"STALKER CINTA"
adalah sebuah drama psikologis yang menceritakan perjalanan Naura Amelia, seorang desainer grafis berbakat yang terjebak dalam gangguan emosional akibat seorang penggemar yang mengganggu, Ryan Rizky, seorang musisi dan penulis dengan integritas tinggi. Ketika Naura mulai merasakan ketidaknyamanan, Ryan datang untuk membantunya, menunjukkan dukungan yang bijaksana. Cerita ini mengeksplorasi tema tentang kekuatan menghadapi gangguan, pentingnya batasan yang sehat, dan pemulihan personal. "STALKER CINTA" adalah tentang mencari kebebasan, menemukan kekuatan dalam diri, dan membangun kembali kehidupan yang utuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queensha Narendra Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pandangan Publik
Setelah kolaborasi antara Ryan dan Naura semakin dikenal publik, perhatian media mulai tertuju pada keduanya. Karya visual yang Naura buat untuk album dan tur Ryan mendapat banyak pujian dari para kritikus seni, sementara lagu-lagu Ryan terus merajai tangga lagu. Namun, sorotan ini juga membawa konsekuensi yang tidak terduga.
Pagi itu, Naura sedang menikmati secangkir teh sambil memeriksa email di ruang studionya. Tiba-tiba, ponselnya bergetar berkali-kali. Grup WhatsApp teman-temannya mulai ramai membicarakan sesuatu.
**"Naura, kamu ada di berita! Lihat ini!"** tulis salah satu temannya, disertai tautan artikel.
Dengan rasa penasaran, Naura membuka tautan itu. Judulnya membuatnya terkejut: **"Desainer Muda dan Musisi Terkenal: Kisah di Balik Kolaborasi Ryan Rizky dan Naura Amelia."**
Naura membaca artikel itu dengan hati-hati. Isinya membahas detail kolaborasi mereka, tetapi juga menyentuh kehidupan pribadi mereka, bahkan berspekulasi tentang hubungan yang lebih dari sekadar rekan kerja. Beberapa kalimat terasa berlebihan, seperti menyebut mereka sebagai “pasangan yang sempurna dalam seni.”
Naura mendesah panjang. Ia tahu sorotan ini mungkin akan datang, tetapi tidak menyangka secepat ini.
***
Sementara itu, di tempat lain, Ryan juga membaca artikel yang sama. Ia segera menghubungi Naura.
“Naura, aku minta maaf soal berita itu,” kata Ryan ketika Naura mengangkat telepon. “Aku tahu ini pasti membuatmu tidak nyaman.”
Naura tersenyum kecil meski hatinya masih gelisah. “Aku tahu ini bukan salahmu, Ryan. Tapi, aku tidak terbiasa menjadi pusat perhatian seperti ini.”
“Aku mengerti,” kata Ryan dengan nada serius. “Kita harus hati-hati. Aku tidak ingin perhatian media mengganggu pekerjaanmu atau reputasimu.”
Mereka sepakat untuk tetap fokus pada pekerjaan dan tidak menanggapi spekulasi yang beredar. Namun, keputusan itu tidak serta-merta membuat tekanan berkurang.
***
Hari-hari berikutnya, media sosial mulai ramai dengan spekulasi tentang mereka. Foto-foto Naura di konser Ryan, desain-desain visual yang ia buat, hingga momen-momen kerja sama mereka di studio menjadi bahan pembicaraan. Beberapa penggemar Ryan mendukung kolaborasi itu, tetapi ada juga yang mengkritik, bahkan meragukan profesionalisme Naura.
Naura mulai merasa terbebani dengan perhatian ini. Meski ia mencoba mengabaikan komentar-komentar negatif, beberapa di antaranya begitu personal hingga sulit untuk diabaikan.
Di tengah tekanan itu, Ryan mengambil langkah bijak. Dalam sebuah wawancara eksklusif, ia dengan tegas mengklarifikasi hubungan mereka.
