Morgan & Emily,
Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.
"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily
Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.
"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya
Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2 jagoan sakit
Cuplikan potongan video tersebut berasal dari story instagram yang pernah dibuat oleh Jane. Jane yang merupakan seorang influencer sejak berada di belanda dan juga konten kreator yang pengikutnya kian bertambah setelah ia menetap di Indonesia.
Selama di rumah Morgan ia sering membuat konten, namun untuk vidio kebersamaan Morgan dan anak-anaknya ia hanya post di Ig saja.
Berkat para fans-fansnya di instagram, vidio tersebut di repost dan berkali dan mendapat jutaan viewer & Like di tiktok.
Banyak dari mereka yang suka dengan interaksi antara Morgan & Zain setelah melihat postingan Jane di story instagramnya.
Para netizen berlomba-lomba berkomentar meminta user name tiktok/ig Morgan, namun demi menjaga privasi kakaknya terlebih lagi dia seorang pebisnis ia tidak akan semberono membagikan ranah pribadi Morgan.
...******...
Keyla merasa bersalah karena video tersebut sekalipun Emily tidak mempermasalahkannya. Walaupun demikian tetap saja, semenjak vidio itu Emily terlihat murung dan kurang bersemangat seperti biasanya.
Semenjak hamil besar terutama memiliki bayi, Emili meminta Keyla untuk tidur sekamar dengannya. Ia begitu khawatir jika Saka terbangun kehausan tengah malam sedang ia terlelah, tidak mendengar tangisan bayinya.
"Dek. Kamu ga ada niatan ke indonesia?" Tanya Emily sambil berbaring menyusui Saka.
"Kakak emang mau balik ke Indonesia lagi?" Bukannya menjawab Keyla bertanya balik.
"Belum waktu dekat ini si dek. Nunggu saka agak besar dulu, aku mau ngurusin perceraian aku sama Mas Morgan. " ucap Emily tenang tak ada raut kesedihan atau pun kebencian.
"Kak.. Ga coba di omongin baik-baik dulu sama Morgan. Kita belum tau gimana sebenarnya yang terjadi." ucap keyla menyayangkan sekali jika mereka harus berpisah.
Sebagai anak yang tidak memiliki keluarga yang lengkap ia bisa merasakan betul bagaimana menjadi anak yang tidak memilki tempat pulang yang utuh.
"Aku udah ga mau berharap lagi sama Morgan dek. Kita juga ga tau bisa saja kalau dia juga sudah memiliki kehidupan baru.
Semenjak cuplikan vidio Morgan bermain dengan seorang anak laki-laki, membuat Emily makin yakin untuk berpisah dengan Morgan.
Yang kini ia rasakan adalah perasaan hambar, tidak marah juga tidak benci karena perasaannya terhadap Morgan kini mulai hilang.
Emily mulai sadar akan posisinya, dia tidak ingin lagi menuntut perasaan Morgan padanya. Karena pada dasarnya pernikahan mereka sejak awal bukanlah keinginan Morgan.
Emily tidak ingin berlarut dalam kesedihannya, ia hanya ingin Fokus pada anak semata wayangnya.
Berbeda dengan Emily, Morgan yang kini setiap harinya makin cinta pada sang istri. Tidak henti-hentinya ia berdoa dan berjanji pada tuhan akan menjadi lebih baik lagi dan tidak akan pernah menyia nyiakan Emily.
........
Kabar tentang Emily tidak juga menemukan titik terang, Morgan yang terus kepikiran istrinya membuat dia terlihat sepert tidak terurus.
Badannya yang dulu tegap atletis kini nampak kurus, "Hallo..tolong sampaikan Rudi ke ruangan saya sekarang." ucap Morgan dalam sambungan telepon.
Tookkk..tok....tokk
"Kau memanggilku?" Kata Rudi sambil melangkah masuk dan langsung saja duduk dikursi.
"Lusa kita ada undangan pameran dagang internasional kan." ucap Morgan sambil memijit-mijit pelipis matanya.
Tanpa menunggu jawaban Rudi ia melanjutkan ucapannya. " 3 hari ini aku merasa tidak enak badan, aku ingin kau yang menghadirinya. Aku minta tolong ya"
"Oh soal itu, tentu aku bisa mewakilimu." Kata Rudi sambil mengangguk.
