Felycia gadis yang cantik, periang, lucu dan punya banyak Sahabat, namun tidak ada yang tau rahasia apa yang sedang ia sembunyikan. satu-satunya sahabat dia yang paling dekatpun tidak mengetahuinya.
mau tau apa yang di sembunyikan Felycia. mari ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sani iswanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab03. Bertemu Kembali
Siang itu disebuah pusat perbelanjaan Felycia jalan seorang diri, hari ini gadis itu ingin menghabiskan weekendnya dengan berjalan-jalan seorang diri di Mall.
Namun siapa sangka rencana itu gagal, Felycia bertemu dengan sahabat karibnya disana namun yang jadi pertanyaan gadis itu tumben banget Syakira jalan berdua sama kakaknya. Biasanya Syakira kalau mau pergi-pergi selalu mengajak dirinya.
"Fely... Lo disini juga.?" tanya Syakira, ternyata gadis itu melihat ke arah dirinya juga.
"Iya Sya gue suntuk di rumah terus makanya gue kesini." tutur Felycia.
"Kok gak ngabarin gue sih kan kita bisa jalan bareng."
"Tadinya gue juga mau ajak lo tapi kayanya lo sibuk gitu gue chat juga gak di bales."
"Oh i'm sorry Fel, dari tadi gue gak megang HP ini juga ketinggalan nih, gara-gara dia nih ngajak buru-buru kesini." Syakira ngedumel kesal kepada sang kakak.
"Jadi ceritanya gak ikhlas nih." tutur Satria.
"Gak gak gitu bang, Fel daripada lu jalan sendirian kaya orang gila mending lo temenin gue sama abang gue. Oke!"
"Ngapain.?"
"Ayo ikut aja." Syakira menarik lengan Felycia.
Setelah berjalan-jalan cukup lama, namun Satria juga belum menemukan hadiah apa yang harus di belikan untuk Angel.
"Sebenarnya kalian lagi cari apa sih.?" Felycia kesal dari tadi jalan-jalan gak jelas.
"Bang cepetan mau beli hadiah apa buat Mbak Angel.?"
"Jadi dari tadi kalian mai beli hadiah, hadiah buat acara apa.?" tanya Felycia di sela kekesalannya.
"Tuh bang cepetan, mau beli hadiah apa buat istri tercinta abang itu." Syakira sedikit meledek sang kakak.
"Buat acara ulang tahun kira-kira apa ya yang pantes buat istri saya."
Dan disana tatapan mereka bertemu, ada getaran dihati Felycia tapi entah itu apa, gadis itu belum bisa merasakannya.
"Istri abang suka apa dulu, barang-barang mewah atau perhiasan mungkin.?" tutur Felycia.
"Tuh apa kata Felycia, coba inget-inget apa kesukaan istrimu." ucap Syakira.
"Dia seneng banget ngoleksi perhiasan." tutur pria tampan itu.
Satria selain tampan, ia juga berbadan tinggi dan atletis hidung yang mancung dengan mata elangnya, siapa saja pasti akan jatuh cinta kepada pria beristri itu.
"Ya udah ayo kita ke toko perhiasan tunggu apa lagi." ucap Felycia sambil berjalan ke arah toko perhiasan tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Syakira dan Satria pun mengikuti gadis itu dari belakang. Sesampainya di toko perhiasan itu, Felycia melihat-lihat perhiasan apa yang cocok untuk seorang model, meskipun gadis itu tidak dekat dengan kakak ipar dari sahabatnya namun Felycia tau selera untuk seorang model.
"Fel gue kebelet, lo temenin abang gue dulu ya."
"Lah Sya kok..."
"Udah abang gue baik kok orangnya."
Lalu Syakira pun tanpa pamit ke abangnya segera lari keluar dari toko itu. Kecanggungan pun keluar dari Syakira karena lelaki yang berada di sampingnya itu hanya diam dari tadi .
Felycia pun memberanikan diri menyarankan sebuah kalung mewah. "Bang ini kaya nya cocok buat istri abang."
Satria pun menerima kalung yang di sarankan sahabat adiknya itu. "Mbak, bungkus yang cantik ya untuk hadiah ulangtahun istri saya."
Felycia mendengus kesal. Meskipun pria itu membeli kalung yang disarankan gadis itu setidaknya keluar satu atau dua kata keluar dari mulut pria itu.
"Menyebalkan." lirih Felycia.
"Kenapa." nada dingin keluar dari mulut ptia itu.
"Enggak bang, kok Syakira lama banget sih." tutur gadis itu, ia kesal juga lama-lama berada di samping pria tampan itu.