“Naura adalah seorang seniman luar biasa yang telah membantu saya mewujudkan visi album ini,” kata Ryan dalam wawancara tersebut. “Hubungan kami murni profesional, dan saya sangat menghormati dedikasi serta kreativitasnya.”
Pernyataan Ryan membantu meredakan spekulasi, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan perhatian media. Naura merasa lega bahwa Ryan membelanya, tetapi ia juga sadar bahwa ini hanyalah bagian kecil dari apa yang akan terus ia hadapi jika bekerja di dunia seni yang penuh sorotan.
***
Untuk mengalihkan perhatian dari gosip, Naura dan Ryan sepakat untuk merilis sebuah video dokumenter pendek tentang proses kreatif mereka. Dalam video itu, mereka menunjukkan bagaimana desain dan musik saling melengkapi, memberikan gambaran kepada publik tentang betapa seriusnya mereka dalam pekerjaan.
Video itu mendapat respons positif dari banyak pihak. Para penggemar mulai melihat sisi lain dari kolaborasi mereka, bukan hanya hasil akhirnya, tetapi juga proses kerja keras di balik layar.
“Aku pikir ini adalah cara yang bagus untuk mengingatkan orang-orang bahwa kita di sini karena karya kita, bukan karena hal lain,” kata Naura setelah melihat respons video itu.
Ryan mengangguk. “Karya kita berbicara lebih keras daripada spekulasi apa pun.”
***
Namun, tantangan belum berakhir. Suatu hari, seorang jurnalis dari sebuah media besar menghubungi Naura untuk wawancara eksklusif. Mereka ingin menggali lebih dalam tentang hubungannya dengan Ryan, bukan hanya soal pekerjaan, tetapi juga kehidupan pribadinya.
Naura dengan tegas menolak. “Saya hanya ingin membahas karya saya, bukan kehidupan pribadi saya,” katanya dengan nada sopan tetapi tegas.
Keputusan itu membuatnya merasa lega. Ia sadar bahwa ia tidak harus menjelaskan dirinya kepada siapa pun. Fokus utamanya adalah pada karya dan perjalanannya sebagai desainer.
***
Dalam beberapa minggu berikutnya, perhatian media mulai berkurang seiring dengan munculnya berita-berita lain. Naura merasa lebih tenang, meskipun ia tahu bahwa sorotan seperti ini bisa datang kapan saja.
Ryan, yang selalu mendukung Naura, mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. “Kita tidak bisa mengontrol apa yang orang lain pikirkan atau katakan,” katanya. “Tapi kita bisa mengontrol bagaimana kita meresponsnya.”
Kata-kata Ryan memberikan kekuatan baru bagi Naura. Ia mulai melihat sorotan publik sebagai bagian dari perjalanan kariernya, bukan sebagai ancaman. Dengan keyakinan itu, ia melangkah maju, siap menghadapi tantangan berikutnya, baik sebagai seorang desainer maupun sebagai individu yang terus berkembang.
Bab ini menutup dengan Naura dan Ryan kembali fokus pada proyek mereka, meninggalkan spekulasi di belakang, dan membuktikan bahwa karya mereka adalah inti dari kolaborasi yang sebenarnya.
Setelah sorotan media mulai mereda, Naura dan Ryan memutuskan untuk lebih fokus pada proyek mereka. Album baru Ryan yang berisi lagu-lagu emosional dan visual desain Naura sudah hampir selesai. Namun, perhatian publik terhadap mereka belum sepenuhnya hilang.
Salah satu hari di studio, saat Naura sedang menyelesaikan ilustrasi untuk booklet album Ryan, ponselnya bergetar. Pesan itu dari seorang teman lamanya, Karin, yang memberikan saran:
**“Naura, aku baca tentang kamu dan Ryan lagi. Kenapa kamu nggak coba mengontrol narasi ini? Kalau dibiarkan, gosip ini bisa merugikanmu di masa depan.”**
Pesan itu membuat Naura berpikir. Ia sadar bahwa meskipun spekulasi media sudah berkurang, ada risiko yang masih membayangi reputasinya. Ia berdiskusi dengan Ryan tentang langkah apa yang bisa mereka ambil untuk memastikan perhatian publik kembali fokus pada karya mereka.
