Oswald Steinwech, pria misterius yang selalu menjadi buronan aparat kepolisian karena kasus-kasus pembunuhan brutal yang di tuduhkan terhadap dirinya, membuat Oswald harus berpindah-pindah tempat tinggal!
Beberapa bisnis ilegal yang ia kelola bahkan terancam tumbang karena pengkhianatan dari rekan kerja juga sahabat dekat, pria berwajah pucat itu bahkan tak lagi mampu mempercayai orang-orang yang semula menjadi kaki tangan baginya!
Menghilang sementara waktu merupakan cara terbaik bagi Oswald untuk bisa kembali menata kehidupannya yang selalu berantakan! hingga akhirnya seorang gadis muncul dalam kehidupan Oswald!
Keceriaan serta ketegaran dari diri Reyna dalam menapaki alur kehidupan seorang diri justru membuat Oswald mengubah pandangan perihal kehidupan yang ia lalui! Reyna yang awalnya tampak menyebalkan di mata Oswald, kini justru menjadi gadis istimewa yang mampu mendobrak kebekuan hati Oswald,
Akankah Oswald menemukan kedamaian hidup bersama Reyna????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan Di Swalayan!
Ruangan itu tampak sunyi juga gelap, sinar matahari tak begitu banyak yang mampu menerobos masuk karena Oswald lebih memilih untuk selalu membentangkan tirai kamar.
Handuk putih yang telah bercampur dengan noda merah tampak berserakan di sofa, di atas lantai juga terdapat pisau, pinset, sumpit dengan ujung yang cukup lancip, dan juga ikat pinggang! beberapa botol dari cairan alkohol 70% juga terlihat mulai kosong dan tergeletak dengan sembarangan.
Perlahan Oswald mendapatkan kesadaran, pria tampan berwajah dingin yang dipenuhi dengan rasa dendam itu akhirnya mendudukkan diri sembari melayangkan pandangan pada secercah cahaya yang membuat silau penglihatan.
Hidupku ..., kenapa rasanya sesunyi ini?? Aaaaaghh!! sialan!!! aku harus segera melakukan sesuatu! tapi aku juga tak ingin gegabah,
Meraih serta memeriksa isi dompet berwarna coklat yang ia rampas dari sang korban! sudut bibir Oswald akhirnya tertarik ke atas,
"Aku masih bisa bertahan sampai beberapa Minggu ke depan! setidaknya aku tak perlu berusaha terlalu keras sampai luka di lengan ini pulih! Aaaiiissshhh!!! aku sungguh mencintai petualangan ini!!" pria berwajah dingin itu kembali menyeringai sembari memantik lighter pada nikotin yang tersemat di bibir.
Gadis itu? apa dia melihat wajahku dengan jelas??
*****
Seorang wanita dengan usia kepala empat tampak berceloteh panjang lebar dihadapan Reyna! hal itu hanya mampu ditanggapi oleh Reyna dengan helaan nafas panjang.
"Saya tidak mau tahu!! pokoknya saya ingin uang saya kembali!! kalau tidak-, saya akan menuntut dan melaporkan hal ini pada pihak berwajib bahwa kalian masih mengedarkan produk makanan juga minuman dengan segel rusak juga kadaluarsa!!!"
"Maaf Nyonya, tapi bisakah Anda menunjukkan barang buktinya??" Reyna berucap santun meski isi hatinya sangat berseberangan dengan lisan manis yang ia tampilkan.
"A-apa?? barang bukti apa maksudmu??"
"Anda kemari karena ingin mendapat pertanggungjawaban bukan? saya ingat betul bahwa Nyonya kemarin hanya membeli satu botol minuman berperisa orange dan juga beberapa produk kebutuhan rumah tangga, jadi-,"
"Apa kau ingin berkata bahwa diriku berbohong perihal minuman kadaluarsa tersebut??"
Suara yang kembali terdengar melengking diiringi tatapan yang cukup tajam dari sang customer seketika membuat darah Reyna mendidih,
Braaaaagghhh!!!
Tangan Reyna yang mengayun dan mendarat kasar pada meja seketika membuat orang-orang beralih menatapnya.
"Dengarkan saya!! saya sungguh telah berbaik hati melayani komplain konyol yang Anda ajukan Nyonya!! jika kau tak ingin di cap sebagai seorang pembohong!!! tunjukkan barang buktinya!!! apa kau mengerti???"
Reyna yang kini menampilkan tatapan tajam dengan wajah datar tanpa ekspresi seketika membuat beberapa orang bergidik ngeri.
"T-tapi-,"
"Pergi dari sini!!! atau saya akan menyeret Anda keluar??? Aaaaaghh!!! apa perlu saya menghubungi polisi? saya bisa berbalik untuk menuntut Anda dengan tuduhan penipuan juga pencemaran nama baik swalayan!!!"
Mendapati amarah dalam diri Reyna membuat sang wanita paruh baya akhirnya ketakutan dan memilih untuk berlalu pergi.
"Astaga, Tuhan!! ampunilah diriku! jika ia tak membuat ku kesal! aku mungkin tak akan berteriak padanya!" Reyna seketika menelungkupkan lengan dan menyembunyikan wajah di meja kasir.
Sementara itu tak jauh dari tempat Reyna berdiri, dua orang rekan kerjanya juga nampak asik bergunjing.
