NovelToon NovelToon
Maafkan Aku. Aku Pergi Membawa Benihmu

Maafkan Aku. Aku Pergi Membawa Benihmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:563.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: devi oktavia_10

Alisa terpaksa menerima pernikahan kontrak dengan seorang CEO kakak dari sahabatnya, yang di tinggal pergi oleh calon istrinya saat 1 hari acara pernikahan mereka.


Alisa menerima pernikahan itu dengan terpaksa, karena ayahnya yang membutuhkan uang yang lumayan banyak untuk pengobatan jantungnya.


Selama 5th menjalani pernikahan kontrak itu, pernikahannya terbilang baik baik saja, karena suaminya menerima keberadaan Alisyah di sisinya, karena Alisa gadis yang penurut dan pintar mengambil hati suami dan keluarganya.


Namun pernikahan yang sudah berjalan 5th itu harus kandas karena ke datangan calon istri sang suami yang telah menghilang tanpa kabar selama 5th itu.


Lalu bagaimana kehidupan Alisa setelah itu?


Yuk.... Ikuti cerita selengkapnya, jangan lupa tinggalkan jejak😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Hahaha.... Gimana ma, apa kau bisa menindas menantumu seperti dulu kala, pasti tidak akan bisa, andai pun dia pergi lagi dari Rafael, justru anak mu itu yang akan gila, klau lihat. Betapa cintanya Rafael kepada Alisa, bahkan saat di tinggal sama Anita saja, Rafael tidak saya lihat dia frustasi, dan dengan mudahnya dia menerima permintaan mama untuk menikahi Alisa, bahkan selama menikah tidak sekalipun saya melihat Rafael berusaha mencari Anita, tapi.... Saat Alisa yang pergi dari hidupnya, dia hancur se hancur hancurnya, berapa kali wanita murahan itu membuka selangkangannya di depan Rafael, namun Rafael tidak tergoda sedikitpun, justru Rafael jijik melihat wanita itu, Rafael setia menunggu kedatangan Alisa kembali, aku harap mama sadar diri untuk itu, jangan memaksakan kehendak mama sendiri, jangan sampai mama menyesal di kemudian hari." ujar Raffi yang tadi juga baru datang, dan melihat mama sambungnya itu menarik kasar tangan Alisa, dan dia juga mendengar pembicaraan mereka.

Bu Sarah terjengkit kaget mendengar suara orang di belakangnya, dia tidak menyangka aksinya tadi di lihat oleh anak sambungnya, sungguh Bu Sarah tidak tau harus berbuat apa dan tidak bisa membela diri.

"R-raffi...." gumam bu Sarah menatap sang anak dengan wajah gugupnya.

"Sudahlah ma, tidak usah menunjukan wajah melas mama itu, untuk apa mama datang ke sini, bukankah mama bilang, mama tidak bisa mencium bau rumah sakit, sekarang pergilah dari sini, takutnya mama pingsan di sini." ucap Raffi dengan sinis, bu Sarah memang sangat jarang darang kerumah sakit, dengan alasan dia tidak bisa mencium bau rumah sakit, dan membuat dia pusing dan ingin pingsan katanya, jelas jelas bukan itu alasan bu Sarah, dia tidak yang tidak ingin menunggui mertuanya itu di rumah sakit, dan memilih bersenang senang di luar sana.

"Dasar anak si alan, bisa bisanya dia berkata seperti itu dengan ku, kenapa ngak mati saja bersama ibunya dulu." gerutu bu Sarah menatap kepergian Rafael.

"Tidak usah mengumpat saya dari belakang ma, beruntung saya tidak mati bersama mama saya waktu itu, andai saya tidak ada, belum tentu papa saya akan mau bersama anda, anda tentu masih ingat bukan, anda menikah dengan papa saya karena apa." seru Raffi tanpa melihat bu Sarah.

