NovelToon NovelToon
Stalker Cinta

Stalker Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Queensha Narendra Sakti

"STALKER CINTA"
adalah sebuah drama psikologis yang menceritakan perjalanan Naura Amelia, seorang desainer grafis berbakat yang terjebak dalam gangguan emosional akibat seorang penggemar yang mengganggu, Ryan Rizky, seorang musisi dan penulis dengan integritas tinggi. Ketika Naura mulai merasakan ketidaknyamanan, Ryan datang untuk membantunya, menunjukkan dukungan yang bijaksana. Cerita ini mengeksplorasi tema tentang kekuatan menghadapi gangguan, pentingnya batasan yang sehat, dan pemulihan personal. "STALKER CINTA" adalah tentang mencari kebebasan, menemukan kekuatan dalam diri, dan membangun kembali kehidupan yang utuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queensha Narendra Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak Kebenaran

Pertemuan dengan Dira meninggalkan banyak pertanyaan di benak Naura. Meski Dira sudah mengakui rasa cemburunya, ada sesuatu yang masih terasa janggal. Motif yang ia sampaikan tidak cukup untuk menjelaskan seberapa jauh Dira telah melangkah—mengancam, menyebarkan informasi pribadi, bahkan mungkin melibatkan orang lain dalam rencana gelapnya. Naura tahu, ini lebih dari sekadar rasa iri.

Setelah pertemuan itu, Naura dan Ryan segera menyusun langkah berikutnya. Mereka tidak ingin mengambil risiko dengan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Ryan, dengan jaringan kontaknya yang luas, menghubungi seorang konsultan keamanan digital untuk membantu menyelidiki lebih dalam. Di sisi lain, Naura menghubungi Ardi untuk membahas hasil pertemuannya dengan Dira.

"Jadi, dia mengaku karena cemburu?" tanya Ardi, suaranya terdengar skeptis di telepon. "Naura, aku rasa kita harus lebih hati-hati. Bisa saja dia hanya memberikan alasan untuk mengalihkan perhatianmu dari sesuatu yang lebih besar."

Naura mengangguk meskipun Ardi tidak bisa melihatnya. "Aku juga berpikir begitu. Tapi aku tidak punya bukti lain. Kita harus mencari tahu apa lagi yang dia sembunyikan."

Ryan, yang mendengarkan dari samping, menyarankan agar mereka mengumpulkan semua bukti yang telah mereka dapatkan sejauh ini dan menyerahkannya kepada pihak berwenang. "Ini sudah terlalu besar untuk kita tangani sendiri," katanya tegas. "Kita membutuhkan bantuan profesional."

Dengan persetujuan Naura, mereka pergi ke kantor polisi keesokan harinya. Naura membawa semua rekaman pesan, tangkapan layar, dan bukti-bukti lain yang menunjukkan pola ancaman yang ia terima selama ini. Petugas yang menerima laporan mereka tampak serius, mencatat setiap detail dan berjanji untuk menindaklanjuti secepat mungkin.

Namun, di tengah proses ini, Naura tidak bisa mengabaikan firasatnya bahwa Dira bukan satu-satunya pelaku. Ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini, sesuatu yang masih tersembunyi.

***

Beberapa hari kemudian, Ryan menerima laporan awal dari konsultan keamanannya. Hasil pelacakan menunjukkan bahwa meskipun Dira menggunakan akun anonim untuk menyebarkan informasi pribadi Naura, ada aktivitas digital lain yang melibatkan IP berbeda. Aktivitas ini menunjukkan bahwa seseorang bekerja sama dengan Dira, atau mungkin bahkan memanfaatkannya sebagai tameng.

"Jadi dia tidak bekerja sendirian," gumam Ryan saat membaca laporan tersebut.

Naura yang sedang duduk di sampingnya merasa hatinya kembali berdebar. "Apa maksudmu? Ada orang lain di balik ini?"

Ryan mengangguk. "Iya. Dan orang ini tampaknya lebih terorganisir. Mereka tahu bagaimana menyembunyikan jejak digital mereka."

Informasi ini membuat Naura semakin resah. Jika ada orang lain yang terlibat, berarti masalah ini belum selesai. Bahkan mungkin baru saja dimulai.

***

Hari itu juga, Naura memutuskan untuk bertemu kembali dengan Ardi. Mereka mengadakan diskusi panjang tentang kemungkinan keterlibatan pihak lain dan langkah apa yang harus mereka ambil selanjutnya. Ardi menyarankan agar Naura tetap fokus pada kesehariannya sambil menyerahkan penyelidikan ini kepada pihak yang lebih berpengalaman.

Namun, Naura tidak bisa begitu saja diam. Ia merasa ada bagian dari teka-teki ini yang hanya bisa ia pecahkan sendiri. Ia mulai memeriksa kembali pesan-pesan lama, mencocokkan detail kecil yang mungkin terlewatkan. Hingga akhirnya, ia menemukan sesuatu yang menarik perhatian.

