Li Mei wanita 25 tahun belum menikah berasal dari dunia abad 21, mempunyai pekerjaan sebagai dokter modern, dokter tradisional, ahli beladiri, hobi masak dan mempunyai beberapa bisnis yang ia rintis sejak masih sekolah menengah pertama. Li Mei adalah wanita karir yang baik hati, kaya dan terkenal. Sejak usia 10 tahun, Li Mei menjadi yatim piatu karena ditinggal kedua orang tuanya yang kecelakaan pesawat terbang. Saat itu, Li Mei di asuh oleh Pamannya Li Hao.
Li Mei disibukkan dengan operasi yang membutuhkan waktu hingga 5 jam dan selesai pada pukul 11 malam. Li Mei ingin segera beristirahat, akhirnya pulang dengan mengendarai mobil kesayangannya. Namun naas, di perjalanan ia mulai mengantuk mulai melawan arah, dan di arah lain ada truk yang berbunyi keras mengagetkan Li Mei sehingga ia banting setir dan menabrak pohon besar sehingga ia terluka dan kaki nya terjepit. Li Mei yang saat ini merasakan sakit di sekujur tubuhnya, akhirnya menutup mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raja Perang yang Dingin
Tak berselang lama setelah Li Mei tak terlihat, pengikut pria tersebut tiba dihadapannya.
"Maafkan kami yang mulia, tidak bisa menjaga yang mulia" ucap salah satu kesatria bayangan.
"Tidak masalah, saya telah diobati oleh seseorang. Dan ini resep obat, salah satu dari kalian beli di toko obat" ucap pria tersebut agar para bawahannya tidak perlu khawatir dan memerintahkan salah satu kesatria nya dengan mimik wajah kulkas nya.
"Baik yang mulia" ucap salah satu kesatria yang maju dan menghilang dihadapannya.
"Kembali ke Paviliun" perintah pria tersebut kepada bawahannya dengan nada tegas dengan wajah dinginnya.
"Baik yang mulia" ucap serempak para kesatria itu.
Akhirnya pria tersebut dan kesatria tersebut pergi dari Gunung Wuli dan melesat menggunakan king kong nya.
Usul punya usul mereka adalah......
Ya elah Thor, bikin penasaran aja ngambang amat.
Sorry sorry kita lanjut.
Pria tersebut merupakan pangeran ke Lima bernama Zhao Jian Yan dari Kaisar Zhao Ji Man (Kaisar saat ini) yang telah diberikan status Raja oleh Kaisar terdahulu atau disebut Kakek Kaisar karena kontribusi nya mengalahkan kerajaan dan kekaisaran lain serta pemberantas para bandit yang meresahkan rakyatnya.
Kaisar terdahulu memberikan status Raja Yi dan di berikan wilayah kekuasaan sendiri yaitu di wilayah Zhao Barat, tempat saat ini Li Mei berada.
Saat ini, Li Mei berada di Dinasti Zhao. Kaisar saat ini mempunyai 1 Permaisuri dan 4 Selir. Permaisuri sendiri mempunyai 2 pangeran dan 1 putri. Sedangkan ke 4 Selir nya masing masing mempunyai 1 pangeran dan 1 putri.
Raja Yi merupakan pangeran ke Lima dari Permaisuri. Raja Yi yang tidak menyukai politik, menjauh dari wilayah kekaisaran, maka dari itu Kakeknya memberikan wilayah nya sendiri dan diberi 3 token spesial yang menandakan jika Raja Yi memecahkan salah satu token tersebut, sama dengan mereka melihat langsung Kaisar. Dan apa yang diucapkannya, sama dengan yang di ucapkan oleh Kaisar.
Token tersebut bukan di beri dengan percuma, Raja Yi membuat perjanjian dengan Kakek Kaisar, Kaisar maupun saudara nya untuk tidak ikut campur dengan politik didalam Kekaisaran, dan tidak di izinkan menduduki kursi Kaisar sampai kapan pun. Dan Raja Yi juga ditunjuk menjadi kepala tertinggi Jendral perang. Raja Yi juga meminta untuk Kakek, Kaisar, maupun Permaisuri tidak ikut andil dalam memilih pasangan.
Perjanjian tersebut di sah kan oleh Kaisar dan disaksikan oleh para pejabat kekaisaran. Raja Yi yang memang tidak suka politik apalagi perang saudara, setuju dengan syarat dan perintah di surat perjanjian tersebut.
Kakek Kaisar dan Kaisar saat ini yang mengetahui isi hati dan tingkah laku cucu dan anak nya yang dingin terhadap wanita manapun akhirnya menyetujui permintaannya. Padahal banyak lamaran datang dari kerajaan maupun kekaisaran tetangga. Namun, semua di tolak oleh Raja Yi dengan sedingin kulkas 2 pintu.
Pernah suatu waktu, seorang putri dari kerajaan tetangga melamar Raja Yi, namun di tolak. Karena tidak terima dengan penolakan tersebut, Kerajaan tersebut akan melakukan peperangan. Sebenarnya Kaisar setuju-setuju saja mereka menikah, tapi karena anaknya menolak dan memilih perang, akhirnya terjadilah perang antara kerajaan tersebut dan kekaisaran Zhou.
Kerajaan tersebut yang kalah perang, kemudian menjadi salah satu kerajaan yang di bawah naungan Kekaisaran Zhou. Sedangkan putri mereka yang menginginkan Raja perang ini kemudian di nikahkan kepada salah satu Mentri Kekaisaran Zhou.