seorang anak yang memiliki kelebihan bisa mendengarkan bisikan-bisikan dari alam dan hewan-hewan, hingga dia dianggap gila oleh warga desa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 : Pengakuan Sang Jati Diri
Dua tahun setelah kejadian, dimana sari mengetahui tentang ayahnya yang di beritahukan oleh pohon beringin tua, saat ini danu dan sari sudah meranjak remaja saat ini mereka sudah SMP, danu dan sari tetap satu sekolah, bahkan danu dan sari masih satu kelas. Danu masih sering berbincang dengan alam bahkan semakin instens di karenakan sari sering menanyakan dengan danu masalah yang tidak di ketahuinya, setelah masuk SMP danu sudah jarang di olok-olok, Karen danu sudah tidak mau sembarangan hanya ketika terpaksa saja, jadi teman-teman sekolah nya yang baru tak tau, tetapi teman-teman lamanya yang di SD masih menganggap danu gila.
Saat itu di jam istirahat danu duduk berdua dengan sari di bawah pohon mangga yang sudah tua, pohon itu membisikan kepada danu,
pohon mangga tua “danu aku sudah terlalu tua minggir lah jangan terlalu dekat dengan ku”
danu “ kenapa kek”
pohon mangga tua” sudah lah turuti saja kata-kata ku”
danu “baik lah, sari ayo kita minggir dari sini”
sari “kenapa dan”
danu “sudah lah ikuti saja”
sari “ya sudah, kita pindah dan”.
Tak berselang lama danu dan sari menyingkir dari pohon mangga tua, ranting yang lumayan besar terjatuh tepat, ditempat yang mereka duduki,
sari “asstagfirullah, dan ranting pohonya patah”
danu “hemmm itu yang dibisikan oleh pohon mangga tua sar”
sari “ syukur lah dan,kita menyingkir dari sana, sudah sering kamu menyelamatkan ku, kalo tadi aku berkeras untuk duduk disana pasti aku sudah terkena ranting yang lumayan besar, syukur lah……..”
danu “ ya sudah kita bersihkan yang kita bisa”
sari “baik lah danu”.
Di waktu istirahat yang lumayan menegangkan, tetapi selama sari berteman dengan danu, sari selalu melihat keistimewan danu yang tak dimiliki manusia dan bahkan ada yang lebih meneganggkan dari ini.
Sobat pembaca mau mendengarkan cerita yang lebih menengangkan yang di bilang sari, kita sedikit mengulang ke masa lalu, oke lah kita ceritakan. Disaat itu danu dan sari bermain di pinggir sungai sambil bercengkrama dengan sungai, sungai menceritakan tentang kesedihan para warga yang di landa, dengan bencana kekeringan hingga aliran sungai mengering ladang-ladang mereka tak berproduksi hingga warga mencari mata air kedalam hutan, saat itu memang alam sedang memberi peringatan kepada manusia. Sedang asik bercerita danu mendengarkan bisikan angin,
angin “danu segera lah pulang akan terjadi angin puting beliung yang menerpa desa mu, segera beritaukan kepada keluarga mu dan sari”
danu “iya pak angin, sar ayo kita segera pulang karena akan ada puting beliung yang melanda desa kita”
sari “apa dan! ayo lah dan kita harus segera pulang beritau pada warga”
Danu dan sari langsung bergegas menuju desa memberitaukan masalah ini, sesampainya di desa sari dan danu langsung ke rumah pak kepala desa,
danu “pak senbetar lagi ada bencana angin putting beliung”
pak kepala desa “ah kamu danu yang ngada-ngada saja sudah sana pulang memang lah kamu ini, ini lagi sari malah ikut-ikutan dengan danu, sebentar lagi kamu jadi ikut-ikutan gila kayak danu sudah-sudah sana ganggu bapak lagi nyantai saja”.
Danu dan sari “ya sudah lah pak”
danu “sar kamu pulang beritahukan dengan ibu kamu”
sari “ iya dan kamu juga harus pulang”
danu” tidak aku keladang dulu memberitahukan kepada bapak”.