"Sepertinya kau harus banyak-banyak istrahat bagaimana setelah dari situ kita ke bali, otak kita akan terrefresh dan segar kembali setelah melihat pan*at" bule disana."
"Aku tidak perlu melihat bikini, cukup melihat lagi senyum Emily duniaku kembali berwana." ucapnya santai menanggapi omongan Rudi.
"Kau bisa kembali, atau aku akan menelpon kekasihmu kirana dan memberitahunya bahwa kau akan ke bali untu melihat pant*at Bule." Ancam Morgan tentu dengan nada mengejek.
"Bangs4t, bisa-bisa kedua biji mataku dicongkel didepan bule-bule itu." kesal arudi sektika saja ia merinding membayangkan jika itu benar terjadi.
Setelah Rudi kembali ke ruangannya, Morgan berdiri dan mengunci ruangannya keejanya lalu berjalan menuju pada satu ruang biasa ia tempati tidur ketika butuh istrahat di kantor.
Tidak hanya dimeja kerjanya, dalam ruangan tersebut terdapat foto Emily dan Morgan namun dengan ukuran yang besar terpanjang di dinding.
Foto itu terpanjang seminggu setelah mereka resmi menikah.
Tidak terasa jam menunjukkan pukul 19.45, Morgan tertidur cukup lama didalam ruang kerjanya. Seingatnya tadi ia terakhir melihat jam pukul 3 sore.
Tanpa berlama-lama ia langsung saja bergegas mebereskan barang-barangnya dan pulang kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah ia langsung di kerubungi oleh duo gadis ciliknya. Morgan tak langsung masuk kamar ia merebahkan badannya di sofa ruang tengah sambil menyuruh ke dua bocil tersebut menginjak-nginjak punggung dan kakinya terasa pegal-pegal.
"Kenapa Kak?" Tanya Jane sambil membawa satu mangkuk salad buah.
"Ga ini, badanku rasanya pada pegal-pegal." ucapnya sambil terus menikmati pijakan dari kaki zoya dan zaya.
"Zoya naik dikit sayang." titah Morgan menunjuk pada punggungnya.
Jane inisiatif memegang jidat Morgan memastikan bahwa ia tidak sedang deman, karena kebiasaan Morgan sejak mereka masih kecil adalah jika Morgan kecapean bermain maka ia akan mudah demam.
Dan ternyata tebakan Jane benar, ia bisa merasakan suhu tubuh kakaknya yang panas.
"Panas banget kak, kamu ada kerasa sakit kepala atau apa nggak?" ucap Jane mulai khawatir.
"dikit si dek" jawab Morgan yang kini sudah berubah posisinya menjadi duduk.
"Makasih tuan putrinya uncle, nanti hadiahnya uncle kasih besok ya." ucap Morgan sambil menyubit gemas pipi keduanya.
"Kakak ke atas aja, aku minta tolong bi Hana buat siapin air panas trus mandi nanti aku bawain obat sama makan malamnya." ucap Jane yang sudah berdiri berlari ke kamarnya karena mendengar tangisan Zain.
Tidak ada penolakan dari Morgan, ia langsung saja naik ke lantai 2 dan menuju kamarnya.
...******...
Tidak hanya Morgan yang merasa demam, Saka sejak kemarin pun begitu rewel. Namun karena Saka belum terhitung 3x24 jam demam dan suhu tubuh Saka belum melewati batas suhu normal anak demam.
Emily yang cukup santai dengan sakit yabg sedang di alami Saka, berbeda dengan Keyla yang sejak tadi siang terus mengingatkan Emily untuk membawa Saka ke dokter.
Sangking khawatirnya Keyla pada saka, sampai lupa kalo Mommy Saka juga seorang dokter hihi..
Selama sakit Saka hanya dirawat dirumah oleh Mommynya di bantu Keyla sedangkan Morgan yang juga sedang sakit. Setelah Makan dan minum obat ternyata suhu badannya makin naik dan sangat tinggi.
langsung saja Rayzen dan Bi hana Mengantarkan Morgan ke UGD, melihat Morgan yang terus menggingil.