Di salah satu pesan yang diterimanya beberapa bulan lalu, ada kalimat yang berbunyi: *"Kamu tidak layak mendapatkan semua ini. Hidupmu terlalu sempurna."* Kalimat ini mengingatkan Naura pada sesuatu yang pernah dikatakan oleh seseorang dalam pertemuan kerja—bukan oleh Dira, tetapi oleh seorang klien lama yang pernah merasa kecewa dengan hasil desain Naura.

Orang itu adalah Rendi, seorang pengusaha muda yang pernah bekerja sama dengannya beberapa tahun lalu. Hubungan mereka sempat tegang ketika Rendi merasa bahwa Naura lebih memilih klien lain yang lebih besar daripada dirinya. Saat itu, Naura tidak terlalu memikirkannya, menganggap masalah itu telah selesai setelah ia meminta maaf.

Namun, sekarang, dengan semua bukti yang terkumpul, nama Rendi kembali muncul dalam pikirannya.

"Ryan," kata Naura, suaranya tegas. "Aku rasa aku tahu siapa orang lain itu. Aku harus bertemu dengannya."

Ryan menatap Naura dengan ragu. "Kamu yakin ini ide yang bagus? Jika dia benar-benar terlibat, itu bisa berbahaya."

Naura menghela napas, mencoba menenangkan dirinya. "Aku tidak akan pergi sendiri. Aku butuh jawaban, Ryan. Dan aku tidak akan membiarkan mereka mengendalikan hidupku lagi."

***

Pertemuan dengan Rendi diatur di sebuah restoran kecil di tengah kota. Naura membawa serta Ryan, yang bersikeras untuk menemani. Rendi tiba tepat waktu, mengenakan setelan formal yang rapi seperti biasanya. Senyum yang ia tunjukkan tampak ramah, tetapi Naura bisa merasakan ada sesuatu yang disembunyikan di baliknya.

"Naura," sapa Rendi, duduk di hadapan mereka. "Sudah lama kita tidak bertemu. Ada apa ini tiba-tiba ingin bertemu?"

Naura menatapnya tanpa basa-basi. "Rendi, aku hanya ingin tahu satu hal. Apakah kamu ada hubungannya dengan ancaman yang selama ini aku terima?"

Ekspresi Rendi berubah seketika. Wajahnya yang semula santai kini terlihat tegang. "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti."

Naura menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatapnya dengan tajam. "Jangan berpura-pura tidak tahu. Aku punya cukup bukti untuk mengaitkanmu dengan semua ini. Jika kamu benar-benar terlibat, lebih baik kamu mengaku sekarang."

Rendi terdiam beberapa saat, lalu tersenyum tipis. "Kamu pikir aku melakukan ini? Naura, aku punya banyak hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada mengganggu hidupmu."

Namun, Ryan segera menimpali. "Kalau begitu, kenapa ada jejak digital yang mengarah padamu? Kita punya pelacakan IP yang menunjukkan bahwa kamu dan Dira bekerja sama."

Rendi tersentak mendengar nama Dira disebutkan. Untuk sesaat, ekspresinya seperti kehilangan kendali, tetapi ia segera menguasai dirinya kembali. "Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan," katanya, tetapi nada suaranya mulai goyah.

Naura tahu bahwa mereka semakin dekat pada kebenaran. Namun, ia juga tahu bahwa ini baru permulaan. Rendi mungkin bukan pelaku utama, tetapi ia jelas memiliki peran dalam semua ini.

"Ini belum selesai," kata Naura dengan suara tegas sebelum meninggalkan meja. "Kebenaran akan terungkap, Rendi, cepat atau lambat."

Dengan dukungan Ryan dan bukti-bukti yang terus mereka kumpulkan, Naura yakin bahwa ia akan menemukan semua jawaban. Tapi perjalanan ini belum berakhir—masih ada banyak bayang-bayang gelap yang harus ia singkap untuk mencapai titik terang.

Setelah pertemuan itu, Naura merasa ada sesuatu yang disembunyikan Rendi. Sikap gugupnya ketika nama Dira disebut tidak bisa dianggap remeh. Ryan juga menyarankan untuk berhati-hati, karena apa pun yang mereka lakukan dapat memprovokasi pihak-pihak yang terlibat lebih jauh.

Sementara itu, pihak berwenang mulai menindaklanjuti laporan Naura. Polisi memutuskan untuk memanggil Dira untuk diinterogasi setelah Naura menyerahkan rekaman percakapan dan bukti lainnya. Naura tidak diizinkan menghadiri proses itu, tetapi ia menerima laporan dari polisi bahwa Dira akhirnya mengungkapkan informasi baru.

