NovelToon NovelToon
PSIKIATER, PSIKOPAT Dan Pengkhianatan

PSIKIATER, PSIKOPAT Dan Pengkhianatan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Persaingan Mafia / Psikopat itu cintaku
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yurika23

Miko seorang Psikiater menangani seorang pasien wanita dengan gangguan mental depresi. Tetapi dibalik itu ternyata ada seorang Psikopat yang membuatnya menjadi depresi.

Ketika pasien tersebut ternyata bunuh diri, sang Psikopat justru mengejar Miko.

Hari-hari Miko menjadi berubah mencekam, karena ternyata psikopat tersebut menyukainya.

Setelah menghadapi si psikopat ternyata ada sisi lain dari pria ini.

Bagaimana Miko menghadapi hari selanjutnya dengan sang Psikopat?

Yuk simak kisahnya di cerita Othor. Ada beberapa plot twist-nya juga loh..yang bikin penasaran...

Jangan lupa dukungannya ya man teman...

Oiya, di cerita ini ada adegan mengerikan, ****** ****** dan kata2 'agak gimana yah'

Jadi buat dek adek yg rada bocil mending skip dulu yah....maap ya dek...

Mohon bijak dalam membaca...

*Salam hangat dari othor*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurika23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4 - Pertemuan dengan Morino

Dirumah Miko,

Dia benar-benar tidak menyangka jika Anie kakak Anabella ternyata tidak bisa bicara, karena lidahnya terpaksa di potong. Mereka mengatakan bahwa Anie mengidap kanker lidah, sehingga harus dipotong. Sangat mengenaskan.

Tapi Anie sempat memberikan sesuatu untuknya. Ia memberikan selembar kertas dan di masukan kedalam sebuah amplop. Ketika Miko menerimanya, ia tidak mengerti tulisan di kertas itu. Tapi tiba-tiba Anie menyuruh Miko segera menyimpan kertas tersebut. Lalu Anie menulis sesuatu lagi di luar amplopnya dengan buru-buru.

'Bacalah jika kau ingin tahu tentang masa lalu. Tidak perlu beritahu Adikku'

Kemudian Anie memaksa Miko mengantongi kertas didalam amplop tersebut kedalam blazer Miko, seolah ia ingin mengatakan -tidak perlu dibaca sekarang- dan mengizinkannya pulang.

Miko yang penasaran terus memandangi kertas di tulisan itu, Miko benar-benar tak mengerti. Tulisan itu mirip seperti sandi atau lebih tepatnya menyerupai cacing-cacing. 'Apa dia serius memberiku tulisan aneh ini?' batin Miko.

Miko tidak punya waktu untuk mencari petunjuk tentang kode tulisan itu. Mungkin lain kali ia akan mencari tahu dan memecahkan misteri tulisan 'cacing' itu.

Miko harus kembali ke kasus Anabella. Hari ini adalah hari konsultasi selanjutnya. Miko akan menanyakan pada wanita itu kenapa ia tidak menceritakan tentang Warlen sebelumnya.

Setelah hampir setengah jam sesi konseling,

“Maaf, Dok. Aku bukan bermaksud menyembunyikan cerita tentang mendiang suamiku. Tapi aku tidak ingin membuka lembaran itu lagi” jelas Anabella.

“Tapi aku khawatir mendiang suami anda adalah penyebab dari kondisi yang anda alami sekarang”

Tiba-tiba saja Anabella menangis lagi. Miko hanya bisa menghela nafas dan menenangkannya.

“Baiklah, Nyonya Anabella. Maaf, aku bukan memaksamu. Aku hanya ingin membantumu keluar dari akar masalahmu”

“Ya, aku tahu, Dokter” Anabella mengusap air matanya. “Bisakah sekarang aku beristirahat dulu. Besok aku akan kembali untuk berbicara lebih banyak, Dok” ucap Anabella.

“Ya, baiklah. Jika itu bisa membuat anda tenang. Istirahatlah dulu” Miko mengusap lengan atas Anabella dengan tenang.

Hampir satu pekan sudah Miko menangani masalah yang di derita Anabella. Tapi ia belum bisa membuat wanita depresi itu benar-benar membaik, atau setidaknya ada kemajuan untuk kesembuhannya.

Di suatu malam,

Di sebrang kedai kopi yang terpampang plang neon bertuliskan ‘Moren Coffee Cafe’. Miko berdiri disana, di depan mobilnya yang mogok. Dengan kap depan mobil yang terbuka, wanita itu mencoba melihat sesuatu di dalam mesin mobilnya, walaupun ia benar-benar tidak mengerti tentang masalah mesin mobil.

Miko memijit keningnya sendiri sambil sebelah tangannya berdecak di pinggang.

‘Ugh! Ada apa dengan mobilku. Akh, sial. Ponselku lowbath” keluhnya di depan mobil yang rusak.

Tak berselang lama, sebuah mobil sedan mewah berhenti setelah melewatinya jarak beberapa meter. Mobil itu menepi. Seseorang keluar dari dalamnya.

