Azmi hanya mengangguk. Beliau yang sempat merasa kecewa, mencoba untuk berbaik sangka kepada anaknya.

Keesokan harinya, Azmi masih izin karena masih merasa lemas karena darah haidnya sangat banyak dua hari ini. Di hari ketiga, haidnya berhenti begitu saja. Saat berkonsultasi dengan bidan yang ada didekat rumah, katanya hal itu wajar karena stres dan kelelahan bisa mempengaruhi hormonnya. Baru dihari keempat, Azmi kembali masuk bekerja.

“Kenapa haid saja bisa sampai tidak masuk 3 hari?” Tanya Serli yang memberikan pekerjaan kepada Azmi karena beberapa hari ini ia yang menggantikannya.

“Kram perut, Mbak. Kalau saya paksakan masuk, yang ada saya hanya akan duduk saja tidak bisa kemana-mana.”

“Oke, aku maklumi. Sebaiknya kamu mulai minum vitamin untuk daya tahan tubuh agar tidak terulang lagi seperti ini.”

“Iya, Mbak. Tapi kenapa pekerjaannya banyak sekali, Mbak?” Tanya Azmi yang melihat tumpukan odner di mejanya.

“3 hari ini aku menggantikan pekerjaanmu dan pekerjaanku jadi terbengkalai. Jadi kamu bantu aku mengerjakan pekerjaanku.”

“Hah?”

“Tidak perlu kaget begitu! Kamu hanya perlu merapikan dokumen ini mengikuti tanggalnya. Mulai dari yang terbaru hingga yang tertua. Jadikan satu yang tanggalnya sama. Setiap tanggal kamu berikan penanda agar mudah untuk mencarinya.”

“Aku mengerjakan saat luang saja ya, Mbak?”

“Ya, tapi jangan lebih dari seminggu!”

“Aku usahakan.”

Serli meninggalkan meja Azmi dengan langkah terburu-buru. Banyak claim dan approval yang belum ia kerjakan. Azmi memilah odner yang akan ia kerjakan lebih dulu. Masing-masing odner merupakan berkas claim, claim medical, claim perjalanan, dan beberapa claim campuran. Azmi mengambil post-it di lacinya dan mulai menyusun sesuai tanggal yang diminta.

Azmi mengerjakan saat dirinya luang dari pekerjaan fotokopi dan kerjaan kesana-kemarinya. Sehingga sampai sore ia belum menyelesaikan satupun. Azmi menyimpannya kedalam loker dan berkemas.

Saat berhenti di lampu merah, pengendara yang ada di sampingnya memanggil namanya. Azmi menengok kearah sumber suara dan menemukan Kenzie. Laki-laki yang pernah singgah di hatinya tetapi putus hubungan karena Kenzie menempuh pendidikan di Jogja, sementara Azmi di Banjarmasin.

“Apa kabar?” Tanya Kenzie.

“Baik.”

“Singgah dulu di tempat biasa. Banyak yang ingin aku tanyakan.” Azmi mengangguk.

Ia menyetujui ajakan Kenzie hanya karena penasaran apakah yang diucapkannya nanti adalah kejujuran atau kebohongan.

Sampai di kafe, Kenzie memesankan minuman untuk mereka berdua dan camilan kesukaan Azmi.

“Mi, kamu sekarang kerja dimana?” Tanya Kenzie membuka obrolan.

“Resepsionis KRN. Kamu?”

“Aku operator di ASR. Setelah Ayah meninggal, aku berhenti kuliah dan bekerja karena menanggung cicilan Bank yang Ayah tinggalkan. Kontrakan yang dibangun juga terbengkalai karena Ibu tidak mau lagi tinggal disini.” Azmi tahu itu, tetapi ia hanya diam.

“Mi, maafkan aku.”

“Untuk apa?”

“Maaf aku telah memutuskan hubungan kita secara sepihak. Saat itu, aku hanya ingin fokus dengan kuliah.”

Bohong! Hubungan mereka bukanlah hubungan toxic yang membuat saling terpengaruh. Hubungan mereka adalah hubungan yang mendukung satu sama lain. Azmi mengeratkan tangannya. Sampai sekarang, Kenzie masih tidak jujur dengannya.

