Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Tbc:
Karya ini sedang diikutsertakan lomba YAW.
Mohon dukungannya yaa,dengan like,komen,vote,dan juga share..
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Ibu yakin,gak papa kita ketemuan diluar kaya gini?"Tanya Dika,ia merasa cemas,bagaimana jika ada yang melihat dirinya,kemudian mengadukannya kepada Laura.
"Kamu tenang aja,Dika...Laura jam begini masih dikantor,lagian ini bukan restauran langganan kalian,kan?".
"Saya bosen kalo kita ketemuan di rumah mulu,sekali-sekali saya juga pengen mengulang seperti masa-masa nya orang berpacaran dulu."Jawab ibu tiri Laura.
"Ibu bisa aja...kita bisa melakukan hal itu,asalkan aman dari Laura aja bu."Balas Dika.
"Ayo kita duduk disana."Ibu tiri Laura menunjuk sebuah meja kosong yang berada di pojokan restauran yang mereka datangi.
"Laura akhir-akhir ini sibuk banget bu,kita udah gak pernah lagi jalan bareng kaya dulu."Ucap Dika.
"Gak usah sedih,kan udah ada saya,apa gak cukup?"Tanya ibu tiri Laura,sambil mengedipkan matanya.
Benar-benar pasangan pengkhianat yang menjijikan.
Ibu tiri Laura dan juga Dika,saling melempar candaan satu sama lain,keduanya bahkan tidak malu memperlihatkan kemesraan mereka,menjadi tontonan gratis orang-orang di sekitar mereka.
Banyak yang berbisik-bisik,melihat Dika dan juga ibu tiri Laura.
Dari kejauhan,Arya sedang menajamkan penglihatannya ke arah meja Dika dan ibu tiri Laura
Dahi nya bahkan sampai berkerut.
"Astagfirullah...itu kan calon suami Laura dan ibu tiri Laura."Lirih Arya.
"Ada apa pak Arya?"Tanya Rangga yang heran melihat ekspresi bos nya,seperti habis melihat hantu saja.
"Rangga,coba kamu liat ke depan agak jauh,sedikit ke kanan."Ucap Arya,ia sengaja tidak ingin menunjuk.
Rangga pun melihat ke arah yang di instruksikan oleh bos nya tersebut,Rangga terkejut,dan tidak yakin dengan apa yang dilihatnya.
Rangga menajamkan penglihatannya sama seperti Arya.
"Astagfirullah,pak...itu calon suami bu Laura dan juga ibu tiri,ibu Laura pak".
"Menjijikan sekali."Ucap Rangga lagi.
"Kamu bisa foto mereka,Ga?".
"Setelah itu kamu kirim ke nomor Laura,gak mungkin dari nomor saya langsung".
"Saya tidak ingin Laura menjauh karena merasa malu atau apa".
Rangga pun melaksanakan perintah bosnya,ia segera mengambil foto Dika dan juga ibu tiri Laura,kemudian Rangga mengirimkan nya melalui pesan whatsap ke nomor Laura,tanpa di bubuhkan kata apapun.
...****************...
Tiingg...
Laura dengan gerakan cepat langsung membuka ponselnya,ia berharap pesan yang masuk adalah pesan dari Dika.
Akhir-akhir ini,Dika sudah jarang berbagi kabar melalui pesan dengan Laura.
Laura menautkan kedua alisnya,merasa heran dengan pesan yang masuk dari nomor baru,ia langsung menekan tombol download file.
Setelah menunggu beberapa saat,file tersebut sudah selesai di download,Laura terkejut dan menutup mulutnya sendiri.
Tanpa berfikir lagi,Laura berdiri dan langsung berjalan keluar dari bilik kerjanya.
Laura bahkan tidak mendengar Citra yang memanggilnya.
Ia pergi begitu saja tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada pak Bagas.
Laura melihat sekali lagi foto yang dikirim oleh seseorang di ponselnya,ia mencoba mencari tau,dimana restauran yang ada di dalam foto tersebut.
Saat Laura sedang fokus memperhatikan foto tersebut,pesan baru masuk lagi di ponselnya,dari nomor yang sama,mengirimkan alamat restauran yang ada di dalam foto tersebut.
Laura langsung menghentikan taxi,dan meminta supir taxi untuk mengantarkan dirinya ke alamat yang dikirim oleh seseorang lewat ponselnya.
Di dalam kepala Laura,banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul untuk Dika dan juga ibu tirinya.
Laura merasa heran,di dalam foto tersebut,terlihat sekali,jika Dika dan ibu tirinya sangat akrab.