"Kamu mau pulang, ya udah tinggal pulang gak usah nungguin temen kamu, dia adik saya. biar pulang bareng saya lagi." lagi-lago Satria berbicara dengan nada dinginnya.
Tanpa basa-basi Felycia berdiri lalu segera berjalan ke arah luar toko perhiasan itu.
"Fel lu mau kemana.?" Syakira yang baru saja menyelesaikan membuang hajatnya.
"Pulang bete gue." Felycia mendengus dan kesal.
"Kenapa Fel.?"
"Bilangin sama abang lo, belajar terimakasih sama orang, bye gue balik." Felycia pun berjalan meninggalkan sahabatnya itu dengan raut wajah bingung.
Satria pun keluar menghampiri adiknya. "Yuk pulang."
"Abang udah dapet kadonya, Felycia abang apain kok mood nya berubah gitu.?" tanya sang adik pada kakaknya.
"Udah nih, mana abang tau lagi dapet kali." jawab pria itu asal.
"Ih gak jelas banget sih abang sama si Fely."
"Yang gak jelas itu temen kamu tuh, jadi orang gak usah baperan." lalu pria itu melengos berjalan ke arah luar Mall itu.
"Pada kenapa sih, heran gue." Syakira menghentakan kakinya kemudian berjalan mengikuti abangnya.
....
Beberapa menit kemudian Felycia sampai di rumahnya gadis itu masih dilanda kesal terhadap abang sahabatnya itu.
"Dasar pria nyebelin, gak tau terimakasih awas kalau ketemu lagi." rutuk gadis itu sambil menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu.
"Kenapa neng ngedumel gak jelas, hati-hati loh nanti neng jatuh cinta sama pria itu." ucap bi Sumi yang kebetulan sedang menyapu lantai sore itu.
"Apa bi jatuh cinta sama pria itu, pria ngeselin menyebalkan, gak mungkin bibi." ucapnya seraya melipat tangannya di dada.
"Apa yang gak mungkin neng." tanya bi Sumi kembali.
"Aduh si bibi ini, tuh cowok nyebelin udah beristri jadi gak mungkin aku suka sama dia." ucap gadis itu seraya berdiri lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum.
Bi Sumi hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah anak majikannya itu.
"Papa berangkat jam berapa tadi bi.?" tanya Felycia pada Art nya.
"Kalau gak salah jam sembilan neng."
Felycia hanya menganggukan kepalanya lalu gadis itu mengambil remote tv yang ada di ruangan tengah.
"Oya neng, bapak tadi nitip pesan katanya sekarang lama disana mungkin empat atau lima bulan." tutur bi Sumi.
"Terserahlah bi papa kan selalu begitu sejak aku kecil juga."
"Sabar ya neng."
"Siap bi tenang aja, oke" Senyum manis terpancar dari bibir manis gadis itu.
...
"Happy birthday to you." ucapan selamat tahun dari pria itu terdengar sangat bahagia. Angel menatap kado kecil dan sebuket bunga yang di pegang Satria.
"Selamat ulangtahun istriku."
"Mas.." Angel tersenyum dan segera berhambur ke pelukan sang suami.
"Maaf sayang aku gak sempat buat pesta untuk acara ulangtahunmu, tapi kamu tenang aja hari ini apapun yang kamu minta aku berikan. Dinner dan bermalam di hotel kita habiskan malam ini berdua." ucap Satria seraya memberikan sekotak kecil kado dan sebuket bunga.
"Makasih mas. Tapi aku sedang ingin istirahat karena besok pagi aku harus kembali ke bali ada pemotretan disana."
Raut kecewa terpancar dari wajah pria tampan itu.
"Gak apa-apa kan mas.?"
Kemudian Angel melepaskan pelukannya dan menyimpan hadiah yang diberikan suaminya begitu saja, wanita itu dengan semangat memasukan satu persatu bajunya ke dalam koper miliknya.
"Aku ke ruangan kerja dulu ya ada kerjaan yang belum aku selesaikan." pamit laki-laki itu dengan alasan berbohong akan menyelesaikan pekerjaannya. Ia hanya tidak ingin bertengkar yang kesekian kalinya dengan Angel.
Sesampainya di ruangan kerjanya laki-laki itu menghempaskan dirinya diatas kursi kerjanya. Lalu iseng-iseng membuka salah satu media sosialnya dan tanpa sengaja ia melihat postingan sang adik dengan Felycia yang sedang duduk manis di sebuah taman, entah kapan gadis itu memposting foto itu. Satria mengklik tag yang ada di postingan foto tersebut.
Satria terus menggulir ponselnya melihat-lihat foto-foto seorang gadis cantik nan seksi, gadis itu tak lain adalah Felycia.
"Cantik juga nih anak." Satria tersenyum kecil.
Bersambung...