Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21
Naretta terbangun dengan mata sembab , matanya melirik arah kamar .
"Apa mas Dean masih didalam ?" batinnya
Naretta bangkit dan berjalan menuju kamar , tujuannya kali ini ingin menjelaskan serta meminta maaf pada Dean .
Ceklekk ..
Naretta membuka pintu , dan menyisir kamar tak ada siapapun didalam . Hanya saja kamar terlihat seperti kapal pecah , selimut bantal berserakan dilantai dan juga vas bunga yang sudah pecah dan pecahannya bercecer dimana-mana .
Naretta kembali menangis , ia merosot didepan pintu kamar . "Mas .. Maafin Naretta ". Ucap nya terisak-isak
"Ngapain kamu duduk disini ?" tanya seorang pria dengan suara sinis nya , ia yang hendak masuk kedalam kamar melihat Naretta duduk bersimpuh seraya menundukkan kepalanya .
"Mas Dean ..." ucap Naretta lirih , mata Dean menatap nanar kearah Naretta .
"Minggir , kau menghalangi jalan ku !" kata Dean dengan suara ketus
Naretta segera bangkit dan meraih tangan Dean .
"Mas ,, aku minta maaf .." mohon Naretta seraya menggenggam erat tangan Dean .
Dean diam tak bergeming tapi tangannya berusaha menepis tangan Naretta .
"Aku minta maaf mas .. "
Dean melirik Naretta sekilas ,"Beri aku waktu .." sahut Dean lalu masuk kedalam kamar mandi .
.
.
.
Kaivan masih dirawat dirumah sakit , Sasya terus saja mengomel karena Kaivan selalu menanyakan Naretta .
"Kak , bisa gak sehari aja kakak gak usah nanyain tentang Naretta ? Dia udah bikin kakak kayak gini dan keluarga kita jadi berantakan gini kak .." omel Sasya
"Sya , bagaimana pun anak yang dikandung Naretta adalah darah daging ku .." kata Kaivan , kini keadaaan pria itu sudah lebih baik .
"Jadi benar anak yang dikandung Naretta anak mu kak ?" tanya Sasya penasaran
Kaivan mengangguk
"Kak , kau yakin jika itu darah daging mu ? Siapa tau Naretta juga melakukan nya dengan pria lain ". Tuduhnya
"Sasyaa !!" bentak Kaivan sembari memegang dada nya yang tiba-tiba terasa nyeri
Sasya tak menggubris nya ia lalu keluar dari ruang rawat Kaivan dan meninggalkan pria itu .
.
Naretta berinisiatif memasak makanan kesukaan Dean , siapa tahu itu bisa membuat hati Dean luluh dan mau memaafkan dirinya .
Semerbak aroma masakan menguar masuk ke rongga hidung Dean .
"Mas .." sapa Naretta ketika melihat Dean sudah rapi dengan setelan kerja nya
Dean melirik tanpa berniat membalas sapaan istri nya itu .
"Aku udah masakan makanan kesukaan mu , sarapan yuk .." ajak Naretta
Terpaksa Dean mengiyakan ajakan Naretta karena jujur aroma masakan itu begitu menggugah selera makannya apalagi dirinya saat ini benar-benar lapar .
Naretta tersenyum ketika Dean mau sarapan masakannya , dengan segera Naretta mengambilkan piring untuk Dean dan menuangkan nasi serta lauk kesukaan sang suami .
"Dimakan ya mas .." ucap Naretta lembut sembari menyodorkan piringnya .
Dean diam dan mulai menikmati sarapannya, "Masakan mu memang selalu enak .." puji Dean dalam hati
Naretta memperhatikan suaminya itu yang begitu lahap menyantap sarapannya hingga habis tak bersisa . Naretta tersenyum lalu menggegam tangan Dean .
"Mas .. Retta minta maaf yaa , kita ulangi lagi semua nya dari awal . Retta bakal gugurin kandungan ini .."
Mendengar itu sontak Dean bangkit dari duduk nya dan kembali memaki Naretta .
