Menceritakan tentang seorang gadis cantik yang bernama Lala, harus mengandung karena hubungan terlarang dengan seorang jin muda yang sejak kecil menyukainya.
Berawal dari kebiasaan jorok Lala, hingga sosok jin muda yang menyukainya dan merubah wujudnya menjadi tampan saat setiap bertemu Lala meskipun warna matanya merah dan memiliki tanduk di kepalanya.
Bagaimana kisah selanjutnya?ikuti kisah selanjutnya ya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Lala
Firr, adalah makhluk halus yang haus akan energi. Ia tertarik pada darah haid Lala karena mengandung energi vital yang bisa menambah kekuatannya. Firr menghampiri pembalut yang tergeletak di dekat kali, mengucapkan mantra-mantra kuno. Dengan sentuhan gaibnya, ia menyerap energi dari darah haid tersebut, meninggalkan pembalut tersebut kering dan layu. Namun, berbeda dengan Nyi Roro Kidul, Firr tidak hanya mengambil energi, ia juga menanamkan sedikit energi negatif ke dalam diri Lala, sehingga ketakutan Lala terhadap darahnya semakin menjadi-jadi.
"La, si Bara kayaknya naksir lo, deh! Terima gak nih?" celetuk Tika menggoda sahabatnya itu.
"Apaan sih? Gue sama Emak gak boleh pacaran tahu!" balas Lala ketus seraya berbohong, padahal ia memang merahasiakan hubungannya dengan Bara
"Kalau langsung nikah boleh?" Riris lebih konyol.
"Lo pada ya!" tegur Lala seraya menjambak rambut kedua temannya itu.
"Dih ngambek dia Tik!" protes Riris tak dapat menahan tawa saat raut muka Lala bersemu merah.
"Iihhhhh! Rasakan ini!" Tak puas dengan menjambak, kini Lala mencubit lengan mereka berdua.
Bara memang beberapa kali datang menemui Lala. Ia tinggal di dekat rumah Riris, namun sekolah di tempat yang berbeda.
Selayaknya bunga yang sedang mekar-mekarnya,begitulah dengan ketiga gadis itu yang sedang mulai mengenal kata cinta.
Satu lagi pemuda yang sering menemui Lala adalah Ardi. Mahasiswa jurusan teknik itu juga berusaha mengambil hati Lala.
Namun cucu satu-satunya Mak Dira itu memilih merahasiakan hubungannya dengan Bara, karena takut Riris dan Tika memberitahukan hal ini kepada Mak Dira.
Siang itu Lala pulang sekolah kehujanan. Mak Dira tentu saja belum pulang.
Lala langsung mandi. Tas sekolah, sepatu, serta pakaian seragamnya ia letakkan di sembarangan tempat.
Lala menyatap mie instan karena Mak Dira tadi pagi tidak sempat memasak.
Hari ini harusnya ia akan ke toko buku bersama Riris dan Tika. Namun hujan deras yang tak kunjung reda, membuat rencana tersebut otomatis batal.
"Ehh iya! Buku pada basah!"
Dengan malas ia mengeluarkan isi tas nya dan menatanya di atas meja.
"Duhh PRnya ada di buku yang basah. Hemm, berarti harus nunggu kering," gumamnya.
Namun tak sesuai prediksi Lala, tiba-tiba hujan reda, dan matahari muncul dengan malu-malu.
"Lala! Berangkat sekarang yuk!"
Duo kurcaci, Tika dan Riris langsung gercep gitu hujan reda.
"Tar ya! Gue ganti baju dulu !"
Setelah ganti baju,ketiga nya langsung berangkat. Kali ini mereka naik metromini
"Tar malam buku-buku ini gak usah dibaca!" ucap Riris membuat Lala bertanya. "Buat apaan kalau gak dibaca!? Ganjalan tidur?" Lala dan Tika menunggu jawaban Riris. "Bacanya besok aja, di atas pohon nangka!" sahutnya. "Oh iya! Cerdas lo Ris! Besok 'kan kita libur ya?" "Habis Dhuhur aja dah kita bacanya, soalnya gue pagi mau "Nyetrika," ujar Tika. "Ihh gue juga besok jatah nyuci sprei!" timpal Riris. Di antara ketiga gadis itu, hanya Lala yang paling santuy, gak dapat jatah ngerjain pekerjaan rumah. Benar saja, habis Dhuhur mereka sudah nangkring cantik di atas dahan pohon nangka dengan buku masing-masing yang dibelinya kemarin.
Beberapa saat usai membaca buku tiba-tiba mendung disertai gludug,Langit yang tadinya cerah tiba-tiba berubah gelap. Angin berhembus kencang, menggoyang-goyangkan dahan pohon nangka tempat mereka berteduh. Hujan deras pun turun dengan suara gemuruh yang mengiringi dentuman petir. Ketiga gadis itu buru-buru menutup buku mereka dan berlarian mencari tempat berteduh yang lebih aman.