Anak Yang Dianggap Gila

Anak Yang Dianggap Gila

BAB 1 : Bisikan yang tak terlihat

Di sebuah desa terpencil nan sunyi, hiduplah satu keluarga yang sanggat sederhana. Mamat adalah seorang ayah yang kesehariannya sebagai petani sedangkan istrinya Siti hanyalah seorang ibu rumah tangga. Mereka memiliki satu anak laki laki yang bernama Danu. Danu saat ini berusia 3 tahun, pak Mamat dan Ibu Siti sangat sering melihat keanehan yang dimikliki Danu. Danu sudah mulai bisa bicara . Ibu Siti Sering sekali melihat Danu berbica sendiri ketika bermain di halaman belakang rumahnya.

Di sela sela malam Ibu Siti berbicara kepada Pak Mamat.

Ibu Siti “ pak lihat lah anak kita, tadi pagi ibu lihat danu bicara sendiri dan tertawa-tawa di belakang rumah, ibu jadi khawatir melihat keadaan anak kita loh pak”.

Pak Mamat “ ya sudah lah buk, bukan ibu saja yang khawatir bapak juga sama , waktu itu Danu bapak ajak bermain keladang, dia termenung di pohon beringin yang dekat ladang kita bu, terus iya malah tertawa tawa sendiri. Tapi ya sudah lah buk, itu kan kelebihan anak kita bu, ya kita terima saja mudah-mudahan kelak ia besar, danu menjadi anak yang bermanfaat.”

Pak Mamat membari pemahaman kepada Ibu Siti, agar ibu siti tidak terlalu khawtir.

Ibu Siti “ iya pak mudah-mudahan anak kita nantinya bisa di terima di desa ini.”

Pak Mamat “ ya buk, ya sadah buk kita istirahat, soalnya besok bapak banyak kerjaan di ladang, mau bersihkan rumput yang mulai tumbuh tinggi di area ladang buk.”

Ibu Siti “ iya pak.” .

pembicaraan malam itu berakhir dengan kecupan di kening Ibu Siti.

sebelum ayam jantan mulai berkokok, ibu siti dan pak mamat sudah bangun, ketika azan berkumandang, Tak lupa mereka menunaikan kewajiban sebagai seorang hamba. “assalamuailkum warohmatullah (kanan) “assalamuailkum warohmatullah (kiri) “ pertanda mereka sudah selesai menunaikan kewajiban mereka, tak lupa juga mereka berdoa kepada yang maha dan meminta ampunan atas segala dosa yang disengaja maupun tak disengaja. Tak membuang-buang waktu ibuk siti langsung mengerjakan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga . pak mamat juga bergegas keluar ke halaman belakang, duduk di bale-bale sambil mengerjakan sesuatu untuk dibawa ke ladang sebagai bahan pekerjaannya nnti.

Pak mamat “buk……. Ibukk…. Ibuk sini lah bapak ada yang mau bapak bicarakan”

ibu siti “iya pak ada apa?”

buk siti pun menghampiri pak mamat yang sedang di bale-bale sambil mengerjakan sesuatu.

Ibu siti “iya pak ada apa, bapak panggil ibu”,

sambil tersenyum pak mamat sedikit merayu ibu siti

pak mamat “ibu pagi ini cantik dek”

ibu siti “hemmm… pasti bapak ada maunya ni, jangan yang aneh-aneh ya pak permintaannya”

pak mamat pun tersenyum sambil menowel tanggan buk siti,

pak mamat “ya gak lah buk kapan bapak pernah minta sama ibu yang aneh-aneh, bapak Cuma minta buat kan kopi, loh buk”

ibu siti “ooo walah pak... pak, Cuma minta kopi toh ibuk pikir minta yang lain”

pak mamat” husss…. Ibuk ini pikirannya!......”

ibu siti “ mana ada pak... pak, bapak yang pagi ini aneh”.

Pak mamat “iya iya buk, ya sudah buatkanlah bapak kopi, sekalian ambilkan cemilan ya buk.”

ibu siti “ tuh kan nambah jadinya, dari minta kopi jadi nambah minta cemilan”

pak mamat “ yah.. cemilan yang kemarin kemana buk, udah habis ya”

ibu siti “ya udah lah pak, semalamkan di makan sama danu loh...”

Pak mamat “ya wes lah buk, tak usah di bautkan entar aja buat nya, tapi nnti sore bapak balik, kalo bisa sudah ada cemilannya, buat kawan ngopi buk.”

ibu siti “iya pak”.

ibu siti segera bergegas membuat kopi untuk pak mamat agar pak mamat tidak menunggu lama, pak mamat pun melanjutkan pekerjaannya.

ibu siti “pak ni kopinya, awass ya kalo gak di habiskan, ibu tak mau buatkan lagi”

ibu siti pun tersenyu sambil menggoda pak mamat,

pak mamat “iya buk, mana mungkin kopi buatan ibu yang enak ini tak bapak habiskan, apa lagi yang buat bidadari dari surga heheeee”

pak mamat tersenyum sambil merayu ibu siti, hingga memerah lah pipinya ibu siti.

