Karena kecantikannya yang eksotik, sudah banyak pria yang melamar wanita yang bernama Yolanda. Namun, mereka ditolak semua.
Mulai dari Pria Penjual bakso, seorang Kuli Bangunan bahkan seorang Guru Honorer.
Mereka semua ditolak semua lamaran pernikahannya oleh Yolanda. Ia merasa semua pria tersebut belum bisa memenuhi keinginannya.
Yolanda akan mau menikah, jika ada pria yang bisa memberi mahar sebesar satu miliar, satu mobil mewah dan satu rumah megah. Alasan Yolanda meminta mahar dibluar logika tersebut karena banyak pria yang menyia-nyiakan seorang istri bahkan di kondisi ekonomi saat ini yang serba mahal.
Ada sih, pria kaya yang melamar Yolanda, tapi pada akhirnya ia tolak karena pria kaya tersebut perhitungan. Padahal usia Yolanda sudah memasuki 25 tahun.
Apakah Yolanda menemukan pria idamannya? Ataukah akan menjadi jomblo sampai tua? Ikuti kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Sekti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nano-nano
Saat pukul 15.00 sore, Yolanda sedang berbincang dengan Pak Lurah di depan halaman rumahnya Gus Rahman.
Yolanda akan diberikan uang satu juta oleh Pak Lurah sebagai ganti rugi atas sikap anaknya yang saat ini sedang memfitnah Yolanda hingga Yolanda diarak warga kampung dan diberi kotoran sapi.
Yolanda menolak pemberian uang satu juta dari Pak Lurah. Ia tidak butuh semua itu. Yang ia butuhkan hanyalah dihargai dan nyaman tinggal di kampung tersebut tanpa diintimidasi.
Pak Lurah malu. "Maaf kalau saya salah Neng. Sekali lagi saya meminta maaf atas kelakuan buruk Zulaikha. Semoga kamu memaafkan ya Neng? Tadi dia juga sudah tak marahin, dan sekarang ia mengurung diri di kamar!"
Pak Lurah mengantongi uangnya kembali. Ia mengira, dengan uang, Yolanda bisa senang dan mau memaafkan sikap Zulaikha
Yolanda mengangguk. " Saya maafkan kok. Saya harap, jangan fitnah orang secara sembarangan. Fitnah itu kejamnya lebih parah dari pem bu nuhan. Ingat pepatah itu ya Pak!! Ingatkan kepada Zulaikha seperti apa yang saya ucapakan! Saya pamit pulang dulu!!"
Yolanda kemudian ingin segera ke rumah karena ia ingin mengaji bersama Aisyah di suraunya pak Kyai.
Karena Ibu-Ibu julid sudah tidak mau ribut, mereka juga berangsur-angsur pulang ke rumahnya masing-masing.
Mereka menatap sinis ke arah Pak Lurah. Dan tidak ada rasa hormat sedikit pun pada Pak Lurah.
Pak Lurah pun berbalik pulang ke rumahnya dalam keadaan hati yang kesal dan malu akibat ulah Zulaikha.
Sementara Fahri sementara tinggal di rumah pak Kyai karena ia sudah bercerai dengan Zulaikha. Ia menyesal menikahi wanita desa yang dianggapnya Sholehah, ternyata suka pamer dan memfitnah sesama saudaranya sendiri.
***
Yolanda sudah ada di rumahnya. Ia mulai mandi dan berganti pakaian dengan gamis dan kerudung berwarna hitam kesukaannya.
Walaupun Yolanda suka memberi barang-barang mewah, namun, ia menyukai warna hitam.
"Memakai hijab cantik juga? Aku ingin anggun seperti Aisyah, tetapi aku masih malu jika dikatakan sok suci. Tuhan, aku ingin berubah. Aisyah itu menurutku wanita kalem dan patut ditiru," ujar Yolanda yang memikirkan tentang Aisyah.
Aisyah yang selalu membawa buku mengaji dan Alqur'an. Selalu mengajar santri untuk ke surau memperdalam ilmu agama.