Dira mengakui bahwa ia tidak bertindak sendirian. Ia bekerja sama dengan seseorang yang memberinya arahan, memberikan sumber informasi tentang Naura, dan bahkan mengatur strategi untuk mengancam Naura secara lebih sistematis. Namun, Dira mengklaim bahwa ia tidak tahu sepenuhnya identitas orang tersebut. Semua komunikasi mereka dilakukan melalui akun anonim, dan Dira hanya menerima instruksi secara online.

Polisi mendalami bukti dari perangkat Dira, mencoba melacak identitas orang misterius yang menjadi dalang di balik semua ini. Proses ini memakan waktu, dan Naura merasa semakin resah. Ia terus memikirkan bagaimana hubungan Dira dengan Rendi, tetapi tidak ada bukti konkret yang bisa menghubungkan mereka secara langsung—hanya firasatnya yang semakin kuat.

***

Di tengah kegelisahannya, Naura mencoba kembali fokus pada pekerjaannya. Ia menerima proyek desain baru yang cukup besar, sebuah pekerjaan untuk mendesain ulang identitas visual sebuah perusahaan startup teknologi. Proyek ini memberinya ruang untuk berkreativitas, tetapi pikirannya masih sering melayang pada masalah yang sedang ia hadapi.

Ryan, di sisi lain, tidak tinggal diam. Ia terus memantau perkembangan kasus ini, memastikan Naura tetap aman. Ryan juga mendukung Naura dengan caranya sendiri—menghiburnya melalui musik. Suatu malam, ia mengundang Naura untuk datang ke studionya.

"Aku tahu kamu sedang banyak pikiran," kata Ryan sambil mengambil gitar akustiknya. "Kadang, cara terbaik untuk melepas beban adalah dengan membiarkan dirimu tenggelam dalam sesuatu yang kamu sukai."

Ryan memainkan lagu yang lembut, nada-nada yang penuh emosi, menciptakan suasana yang menenangkan. Naura terdiam, mendengarkan dengan seksama. Dalam momen itu, ia merasa seolah-olah seluruh kekhawatirannya menghilang. Musik Ryan memberinya kekuatan, mengingatkan bahwa ia tidak sendirian dalam perjalanan ini.

Setelah lagu selesai, Naura tersenyum kecil. "Terima kasih, Ryan. Aku benar-benar butuh ini."

Ryan menatapnya dengan lembut. "Kita akan melewati ini, Naura. Tidak peduli seberapa sulit, kamu akan keluar sebagai pemenang."

***

Beberapa hari kemudian, polisi memberikan kabar terbaru. Mereka berhasil melacak IP anonim yang digunakan oleh rekan Dira, dan hasilnya mengarah pada satu nama—Rendi. Kecurigaan Naura akhirnya terbukti benar.

Namun, ada lebih banyak lagi yang terungkap. Rendi bukan hanya bekerja dengan Dira, tetapi ia juga memanfaatkan jaringan kontaknya untuk mengakses informasi pribadi Naura. Ia bahkan menggunakan sumber daya perusahaan yang ia kelola untuk menyusun ancaman terhadap Naura.

Polisi segera mengeluarkan surat panggilan untuk Rendi, tetapi sebelum mereka bisa menahannya, Rendi menghilang. Keberadaannya tidak diketahui, dan ini membuat situasi semakin rumit. Naura merasa ketakutan, tetapi ia tahu bahwa melarikan diri hanya akan memperburuk masalah bagi Rendi.

"Ini semakin jelas sekarang," kata Ryan setelah mendengar kabar tersebut. "Rendi tahu bahwa ia berada di ujung tanduk. Dia mencoba menghindari tanggung jawab, tapi itu hanya masalah waktu sebelum polisi menemukannya."

Naura mengangguk, meskipun hatinya masih diliputi kecemasan. "Aku hanya berharap ini segera berakhir. Aku ingin kembali hidup dengan tenang tanpa harus melihat ke belakang setiap saat."

Ryan menggenggam tangan Naura dengan lembut. "Dan kamu akan mendapatkannya, Naura. Kebenaran ada di pihakmu, dan kita akan menghadapi ini bersama."

Dengan dukungan Ryan dan proses hukum yang terus berjalan, Naura mulai merasa bahwa akhirnya ada titik terang di ujung perjalanan panjang ini. Namun, ia juga sadar bahwa langkah berikutnya tidak akan mudah. Masih ada jejak-jejak kebenaran yang harus diungkap, dan ia harus tetap kuat untuk melewati semuanya.

1
Aulia Nur
aku tunggu kedatangan nya yaa...
🤗
Queen: terimakasih kk Aulia Nur sudah dukung aku kk
total 1 replies
grr_bb23
Halaman profil author terlihat sepi, tolong sedikit perhatian untuk pembaca yang setia!
Queen: terimakasih juga bang grr_bb23
total 1 replies
Melanie
Intensitas emosi tinggi.
Queen: iya kk cerita penuh emosi banget kk
total 1 replies
DARU YOGA PRADANA
Penuh emosi deh!
Queen: sangat banget emosi ya😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!