Miko seolah hapal dengan mobil tersebut. Seorang pria yang juga tak asing untuk Miko melangkah menghampirinya.

“Dokter? kenapa mobilmu?” tanya Morino yang sudah mendekat kearah Miko.

“Ah, Tuan Morino. Kebetulan sekali. Entahlah, aku tidak terlalu mengerti mesin. Dia mogok tiba-tiba” jelas Miko menunjuk pada mobilnya.

“Biar kulihat”

Morino mendekati kap mobil. Ia mengecek beberapa kabel dan yang lainnya.

“Sepertinya alternatornya bermasalah. Lalu oli gear …” Morino bergumam sendiri.

“Anda bisa memperbaikinya?”

“Um, sepertinya harus di bawa ke bengkel” jawab Morino.

"Ck!" Decak Miko.

“Aku akan menghubungi derek” ucap Morino lagi.

Miko memijit keningnya. “Bagaimana caranya aku pulang” keluhnya pelan, namun ternyata Morino bisa mendengarnya.

“Aku bisa mengantarmu pulang. Besok pagi mobilmu akan diantar kerumahmu. Aku kenal dengan pemilik bengkel di tikungan jalan sana” ujar Morino memberi solusi.

“Tapi, aku jadi merepotkanmu, Tuan Morino” ucap Miko merasa tidak enak.

“Aku tidak merasa direpotkan. Yang mengantar dan mengambil mobilmu montir, kan. Bukan aku” ujar Morino.

“Oya Dokter. Bagaimana jika ku traktir kopi di kedai sana. Kebetulan aku memang ingin kesana tadinya, dan ada yang ingin kubicarakan juga padamu tentang Anabella”

“Begitu ya. Baiklah”

Mereka sampai di kedai kopi. Morino memesan ekspresso, sedangkan Miko memesan latte.

Mereka duduk berhadapan di meja mungil berwarna putih.

“Bagaimana perkembangan istri anda?” tanya Miko memulai pembicaraan.

“Dia masih suka berhalusinasi. Tapi dia lebih tenang beberapa pekan terakhir ini”

Morino mengeluarkan rokok dari jasnya. Ia mulai menyalakan pemantik api, kemudian menyesap lalu menghembuskannya.

“Sepertinya Nyonya Anabella masih tidak mau membicarakan tentang Warlen padaku”

“Dia memang tidak ingin membuka luka lamanya”

“Tapi apa itu berarti Nyonya Anabella tidak ingin berusaha menyembuhkan dirinya sendiri? Karena semakin ia simpan kepahitan itu, dan tidak melepaskannya, semakin dia berada dalam penyiksaan ”

“Aku juga sampai bingung dan kehabisan akal memikirkannya”

Miko diam sejenak, kemudian memandang Morino.

“Sepertinya anda sangat menyayangi Nyonya Anabella” ucap Miko.

“Apa kelihatannya begitu?” Morino tersenyum kecil. “Tapi aku tidak bisa berbuat banyak untuk menolongnya. Banyak teman atau kerabatku yang sudah mengetahui keadaan Anabella, mereka menyarankan aku untuk menceraikannya. Tapi aku bilang pada mereka, tidak. Aku tidak akan menceraikan istriku”

“Maaf, Tuan Morino. Jika sempat juga terlintas pertanyaan yang sama di benakku. Anda memiliki semuanya, kekayaan, jabatan dan semua yang diinginkan pria. Anda juga bisa dengan mudah memiliki wanita manapun yang anda inginkan. Tapi aku sangat salut dengan kesetiaan anda”

Morino tersenyum lebar. “Terimakasih untuk pujiannya, Dokter. Tapi aku merasa belum menjadi suami yang baik untuknya”

“Aku rasa kesetiaan anda sudah lebih dari baik, Tuan Morino”

Morino menatap Miko agak lama. Ketika Miko mulai menyadari dirinya di tatap pria itu, ia agak canggung, menunduk mengalihkan pandangannya kearah kopi latte didepannya. Morino juga akhirnya mengalihkan wajahnya ke sisi lain.

“Oya, aku sempat kerumah Nyonya Anie, kakak Nyonya Anabella. Tapi kenapa anda tidak bilang jika ia tidak bisa bicara?”

Wajah Morino sempat berubah serius.

“Anda kesana?” tanya Morino.

“Ya, kebetulan kemarin aku berada di kota yang sama dengan letak rumahnya”

“Ya, dia memang tidak bisa bicara” ucap Morino dengan wajah datar.

“Baiklah. Bagaimana jika kuantar anda sekarang. Sepertinya sudah semakin malam” ucap Morino.

“Baiklah. Terimkasih untuk semuanya”

Mereka menyusuri kota di malam hari.

Suasananya agak canggung berdua di dalam mobil. Hanya ada suara selintas mobil-mobil di luaran.

“Maaf jika aku bertanya, Dok. Apa, anda belum memikirkan untuk menikah?” tanya Morino tiba-tiba sambil menyetir.

Miko tersenyum sedikit malu.

