NovelToon NovelToon
Cinta Di Lapangan Hijau

Cinta Di Lapangan Hijau

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:659
Nilai: 5
Nama Author: Anjelyy_

Dalam dunia sepak bola yang penuh persaingan, cinta tak terduga mekar. Caka Alvias, bintang tim Warriors FC yang tampan dan populer terjebak dalam perasaan terlarang untuk Bulan Nameera, asisten pelatih nya, yang terkenal tegas dan tangguh. Namun, konflik masa lalu dan juga tekanan karir mengancam untuk menghancurkan cinta mereka. Apakah cinta mereka bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjelyy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mati lampu

Caka mendongak melihat Bulan yang tersenyum lembut kepadanya, namun dia tidak membalas.

Bulan mengira Caka tidak nyaman dengan apa yang dia lakukan. Dengan sigap Bulan menarik kembali tangannya, namun Caka menghentikan.

"Lakukan seperti tadi Lan. Aku suka!" ucapnya lalu membalas senyuman Bulan.

Dengan senang hati Bulan kembali memperbaiki rambut Caka kemudian mengelusnya.

Sedangkan Caka kembali mengobati kaki Bulan sesekali meniupnya.

***

"Apa? Jam tanding nya di ubah?" Tanya Nino dengan sedikit kesal.

coach Andi mengangguk, "Kita main malam."

"Yah coach, terpaksa harus nginap di sini dong?" lanjut Riko

"Ya kemungkinan seperti itu. Kenapa ada yang keberatan? Atau mau undur diri."

Semuanya terdiam dan menunduk.

"Bagus kalau tidak ada, saya harap ini menjadi kemenangan untuk kita. Tetap lakukan yang terbaik." semangat coach Andi

***

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 21.00 wib. Bulan mendapat kabar bahwa timnya harus menginap disana. Alhasil hanya ada dia dan Caka saja di asrama.

Bulan baru selesai mandi, berjalan menuju ranjang nya. Baru saja akan merebahkan diri tiba-tiba lampu padam. Bulan yang takut gelap segera menghidupkan senter di handphone nya.

Dia berjalan keluar dari kamar menuju kamar Caka.

Bulan mengetuk, "Caka kamu ngapain? Bisa keluar gak? aku takut!" Ucap bulan di balik pintu

tidak ada jawaban dari Caka. Bulan mencoba menelpon namun dia tidak mengangkat, namun sangat jelas Bulan mendengar dering handphone nya di dalam kamar.

Khawatir terjadi sesuatu pada Caka, Bulan menerobos masuk begitu saja, yang kebetulan pintunya tidak terkunci.

"Caka.."panggil Bulan perlahan berjalan masuk.

Bulan tidak menemukan Caka di ranjang nya. Di kamar mandi juga tidak ada suara.

Saat mencoba membuka kamar mandi, Bulan merasa sesuatu menyentuh pundaknya. Dia ragu untuk menoleh namun juga penasaran.

Akhirnya Bulan mengumpulkan keberanian untuk menoleh.

"Aaa..." teriak Bulan, dia terkejut karna melihat wajah dan tubuh Caka masih penuh dengan buih sabun.

Caka menutup mulut Bulan karna berisik, "Apa sih Lan berisik tau."

Bulan menatap Caka dari atas sampai bawah, Caka hanya mengenakan celana pendek saja, "Ya habisnya kamu ngapain masih berbusa-busa gitu keluar."

"Aku masih mandi terus mati lampu, aku kira token nya habis ya aku periksa." jelas Caka

"Terus kamu ngapain di kamar aku?" tanya Caka membuat Bulan mendadak kikuk

"Ehm..anu.. aku kira kamu kenapa-kenapa soalnya di telpon gak di angkat."

"Yakin? Bukan karna kamu takut gelap." goda Caka

Bulan melihat samping berusaha memutuskan kontak mata, namun saat beralih kembali dia malah tertuju pada dada bidang Caka yang terselimuti busa.

Caka masih terus menatapnya. Bulan menutup mata perlahan kemudian menarik nafas dalam-dalam.

"Aku pergi dulu." Bulan melangkah meninggalkan Caka namun entah kenapa Caka justru menghentikan Bulan.

Langkah Bulan terhenti saat tangan nya di tarik. Namun, Bulan bersikeras untuk pergi. Caka melepaskan pegangannya, baru saja Bulan berjalan satu langkah,dia terpeleset akibat busa yang berserakan di lantai.

Dengan cepat Caka menangkapnya namun keduanya justru terjatuh karna lantainya yang licin.

Bulan jatuh di pelukan Caka,dengan kepala yang bersembunyi di dada Caka. Bulan mengangkat kepalanya menatap Caka, keduanya terpaku pada tatapan yang dalam.

"Ma.. maaf." ucap Bulan terbata-bata

Saat Bulan ingin mengakhiri tatapan dengan berdiri, Caka menahannya membuat Bulan kembali terjatuh di pelukan Caka.

"Sebentar aja, Lan." Caka mengelus rambut Bulan lembut sedangkan Bulan yang tidak tau harus apa hanya nurut sembari mendengarkan detak jantung Caka yang terus berdebar kencang.

"Kamu dengar, Lan."

Bulan mengangguk.

"Aku terus seperti itu saat berada di dekat mu, aku tidak tau apa artinya itu, Lan."

Bulan hanya terdiam memberi ruang kepada Caka untuk berbicara.

Caka menggulingkan tubuh Bulan kesamping agar mereka bisa berhadap-hadapan. Caka menatap lembut mata Bulan dan begitu pun Sebaliknya."

"Dari kapan?" tanya Bulan

1
Senja25
bagus tor, semangat semangat /Drool/
Ayu Anjeli: thanks🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!