Mereka pun berpisah memberitahukan kepada kelurga masing-masing. Danu bergegas berlari keladang dengan tergesa-gesa untuk memberitahukan kepada bapaknya, sesampainya diladang sambil terngah-ngah danu memberitahukan bapaknya
danu “pak ayo segera pulang, sebentar lagi angin puting beliung menerpa desa kita, angin yang membisikan ku”
pak mamat “ haaaa yang benar kamu”
danu “ iya pak tinggalkan saja pak”
pak mamat pun langsung bergegas meninggalkan pekerjaannya dan langsung pulang dengan danu, pak mamat selalu percaya apa yang di bilang oleh danu, mereka bergegas untuk pulang karena ibu siti sendiri dirumah tak lama danu dan pak mamat sampai angin pun tampak dari kejauhan menggulung-gulung yang dilewatinya, pak mamat langsung menarik ibu siti keluar tanpa berkata-kata untuk mencari tempat yang aman, tak lama sari dan ibunya datang menghampiri danu, tetapi anehnya ibunya sari percaya dengan danu karena memang sari pernah cerita masa lalu ibunya dan ibunya terkejut. Terus mereka pun berkumpul mencari tempat yang aman. Tak begitu lama mereka melihat satu desa diluluh lantakkan oleh angin puting beliung rumah-rumah warga habis di hantamnya tetapi tidak ada satupun korban, mereka berlima hanya terdiam dan meminta perlundungan oleh yang maha sambil terngeah dan melihat danu.
Sari “dan sungguh ngeri aku melihatnya apa yang terjadi kalo kita tak beritahu, ibu ku pasti jadi korban karena ibu ku tadi lagi tudur dan”
danu “hemmmmm aku juga tak mengerti apa ku sudah melanggar kehendaknya”
pak mamat “tidak nak ini lah kehendaknya dari tuhan lewat alam dan kamu sebagai jembatan untuk memberi tahu kepada kami nak”
ibu siti hanya terdiam matanya berkaca-kaca dan terlihat sedih,
ibunya sari “danu kamu memang bukan anak gila yang di desas-desus kan oleh warga, kamu anak yang menjembatani alam dengan manusia, tuhan sudah memberikan mu kelebihan, tidak seperti manusia lainnya, terimakasih danu”
danu “alam berbisik, jika kamu menghargainya alam dan sekeliling nya juga menghargai mu, dengarkan dari hati bukan dari telinga”.
Begitulah cerita yang dialami sari yang menurutnya sangat mengerikan kalau saja sari tidak menghiraukan kata-kata danu ibunya sudah tiada, dan dia tik punya siapa-siapa lagi di dunia ini.
Mari kita kembali kemasa sekarang danu dan sari semakin dekat bahkan banyak orang-orang bilang danu terlihat memiliki hubungan asmara, padahal danu dan sari hanyalah seorang sahabat. Hari terus berlalu seperti hal biasa bagi danu tetapi sedangkan untuk sari hari-hari nya semakin menantang dan membuat hidup sari semakin berwarna, beberapa bulan pun berlalu, di waktu itu pas jam pelajaran olah raga, sari dan danu keluar di lapangan sekolah mengikuti praktik pelajaran olah raga, saat itu sari dan danu lagi istirahat,
sari “dan, kamu mau nitip apaan aku mau ke kantin beli air, aku haus ne”
danu “sama aja sar”
sari “ok dan”
di waktu sari dan danu berbicara angin berbisik,
angin “danu sari akan di ganggu dengan kakak kelas yang suka dengan sari”
reno adalah kakak kelas danu dan sari yang suka dengan sari
angin “dan ketika pulang nanti mereka akan melakukan sesuatu dengan kalian”
di saat itu juga wajah danu memerah serta matanya juga memerah seperti orang yang kalap dan tak sadar, hanya beberapa langkah sari bergerak dari duduknya danu langsung melarangnya ke kantin
danu “sar biar aku saja yang kekantin”
sari “ kenapa dan”
danu “sudah lah biar aku saja”
sari melihat expresi raut wajah danu sangat berbeda, sampai-sampai sari sedikit takut
sari “(di dalam hati) danu kok ngeri kali ada apa ya, pasti ada sesuatu”.