“Ada keinginan kesana, tapi terkadang aku di sibukkan dengan pekerjaanku, jadi kadang terlupakan”

Morino hanya tersenyum tipis.

"Makanan apa yang paling anda suka Dok?"

Sebuah pertanyaan basa-basi terlontar dari Morino disela suasana yang hening.

"Aku suka yang manis"

"Kalau anda?" Miko ikut berbasa-basi.

"Aku apa saja"

Morino mengantar Miko sampai ke depan pagar rumahnya.

Ketika Miko turun dari kursi mobil, baru satu kaki yang melangkah keluar. Sesuatu berwarna pink jatuh di kursi mobil dari saku blazer Miko.

“Dokter, ada sesuatu yang jatuh!” sambar Morino buru-buru setelah melihat benda yang tertinggal di kursi mobil.

“Ah, mungkin kotak headset wireless-ku” ucap Miko yang sudah keluar dari mobil.

Miko segera menunduk akan mengambil benda miliknya, tapi niatnya berbarengan dengan Morino. Pria itu juga ikut mengambilkan kotak mungil itu dari kursi dan niatnya akan memberikan pada Miko.

Alhasil kedua jemari mereka bertemu. Menindih dan bersentuhan.

“Eh” Mereka sempat bertatap sepersekian detik.

Miko dengan cepat mengambil kotak headset miliknya dan tiba-tiba canggung.

Setelah Miko sudah hampir berdiri dan menutup pintu mobil, pria itu membuka kaca jendela mobil otomatis.

“Maaf merepotkan, Tuan. Terimakasih sekali lagi!” ucap Miko dari luar mobil sedikit menunduk.

“Sama-sama, Dokter. Aku pamit” Kemudian kaca mobil menutup, dan mobil Morino berlalu dari sana.

Morino tersenyum dengan sudut bibirnya sambil mengemudi.

Miko merubuhkan tubuhnya di ranjang. Matanya menerawang memandang langit-langit kamar. ‘Ah, lelahnya’ Miko diam sesaat, seolah memikirkan sesuatu. ‘Beruntungnya Anabella, memiliki suami tampan dan setia seperti Morino’ Tapi tiba-tiba ia melihat pesan masuk di ponselnya. Dengan keadaan malas ia membuka pesan tersebut.

Kepala Miko langsung menegak. ‘Ha, dari Anabella?’ Miko membaca pesannya.

1
🌸ReeN🌸
semangat julia ngejar jerichonya, jangan kasih kendor, kamu pasti dapet jericho...
Yurika23: heee....
total 1 replies
🌸ReeN🌸
akhirnya up juga setelah sekian waktu .... semangat thor 💪🏽💪🏽💪🏽
Yurika23: maap kak kelamaan..
hee
total 1 replies
🌸ReeN🌸
omaigot miko udah segitu dekatnya sama black joe... ngeri banget, dah lah miko mending dirumah aja biar aman
Ummu Saif
wah jerico dah move on nih dari miko
Ummu Saif
up nya lama aja thor??
Yurika23: hee..maap kak..tapi udah up nih...
total 1 replies
🌸ReeN🌸
apa anderson benar2 si black joe.. atau ada org lain lagi.... hhmm... masih misteri, bikin penasaran
🌸ReeN🌸
nah.. morino dah mulai curiga nih sama anderson... bagus morino, jadi kamu lebih hati2 dalam menjaga miko
Ummu Saif
yaaahh bisa jadi korban nih si miko
🌸ReeN🌸
kok diulang kak?
Yurika23: kmrn ada bab yg salah kak...tp udah di revisi...Mon maap ya kak....
total 1 replies
🌸ReeN🌸
wkwkwk...jodoh jericho kayanya si julia nih
🌸ReeN🌸
curiga nih sama anderson... apa morino gak curiga sama temennya ini, pdhl kan pembunuh itu suka sama seni juga
Ummu Saif
yaaahh kayaknya endersen nih orangnya, yang Dicari2
🌸ReeN🌸
astaga jericho.... dah dibilangin juga, jangan main2 sama miko, pawangnya galak tau
Yurika23: hiii....bandel yah...
total 1 replies
🌸ReeN🌸
jangan sampe jericho sama miko tukeran cincin ya, ada hati yg harus dijaga ... morino
Ummu Saif
eeehhh jeriko nakal nih.../Smirk/
Yurika23: haaaahaa...centil aja tuh kak...
total 1 replies
🌸ReeN🌸
jericho mudah2an dapet jodoh yg baik, tapi bukan miko
🌸ReeN🌸
repot nih, miko kayanya dah ada rasa sama jericho..... aduh miko... mo dikemanain si morino, yg ada nanti jericho sama morino adu tembak
Tini 89
jangan sampe miko berpaling
Ummu Saif
waduh... baku tembak nih
Yurika23: tunggu up selanjutnya ya kak....
total 1 replies
🌸ReeN🌸
plis..plis.. banget, jangan sampe miko jatuh cinta sama jericho, kasihan morino
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!