Pak mamat “yah ada yang merah-merah itu buk di pipinya”

ibu siti “yah lagian bapak pagi-pagi gini udah ngerayu ibu, tadi malam gak mau ngarayu ibu”

pak mamat “iya iya buk entar malam bapak rayu ibu”

ibu siti “tak usah lah pak kalo nnti mlm makin yang gak-enggak bapak minta, bukan kopi yang di minta, malah yang lain pulak nanti, ya sudah pak ibu mau lanjut masak lagi, bair nnti bapak ke ladang sudah siap makanan untuk bapak”

pak mamat “iya buk bapak juga mau lanjut ni”.

begitu lah kesaharian pak mamat dan ibu siti yang begitu romatis ala ala orang kampung.

Setelah selesai masakan, matahari pun mulai meranjak naik dan mengintip di balik perbukitan yang indah, bias sinarnya menyinari pak mamat yang sedah berberes-beres untuk bergegas pergi keladang.

Ibu siti “pak jangan lupa sebelum pergi makan dulu “

pak mamat “ya buk”

ibu siti “ya sudah pak makan dulu biar gak telat keladangnya, kan kata bapak kerjaan bapak di ladang banyak”

pak mamat “ iya buk, o ya buk danu bulem bangun ya buk”

ibu siti “belum pak”

pak mamat “banguni lah buk, jangan di biasakan bangun siang dia buk nnati kebiasaan sampai besarnya”

ibu siti “ya pak nanti ibu bangunkan, tapi setelah kita makan dan bapak pergi, biar ibu pun gak keteter pak, selasai ini ibu banguni kok".

Pak mamat “ya sudah buk, yuk kita makan”.

Pembicaraan mereka sebelum makan itu diakhiri dengan cedokan nasi yang diambilkan ibu siti untuk pak mamat, selesailah mereka makan.

Pak mamat “ buk bapak berangkat dulu ya”

ibu siti “ya pak”

pak mamat “o ya buk jangan lupa, danu dibangunkan”

ibu siti “iya pak “

pak mamat “ lihat-lihat si danu, jangan sampai terlalu jauh dia mainnya”

ibu siti “iyaaa suami ku sayang”

tak lupa sebelum berangkat ibu siti mencium tangan pak mamat,

Pak mamat “bapak pergi ya buk Assalamualaikum”

ibu siti membalas salam nya dengan penuh kasih sayang,

ibu siti “awalaikum alam. Hati hati ya pak”

pak mamat “ ya buk”.

Sesampainya di ladang pak mamat terus mengerjakan pekerjaannya dengan tekun hingga tengah hari, tak lupa pak mamat bersih-bersih untuk istirahat dan menjalankan perintah yang sudah ditulis sebagai hamba yang taat.

Pak mamat “huhhh kurang sejuk kayak nya di bele-bele ini, lebih enak golek-golek di pohon beringin dekat sungai”

Sambil membawa tikar pak mamat langsung bergegas ke pohon beringin di dekat sungai. tak butuh waktu yang lama pak mamat langsung terlelap karena sangat lelah, pak mamat pun bermimpi di hampiri oleh seorang kakek kakek berjanggut panjang berpakain seba putih.

Kakek “assalamualaikum cuk“

pak mamat “waalaikumsalam kek ada apa gerangan kek”

kakek “cuk jangan pernah khawatir dengan apa yang engakau alami tentang anak mu, anak mu adalah anak yang sangat special yang di berikan kepada tuhan, jaga ia baik baik karena ia akan membuat kalian sedikit di kucilkan oleh warga. Tapi itu semua adalah cobaan untuk kalian agar kaliahan lebih bisa bersyukur ke pada tuhan.”

Pak mamat “maaf kek, kakek kok bisa tau dengan keadaan anak saya, tapi yang kakek bilang itu bakal saya jalani kek. Terimakasih ya kek sudah memberi nasehat kepada saya agar saya bisa lebih bersabar lagi”.

