NovelToon NovelToon
Merebut Suami Sang Pelakor

Merebut Suami Sang Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Wanita Karir / Pelakor jahat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Nancy tak menyukai kala sang papa menjalin hubungan dengan Dania yang dikenalkan sebagai calon istrinya. Nancy mencari tahu latar belakang Dania hingga akhirnya ia mengetahui kalau Dania masih berstatus sebagai istri orang! Ketika kebusukannya terbongkar Dania berkilah akan segera bercerai dengan suaminya yang sekarang, Putra Wardhana namun Nancy tak memercayai itu hingga akhirnya Dania dan Putra benar-benar bercerai. Selepas bercerai, Nancy mulai mendekati Putra untuk misi membuat Dania cemburu karena sang mantan suami kini dekat dengannya. Akankah misi Nancy akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar Dari Rumah Sakit

Dania nampak terkejut dengan apa yang baru saja ia lakukan pada Hanggono hingga membuat pria itu sampai bersimbah darah dan tak lama kemudian pengawal Hanggono menerobos masuk ke dalam rumah dan membawa pria tua itu ke rumah sakit. Hanggono sendiri masih sadarkan diri walau lemah akibat banyaknya darah yang keluar dari kepalanya. Dania nampak panik namun ia berusaha untuk tenang, ia kemudian menyusul ke rumah sakit namun sama sekali tidak menelpon Nancy karena khawatir wanita itu akan marah padanya kalau sampai tahu apa yang sudah ia lakukan. Dokter tak lama kemudian datang menemui Dania dan mengatakan kalau kondisi Hanggono sudah membaik setelah dokter melakukan tindakan.

"Terima kasih banyak dokter."

"Kalau begitu, saya permisi dulu."

Dokter segera berlalu dari hadapan Dania dan kemudian wanita itu gegas menuju ruangan inap di mana Hanggono berada yaitu di ruangan inap VVIP dengan penjagaan super ketat oleh pengawal pria tua itu. Ada rasa gentar dalam diri Dania ketika hendak membuka pintu ruangan inap tersebut namun ia kemudian menarik napas dalam-dalam sebelum ia memberanikan diri untuk membuka pintu ruangan tersebut dan menemui Hanggono yang sudah siuman.

"Apakah tidak ada hal yang mau kamu katakan padaku?" tanya Hanggono saat Dania hanya diam saja dan tak mengatakan apa pun setelah apa yang sudah wanita itu lakukan.

"Aku hanya melampiaskan emosiku."

Hanggono nampak tersenyum miring mendengar ucapan Dania barusan, Hanggono mengatakan bahwa ia bisa saja membawa masalah ini pada polisi dan Dania bisa saja dipenjara dengan dakwaan rencana pembunuhan. Dania terkejut dengan ancaman Hanggono barusan, Dania meminta supaya Hanggono tak melaporkannya pada polisi.

"Aku mohon jangan laporkan aku pada polisi."

"Kamu ternyata seorang kriminal yang bahkan bisa melakukan apa pun yang berbahaya. Mungkin saat ini aku hanya terluka saja namun bukan tak mungkin kamu akan membuatku mati kalau aku tidak segera bertindak."

Dania menggelengkan kepalanya dan mengatakan pada Hanggono bahwa semua itu tidaklah benar, Dania tidak akan melakukan hal itu namun Hanggono tak memercayainya.

****

Nancy mendapatkan kabar dari pengawal papanya bahwa saat ini Hanggono masuk rumah sakit saat mereka dalam perjalanan menuju Bandara. Mendengar kabar bahwa papanya masuk rumah sakit membuat Nancy menjadi gelisah bukan main. Ia menjadi dilema apakah tetap harus pergi liburan bersama Putra atau membatalkan liburan ini dan segera menemui sang papa.

"Ada apa?" tanya Putra yang bisa melihat raut wajah panik Nancy.

"Papa masuk rumah sakit," jawab Nancy.

Putra paham apa yang dirasakan oleh Nancy dan mengatakan bahwa mereka bisa menunda liburan mereka ini untuk sementara waktu. Nancy nampak terkejut dengan ucapan Putra barusan namun sekaligus merasa bersyukur karena suaminya ini sangat pengertian sekali. Maka Nancy pun meminta sopir untuk berbalik arah menuju rumah sakit di mana Hanggono dirawat.

"Aku minta maaf karena rencana liburan kita harus tertunda begini."

"Tidak perlu meminta maaf, aku paham apa yang kamu rasakan saat ini. Lagian liburan itu kan masih bisa dijadwalkan lagi sementara saat ini papamu butuh kamu."

Nancy nampak terharu dengan ucapan Putra barusan dan kemudian ia menyandarkan kepalanya di pundak sang suami. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit tempat di mana Hanggono dirawat, Nancy nampak sangat gelisah dan rasanya ingin segera sampai di sana.