Bu Sarah di buat kaget mendengar ucapan sang anak sambung, bagaimana bisa Raffi tau dia sedang mengumpat dirinya, apakah Raffi cenayang, pikir bu Sarah.

"Assalam mu'alaikum, om." seru Alisa masuk ke dalam ruangan oma Prita.

"Wa'alaikum salam, sayang." seru Oma Prita dan Opa Sean.

"Gimana kabar oma hari ini." ucap Alisa setelah bersalaman dengan opa Sean dan oma Prita.

"Jauh lebih baik dari kemaren, karena sekarang oma sudah punya banyak penyemangat hidup oma." kekeh oma Prita, memang itu ada benarnya, oma Prita siuman karena mendengar suara cucu menantunya yang sangat dia rindukan, di tambah kehadiran cicit cicit yang menggemaskan, sudah barang tentu semangat sembuh oma Prita kembali hadir.

"Ahhh.... Syukurlah, aku jadi sangat senang, coba aku periksa dulu ya." ujar Alisa lembut.

"Mmm.... Ini sangat mengejutkan, oma benar benar sudah berangsur sembuh, tapi.... Kita akan melakukan operasi, apa oma siap." tanya Alisa menatap lembut mata sang oma.

"Oma sangat siap, sayang. Oma ingin cepat sembuh dan bermain bermain bersama cicit cicit oma." ucap Oma Prita dengan suara yang masih sedikit lirih.

Alisa tersenyum dan memeluk hangat sang oma.

"Maafkan Alisa ya oma, gara gara Alisa oma jadi sakit." lirih Alisa, sungguh ada penyesalan di dalam dirinya.

"Tidak nak, ini bukan salah mu, sudah memang saatnya oma sakit, kau tau bukan, oma sudah tidak muda lagi, sudah barang tentu akan sering sakit sakitan." terang sang oma, dia tidak ingin Alisa menyalahkan dirinya, mungkin sakitnya oma Prita memang bersangkutan dengan kepergian Alisa, namun itu bukan kesalahan Alisa sepenuhnya, Alisa pergi karena di usir oleh mertuanya, suaminya juga hanya diam saat dia di usir, dan dia dan sang suami juga tidak dapat berbuat apa apa saat itu, wajar Alisa pergi dan tidak ingin bertemu dengan mereka yang telah melukai wanita cantik itu.

"Ayah, kita mau kemana?" tanya Arsyi, saat ini si kembar memang di asuh oleh sang ayah, karena bundanya sedang di rumah sakit, Rafael tidak ingin si kembar berlama lama di kembar di rumah sakit, karena takut si kembar terserang penyakit.

"Temani ayah ke kantor ya, ayah ada meeting sebentar, setelah itu kita main di time zone." ujar Rafael menatap sayang sang anak.

"Asiiikkkk.... Kita ikut ke kantor." girang Arsyi, sementara Arsya hanya tersenyum tipis, walau dia juga senang bisa ikut ke kantor sang ayah.

"Apakah kau senang boy...." tanya Rafael menatap anak laki lakinya itu.

"Tentu saja aku senang Yah, aku ingin lihat kantor ayah seperti apa." sahut Arsya.

"Tapi... Nanti kita ke rumah sakit bezuk oma kan. Yah?" tanya Arsyi.

"Iya, kita akan membezuk oma, tapi... Kita tunggu kabar dari bunda dulu, apakah oma boleh di bezuk atau tidak, nanti klau tidak bisa di bezuk kan percuma kita datang ke sana." ujar Rafael memberi pengertian.

Arsyi dan Arsya mengangguk tanda mengerti, walau mereka sangat ingin bertemu oma buyut mereka, tapi tidak apalah daya, mereka harus sabar menunggu sebentar lagi.

"Ayo.... Kita ke kantor ayah." ajak Rafael menggandeng ke dua tangan si kembar, sementara di belakang ada si mbak yang menyusul dengan membawa tas si kembar.