Kakek pun terseyum sambil menjawab

kakek “assalamualaikum”

pak mamat “waalaikum salam”.

pak mamat tersentak lalu terbangun dari tidurnya, pak mamat pun beristigfar

pak mamat “astagfirullah, ternyata mimpi. Tapi sedikit aneh mimpi ku tadi, apakah ini sebuah pertanda (baik tau buruk) ya..”

pak mamat pun sedikit tak menghiraukan, lanjut bangun dan langsung bergegas berberes pergi menuju ladang langsung mengerjakan pekerjaan yang tadi belum selesai. Matahari pun mulai jatuh di ufuk barat pak mamat pun mulai langsung membereskan perkakasnya dan segera pulang menuju rumahnya. Sesampainya dirumah pak mamat sudah di sambut oleh ibu siti dengan senyuman manis,

ibu siti “sore pak gima kerjaan nya tadi di ladang sudah selesai pak, ya sudah duduk dulu pak sudah ibu siap kan kopi dan cemilannya ne”

pak mamat “maksih buk sudah selesai kok”

ibu siti “ya sudah pak ibu mau beres beres dulu, sebentar nanti ibu temani bapak lagi”

pak mamat “ iya buk”.

Pak mamat sedikit memikirkan mimpi dia tadi, tetapi pak mamat tak mau membicarakan masalah mimpinya tadi kepada ibu siti, takut ibu siti khawatir karena pak mamat atau bagaimna sifat istrinya.

Pak mamat “(dalam hati) ya sudah lah masalah mimpi tadi biar aku saja yang simpan, biar jadi rahasia aku dan tuhan"

waktu terus belalu keadaan rumah tangga pak mamat dan ibu siti tidak ada yang berubah pak mamat dengan pekerjaannya di ladang, sedangkan ibu siti mengurus rumah tangga dan menjaga anak semata wayangnya ,Danu pun semakin sering berbicara sendiri.

