Valerie terpaksa menikah dengan Davin karena permintaan terakhir papanya sebelum meninggal. Awalnya, Valerie tidak tahu-menahu tentang rencana pernikahan tersebut. Namun, ia akhirnya menerima perjodohan itu setelah mengetahui bahwa laki laki yang akan dijodohkan dengannya adalah kakak dari Jean, pria yang diam-diam ia kagumi sejak SMA dulu, meskipun Jean pernah menolaknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Intel
"Mau makan di bawah atau saya suruh Bi Oda bawain semua makaannnya ke sini?" tanya davin.
"Gue masih kenyang, Davin. Gak usah maksa."
"Kalau emang lo pengen makan, makan aja. Gak usah ngajak-ngajak gue," ucap Valerie kesal.
"Val, jangan ngebantah sekali ini aja. " pinta davin.
"Lo kenapa sih maksa gue banget? Perut-perut gue, kalau gue lapar, gue juga pasti bakalan makan."
"Gue lagi mual, Gue gak nafsu buat makan."
"Gue cuma demam, gak usah lebay."
"Jean udah berangkat?" tanya Valerie secara tiba-tiba.
"Kayaknya gue bakalan sembuh kalau sarapan sambil disuapin Jean."
"Turutin ya. Gue mau makan sambil disuapin adik lo," pinta Valerie.
"Saya suapin aja." ucap davin
"Nanti gue makin mual kalau lo yang nyuapin."
"Kalau disuapin Jean kan bisa dibicarakan."
"Davin... boleh ya, sekali ini aja. " pinta Valerie.
"Jean lagi gak ada di rumah hari ini."
"Kemana?"
"Kok dia gak bilang sama gue?"
"Emang kamu siapa? Sampai dia harus izin ke kamu?"
"Kakak iparnya. Harusnya dia minta izin kan sama gue?"
Davin menatap istrinya lebih dekat lagi. "Kamu udah ngakuin kalau kamu istri saya?" tanya Davin.
"Gak usah ke PD-an lo," omel Valerie sebal.
"Ayo makan di bawah sama saya," Davin menggendong tubuh istrinya tanpa persetujuan, membawa wanita itu pergi ke ruang makan.
"Davin, Turunin gak !!!" valerie menatap suaminya dengan tatapan permusuhan
Davin menurunkan tubuh wanita itu di kursi ruang makan.
Valerie menatap satu persatu makanan yang ada di atas meja. Benar saja, semua makanan yang ada di sana adalah makanan favoritnya.
"L-Lo tau semua makanan kesukaan gue dari siapa?" valerie menatap suaminya shock.
"Lo intel ya?"
"Lo diem-diem cari tahu tentang kehidupan gue kan? Iya kan?"
"Ngaku gak lo?!!"
"Cepetan bilang, lo tau makanan kesukaan gue dari siapa?"
"Jena," Jawab Davin singkat.
"Lo sampai tanya ke Jena?" valerie menatap suaminya tidak percaya.
"Mau makan apa?" tanya Davin sembari mengambil piring darisana.
"Mau itu. Ayam bakar sama pasta." Valerie menunjuk dua makanan itu.
"Gue suka kalau dua makanan itu dicampur."
Davin menaikkan alisnya. Selera istrinya ini benar-benar aneh. "Yakin? "
"Kenapa?"
"Kamu beneran mau makan pasta sama ayam bakar? Gak mau dipisah aja?"
"Kan gue yang makan. Jadi, terserah gue."
Davin menghela nafas panjang. Laki-laki itu segera mengambil pasta dan ayam bakar, sesuai kemauan istrinya.
Davin menggeser duduknya agar lebih dekat dengan bangku milik istrinya.
"Lo harus cobain juga," kata Valerie.
"Kasih rating selera makanan favorit gue."
"Nanti gue bakalan makan sampai habis kalau lo juga cobain." ujar valerie.
Davin segera melahap makanan itu. Pasta dicampur dengan ayam bakar tidak ada salahnya, ini cukup enak.
"Approve?"
Davin mengangguk.
"Setiap hari menu makanannya kayak gini boleh gak?" tanya valerie mencoba membujuk laki laki itu
"Kan enak, jadi boleh ya kalau setiap hari ada makanan kayak gini dirumah?"
"Gak setiap hari." jawab davin singkat.
"Nanti kamu sakit kalau keseringan makan makanan seperti ini."
"Ah, ngeselin." celetuk wanita itu
"Nanti setelah makan kamu saya tinggal sebentar. Gak papa kan?"
"Kemana, kerja?"
"Kerjaan-nya tidak bisa diundur. Jadi, saya harus ke kantor."
"Tapi, saya sudah suruh Jena datang ke sini buat nemenin kamu. Biar kamu gak bosan di rumah sendirian," kata Davin.
*******
"Suami lo so sweet banget tau, val!!" Jena menatap temannya serius.
"Tengah malam dia datang nemuin gue. Dia tanya lo suka makanan apa, dia gak tega lihat lo gak makan seharian."
"Lo beneran gak jatuh cinta sama cowok sebaik itu?"
"Jean belum tentu bisa se-care itu sama lo."
"Kayaknya cuma Davin deh yang bisa nerima lo apa adanya. Cowok mana sih yang mau ngurus perempuan bawel kayak lo?"
"Coba sebutin, laki-laki mana yang bakalan tahan sama lo selain Davin?"
"Davin juga bakalan gue bikin gak nyaman. Biar dia mau ceraiin gue dan gue bisa cepet-cepet bebas," kata Valerie.
"Coba sekali aja jangan egois. Sekali ini aja," Jena memohon.
"Cowok modelan Davin gak ada duplikatnya. Rugi kalau lo tinggalin."
"Kalau lo ngikutin alur permainan hidup ini, lo juga pasti bakalan nyaman sama Davin."
"Gak mungkin."
"Emangnya lo gak baper sedikit pun ya sama Davin?"
"Dia rela cancel semua jadwalnya cuma buat nemenin lo di rumah."
"Gue bahkan dikasih izin libur berbayar cuma buat nemenin lo, "
"Dia sayang sama lo."
"Dia datang ke rumah gue tengah malam cuma tanya lo sukanya makan apa."
"Kapan lagi coba bisa dapetin cowok kayak gitu?"
"Tapi dia bukan tipe gue."
"Ya emang dia bukan tipe lo. Tipe lo kan cowok brengsek semua," ucap Jena terus terang.
"Jenaaaa....."
"Kenapa? Lo gak terima?"
"Lo emang temen gue. Tapi lo gak berhak buat ngehina tipe gue yang super waw itu."