Setelah dilakukan pengecekan, Dokter menyarankan Morgan untuk dirawat inap sambil menunggu hasil Labnya. Dari gejala yang dirasakan Morgan seperti ia terlalu kelelahan sehingga kemungkinan terbesar ia terkena sakit tifus.
Morgan dibawa ke rumah sakit milik istrinya, atas permintaannya. Ia berharap ketika bangun pagi dapat melihat Emily atau jika ia ternyata dinyatakan meninggal setidaknya suatu hari Emily bisa melihat datanya.
Keesokan paginya, dokter masuk ke dalam ruangan vvip Morgan bersama seorang perawat yang membawa secarik dokumen.
Mendengar seseorang masuk dengan antusias Morgan melihat ke arah pintu memastikan siapa yang datang, tentu harapannya adalah sosok Emily.
"Selamat pagi Tuan Morgan, saya dengan dokter Sifa dan bersama dengan asisten perawat vivian izin memeriksa anda." ucao Dokter itu dengan ramah.
Morgan hanya mengangguk raut wajahnya begitu dingin ketika mengetahui bahwa yang datang bukanlah Emily.
Selesai Dokter Sifa melakukan pemeriksaan, ia melanjutkan membuka membaca hasil lab.
Hasilnya Morgan dinyatakan positif terkena DBD, dan maish harus mendapatkan perawatan sampai 3 hari kedepan untuk dilakukan observasi untuk memastikan bahwa tidak ada infeksi lainnya.
Selesai melakukan pemeriksaan, Dokter dan perawat izin meninggalkan ruangan Morgan.
Saat ini Morgan hanya sendiri dirumah sakit, sejak malam Bi hana dan Rayzen yang menjaga Morgan. Jam 9 nanti Jane akan datang untuk bergantian menjaga Morgan.
Tidak terasa morgan sudah 4 hari dirawat di rumah sakit.
Sella yang masih berada dirumah sakit sedang asik mengobrol dengan petugas yang sedang shift malam, sambil membuka data pasien rawat inap vvip.
Ini adalah kebiasaan sella kali saja ada artis atau idolanya ia bisa minta foto, ia begitu terkejut saat melihat salah satu nama dalam daftar tersebut. MORGAN DIRGANTARA PANGESTU, melihat itu langsung saja Sella memfotonya lalu mengirimkannya pada Keyla.
"Dek! Jangan bilang-bilang Mba Emily ya." Caption dalam foto itu.
Keyla yang masih menonton diruang tengah sendirian, langsung saja membuka ponselnya ketika mendengar notif masuk.
Keyla begitu terkejut, setelah satu tahun lebih Morgan tidak ada kabar. "Sakit apa kak?" Balas Keyla penasaran.
"Dbd dek, udah 4 hari." Sella
"Kak aku penasaran banget, bisa tolong cek keadaan ruangannya ga, dan pantau siapa aja orang yang standby dalam ruangannya."
Mendengar hal itu tentu Sella langung melakukan sesuai permintaan Keyla.
Sella yang tidak begitu mengenal anggota keluarga Morgan, tentu ia tidak akan mengatakan sesuatu yang bisa membuat prahara.
"Dari data penjaga pasien tertulis, ada Rayzen, Hana, Jane, 3 itu aja kak mereka ganti-gantian dari hari pertama masuk" ketik Sella menyampaikan informasi.
"Oke-oke kak makasih banget informasinya."
Keyla mengenal semua ke tiga nama yang disebutkan Sella. perempuan itu adalah adiknya, dan laki-laki itu adalah suaminya, Hana adalah nama Maid yang telah bekerja lama dirumah Morgan.
....
Didalam kamar Emily masih saja berusaha menenangkan Saka, yang terus-terusan menangis. Suhu badannya sudah mulai turun, namun sejak kemarin ia masih susah untuk menyusu & tidak mau disimpan diranjang termasuk digendong oleh Emily.
Sejak 2 hari yang lalu Keyla izin ga masuk kerja untuk membantu menjaga Saka yang sakit.
"Kak mau gantian ga?" Tanya Keyla yang bari masuk dalam kamar.
