Adelia cahya kinanti, seorang wanita barbar yang terpaksa menikah dengan pria lumpuh dan juga depresi akibat kecelakaan yang menimpanya. Adelia menerima semua perlakuan kasar dari pria yang di nikahinya.
Albert satya wiguna, seorang pria malang harus menerima kondisinya yang dinyatakan lumpuh oleh Dokter akibat kecelakaan yang membuatnya trauma berat, selain kakinya yang lumpuh mentalnya juga terganggu akibat rasa bersalahnya yang membekas di ingatan, kecelakaan terjadi saat dia mengendarai mobil bersama kedua orangtuanya namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sengaja menghantam mobil miliknya, Albert berusaha menghindari mobil tersebut namun rem mobilnya blong hingga akhirnya mobil yang di tumpanginya berguling-guling di jalanan yang sepi, beruntung dia dan ibunya selamat namun ayahnya meninggal di tempat akibat terhimpit sehingga kehabisan nafas.
akankah Albert sembuh dari sakitnya? apakah Adel mampu mempertahankan rumah tangganya bersama pria lumpuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Cewek kampung
Indah dan juga Pak Ahmad turun ke lantai bawah, Adel pun mengekor di belakangnya dengan tujuan mengambil air dingin di dapur. Sampai di dapur ada pelayan yang menatap tak suka padanya, dia tak memperdulikannya sama sekali. Adel mengeluarkan buah-buahan segar di dalam kulkas lalu mencucinya.
"Liat deh gayanya udah kayak nyonya aja." Bisik salah satu pelayan yang masih bisa di dengar oleh Adel.
"Bajunya aja kampungan, cocoknya jadi tukang kebun bukan jadi istri Tuan muda." Tambah pelayan lainnya.
Adel mengambil pisau lalu mengupas buah melon dan memotongnya dengan kecil, dia masih ingin tau sejauh mana dua pelayan yang sedang menjelekkannya punya nyali memancing tanduk kepala Adel keluar.
"Kalo buat jadi istri si cacat sih gak papa, cocok yang satu dekil yang satunya lumpuh."
Wah, besar juga nyali pelayan yang menggosip dan menjelekkan majikannya sendiri.
"Hahaha, buat apa punya suami tapi gak bisa apa-apa, udah cacat gila lagi mending sama tuan Rasya udah baik, ganteng wah segalanya deh." Tawa renyah pun semakin jelas terdengar, mereka belum tahu siapa yang sedang mereka ganggu ketenangannya.
Adel melayangkan pisaunya ke arah dua pelayan yang sedang menjelekkan dirinya dan suaminya, dia memegang ujung pisau memeriksa ketajamannya.
"Sepertinya kalo siang-siang gini enaknya makan orang deh, bukan makan nasi." Ucap Adel menyeringai.
Glukk ..
Kedua pelayan menelan ludahnya dengan kasar, Adel berjalan dengan perlahan mendekati keduanya yang sedang ketakutan.
"Jangan pernah menjelekkan suamiku! Atau aku yang akan membunuhmu." Tegas Adel mengacungkan pisaunya agar pelayan tersebut takut.
"Kau pikir aku takut dengan orang udik sepertimu, hah? Heh, jangan salah jika Nyonya besar tau kelakuanmu seperti ini, aku yakin kau akan di usir dari rumah ini." Tantang pelayan penuh percaya diri.
"Oh, jadi kau ingin mengadu? Silahkan saja, kita lihat siapa yang akan di usir dari tempat ini." Tantang balik Adel dengan santai.
Adel membalikkan badannya, dia melempar pisaunya menancap tepat di atas talenan. Kemudian Adel memegang kerah baju kedua pelayan tersebut dan mengangkatnya ke atas, pelayan berontak namun kekuatan Adel lebih besar daripada keduanya.
"Lepaskan bodoh, dasar cewek kampung!" Ucap salah satu pelayan mencoba melepaskan tangan Adel dari kerah bajunya.
"Sialan! Cewek udik uhukk..uhukkk. .." Timpal pelayan satunya terbatuk merasakan sesak di lehernya.
"Masih punya nyali, ya?!" Ketus Adel.
Adel melepaskan tangannya dari leher kedua pelayan, dia mendorong tubuh keduanya sampai terjatuh ke lantai.
Brukk ..
"Aww..."
"Iiisshh."
"Mau tau gak di dalam hp ku ada apa? Kalo kalian lihat pasti kalian suka deh." Ucap Adel.
uhukk .. Uhukk ..
kedua pelayan terbatuk, Adel membuka hp nya lalu memencet tombol putar sehingga sebuah video yang tidak sengaja dia rekam, lalu memperlihatkannya kepada kedua pelayan di depannya.
"Karen aku baik hati, aku akan memperlihatkan sebuah video yang aku pastikan bakalan viral di media sosial dengan judul ' enaknya kerja sambil nunu-nana sama sesama pekerja'." Ucap Adel.
Kedua pelayan saling pandang satu sama lain, mereka penasaran dengan apa yang di ucapkan oleh Adel, saat video di putar salah satu diantaranya membulatkan matanya, melihat suaminya yang sama-sama bekerja di mansion sedang melakukan adegan panas dengan temannya sendiri.
"Udah liat kan? Kalau begitu permisi aku mau memberi makan suamiku, jangan lupa bertengkar ya, hihihi." Ucap Adel melambaikan tangannya, ia pergi dari hadapan pelayan julid tersebut.
Pelayan A menatap nyalang pelayan B, pelayan A tidak menyangka suaminya dan temannya yaitu pelayan B sedang bercumbu di belakang rumah. Pelayan A menampar pelayan B dan terjadilah aksi saling menampar dan menjambak, Adel tertawa puas melihatnya. Cindy yang baru saja datang dari luar heran melihat Adel terkikik geli sambil berjalan membawa piring buah dan juga minuman dinginnya.
"Kamu kenapa, Kondel? Kok ngakak sendirian gak ngajak-ngajak." Tegur Cindy.
"Hahaha lu tau gak Cindy, dua pelayan yang lagi gelut di dapur itu ngapain?" Ucap Adel.
"Emangnya ngapa, Del?" Tanya Cindy kepo.
"Pas gue nyari kamar kakak lu tadi, kan gue nyasar nih, habisnya ni rumah udah kayak istana saking gedenya. Nah, gak sengaja gue malah masuk ke pintu yang mau ke belakang rumah terus ngeliat salah satu pelayan lagi cup cup lah gue videoin sekalian niatnya sih mau ngasih liat Mommy, kan mereka pekerja yang harusnya jaga sikap, ya meskipun mereka punya status atau enggaknya. Terus tadi mereka jelekin gue ama kakak lu, jadi gue kasih video tadi, eh berantem mereka, hahaha... konyol bet dah." Jelas Adel masih dengan tawanya yang khas.
Cindy ikut tertawa, ini yang dia suka dari Adel sikap santuy nya bikin geleng-geleng kepala pasti ada aja kelakuan usilnya.