Episodes
1 BAB 1 : Bisikan yang tak terlihat
2 Bab 2: Tawa di Balik Cemoohan
3 Bab 3 : Kebijakansanan pohon tua
4 BAB 4 : Pengakuan Sang Jati Diri
5 Bab 5: Misteri di Tengah Desa
6 BAB 6 : Jalan Menuju Pemahaman
7 BAB 7 : Menghadapi Dunia dengan Keteguhan
8 BAB 8 : Kisah Yang Terpendam (Bab khusus)
9 BAB 9 : Kejadian Yang Tidak Diinginkan (Bab Khusus)
10 BAB 10 : Perihnya Perpisahan (Bab Khusus)
11 BAB 11 : Akhirnya Bersatu Kembali
12 BAB 12 : Suasana Baru
13 BAB 13 : Hari-hari Yang Melelahkan
14 BAB 14 : Perjuangan Dan Pengharapan
15 BAB 15 : Bisikan Yang Membuat Kegelisahan
16 BAB 16 : Liburan (1)
17 BAB 17 : Liburan (2)
18 BAB 18 : Liburan (3)
19 BAB 19 : Pembuktian
20 BAB 20 : Kebahagiaan, Kesedihan
21 BAB 21 : Kesedihan Mendalam
22 BAB 22 : Mengungkapkan Kisah Yang Disembunyikan
23 BAB 23 : Suara-suara Yang Memanggil
24 BAB 24 : Danu Yang Menghilang
25 BAB 25 : Pencarian Dan Pertemuan
26 BAB 26 : Cahaya Ditengah Keraguan
27 BAB 27 : Penjaga Bukit
28 BAB 28 : Kekuatan Yang Mulai Muncul
29 BAB 29 : Persatuan Di Tengah Ancaman
30 BAB 30 : Bisikan Dari Bukit
31 BAB 31 : Peringatan Dari Alam Dan Leluhur
32 BAB 32 : Kemenangan Alam
33 BAB 33 : Cahaya Baru Di Desa
34 BAB 34 : Kembali Ke Bukit
35 BAB 35 : Pesan Dari Mimpi
36 BAB 36 : Pertanda Dari Alam Lain
37 BAB 37 : Tantangan Baru
38 BAB 38 : Kekuatan Dan Persatuan
39 BAB 39 : Mempelajari Bahasa Alam Lain
40 BAB 40 : Perjanjian Dengan Alam Lain
41 BAB 41 : Ujian Baru Untuk Danu
42 BAB 42 : Penglihatan Dari Masa Lalu
43 BAB 43 : Tanda-tanda Kehidupan Baru
44 BAB 44 : Serangan Yang Tiba-tiba
45 BAB 45 : Pecahnya Peperangan
46 BAB 46 : Pengorbanan IBUNDA Ratu
47 BAB 47 : Menyusun Strategi Dan Menyempurnakan Kekuatan
48 BAB 48 : Persiapan Penyerangan
49 BAB 49 : Saatnya Penyerangan
50 BAB 50 : Penyerangan Dan Terbunuhnya Raja Kegelapan
51 BAB 51 : Kekuatan Kegelapan
52 BAB 52 : Kembali ke dunia nyata.
53 BAB 53 : Menuju Gua Yang Tersembunyi
54 BAB 54 : Menemukan Gua Yang Tersembunyi.
55 BAB 55 : Mulai Penyegelan Serta mengendalikan Kekuatan Kegelapan
56 BAB 56 : Proses Yang Mengejutkan
57 BAB 57 : Menunggu Keputusan Sekar
58 BAB 58 : Mengungkapkan Semua Rahasia Yang Disembunyikan.
59 BAB 59 : Kekecewaan Sari
60 BAB 60 : Menahan Emosi Demi Kebaikan Semuanya
61 BAB 61 : Memberikan Pemahaman Dari Mimpi
62 BAB 62 : Rasa Pengertian Yang Muncul
63 BAB 63 : Meminta Izin Dari Alam Lain
64 BAB 64 : Mengajak Sari Ke Dunia Lain.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1 : Bisikan yang tak terlihat
2
Bab 2: Tawa di Balik Cemoohan
3
Bab 3 : Kebijakansanan pohon tua
4
BAB 4 : Pengakuan Sang Jati Diri
5
Bab 5: Misteri di Tengah Desa
6
BAB 6 : Jalan Menuju Pemahaman
7
BAB 7 : Menghadapi Dunia dengan Keteguhan
8
BAB 8 : Kisah Yang Terpendam (Bab khusus)
9
BAB 9 : Kejadian Yang Tidak Diinginkan (Bab Khusus)
10
BAB 10 : Perihnya Perpisahan (Bab Khusus)
11
BAB 11 : Akhirnya Bersatu Kembali
12
BAB 12 : Suasana Baru
13
BAB 13 : Hari-hari Yang Melelahkan
14
BAB 14 : Perjuangan Dan Pengharapan
15
BAB 15 : Bisikan Yang Membuat Kegelisahan
16
BAB 16 : Liburan (1)
17
BAB 17 : Liburan (2)
18
BAB 18 : Liburan (3)
19
BAB 19 : Pembuktian
20
BAB 20 : Kebahagiaan, Kesedihan
21
BAB 21 : Kesedihan Mendalam
22
BAB 22 : Mengungkapkan Kisah Yang Disembunyikan
23
BAB 23 : Suara-suara Yang Memanggil
24
BAB 24 : Danu Yang Menghilang
25
BAB 25 : Pencarian Dan Pertemuan
26
BAB 26 : Cahaya Ditengah Keraguan
27
BAB 27 : Penjaga Bukit
28
BAB 28 : Kekuatan Yang Mulai Muncul
29
BAB 29 : Persatuan Di Tengah Ancaman
30
BAB 30 : Bisikan Dari Bukit
31
BAB 31 : Peringatan Dari Alam Dan Leluhur
32
BAB 32 : Kemenangan Alam
33
BAB 33 : Cahaya Baru Di Desa
34
BAB 34 : Kembali Ke Bukit
35
BAB 35 : Pesan Dari Mimpi
36
BAB 36 : Pertanda Dari Alam Lain
37
BAB 37 : Tantangan Baru
38
BAB 38 : Kekuatan Dan Persatuan
39
BAB 39 : Mempelajari Bahasa Alam Lain
40
BAB 40 : Perjanjian Dengan Alam Lain
41
BAB 41 : Ujian Baru Untuk Danu
42
BAB 42 : Penglihatan Dari Masa Lalu
43
BAB 43 : Tanda-tanda Kehidupan Baru
44
BAB 44 : Serangan Yang Tiba-tiba
45
BAB 45 : Pecahnya Peperangan
46
BAB 46 : Pengorbanan IBUNDA Ratu
47
BAB 47 : Menyusun Strategi Dan Menyempurnakan Kekuatan
48
BAB 48 : Persiapan Penyerangan
49
BAB 49 : Saatnya Penyerangan
50
BAB 50 : Penyerangan Dan Terbunuhnya Raja Kegelapan
51
BAB 51 : Kekuatan Kegelapan
52
BAB 52 : Kembali ke dunia nyata.
53
BAB 53 : Menuju Gua Yang Tersembunyi
54
BAB 54 : Menemukan Gua Yang Tersembunyi.
55
BAB 55 : Mulai Penyegelan Serta mengendalikan Kekuatan Kegelapan
56
BAB 56 : Proses Yang Mengejutkan
57
BAB 57 : Menunggu Keputusan Sekar
58
BAB 58 : Mengungkapkan Semua Rahasia Yang Disembunyikan.
59
BAB 59 : Kekecewaan Sari
60
BAB 60 : Menahan Emosi Demi Kebaikan Semuanya
61
BAB 61 : Memberikan Pemahaman Dari Mimpi
62
BAB 62 : Rasa Pengertian Yang Muncul
63
BAB 63 : Meminta Izin Dari Alam Lain
64
BAB 64 : Mengajak Sari Ke Dunia Lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!