"Makasih bibi, sudah membantu membawakan tas kami." sopan Arsyi kepada pembantunya, memang begitulah si kembar kepada para pekerja di rumahnya, karena sudah di ajarkan oleh sang bunda dan kakek nenek mereka. Mereka harus menghormati orang yang lebih tua, walaupun orang tersebut adalah pekerja mereka sekalipun, mereka harus hormat kepada yang lebih tua.

"Sama sama nona Arsyi." ujar si bibi terharu mendapat perlakuan baik dari nona mudanya itu, tidak menyangka anak sekecil itu bisa berterimakasih, sudah berapa kali dia berganti majikan, baru kali ini si bibi di hargai oleh anak bosnya, tentu saja si bibi terharu.

"Kami pergi dulu ya bi, jaga rumah ya, klau bibi capek, bibi istirahat saja dulu, nanti baru di lanjutkan pekerjaannya lagi, jangan memaksakan diri untuk bekerja, nanti sakit." Sekarang si bibi dapat perhatian dari Arsya, sungguh rasanya bibi ingin menangis saat ini, mendapatkan perlakuan baik dari dua bocah kecil itu.

"Sayang, kamu berhasil mendidik mereka sayang, terimakasih." gumam Rafael ikut bangga menyaksikan anak anaknya yang begitu perduli dengan orang orang di sekitarnya.

Bersambung.....

Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya.....

Terimakasih suport kalian di setiap karya mamak, mamak makin semangat untuk terus berkarya, peluk sayang dari mamak....🤗🤗🤗😘😘😘

1
Lilik Juhariah
saya ingat perempuan emang paling kuat , apalagi suami pernah melakukan kesalahan berpuluh tahunpun masih ingat wkkwkn
Lilik Juhariah
laki laki kt dr Aisyah Dahlan cuma bisa fokus dg 1 masalah , clear br ganti mikir yg satunya , beda dg wanita kapasitas otaknya lebih besar , semua bisa dipikir dlm satu waktu, sdh takdir, dan perempuan hrs paham itu
Lilik Juhariah
iiih gk terima aku Rafael dibilang bodoh , lah bisa besar perusahaannya Krn siapa , tapi emang hatinya lembut gk bar bar
Lilik Juhariah
Rafael nya sih tegas , tapi Anita kayak ulet keket , gatel datang terus kayak jelangkung ,
Lilik Juhariah
sukaaaa
Hasanah
lanjut
Kartini Kartini
buka puasa sih buka puasa tapi jangan berlebihan apalagi digarap terus yang ada istri nya gak bisa jalan dan badan pada sakit semua lah ia suami enak istri kayak apalah di ambah bengkak perih nyeri di bagian inti sakit tau... kira kira doooong
Kartini Kartini
hhahahaahh🤣🤣🤣dasar modussss
Kartini Kartini
hahahha rafael rafael makanya mulai dari sekarang jaga istrimu udah banyak laki laki mengantri 😅 🤣. ntar direbut kalau gak dijaga
Hasanah
nah loh ibu Sarah ,mkax jangan jdi kacang lupa kulitnya statusnya lebih trhina dri alisa
Hasanah
😭😭😭 sdih banget
Retno Harningsih
lanjut
Konny Rianty
lanjutttt mbak....
Noey Aprilia
Elaahhh....
puasa smnggu????ksiaannn dehh...
Tp kl d rayu,tar jg lluh lg ko....pntr2 aja rafael ngerayu alisa.....🤭🤭🤭
Yuli Purwati
lanjut...
Wida Listiani
lanjut
Lilik Juhariah
permainan cantik ya gini, tan merua dan matan menantu wkkw
Reni Anjarwani
lanjuttt
Ulfatun Ningsih
i lope u Oma,, ah ome memang the best 👍
Ulfatun Ningsih
ikut sakit hati .... rasane pengen tak krues rapael kui.... ihhhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!