Patah hati karena dikhianati oleh tunangan dan adik tirinya, Jiang Shuyi memutuskan untuk membalas dendam dengan meniduri pria perkasa yang dia temukan di club malam.
Namun, Jiang Shuyi malah dibuat terkejut ketika mengetahui bahwa dirinya ternyata telah menikah dengan pria asing itu ....
Bagaimana ceritanya Jiang Shuyi bisa tiba-tiba menikah, bahkan hanya dalam satu malam?
Yuk, simak kelanjutan kisah Jiang Shuyi hanya di sini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Milikmu Malam Ini
Di Rooftop Cafe.
"Bagaimana? Hal bagus apa yang kamu dapatkan?" Dengan berkacamata hitam besar dan selendang yang berfungsi untuk menutupi wajahnya, Lysa duduk di hadapan Zhang Ming yang memakai topi dan masker hitam.
Sejak berbagi kenikmatan bersama, Lysa dan Zhang Ming menjalin hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. Zhang Ming menginginkan kehangatan dari tubuh Lysa, sedangkan wanita itu membutuhkan seseorang untuk memata-matai Shuyi.
Lysa bisa saja membayar orang lain, tetapi akan sangat disayangkan jika jasa Zhang Ming tidak digunakan.
"Kenapa mengajakku bertemu di sini?" Ada ketidaksenangan yang tersirat dalam nada bicara Zhang Ming, wajahnya juga menunjukkan ekspresi tidak senang.
Zhan Ming tidak ingin bertemu di kafe, atau tempat umum mana pun yang terdapat banyak pasang mata menatap mereka.
Maunya Zhang Ming, mereka bertemu di apartemen Lysa atau tempat sepi lainnya yang hanya ada mereka berdua.
Dengan begitu, Zhang Ming bisa melakukan apa pun yang dia inginkan pada Lysa dan tidak akan ada yang mengganggu kesenangannya.
Lysa memahami keinginan Zhang Ming, dia juga memikirkan pria itu sejak percintaan mereka terakhir kali.
Dia juga sangat ingin mengulangi percintaan panas dan dahsyat itu lagi!
Hanya saja, keberadaan Xu Yan di apartemennya tidak memungkinkan dirinya untuk membawa Zhang Ming ke sana.
Karena itu, dia hanya bisa memberikan pengertian pada Zhang Ming. "Di apartemenku masih ada Xu Yan, aku tidak mungkin membawamu."
Jika Xu Yan dan Zhang Ming bertemu, bukankah itu hanya akan menjadi hari bersejarah dan berdarah?
Entah Zhang Ming atau Xu Yan yang mati, Lysa tentunya tidak akan berakhir baik-baik saja.
Mendengar penuturan Lysa, ekspresi Zhang Ming semakin gelap yang menandakan dia sangat tidak bahagia.
"Kamu bilang aku lebih hebat darinya, tapi kamu terus bersamanya," kata Zhang Ming dengan mengerucutkan sedikit bibirnya, tampak seperti pria perajuk dan Lysa senang melihatnya.
Dia merasa seperti dicemburui, hal yang tidak pernah dilakukan oleh Xu Yan.
Biasanya, hanya dia yang memiliki efforts paling besar terhadap Xu Yan dan itu cukup melelahkan.
Sekarang ada yang menginginkannya lebih dari Xu Yan, Lysa senang bukan main seakan dirinya benar-benar dihargai dan dicintai.
Seandainya Zhang Ming lebih baik dari Xu Yan dalam hal kekayaan, Lysa tentu akan memilih bersamanya.
"Kami tidak melakukan apa-apa," terang Lysa seperti tidak ingin Zhang Ming salah paham. "Kamu yang paling tahu bagaimana kondisi tubuhku setelah malam itu, mana mungkin aku masih punya tenaga untuk melayani Xu Yan."
'Aku hanya melayaninya dengan bibir dan tanganku,' tambah Lysa di dalam hati, dia mana mungkin mengatakan yang sebenarnya pada Zhang Ming.
Lagipula, dia tidak benar-benar berbohong.
Meski hazrat Lysa terpancing ketika melayani Xu Yan, tetapi tubuhnya sungguh tidak sanggup menerima hentakan demi hentakan lagi.
Padahal, dia juga sebenarnya hampir ingin melucuti dasi Xu Yan untuk menutupi mata pria itu agar tubuhnya yang terdapat banyak jejak percintaan tidak terlihat jelas oleh sang kekasih.
Untung saja, jejak-jejak indah itu terletak di bagian tertutup dan Zhang Ming juga tidak membuatnya lumpuh.
Jika tidak, Xu Yan pasti sudah curiga.
Meski tidak lumpuh, tetap saja tubuh Lysa sudah sangat remuk setelah bertempur sampai subuh bersama Zhang Ming.
Jadi, dia tidak punya banyak tenaga tersisa untuk melayani Xu Yan dan memenuhi hazratnya sendiri.