****

Tak butuh waktu yang lama akhirnya mereka tiba di rumah sakit tempat di mana Hanggono dirawat, Nancy dan Putra segera menuju ruangan inap Hanggono yang mana di sana dijaga oleh dua pengawal di depan pintu.

"Silakan masuk Nona."

Nancy segera masuk ke dalam ruangan inap Hanggono bersama Putra dan di sana ia menemukan Dania yang tengah duduk di dekat sang papa.

"Papa."

Nancy langsung menghambur memeluk sang papa dan ia tak bisa menyembunyikan raut wajah khawatir sekaligus sedih saat mendengar papanya mengalami hal buruk hingga berujung harus masuk rumah sakit. Dania sendiri menyingkir dan memberikan ruang pada Nancy untuk bisa bicara dengan Hanggono.

"Apa yang terjadi?" bisik Putra pada Dania.

"Bukan apa-apa," jawab Dania tanpa menatap Putra.

Putra sendiri merasa ganjil dengan perangai Dania ini dan Putra sendiri merasa bahwa Dania pasti tahu sesuatu mengenai apa yang terjadi pada mertuanya hingga berujung di rumah sakit seperti ini.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Pa?" tanya Nancy.

"Ada insiden saja," jawab Hanggono.

"Apakah semua ini karena wanita itu?!" seru Nancy berang seraya menunjuk Dania.

"Dia melemparkan vas bunga pada Papa," ujar Hanggono.

Mendengar itu Putra dan Nancy terkejut, Nancy tak bisa menahan diri lagi dan dengan segera ia menampar keras wajah Dania hingga membuat wanita itu terhuyung dan jatuh ke lantai.

****

Nancy merasa darahnya mendidih saat tahu apa yang sudah Dania lakukan pada sang papa. Ia sudah tahu bahwa cepat atau lambat, Dania akan menunjukan sifat aslinya dan sekarang wanita gila harta ini sudah mulai menunjukan sifat aslinya secara terang-terangan. Nancy tak akan pernah mengampuni Dania kalau sampai sesuatu hal yang lebih buruk terjadi pada papanya.

"Aku tak akan pernah memaafkanmu kalau kamu melakukan hal yang jauh lebih buruk dari ini, akan aku pastikan kamu akan hancur!"

Dania nampak kesal dengan serangan Nancy barusan namun ia tak membalas Nancy karena ada Hanggono di sana. Dania ingin menunjukan bahwa ia adalah istri yang baik dan tak mau berkonflik dengan Nancy dengan harapan kalau Hanggono akan membelanya namun rupanya pria tua itu sama sekali tak membelanya di depan Nancy bahkan Hanggono diam saja saat Nancy meminta Dania untuk keluar dari ruangan inap ini.

"Baiklah kalau memang kamu ingin aku pergi, tapi aku pasti akan kembali lagi."

Setelah mengatakan itu nampak Dania pergi meninggalkan ruangan inap Hanggono, selepas Dania pergi nampak Nancy menghela napas panjang, ia benar-benar tak habis pikir dengan Dania yang sudah tega melakukan hal buruk pada papanya.

****

Nancy nampak tak mau beranjak pergi dari sisi Hanggono, Putra sudah meminta Nancy untuk pulang saja dan ia yang akan menjaga Hanggono di sini namun Nancy menolak.

"Kamu saja yang pulang, aku masih mau di sini."

Putra menghela napas dan ia tak bisa memaksa Nancy untuk pulang bersamanya, Putra pamit pada Nancy dan Hanggono untuk pulang dan besok ia akan datang membawakan baju ganti untuk Dania. Putra pulang dengan diantarkan oleh sopir, setelah 1 jam berkendara akhirnya Putra tiba di rumah dan hal pertama yang ia lihat adalah Dania yang sedang berada di ruang tengah dan ada botol minuman beralkohol di sana yang sudah isinya tinggal setengah.

"Kamu pulang juga, Mas."

Dania nampak berjalan sempoyongan ke arah Putra dan langsung memeluk mantan suaminya.

"Lepaskan aku! Apa-apaan kamu?!" bentak Putra seraya berusaha mendorong tubuh Dania menjauh darinya.

"Aku menyesal sudah bercerai denganmu, aku cemburu saat melihat kamu mesra dengan Nancy."

"Itu bukan urusanku! Lepaskan aku!"

Namun bukannya melepaskan Putra, wanita itu menarik tengkuk Putra dan mencium paksa mantan suaminya.

1
martina melati
pengacara hermanto sdh pengalaman... berani mnindas ... jangan2 kamu yg sdh dcerai hanggono
martina melati
laporkn jika dania ingin menyuap pengacara
martina melati
tuhkn akhirny malah dpermalukn...
martina melati
tak perlu dpertanyakn... hrsny dperlihatkn saja jika nancy berhs hamil dan melahirkn itulah hasilny
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Yuli Yuliawati
Lumayan
Mika Su
lanjutkan kak. suka sekali ceritanya
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!