🙆 "Reyna sungguh menyeramkan jika menampilkan sikap seperti ini! pantas saja beberapa karyawan lain tak begitu bisa mendekati nya!"
🤷"Apa maksudmu?"
🙆"Ku dengar dari karyawan lain -, pimpinan dari kepala swalayan kita yang baru, dia ada main sama Reyna!"
🤷"A-apa?? benarkah??"
🙆"Begitulah berita yang beredar! pantas saja, gadis itu nampak sok berkuasa di tempat ini!"
🤷"Kau benar! aku sungguh tak menyangka , dibalik sikap ramah juga ceria ia tampilkan-, ternyata terdapat sosok monster juga dalam dirinya!"
****
Beberapa berkas barang bukti juga gambar-gambar tentang tindak kriminal yang baru saja terjadi, tampak membuat dua orang intel dari pihak kepolisian menampilkan raut wajah serius di ruang kerja mereka.
Frederick tampak berkali-kali memegangi tulang hidungnya, dan yang terjadi sebenarnya adalah pria itu tengah mencemaskan perihal kondisi sahabat masa kecilnya, Reyna!
"Frederick! hasil tangkapan dari lensa rekaman cctv menunjukkan bahwa ada dua orang gadis yang sempat melintas di area tindak pembunuhan yang terjadi tadi malam!"
"A-apa?? benarkah??" Frederick pun beralih posisi, ia menghampiri Nolan yang sedari tadi memperhatikan layar monitor yang terpampang dihadapan nya.
"Kita harus mencari tahu perihal identitas kedua gadis ini, hal itu mungkin bisa sedikit meringankan pekerjaan kita nantinya!" Nolan berbicara dengan jemari yang sibuk pada mouse demi bisa memperbesar tampilan pada layar.
Astaga!! aku benar-benar harus membawanya dalam kasus ini! Reyna!!! kenapa selalu ada dirimu dalam setiap kasus kerusuhan yang terjadi?
Frederick yang menghela nafas kasar seketika membuat Nolan berpaling dan menatapnya,
"Apa kau mengenal salah satu dari mereka, Freed??"
"Mungkin-, tapi diriku belum yakin! biar diriku yang mencoba untuk mencari tahu tentang kedua gadis ini! kau bisa fokus pada pencarian identitas korban!"
"It's okay dude!! sungguh menyenangkan karena bisa bekerjasama dengan dirimu! sepertinya aku ingin break untuk makan siang! apa ada sesuatu yang kau inginkan??"
"Tak apa! aku bisa keluar dan mencarinya sendiri nanti!"
Nolan yang seketika lenyap dari pandangan mata membuat Frederick terburu-buru menyambar ponsel dari atas meja kerjanya, jemari pria itu menari lincah diatas gawai demi bisa menghubungi seseorang.
Apa kau sibuk Rey?? kenapa tak kunjung menjawab panggilan dariku?
****
"Selamat datang! selamat berbelanja!!"
Seorang pria bertopi dengan leather jacket berwarna hitam tampak menimpali senyum Reyna dengan tak kalah manis, ia melangkah berkeliling! sebelum akhirnya kembali dihadapan Reyna dengan membawa satu keranjang barang belanjaan.
"Apa tidak ada yang lain lagi Tuan? mungkin ada sesuatu yang Anda lupakan?"
"Sesuatu?? tidak sugar plum! atau mungkin -, justru dirimu yang melupakan sesuatu??"
"Sungguh manis sekali lisan Anda, Tuan!! pasti Anda telah memiliki kekasih!" Reyna berbicara dengan nada ramah, gadis itu juga tampak sibuk mengeluarkan beberapa jenis produk dari keranjang.
Senyuman itu?? sepertinya dia memang tak mengenali wajah ku! keberuntungan memang selalu berpihak padaku!
"Tidak semanis dirimu! atau mungkin bibir mu!"
Apa maksudnya??? kenapa diriku selalu bertemu orang-orang mesum akhir-akhir ini?
Reyna seketika mengumpat dalam hati dan menampilkan raut wajah datar.
"Apa kau berjaga seorang diri?"
"Mmmm-, begitulah Tuan!! kebetulan ini jam makan siang jadi-,"
"Sepertinya aku beruntung!"
Suara ini?? tunggu -,
"A-apa??" pergerakan jemari Reyna seketika terhenti, ia memberanikan diri untuk mengangkat kepala dan beradu pandang dengan pria asing yang berdiri tegak dihadapan nya.
"Yeaaah!!! diriku beruntung karena dirimu tak turut menutup toko pada jam makan siang! aku harus berjalan lebih jauh jika swalayan ini juga tutup saat jam makan siang!"
"Eeee-, begitu kah??"
"Eeeheeem!!! apa diriku membuat mu tak nyaman??"
Reyna kembali bungkam, gadis itu justru tertunduk dengan kaki gemetar.
Hanya suaranya saja yang mirip! lagipula tak baik jika diriku berprasangka buruk pada pria ini bukan?
"Baiklah! berapa totalnya??"
"700 dollar Fasto, Tuan!"
"Terima kasih! maaf jika diriku terlalu banyak bertanya!"
Sang pria asing yang telah melangkah keluar dari swalayan seketika membuat Reyna bernafas lega.
"Apa yang ku pikirkan?? kenapa hari ini rasanya diriku dipenuhi dengan energi negatif??"