Padahal sebenarnya tidak seperti itu,yang Laura tau,Dika tidak mudah akrab dengan siapapun,termaksud ibu tiri nya.
Dika selalu menjaga jarak dengan wanita lain,apalagi ibu tiri Laura.
Hatinya cemas dan juga gelisah,ia merasa ada sesuatu yang tidak beres antara ibu tirinya dan juga Dika.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit,Laura pun sampai do restauran yang sama dengan Dika.
Laura berjalan cepat menuju meja Dika dan juga ibu tirinya.
"Mas Dikaa".
"Ibuuu...kalian sedang apa disini?"Tanya Laura.
Dika dan ibu tiri Laura terkejut,karena melihat Laura yang sudah berdiri di belakang mereka,keduanya sama-sama berdiri.
"Lauraa...tolong jangan salah paham sayang."Ucap Dika,mendekat ke arah Laura,dan menuntun Laura agar ikut duduk.
Laura pun menurut,dan ikut duduk bersama Dika dan juga ibu tirinya.
"Aku nanya,ibu sama mas Dika,ngapain disini?"Tanya Laura lagi.
"Ra...ibu yang ngajak Dika kesini,ibu sama Dika lagi merencanakan kejutan untuk kamu".
"Ibu sengaja ngajak Dika kesini,karena ini tempat umum,sehingga tidak ada orang yang akan salah paham terhadap kami".
"Kalo ibu panggil kerumah,dan kita ngobrol dirumah,sementara bi Sumi gak ada,ibu khawatir orang akan menilai apa,terhadap kami".
"Waktu itu juga,ibu terpaksa memanggil Dika,untuk membantu ibu,tapi setelah itu,Dika langsung pulang."Jawab ibu tiri Laura,berusaha meyakinkan Laura.
Laura pun melihat sekali lagi,foto yang seseorang kirimkan kepadanya.
Didalam foto tersebut,memang hanya memperlihatkan wajah Dika dan juga sang ibu tiri yang sepertinya tampak sedang mengobrol.
Untung saja,ia tidak gegabah dengan datang tiba-tiba dan langsung marah-marah dengan Dika dan juga ibu tirinya.
"Kamu kenapa sih sayang?,kok ngelamun?"Dika membelai lembut pucuk kepala Laura.
Laura pun tersadar dari lamunannya.
"Gak papa mas...."Jawab Laura.
"Apa yang kamu pikirkan tentang kami,Laura?"Sela ibu tiri Laura.
"Gak ada bu,aku gak mikirin apa-apa tentang kalian kok."Jawab Laura lagi.
"Syukurlah...aku takut kamu salah paham sayang".
"Karena udah ketahuan sama kamu,bukan lagi surprise dong namanya."Ucap Dika.
"Iya...padahal kita berdua mau kasih surprise buat ulang tahun kamu nanti,gak lama lagi,kamu kan ulang tahun,Ra."Sela ibu tiri Laura.
"Makasih yaa mas,ibu...kalian perduli sama aku".
"Aku pikir mas udah gak perduli lagi,aku pikir mas lupa sama hal itu".
"Soalnya akhir-akhir ini mas Dika mulai cuek sama aku,mas udah gak pernah ngabarin aku via chat lagi."Keluh Laura.
"Maaf ya sayang...mas sengaja,karena itu tadi,mas dan ibu punya rencana mau kasih kejutan buat kamu,sayang."Balas Dika,menggenggam salah satu tangan Laura.
Ia juga menatap Laura dengan tatapan sendu nya,membuat Laura merasa yakin,jika Dika tidak sedang berbohong.
"Iya mas...gak papa,yang penting aku udah tau,alasan kenapa kamu akhir-akhir ini cuek sama aku."Balas Laura lagi.
"Kita makan sama-sama yaa sayang...karena kamu udah ada disini."Ucap Dika.
Laura pun ikut makan bersama dengan ibu tirinya dan juga Dika.
Sementara itu,dari kejauhan,Arya merasa heran melihat Laura yang justru ikut makan bersama dengan Dika dan ibu tirinya.
Mereka terlihat seperti baik-baik saja.
Untung saja,bukan dirinya yang mengirimkan foto tersebut kepada Laura,kalau tidak,ia pasti sudah kehilangan wajah untuk bertemu lagi dengan Laura...
sip mak tiri nya laura,,,pkoknya jngan kasih ksmpatan buat laki" mokondo dika itu,,mending buang ke laut ajah buat nemenin ikan hiu berenang. ,
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura