Dewa Gila Han Ma

"kamu kalu senyum terlihat seperti mau memangsa orang saja," kata Han ma

"hehehehehehe" baihu malah cengengesan dengan mengaruk kepala nya,

Melihat itu Han ma menghela nafas,

"baiklah sekarang kamu antarkan aku keluar dari hutan ini" kata Han ma

"baik tuan muda, tapi sebelum itu aku ingin menunjukkan sesuatu kepada tuan muda" kata baihu

"ooohhh apa yang ingin kamu tunjukkan kepada aku" tanya Han ma,

"tuan muda naik ke atas punggung ku, dan aku akan mengantarkan tuan muda ke tempat yang aku maksud'" kata baihu

Setelah itu Han ma naik dan duduk di atas punggung baihu, merasa majikannya sudah naik di punggung nya, baihu dengan cepat melesat terbang,

"siap-siap tuan muda, aku akan melesat terbang" kata baihu

"hhhmmmmm" jawab Han ma singkat, setelah itu baihu melesat dengan cepat ke udara,

"pelan-pelan saja baihu tidak terburu-buru, aku ingin menikmati pemandangan yang indah ini," kata Han ma

"baik tuan muda" jawab baihu

Setelah itu baihu terbang dengan santai, di atas punggungnya Han ma duduk sambil melihat takjub akan keindahan alam yang selama ini ia tinggali, meskipun ia juga bisa terbang, akan tetapi Han ma tidak pernah terbang setinggi ini,

Di mana sekarang Han ma bisa melihat seluruh hutan di bawahnya, Han ma Melihat air terjun yang indah, pepohonan yang rimbun, dan bukit yang tersusun rapi,

Setengah jam kemudian mereka sampai pada tempat tujuan, di mana tempat tersebut seperti goa, yang berada di balik salah satu bukit, dan di sekitar goa terasa begitu panas, setelah mereka sampai Han ma turun dari punggung baihu dan berkata,

"baihu tempat apa ini, Kenapa terasa begitu panas," tanya Han ma

"ini tempat tinggal hamba tuan muda" jawab baihu

"ooohhh jadi ini tempat kamu, sesuai dengan kamu yang menggunakan api" kata Han ma

"benar tuan muda, ayo masuk tuan muda" ajak baihu pada Han ma,

Setelah itu mereka melangkah masuk ke tempat tinggal baihu selama di hutan, saat masuk ke dalam goa Han ma merasakan panas nya lebih panas dari luar,

"di dalam pun juga panas" guman Han ma dalam hatinya,

"jadi apa yang ingin kamu tunjukan kepada ku baihu," tanya Han ma,

"benda tersebut ada di ujung goa ini tuan muda" kata baihu

Mereka masuk jauh kedalam goa, merasakan panas berkali-kali lipat, membuat Han ma merasa terbakar, Han ma melindungi tubuh nya dengan energi Qi supaya rasa hangat nya berkurang,

Setelah sampai di ujung goa di sana terlihat luas dengan api yang membara seakan-akan menghanguskan apa saja yang ada di dekat nya, saat ini mereka berdiri di tebing yang mana di bawah mereka api yang begitu besar sedang menyala,

Wajah Han ma mulai merah, merasakan api yang begitu besar tersebut, seakan-akan membakar tubuh nya, melihat itu baihu memberi perlindungan pada tuan nya dengan energi nya, seketika Han ma merasa panas nya mulai berkurang, meskipun masih terasa panas tapi tidak terlalu panas seperti sebelum baihu memberikan nya perlindungan,

"terima kasih baihu" kata Han ma dengan wajah yang merah padam, menahan rasa panas dari api yang di bawah mereka,

"sungguh api yang begitu panas" guman Han ma dalam hati

"dari sinilah aku mendapatkan kekuatan api yang aku punya tuan muda, aku sudah bermeditasi di sini selama ratusan tahun lama nya, dan di sini jugalah asal usul aku aku menjadi monster tuan muda, " kata baihu

"jadi ini alasan kamu menjadi monster api" kata Han ma,

"benar tuan muda" kata baihu

"jadi apa ini yang kamu ingin tunjukkan kepada ku" kata Han ma,

"benda yang hamba sampai kan kepada tuan muda berada di bawah sana, saat aku terjun ke bawah aku melihat inti elemen api berada di sana tuan muda, dan menjadi pusat dari api ini tuan muda" kata baihu,

"apa.........! Inti elemen api" kata Han ma terkejut,

"benar tuan muda, hamba ingin menyerahkan benda tersebut kepada tuan muda," kata baihu

"mengapa kamu memberikan nya kepada aku baihu, bukankah bagus kalu kamu yang memakai nya untuk diri sendiri," tanya Han ma,

"itulah masalah nya tuan muda, hamba tidak bisa mengambil benda tersebut tuan muda, karena benda tersebut di segel dengan formasi yang tidak aku ketahui tuan muda, dan hamba tidak bisa membuka nya tuan muda" kata baihu, mendengar itu Han ma terkejut, inti elemen yang masih di segel saja

Panas nya luar biasa apa lagi kalu di buka segel nya,

"apakah kamu tidak apa-apa memberikan ini kepada aku" tanya Han ma,

"hamba malah lebih senang kalu tuan muda mau mengambil nya," kata baihu,

"baiklah, aku akan mencoba mengambil nya," kata Han ma, Han ma duduk di atas batu dekat tebing dan mengambil sikap lotus, dan mulai berkultivasi,

"aku akan mencoba membiasakan panas ini dahulu dan menyerap nya," kata Han ma, kemudian Han ma memejamkan matanya, dan larut dalam meditasi nya,

Melihat tuan nya sudah mulai melakukan meditasi, baihu segera keluar dan menjaga Han ma dari luar goa,

Sebenarnya nya tanpa baihu jaga, Han ma akan baik baik saja, karena di sekitar goa tersebut daerah kekuasaan nya baihu, bahkan bisa di katakan bahwa baihu adalah raja hutan itu sendiri, jadi monster yang mana berani mendekati goa tempat tinggal baihu,

Dengan malas baihu baring di luar goa dan memejamkan matanya,

Satu Minggu kemudian,

Saat ini Han ma sudah mulai terbiasa dengan panas api tersebut, bahkan kultivasi Han ma juga sudah meningkat,

Meskipun cuman satu tahap tapi itu cukup buat Han ma, saat ini kultivasi Han ma berada di tingkat master 🌟 4 tahap menengah, sebelum Han ma berburu inti monster tingkat kultivasi Han ma berada di tingkat ahli 🌟 9 akhir,

Setelah 6 bulan Han ma berburu inti monster dan berkultivasi, tingkat kultivasi Han ma naik menjadi master 🌟 4 awal, dan sekarang Han ma menyerap energi api di depan nya naik lagi menjadi master 🌟 4 menengah,

Dan beban yang Han ma bawa pun juga ikut meningkat, yang mana pada saat di tingkat ahli 🌟 9 akhir seberat 11.000 kilo atau 11 ton, sekarang bertambah menjadi 13,200 kilo, atau 13,2 ton, yang mana di setiap gelang berat nya 3.300 kilo atau 3,3 ton.

Kemudian Han ma berdiri memandang lautan api di bawahnya, dengan menghirup udara Han ma langsung terjun ke dalam lautan api tersebut, dan tak lupa Han ma melapisi tubuh nya dengan energi Qi untuk berjaga-jaga,