Yolanda memutar-mutar kan dirinya. Ia sangat nyaman dengan gamis itu. Hingga tidak saat Emak Darmi sudah pulang dan membawa sabit dan caping yang ia letakkan di meja kayu.
"Nduk, kamu anggun sekali? Kamu mau mengaji ya? Emak senang sekali?"
Ketika Emak Darmi sedang lelah-lelahnya, tetiba ia melihat anak semata wayangnya memakai hijab, rasa lelahnya hilang seketika.
"Makasih, Emak. Emak udah pulang? Yolanda masaknya nanti lagi ya Mak,m saya mau mengaji dulu. Doain saya bisa baca Al Qur'an secepatnya agar hati ini bisa tenang."
Yolanda kemudian pamit untuk pergi mengaji. Ia melangkahkan kaki menuju surau yang tepatnya ada di samping rumahnya Kyai Rozak.
Jarak rumah Yolanda dengan surau berkisar lima tiga ratus meter sehingga tidak terlalu jauh.
Ketiak Yolanda akan sampai di surau tersebut, ia berpapasan dengan para pemuda yang sedang sinoman di depan rumahnya Gus Rahman.
"Waduh, lihat semua, ada bidadari datang!! Cantik benar wanita itu! Siapa sih? Kok sepertinya kita kenal?? Kamu siapa Neng? Saya boleh kenalan nggak?"
Salah satu pemuda berambut cepak dan berkulit sawo matang melihat Yolanda tak berkedip. Ia tak bisa mengenali Yolanda yang biasanya ia tidak memakai hijab.
"Saya Yolanda Bang Deni! Memangnya wajah saya berubah ya? Saya hanya memakai hijab lho?"
Yolanda menjawab apa adanya sambil terkekeh karena mereka semua tidak mengenalinya.
"Subhanallah, kamu Neng Yolanda tah. Nggak nyangka, berhijab. tambah cakep aja!! Daftar jadi suaminya Eneng dong? Tapi ya maharnya, satu juta aja! Jangan satu miliar!!! Kita mah cuma kuli!!! Kali aja mau!!" ujar pria yang ternyata bernama Deni tersebut. Ia menggaruk-garuk rambutnya karena ingin meminang Yolanda di tengah-tengah kerumunan pemuda yang sedang Sinoman.
"Bisa saja kamu Bang. Ya harus satu miliar dog Bang! Kalau nggak sanggup nggak usah nikah sama aku. Yasudah, saya mau mengaji dulu," ujar Yolanda dengan semangat empat lima.
"Yah Si Eneng, mahal amat. Didiskon delapan puluh persen dong? Nanti kalau didiskon, Bang Deni usahain buat nikahin Enang deh. Loh, mau mengaji terus yang mengajar siapa? Bukannya pengajiannya tutup? "
Deni berkelakar dengan Yolanda. Ia juga heran dengan kedatangan Yolanda yang sedang mengaji.
"Aisyah Bang. Katanya dia mau mengajari aku mengaji. Suruh datang ke suraunya Pak Kyai gitu!!"
Yolanda menjelaskan tentang acara ngajinya yang berada di surau.
"Loh, bukannya Neng Aisyah akan mempersiapkan pernikahan dengan Gus Rahman. Ini acaranya nembung lho? Nih, Eneng nggak lihat ya? Para pemuda sedang membuat tenda untuk menyambut pernikahan mereka," ujar Deni sambil senyum ke arah Yolanda.
Yolanda terkejut. Seluruh persendian tulangnya terasa linu. Hatinya berubah risau tak karuan. "Serius kamu Bang?" tanya Yolanda dengan penuh kecemasan dan merasa dibohongi oleh Aisyah.
"Beneran Neng. Kyai Rozak menjodohkan Gus Rahman dengan Neng Aisyah. Sekarang mereka lagi pergi untuk membeli keperluan menikah. Kecuali Gus Rahman. Gus Rahman pergi sendiri entah ke mana," jawab Deni uang menjelaskan apa adanya mengenai acara nembung yang akan dilakukan oleh Keluarga Gus Rahman yang tertuju pada keluarganya Aisyah.