Tersenyum miring, Zhang Ming diam-diam bertekad di dalam hatinya untuk membuat Lysa lebih sering kelelahan agar waktunya bersama Xu Yan semakin berkurang.
Tanpa Zhang Ming sadari, dia benar-benar sudah terobsesi oleh Lysa.
"Aku mendapatkan foto wanita itu bermesraan dengan seorang pria." Zhang Ming kembali ke pokok pembicaraan, dia menunjukkan sebuah foto melalui ponselnya.
Di sana, terpampang nyata potret Shuyi yang tengah berada dalam dekapan seorang pria. Tubuh mereka sangat dekat, bahkan tanpa sekat pemisah.
Hanya saja, wajah pria itu tidak terlihat jelas karena berada di telinga Shuyi seperti tengah membisikkan sesuatu.
Penasaran, Lysa ingin mengambil handphone Zhang Ming hanya untuk melihat potret itu lebih jelas.
Namun, Zhang Ming dengan cepat merebut benda pipih itu dari atas meja dan menjauhkannya dari Lysa.
"A Ming ...." Lysa memasang ekspresi cemberut.
"Foto ini tidak gratis," kata Zhang Ming dengan senyum miringnya, dia mengangkat sebelah alisnya saat bertanya, "Bagaimana kamu akan membayarku?"
"Sesuai kesepakatan," sahut Lysa dengan mengumbar senyum menggoda, kakinya yang ada di bawah meja bahkan sudah berkeliaran di kaki Zhang Ming. "Aku milikmu malam ini."
Mendapatkan sentuhan memabukkan dan senyuman nakal dari Lysa, Zhang Ming berusaha keras menahan diri untuk tidak menyeret wanita itu ke tempat sepi hanya demi memuaskan keinginannya.
Dia juga tidak mungkin meminta Lysa memuaskannya saat itu juga karena masih banyak hal yang harus diselesaikan.
Zhang Ming mengutak-atik ponselnya sebentar, sebelum akhirnya notifikasi pesan masuk ke handphone Lysa.
Melihat pesan masuk yang berisi foto disertai dengan alamat sebuah hotel lengkap dengan nomor kamarnya, Lysa mendongak hanya untuk menatap Zhang Ming seolah-olah sedang meminta penjelasan.
"Aku menunggumu di sana." Zhang Ming berdiri, dia berpesan dengan suara rendah. "Lakukan yang terbaik untuk menghangatkan ranjangku malam ini."
Setelah mengatakan itu, Zhang Ming mengedipkan matanya dan berlalu pergi meninggalkan Lysa yang mulai menyibukkan dirinya untuk memposting foto Shuyi.
Dengan senyum jahat di wajahnya, Lysa mengetikkan keterangan pada foto tersebut sambil bergumam pelan. "Sudah bertunangan selama tiga tahun dengan Xu Yan , Shuyi Jiang menjalin hubungan gelap dengan pria liar."
Setelah selesai, senyuman Lysa semakin mengembang seperti adonan yang dicampurkan dengan pengembang. "Shuyi, akan aku hancurkan kau berkeping-keping!"
***
"Coba lihat." Natalie—wanita berpakaian formal yang tengah berselancar di media sosial tiba-tiba menunjukkan ponselnya pada rekan kerjanya. "Bukankah ini Nona Jiang?"
Linda mengangguk sambil berseru takjub. "Iya, ini Nona Jiang ... waaahhh, ternyata dia adalah Tunangan Tuan Xu Yan! Eh, tapi siapa pria di sampingnya itu?"
Berita pertunangan saja sudah membuat heboh, apalagi dibumbui dengan perselingkuhan Shuyi.
Ini benar-benar berita besar!
Pria bertulang lunak yang duduk diapit oleh kedua wanita itu juga ikut menimpali. "Pria liar seperti apa yang dikencani Nona Jiang sampai menduakan Tuan Xu Yan?"
"Nona Jiang terlihat berkepribadian lurus, tapi ternyata dia orang yang seperti ini," kata Natalie dengan ekspresi sinis.
Shuyi mengerutkan keningnya saat mendengar bisik-bisik dari arah pentri, dia tidak jadi mengambil air dan terus mendengarkan perbincangan mereka.
Linda mengangguk setuju dan menambahkan, "Hmmmm .... padahal bertunangan dengan Tuan Xu Yan, tapi malah punya hubungan dengan pria tidak jelas."
"Harus diakui bahwa kehidupan orang kaya sungguh berantakan."
"Kau salah. Tidak semua orang kaya hidupnya berantakan, itu hanya terjadi pada Nona Jiang." Natalie membantah pendapat Syerlie—pria bertulang lunak di sebelahnya. "Baca lagi artikelnya .... mereka akan menikah bulan depan, tapi Tuan Xu Yan mencampakkan Nona Jiang karena berselingkuh."