"Boleh dek, sekalian aku mau mandi dulu lengket banget." ucap Emily sambil memindahkan Saka dalam gendongan Keyla.
"Jangan lupa makanannya di habisin ya kak. kayak udah dindin deh nanti angetin lagi aja." kata keyla sambil menepuk-nepuk pelan paha Saka.
Belum 10 menit dalam gendongan ia mulai rewel kembali, matanya masih tertutup namun air matanya terus mengalir disertai suara tangisan khas baik. Keyla berusaha menimang-nimang Saka agar tertidur kembali.
Setelah Emily selesa mandi dan makan ia kembali naim ke atas dan mengambil Saka dalam gendongan Keyla.
"Dek! Tidur aja duluan. Biar bisa gantian nanti." Titah Emily Keyla.
Tanp ada penolakan Keyla mengiyakan hal tersebut, karena ia juga sudah sangat mengantuk.
Emily melangkah ke saklar lampu lalu mematikan lampu utama dalam kamar itu, sedang keyla yang sudah berbaring ditepi ranjang menyalakan lampu tidur.
"Kak bangunin ya kalo butuh sesuatu." ucap keyla yang matanya sudah tertutup.
Dirasa Saka mulai cukup tenang, Emily mencoba menidurkan Saka di atas ranjang lalu ia juga ikut berbaring disamping bayi tampannya.
Malam ini saka tidur begitu nyenyak, ia bangun juga bangun menyusu dengan tenang.
Hingga pagi harinya Keyla terbangun mendengar tangisan Saka, ia langsung saja bangun dan mencuci mukanya lalu menggosok gigi namun sebelumnya ia memberikan dot yang berisi Asi Mommy pada Bayi tampan itu.
Setelah keluar dair kamar mandi ia langsung saja menggendong Saka keluar kamar membiarkan Mommynya menikmati tidurnya.
15 menit bermain diluar kamar saka kembali rewel.
Mendengar suara tangisan bayinya, ia berusaha bangun dan langsung saja mencepol rambutnya lalu berjalan ke sumber suara tangisan bayinya.
"Sama aku aja dek." ucap Emily dengan suara serak khas bangun tidur.
Melihat ada Emily, ia langsung saja memberikan Saka pada Mommy.
"Kak aku keluar bentar ya, nyari sarapan." ucap Keyla sambil berjalan ke dalam kamar mengambil dompet dan jaketnya.
"Pake duit yang di nakas aja dek!" Kata Emily pada Keyla.
"Pake ini aja kak." Tolak Keyla
.....
Saka yang sejak tadi dalam gendongan Mommy tersenyum sesekali mengoceh sambil memaikan leher baju Mommynya.
"Udah enakan ya sayang." ucap Emily sambil mendusel-ndusel wajah Tampan Saka menggunakan hidungnya.
Saka makin aktif bergerak, dengan kekuatan tangan mungilnya ia berusaha menarik-narik baju Emily dan itu ia lakukan sejak semalam.
Emily tersadar, bahwa kaos yang saat ini ia gunakan adalah kaos oversize milik Morgan. Kaos sering ia gunakan saat masih serumah dengan Morgan, Emily mengakui bahwa ia juga menyukai aroma tubuh laki-laki tampan itu.
Sejak menggunakannya semalem ia tidak sempat memikirkan hal lain selain bagaimana caranya ia bisa cepat selesai mandi dan makan lalu menggendong Saka lagi.
"Saka kangen Daddy ya...?" ucap Emily masih mendusel-ndusel wajah Saka.
"Maafin Mommy sama Daddy ya." ucapnya mulai mengecup kepala anaknya.
Kini Emily melangkah ke kamar untuk memandikan Saka, tentu saja menggunakan tissu basah.
...****************...
Agak Panjangin Nihh!!!
Thorrr....lagi mumet banget ni soalnya lagi UAS.
.....
Ohiya Thor sekalian mau menyapa Silent readers Daddy Morgan untuk saka jangan lupa untuk ningalin jejak yaa.....Like atau follow dan Vote kerya ini... itu sangat berarti untuk membangkitkan semangat nulis Thorr🔥🔥🔥
Seeeyou gayssss