Menjadi sasaran cinta seorang gangster?
Gaby harus melewati cobaan yang lebih besar lagi ketika seorang gangster tertarik kepadanya. Namun dibalik ketertarikan Jax, si gangster kejam dan berpengalaman itu ternyata memiliki alasan lain, yaitu menuntaskan pekerjaannya dengan membawa Gaby ke pemimpin mafia bernama Salvatore Conti atas pengkhianatan yang ayah Gaby lakukan.
Jax yang diperintahkan untuk membunuh Gaby dengan diberi hadiah setimpal. Pria itu justru terjebak dalam cintanya sendiri sehingga membuat nya harus lari sejauh mungkin bersama Gaby untuk menghindari kejaran Salvatore dan anak buahnya. Dan melindungi wanita itu dari maut meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDK — BAB 03
TARGET SALVATORE CONTI
Gaby berjalan perlahan saat dia kembali ke toko bunganya. Ya! Toko bunganya sekaligus rumahnya yang memang bertingkat dua. Atau kalian bisa menyebutnya rumah toko.
Sambil meneteskan air matanya, wanita itu menatap penuh kesal saat dia melihat keberadaan Ming yang ternyata menunggu di depan tokonya dengan sembunyi-sembunyi.
“Gaby!”
Tak memperdulikannya, Gaby berjalan cepat melewatinya dan hendak masuk ke dalam toko, namun Ming si wanita berdarah cina itu mengehentikan langkahnya. “Maafkan aku.”
“Apa yang ada di pikiranmu hah? Kau menjual ku seperti barang kepada orang-orang sialan!” kesal Gaby menatap tajam dan kesal. Sementara Ming hanya diam dan merasa bersalah, namun dia memiliki alasan lain. Tapi itu sungguh keterlaluan!
“Aku tidak punya pilihan lain Gaby! Aku berhutang banyak dan mereka menawarkan pilihan yang besar. Kau tidak akan mengerti posisiku saat itu.” Ujar Ming seolah dialah yang paling tersakiti.
Gaby menyeringai tak percaya. “Posisimu? Dan kau menjual temanmu hanya untuk pilihan besar yang kau sebut uang itu? Apa kau sudah hilang akal?” gertak Gaby yang benar-benar muak hingga dia rasanya ingin menangis.
“Karena perbuatan konyol mu, seseorang menyelamatkan ku dan memperkosaku, APA KAU TAHU ITU? Pria itu mengatakan hal yang merendahkan ku dan sayangnya itu adalah fakta Ming!” suara Gaby yang serak karena sentakan, wanita itu mulai meneteskan air matanya saat dia tak bisa mengendalikan emosinya.
Selama ini dia sangat percaya dengan Ming, namun nyatanya kepercayaan itu dilenyapkan begitu saja.
Napas Gaby memburu sembari mengusap air matanya lalu kembali menatap Ming. “Jangan pernah menemui ku lagi. Kau sudah mendapatkan uangnya kan, sekarang pergilah. Senang bisa berteman denganmu.” Ucap Gaby yang akhirnya masuk ke dalam toko.
Sementara Ming tak sempat mengatakannya. Mengatakan soal bahaya yang akan datang menjemputnya.
Wanita dengan jaket hitam itu memilih pergi dengan perasaan menyesal namun tak ada gunanya lagi.
Sementara Gaby yang kini menatap dirinya di pantulan cermin wastafel sembari membuka mantel hitam milik pria asing itu. Seketika dia meringis tak percaya melihat tubuhnya yang terpenuhi oleh noda kecupan di sana.
“Look! You look like a whore now. (Lihat! Kau terlihat seperti seorang pelacur sekarang).” Gumam Gaby hingga akhirnya dia mulai membasuh wajahnya yang nampak kusam dan sangat berantakan.
...***...
Saat menjelang senja. Jax menambah kecepatan motornya, melewati para pengendara lain yang bergerak santai. Tentu, pria itu tidak mengenakan pelindung kepala dan hanya menggunakan jaket hitam kulit seperti biasa.
Hingga tak berselang lama dia sampai di sebuah club. Ya! Seseorang ingin bertemu dengannya di sana, dan seseorang itu adalah mafia bernama Salvatore Conti (39th).
“Kenapa kau mencari ku?” tanya Jax yang kini duduk di sofa singel dengan santai tanpa memperdulikan siapa yang saat ini dia hadapi.
Salvatore. Pria dengan tatapan tajam dan terkenal akan hati dinginnya serta pembunuhan yang selalu dia lakukan tanpa ampun itu meminta sesuatu kepada Jax seorang gangster biasa.
“Aku mendengar tentangmu. Kau cukup bengis saat bekerja! Aku akan menawarkan jumlah yang banyak jika kau membantuku membunuh seseorang.” Ujar Salvatore meraih segelas beer dan meneguknya.
Sementara Jax menatapnya dengan kerutan di kedua alisnya.
“Kau seorang mafia, anak buahmu dan asisten mu pasti siap melindungi mu, kan.” Ujar Jax heran dan masih merentangkan kedua tangannya di atas sandaran sofa hitam yang dia duduki.
Salvatore menyeringai kecil. “Aku tidak membutuhkan seorang asisten lagi. Dan anak buah ku— tentu saja aku sangat berhati-hati. Ini hanya mudah, bunuh seseorang maka aku akan membayar mu dengan jumlah yang kau inginkan. Dan aku akan menghapus tuntutan kriminal mu dan melancarkan bisnis ilegal mu itu!” tawar Salvatore membuat Jax menyeringai tak percaya.
Kedua pria tadi saling memandang hingga Jax mencondongkan tubuhnya ke depan.
“Bagaimana jika aku mengkhianatimu?”
