CEO-Ku, Suamiku

Ayunda dan Guna memasuki teather. keduanya telihat begitu serasi menurut beberapa orang yang melihat keduanya. Mereka segera duduk dan Guna menyerahkan makananya yang telah ia beli diatas pangkuan Ayunda.

Lampu didalam teater mulai redup dan gelap seiring dengan film yang akan segera dimulai. Ayunda melototkan matanya, saat adegan film menampilkan judul yang membuat Ayunda menatap Guna dengan kesal.

"Guna, kok filmya ini sih?" kesal Ayunda.

"Film yang kamu mau tonton sama Mama sudah penuh," ucap Guna tanpa menatap Ayunda. "Kenapa kamu takut?" tanya Guna.

"Enggak," bohong Ayunda. Jujur saja mungkin malam nanti ia akan meminta Adinda adiknya untuk menemaninya tidur atau ia akan tidur di kamar Adinda.

Suara dari film yang menampilkan sosok hantu sejak tadi membuat Ayunda menutup matanya dengan kedua telapak tangannya. Guna terlihat santai dan menonton dengan serius. Tiba-tiba sang pemain utama difilm itu dikejar makhluk mengerikan, membuat Ayunda ketakutan dan tanpa sadar memeluk lengan Guna lalu Ia menyembunyikan wajahnya. Guna menatap Ayunda dan membiarkan Ayunda memeluk lengannya. Ia kembali fokus menonton dan sesekali melirik tingkah Ayunda yang kembali melihat film itu, namun ketika adegan akan memunculkan hantu, ia segera menyembunyikan wajahnya di lengan Guna, membuat Guna ingin tertawa karena Ayunda terlihat begitu menggemaskan.

"Kamu takut?" tanya Guna saat melihat tubuh Ayunda bergetar. Guna mengangkat wajah Ayunda dan memeriksa wajah Ayunda dengan kedua telapak tangannya. Mungkin jika bukan karena Ayunda ketakutan saat ini, Ayunda pasti akan menghajarnya karena telah berani memegang pipinya.

"Masih mau nonton?" tanya Guna. Ia tidak tega melihat Ayunda terlihat begitu ketakutan.

"Masih... gue penasaran tapi juga takut. kita masih nonton tapi jangan marah kalau gue peluk lo!" bisik Ayunda.

"Iya," ucap Guna singkat.

Mereka kembali fokus menonton dan Ayunda akan memeluk lengan Guna ketika hantunya muncul, membuat Guna tidak fokus menonton tapi sibuk memperhatikan ekspresi Ayunda yang menurutnya lucu dan menggemaskan.

Setelah selesai menonton keduanya segera menuju toilet. Tingkah Ayunda yang tidak tahan lagi menuju Toilet membuat Guna menggelengkan kepalanya. Guna menunggu Ayunda di depan toilet perempuan, membuat beberapa perempuan masuk kedalam toilet berbicara tentang Guna yang sangat tampan. Ayunda mendengar salah satu perempuan yang ingin meminta no ponsel laki-laki tampan yang berada didepan toilet membuatnya penasaran siapa laki-laki itu.

Setelah merapikan penampilannya, Ayunda melangkahkan kakinya keluar dari toilet. Ia melihat Guna sedang berbincang dengan tiga orang perempuan yang sepertinya perempuan yang tadi berada ditoilet bersamanya.

"Berapa nomor teleponnya Mas?" tanyanya membuat Guna mengangkat kedua alisnya. "Hmmm... saya ingin berkenalan dengan Mas!" jujur perempuan itu.

"Maaf saya sudah memiliki kekasih," ucap Guna dingin membuat ketiga perempuan itu berteriak histeris, seolah-olah Guna adalah aktor idola mereka.

"Ya ampun dingin-dingin menghangatkan si Mas" ucapnya.

Guna menatap Ayunda dengan tajam, saat melihat Ayunda dengan santainya menyandarkan tubuhnya di dinding dan memilih bermain ponsel alih-alih mendekati Guna.

"Saya permisi!" ucap Guna mendekati Ayunda dan memegang tangan Ayunda.

"Ayo!" ucap Guna menarik Ayunda agar mengikutinya.

Ayunda terkejut dan berusaha ingin melepaskan tangan Guna namun Guna menatap Ayunda dengan dingin. "Tadi saya membiarkan kamu memeluk saya dan sekarang biarkan saya memegang tangan kamu!" ucap Guna membuat Ayunda mengangguk pasrah.