"Kau pikir gampang bicara seperti itu ? Dimana harga diriku sebagai seorang suami ..!! Aku hanya kerja diluar kota sebulan pulang-pulang istriku sudah hamil padahal aku tak menyentuh nya ...!! Bagaimana perasaanku jika kamu ada diposisi ku ??! " . Bentak Dean , matanya memerah menatap nyalang kearah Naretta .
Naretta menundukkan kepala nya tak berani menatap Dean , air mata nya kembali luruh .
Melihat Naretta yang ketakutan , Dean menghela napas kasar dan mengusap wajah nya . "Maaf aku membentak mu , mas hanya terbawa emosi ", ucap nya . Ego nya ia turunkan demi rumah tangga nya yang hampir diujung tanduk .
Dean mendekati Naretta dan berjongkok didepannya . Tangannya terulur menghapus air mata sang istri .
"Maafin mas ya sayang .. Kita rawat bayi ini sama-sama ", Ujar Dean lembut , dia berusaha menerima kenyataan atas apa yang terjadi dengan rumah tangga nya . Tak mungkin dia melepaskan Naretta hanya karena bayi yang dikandung istrinya itu darah daging nya , toh waktu akan terus berjalan . Dia bisa berusaha belajar menyayangi anak yang tumbuh dirahim istrinya .
Naretta langsung memeluk Dean erat , tangis nya pecah saat itu juga . Sungguh hatinya yang kecil ini mudah terbawa suasana atau mungkin karena efek hamil jadi membuat nya mudah mellow ..
Dean mengusap lembut punggung Naretta .
"Maafin Naretta mas , Naretta gak becus jaga diri ..." ucap Naretta sesegukan
"I'ts okay gapapa mas juga minta maaf karena kemarin terus membentak mu .."
.
.
.
Hari ini Kaivan sudah diperbolehkan pulang , karena kondisi nya yang sudah pulih mungkin hanya tinggal memar nya saja yang belum hilang .
Sasya membantu Kaivan membereskan pakaian yang akan dibawanya pulang , sedang Kaivan sudah berkutat dengan laptop nya mengecek pekerjaan . Meskipun hal itu bisa ia serahkan pada asistennya tapi dia tetap saja belum merasa puas jika tak mengeceknya sendiri .
"Kak , lebih baik kita pulang ke mansion ". Ucap Sasya
Seketika Kaivan menghentikan aktivitas nya dan menatap adik perempuan satu-satunya .
"Kenapa ? Kau takut aku dan Dean akan berkelahi lagi ?" tanya Kaivan
"Tidak .."
"Lantas , kenapa kita harus pulang ke mansion ?"
"Aku hanya takut , kakak menemui Naretta dan menyebabkan keluarga kita makin retak ". Jawab Sasya jujur
Kaivan menghela nafas lalu menutup laptop nya .
"Sya .. Bagaimana pun aku akan tetap menemui Naretta dan meluruskan masalah yang terjadi . Jika Dean tak bisa menerima Naretta lagi , aku yang akan mengambil alih tanggung jawab Dean ". Ucap Kaivan menjelaskan
"Maksud kak Ivan , menikahi Naretta ?"
Kaivan mengangguk ,"Ya , aku akan menikahi Naretta . Aku tak ingin anak ku kelak lahir tanpa dimengenal ayah biologis nya , aku tak ingin itu terjadi ".
Sasya tak lagi menjawab , apa yang dikatakan Kaivan memang benar ada nya . Tapi dia tak mau memiliki kakak ipar yang sudah merusak keluarga nya , entah kenapa dia sekarang jadi membenci Naretta . Mungkin karena wanita itu sudah menjadi penyebab dua pria yang ia sayangi jadi bertengkar .
"Sudah jangan banyak berpikir , sekarang kita pulang . Hubungi Asisten Reno untuk datang menjemput ", Ucap Kaivan
Sasya mengangguk dan lekas menghubungi Asisten Reno .
.
.
.