Salvatore menatap tajam dan datar. “Maka aku akan mengejar mu dan memastikan mu pergi dari dunia ini.” Ucap Salvatore hingga Jax mengangguk kecil lalu kembali bersandar santai.
Mafia itu menatap Jax yang masih diam. Dia sengaja memilihnya karena dia tahu dari banyak bibir tentang Jax Martin si gangster sialan yang tak kenal takut.
Pria dengan setelan jas rapi itu mulai mengeluarkan foto seorang wanita dan meletakkannya di atas meja. “Aku ingin kau membunuhnya tanpa ada yang tahu. Tapi berikan aku sebuah video untuk bukti bahwa kau sudah membunuhnya.”
Jax melihat foto tersebut. Seorang wanita cantik dengan bunga di tangannya serta senyuman lebar saat meladeni seorang pelanggan. Jax berkerut alis saat memperhatikannya dan meraih foto tersebut.
“Apa yang dia perbuat?”
“Dia hanya wanita malang karena ulah ayahnya. Vegas adalah ayahnya, dia pernah menjadi asisten ku dan berkhianat sehingga aku kehilangan separuh harta dan anak buahku ke tangan polisi sialan.” Jelas Salvatore yang masih di dengarkan oleh Jax walaupun pria itu fokus ke foto wanita tadi.
“Lalu?” Jax menyeringai kecil.
“Aku ingin memastikan pria itu sudah mati. Dia kabur dan berhasil lolos seolah-olah dia sudah tewas. Jika dia tahu putrinya dalam bahaya, aku yakin pria itu akan muncul.”
“Jika pria itu sudah mati?” tanya Jax menatap Salvatore dengan serius sehingga pria itu menatap balik dengan tatapan tajamnya.
“Bawa Gabriella ke Meksiko! Aku sendiri yang akan memutuskannya.” Jawab Salvatore.
Ya! Dia warga Meksiko, Salvatore sengaja datang ke New York untuk menemui Jax langsung. Dia memiliki alasan tersendiri meminta seorang gangster membantunya. Tentunya dia tidak ingin terseret polisi karena dia yakin, Vegas ayah Gaby bersekongkol dengan para polisi sialan. Itu sebabnya dia menyuruh orang luar untuk melakukan semuanya.
Sementara Jax sendiri sudah mengerti akan permainan Salvatore, namun dia sangat suka dengan tawaran pria itu.
“Akan aku bunuh wanita itu malam ini juga!”
...***...
Di atas kasur, Gaby terduduk dengan kedua kakinya tertekuk hingga ke dadanya. Wanita itu mendekapkan diri sambil merenung dengan rambut yang baru saja kering dari basahnya air shower.
Pyarr! Sebuah suara pecahan kaca yang cukup keras membuat Gaby tersentak kaget.
“¡Atrapa rápidamente a esa mujer! (Cepat tangkap wanita itu)!” pinta seorang pria bernama Rian yang membawa anak buahnya.
Tentu, dia seorang pembisnis ilegal yang menculik para gadis dan menjualnya di negaranya sendiri, Meksiko. Itulah pekerjaannya. Dan kini dia datang ke New York untuk mencari para gadis di sana setelah berburu di Rusia.
Brugh! Brugh! Suara gebrakan keras dari arah pintu membuat Gaby semakin panik dan takut hingga wanita itu gemetar dan bingung mencari telepon nya yang entah kemana?
“Aku mohon dimana? Dimana?” gumamnya dengan panik sendiri hingga menjatuhkan banyak barang di atas meja.
Saat dia meraih ponselnya, pintu didobrak paksa hingga Rian dan anak buahnya masuk bertatap muka dengan Gaby yang sontak terpaku dengan wajah tegang dan berkeringat.
Pria itu tersenyum jahat ke arahnya. “Ikat dia.” Pinta Rian.
Mendengar itu, Gaby menggeleng dan berlari menjauhi mereka, namun karena luas rumahnya tak sebesar milik orang kaya, akhirnya para pria sialan itu berhasil menangkapnya.
“LEPASKAN AKU!” teriak Gaby saat kedua tangannya dipegang oleh dua pria. Dan kini tangannya mulai diikat kebelakang.
Rian mendekatinya dan menyentuh tengkuk nya. “Aku sudah membeli mu, jadi aku datang ingin mengambil mu!” ucap Rian dengan mata terbuka lebar hingga seringaian devil.
Gaby menahan air matanya sebisa mungkin dan menatap dengan kesal. “Aku bukan barang. Dan kalian tidak bisa membawaku. LEPASKAN AKU!!!” sentaknya memberontak namun Rian hanya tersenyum miring.
selisih 4 menit hehehehe
ayooo jax gunakan insting mu utk menemukan gaby 🥰😘🫢🤭
mau gak? 😀😁🤣😂😍😍🫢🤭
gaby di sandera salvatore 🤭🫢
ayooo author ksh tahu jax...
dimn gaby berada 😍😂🫢🫢
jax taukah kamu bahwa gaby ada di tempat salvatore...
bukan pergi ke asia 🤭🤭
gaby pergi sendiri ke asia..
atau akan ttp bersama si jax..
krn gaby adh mengakui perasa,an nya pd jax...
hehehehehe smkin seru & terkuak keluarga mereka 😀😁🤣🫢🤭
atau mlh akan membawa gaby kmnpun jax pergi..
krn mereka sama2 sdh saling tertarik & jatuh hati 🥰😘😍🫢😐
ternyata salvatore musuh bebuyutan martinez..
jd intinya gang mafia nightmgres tlah menghancurkan gang mafia Bloodydevil pny ayah jax..
bgtukah author 🙂😁🫢🤭