Mendengar hal tersebut, wajah Yolanda memerah. Hatinya yang tadi bahagia. Kini berubah menjadi duka.
Ia berbalik dan akan pulang kembali dengan langkah gontai tak karuan.
'Aisyah sungguh terlalu! Ia tega bohongi aku. Kukira dia berhati baik. Nyatanya, hanya ingin pamer dan menyakiti aku. Sialan!!' batin Yolanda geram.
Ia menendang kaleng minuman dengan kakinya hingga terlempar jauh.
Tok!!!
"Haduh, aw sakit sekali. Siapa yang melempar kaleng ini!!"
Tanpa sengaja kaleng tersebut mengenai wajah pemuda tampan yang berdiri tidak jauh dari Yolanda.
Yolanda terkejut dan menutupi mulutnya dengan satu tangannya.
"I—itukan cowok tengil yang ada di sawahnya Emak tadi? Kalau nggak salah namanya Suherman!! Haduh, man pus aku!!"
Yolanda mencoba berlari dari Suherman karena telah melempar wajahnya dengan botol minuman.
"Hey tunggu!! Kamu harus tanggung jawab!! Main lempar saja kau!!! Kau itu nggak punya mata!!! Kamu ...."
Suherman berlari mendekati Yolanda karena geram. Wajah Suherman menjadi benjol di bagian kening akibat ulah Yolanda.
"Maaf, saya nggak sengaja," ujar Yolanda sambil menundukkan pandangan. Ia tak mau melihat wajah tengil seorang Suherman.
"Kamu cewek resek yang ada di sawah tadi 'kan? Yolanda, anaknya Emak Darmi!!! Hey saya bilangin, kalau marah itu lihat-lihat. Nih, muka gue benjol gara-gara elu!!! Mentang-mentang cantik, eh, masuk cantikan Aisyah deng. Pokoknya kamu harus obatin nih muka benjo ini!!! Saya nggak terima!!"
Suherman sangat gemas dengan Yolanda. Ia ingin mencubit pipi Yolanda yang seperti bakpao. Namun, ia urungkan karena ia bukan siapa-siapa ya Suherman.
"Yaelah, gitu doang minta tanggung jawab. Kaya hamil di luar nikah saja? Mau aku tinju dengan tanganku!!"
Yolanda geram dengan pria tengil seperti Suherman yang banyak drama. Yolanda menyiapkan aba-aba untuk meninju wajah Suherman yang mirip artis Holly Wood bernama Jackie Chan.
Hati Yolanda yang sedang patah hati, ditambah datangnya Suherman yang membuat kepalanya terasa seperti nano-nano.
kasihan yolanda..
❤❤❤❤❤
kan ada baret luka..
pasti Reynan akan menjauh..
tinggal gus rahman..
apa masih mau menerima?
akankah gus rahman masoh maubama yolanda..
❤❤❤❤❤
jatuhnya obsesi itu si reynan..
klao gus rahman kan tidak ..
ia ikhlaa aja...
❤❤❤❤
sapa yg bakal bantuin yolandaa dari cengkraman reynan
jgn dipendam..
siapa tahu yolanda mau nunggu Gus Rahman berjuang..
lanjutttt....
❤❤❤❤❤❤
jadi galau kan???
😀😀😀❤❤❤❤
akankah yolanda terima pak reynan???
bisakah gus rahman mengalahkan mereka???
lanjutttt..
❤❤❤❤
apakah yolanda tetap dgn satu milyarnya..
ataukah dia mau nungguin gus rahman aja..
❤❤❤❤❤❤
Aisyahhhhh..
siapa hayo jodoh yolandaaaa..
😀😀😀❤❤❤❤❤
yolanda akan milih siapa nantinya yaaa???
❤❤❤❤❤
apa masih baca iqra..
blm baca Qur'an?
❤❤❤❤
lak tenan..
gak.jati nrmnung tapi batalin..
😀😀❤❤❤
.
gmana yoh pak rojak..
main jogohinn anak aja
atau malah mau batalin?
penasarannn..
lanjutttt
❤❤❤❤❤❤