Sebenar nya reno dan beberapa temenanya sudah menggu di kantin dan mereka sudah memantau sari dari jam olah raga berlangsung mereka bolos jam mata pelajaran. Danu langsung meranjak ke kantin membeli air menggantikan sari agar sari tidak diganggu oleh reno dan teman-temannya, sesampai nya danu ke kantin danu langsung di panggil dengan reno,
reno “hey danu ngapain ko yang kekantin bukannya tadi sari yang mau kemari”
danu menjawab dengan nada yang sedikit tinggi
danu “yah… kenapa emang nya apa urusannya sama kamu, sedangkan sari saja tak keberatan, atau kamu yang keberatan karena kamu yang mau menggangu sari, kalo kamu suka dengan nya yang jentel lah jangan kayak banci, terus mau ngapain kalian semua nanti sepulang sekolah, mau jegat kami, sekarang aja jangan nanti-nanti”
reno terdiam dan terkejut
reno “(didalam hati) dia kok bisa tau”
danu “jangan kan nanti, aku pun tau apa yang kamu bicarakan, aku tau segalanya”
reno “gila anak ne, jadi kok songong kali ko dan”
reno langsung memukul wajah danu, danu hanya diam teman-teman nya juga ikut, seketika danu marah langsung menghantam seluruh yang mengkroyok danu, mereka semua terpental, danu menjadi kalap, kalau lah tidak di pisah dengan penjaga kanti reno dan teman-temannya bisa mati, keributan itu membuat seluruh anak yang di lapangan menuju ke kantin dan tak luput juga sari, sari langsung mendekati danu
sari “dan kamu kenapa, kamu tidak apa-apa”
danu hanya diam dan sembail menahan amarah yang membara, sari merasakan kemarahan danu, sari tak pernah melilat danu seperti ini, sari langsung menarik danu agar menjauh dari kenatin. Guru olah raga langsung bertanya kepada penjaga kantin,
guru “pak kok bisa terjadi perkelahian sebenrnya siapa yang salah”
penjaga kantin “iya pak tadi saya lihat mereka berdua adu mulut dan cek-cok tapi saya tidak tau permasalahnya apa, tiba-tiba si reno memukul anak pendiam itu, terus teman-temannya reno ikut-ikutan terjadi lah perkelahian pak”
guru” benar reno kamu yang duluan memukul”
reno terdiam sebentar
reno “em.em.em ya pak, tapi dia duluan yang nyolot”
guru “maksud kamu, emang, masalahnya apa?”
reno “ em.em.em yah gitu lah pak yang penting dia nyolot kali makanya saya pukul”
guru “iya memang, tapikan harus ada masalahnya kalo gak danu pasti gak nyolot, karena bapak tau danu anaknya pendiam jarang juga ngomong, kalo bapak lihat tadi dia sangat marah, matanya aja sampai merah untung kalian di pisah kalo gak,mau jadi apa kalian, lagian kalian ngapain di kantin, padalah kan ini masih jam pelajaran, udh kalian semua ke ruangan BP kalian jelasin permasalahnaya biar bapak yang temui danu untuk ngajak ke ruang BP”
tak berselang lama guru yang mengajar kelasnya reno datang seketika reno dan teman-temannya terdiam menunduk,
ibu susi “kalian ngapain di sini ini kan jam pelajaran ibu kok malah di kantin pulak kalian, berkelahi pulak sama nak kelas 1”
bapak rio “iya buk susi mereka berkelahi dengan danu anak murid saya, danu memang tadi permisi mau beli air ke kantin”
ibu susi “ ya sudah kalian ke ruang BP ikut ibu”
sesampai nya di ruangan BP reno sama teman-temannya di ceramahi dengan buk susi tak lama pak rio pun datang dengan danu meraka duduk dan menjelaskan permasalahnya
pak rio “danu kamu ceritakan apa yang sebenarnya terjadi”
danu” gini pak saya tau sari mau di godain sama reno jadi saya yang beli, sebenarnya awal sari yang mau beli karena saya tau jadi saya yang beli, terus saya tau mereka mau ngapain saya saat pulang sekolah nanti dengan sari, rasa saya reno cemburu dengan saya pak karena saya selalu dekat dengan sari.”