“Apakah..”

“Tidak!” Azmi menyela kalimat Kenzie.

“Hubungan kita masih bisa kembali seperti semula, tetapi untuk lebih jauh aku tidak bisa. Berteman saja cukup.” Imbuh Azmi.

“Tapi, Mi. Aku masih menyukai dan menyayangimu.” Azmi menarik nafas dalam.

“Maaf, aku harus segera pulang.” Azmi pergi meninggalkan Kenzie yang menatapnya sayu.

Azmi tahu alasan Kenzie memutuskannya karena perempuan lain karena saat itu Azmi dan Raika sedang berlibur di Jogja, tidak sengaja melihat Kenzie bergandengan mesra dengan perempuan lain. Yang membuat penasaran Azmi, kenapa Kenzie tidak jujur dan sekarang memintanya kembali. Azmi tidak sebaik itu untuk menerimanya kembali.

Sampai dirumah, Azmi segera membersihkan diri dan membantu sang adik yang sedang memasak. Ia hanya membantu memotong sayur dan mencucinya. Selesai memasak, mereka melaksanakan sholat maghrib di kamar masing-masing.

“Bagaimana pekerjaan hari ini?” Tanya Ayah Azmi saat makan malam bersama.

“Sama seperti kemarin, Yah.”

“Tidak ingin pindah?”

“Sementara ini dulu, Yah. Ada untungnya juga Azmi jadi tukang fotokopi, karena semua informasi ada di kertas itu.”

“Kamu benar. Tapi apakah membantu?”

“Tidak tahu, Yah. Doakan saja Azmi bisa naik nanti.”

“Aamiin..” semuanya mengaminkan perkataan Azmi.

Bukan Ayah Azmi merasa tidak puas dengan pekerjaan Azmi saat ini. Beliau hanya khawatir Azmi tidak ada peningkatan dan akan bertahan di posisi itu. Ayah Azmi juga memulai karir dari bawah, tetapi beliau beruntung karena pada masa itu tak banyak orang yang melamar seperti sekarang. Sehingga beliau bisa naik jabatan dari satpam menjadi karyawan Enviro dan akhirnya menjadi atasan disana sampai beliau pensiun.

“Jika kamu ingin pindah, katakan pada Ayah. Ayah akan meminta bantuan teman agar kamu bisa masuk di KDC.”

“Iya, Yah.”

Azmi mengiyakan sang ayah agar beliau tidak mengkhawatirkannya. Dalam hati Azmi masih ingin berusaha sendiri agar tidak merepotkan ayah dan ibunya.

1
indy
lanjut
indy
lanjut kakak
indy
semoga di tempat baru azmi bisa lebih sibuk sehingga dapat melupakan kenangan buruk
indy
semoga azmi nanti sukses
indy
selamat ya azmi
Meymei: Terima kasih kak (Azmi)
total 1 replies
indy
cepat move on azmi
indy
kasihan Azmi
indy
Ternyata priyo gak bisa mendaki, bukan karena prinsip
Sulfia Nuriawati
suami aneh, mw saling mengenal tp cm azmi yg ada usaha, lah priyo blm apa² cm tw marah aja, serem sm yg kyk gt sifatnya bs² anemia🤭🤭🤭
Meymei: Hehehe sabar ya kak..
total 1 replies
indy
sabar ya Azmi...
Meymei: Aq sabar kak (Azmi)
total 1 replies
indy
semoga azmi kuat
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
indy
lanjut kakak
Meymei: Siap kak 😊
total 1 replies
indy
priyo sat set, semoga dia orang baik
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
indy
telaten sekali azmi
Rian Moontero: kusuka ceritanya kak Mey👍👍
semangaaat🤩🤩🤸🤸
Meymei: Hihihi 🤭
total 2 replies
indy
semangat azmi
Meymei: Siap kak! (Azmi)
total 1 replies
indy
hadir
Meymei: Terimakasih dukungannya kak 😍
total 1 replies
Dewi Masitoh
hadir kak😊
Meymei: Terimakasih dukungannya kak 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!