***
Beberapa hari kemudian, Ryan mengundang Naura untuk menghadiri sebuah acara kecil yang ia selenggarakan bersama penggemarnya. Acara itu bertajuk *Behind the Music*, sebuah pertemuan eksklusif untuk memperlihatkan proses kreatif di balik lagu-lagu di album terbarunya.
“Aku ingin kamu hadir di acara ini,” kata Ryan. “Kamu adalah bagian besar dari perjalanan album ini, dan aku ingin orang-orang tahu betapa pentingnya peranmu.”
Naura awalnya ragu, tetapi Ryan meyakinkannya bahwa ini adalah kesempatan baik untuk menampilkan karyanya tanpa harus menghadapi tekanan media.
***
Di acara tersebut, Ryan memperkenalkan Naura kepada para penggemarnya. Ia menceritakan bagaimana kolaborasi mereka dimulai dan bagaimana desain-desain Naura mampu menyampaikan pesan dari setiap lagu.
“Naura tidak hanya seorang desainer, dia adalah seniman sejati,” kata Ryan di atas panggung. “Dia mampu melihat apa yang aku rasakan melalui musik dan mengubahnya menjadi visual yang begitu menyentuh.”
Naura merasa gugup, tetapi juga tersentuh oleh kata-kata Ryan. Ketika ia diberi kesempatan untuk berbicara, ia mengucapkan terima kasih kepada Ryan dan para penggemarnya.
“Bekerja dengan Ryan adalah pengalaman yang luar biasa,” kata Naura. “Dia adalah seseorang yang tidak hanya menciptakan musik, tetapi juga memberikan ruang bagi kolaboratornya untuk berkembang. Saya merasa sangat bersyukur menjadi bagian dari proyek ini.”
***
Setelah acara, banyak penggemar Ryan yang mendekati Naura untuk menyampaikan apresiasi mereka. Beberapa bahkan bertanya tentang karya-karya lain yang pernah ia buat. Naura merasa lega karena akhirnya publik mulai mengenal dirinya sebagai seorang profesional, bukan sekadar nama yang terkait dengan gosip.
“Terima kasih sudah mengajakku ke acara ini,” kata Naura kepada Ryan saat mereka berbincang setelah acara usai.
Ryan tersenyum. “Kamu pantas mendapatkan pengakuan itu. Jangan biarkan siapa pun meremehkan kerja kerasmu.”
***
Malam itu, Naura pulang dengan hati yang lebih tenang. Ia membuka laptopnya dan mulai menulis blog tentang pengalamannya bekerja di dunia kreatif. Ia menceritakan tantangan yang ia hadapi, termasuk bagaimana menghadapi pandangan publik yang sering kali salah.
“Aku belajar bahwa penting untuk tetap setia pada dirimu sendiri,” tulis Naura di blog itu. “Karya kita adalah refleksi dari siapa kita sebenarnya, dan itu adalah hal yang paling berharga.”
Blog itu ia unggah beberapa hari kemudian, dan respons dari pembaca sangat positif. Banyak orang yang merasa terinspirasi oleh perjalanan Naura, terutama mereka yang juga bekerja di industri kreatif.
***
Dengan fokus yang kembali ke karya mereka, Naura dan Ryan melanjutkan kolaborasi tanpa gangguan berarti. Album Ryan direncanakan rilis dalam beberapa minggu ke depan, dan mereka optimis bahwa hasil kerja keras mereka akan membuktikan nilai sebenarnya dari kolaborasi ini.
Naura belajar bahwa dalam dunia seni, pandangan publik adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun, ia juga sadar bahwa dengan integritas, kerja keras, dan dukungan dari orang-orang yang memahami dirinya, ia bisa menghadapi apapun yang datang di masa depan.
🤗