Reno “mana ada pak dia bohong pak”
pak rio “diam kamu reno, bapak tidak menyuruh kamu bicara, yang bapak suruh Cuma danu, diam dulu kamu ada waktunya kamu bicara, terus danu”
danu “ terus saya langsung di pukul sama reno dan teman-temannya pak”
keterangan itu pas dengan yang di bicarakan oleh penjaga kantin,
pak rio “terus bapak mau Tanya sama danu, kamu tau dari mana rencana mereka yang kamu bilang tadi, apa dari salah satu temannya reno yang memberitau”
danu “ tidak pak, tidak ada pak”
pak rio “jadi kamu tau dari mana”
danu “ dari angin pak”
seluruh yang ada di dalam ruangan terkejut, reno langsung menyaut,
reno “yang ngada-ngada aja ko dan, gila ko ya angin bisa bicara, tuh kan pak dia yang ngarang”
pak rio “kamu yang diam, udah kamu salah, kamu yang pukul duluan kan”
reno “iya pak”
pak rio “danu kamu yang benar perkataan mu tadi masak angin bisa memberitahukan kamu”
danu “ iya pak, danu tidak bohong pak”
pak rio “ya sudah kalo gitu, kamu beleh keluar, kamu langsung ke UTS untuk di obati”
danu “iya pak”
rio dan teman-temanya “pak kami gimana pak”
pak rio “ kalian tetap di sini kalian besok harus bawa orang tua kalian, kalian sudah bolos pelajaran terus berkelahi, malah mau keluar pula kalian, tunngu surat kalin di buat, o ya buk susi saya mau ke kelas lagi, ini tinggal urusan ibuk dengan mereka”
pak rio langsung ke menuju kelas, tak berselang lama pak rio masuk danu juga masuk ke kelas. Setelah pulang sekolah danu dan sari di panggil pak rio,
pak rio “danu, sari”
danu dan sari “ iya pak”
pak rio “kalian berdua kesini”
danu dan sari menghampiri pak rio,
pak rio “danu, bapak mau cerita sama kamu”
danu” ada apa ya pak”
pak rio “mau cerita permasalahan yang tadi di kantor , sari duduk aja dulu disini”
sari “ iya pak”
pak rio “dan apa benar yang kamu ceritakan tadi”
danu” iya pak benar ngapain saya bohong, apa lagi sama guru, karena saya tidak pernah di ajarkan bohong sama orang tua saya pak, kalo pun saya salah saya harus bertanggung jawab dengan apa yang saya lakukan pak”
pak rio “oke bapak tau kamu pintar dan kamu anak yang baik, selama kamu sekolah disini tak pernah ada masalah dengan kamu, emang saya pernah dengar selentingan tentang kamu, kalo kamu di bilang gila karena sering bicara sendir, tapi saya lihat sari biasa aja, menurut kamu sari gimana selama berteman dengan danu”
sari “tidak ada masalah kok pak, malah danu sering menyelamatkan sari pak”
pak rio “maksud kamu”
di ceritaikan lah dengan sari yang sudah dialaminya
pak rio “oh….. gitu ya, ya sudah tapi bapak masih heran sih tapi ya sudah lah, maaf bapak menggangu kalian, karena bapak Cuma penasaran saja”
danu “ ya tak papa pak kalo bapak masih heran, jangan kan bapak yang heran orang-orang desa bilang saya gila kok, jadi saya biasa aja pak, tapi pak jika bapak sedikit saja mau merasakan dan mendengarkan dari hati bukan telinga, bapak pasti bisa mendengarkan bisikan mereka pak”
pak rio hanya terdiam
pak rio “ya sudah kalian pulang nanti kelamaan pulangnya, hati-hati kalian pulang nya”
danu dan sari “iya pak”.
beberapa kejadian aneh yang dialamai orang-orang disekeliling danu, mereka semua membuat penasaran tentang kelebihan atau imajunasi extrim seorang danu.