NovelToon NovelToon
Aku Lebih Pantas Untuknya

Aku Lebih Pantas Untuknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia / Keluarga / Penyelamat
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tresna Agung Gumelar

Kisah cinta seorang pria bernama Tama yang baru saja pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung.

Di sekolah baru, Tama tidak sengaja jatuh cinta dengan perempuan cantik bernama Husna yang merupakan teman sekelasnya.

Husna sebenarnya sudah memiliki kekasih yaitu Frian seorang guru olahraga muda dan merupakan anak kepala yayasan di sekolah tersebut.

Sebenarnya Husna tak pernah mencintai Frian, karena sebuah perjanjian Husna harus menerima Frian sebagai kekasihnya.

Husna sempat membuka hatinya kepada Frian karena merasa tak ada pilihan lain, tapi perlahan niatnya itu memudar setelah mengenal Tama lebih dekat lagi dan hubungan mereka bertiga menjadi konflik yang sangat panjang.

Agar tidak penasaran, yuk mari ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Sementara di tempat lain, setelah selesai mengajar di sekolah Frian langsung menemui teman-temannya di basecamp.

Cekrek!

Suara kunci motor di putar ke arah kiri setelah Frian sampai di area luar basecamp tersebut.

Keadaan di luar basecamp sangat sepi hanya ada dua motor RX-King terparkir, tapi ada samar-samar suara tawa dari arah dalam yang sepertinya keempat teman Frian sedang asik di dalam.

Setelah membuka helm, Frian langsung masuk dengan langkah terburu-buru. Pintu kayu yang tak terkunci pun dibukanya dengan kasar hingga langsung terlihat jelas keempat temannya yang sedang duduk melingkar menikmati minuman keras yang ada di tengah-tengah mereka.

Suara tawa dari mereka berempat langsung terhenti ketika sosok Frian hadir di hadapan mereka.

"Eh pak bos, ayo sini bos gabung! Kita rayakan kemenangan kita hari ini." Ucap salah satu temannya sambil mengangkat gelas sloki yang berisi minuman ke arah atas.

"Gabung-gabung apaan! Denger ya, kalian berempat sepertinya harus segera pergi jauh dari sini sementara. Anak sialan itu sudah melaporkan semuanya ke polisi, berita pengeroyokannya sudah ramai diperbincangkan di sekolah."

Frian langsung menjawab dengan nada serius menyuruh teman-temannya untuk segera menghilangkan jejak sementara, karena hasil visum dari Tama yang pasti sedang dikerjakan siang ini akan mempermudah polisi untuk mencari keberadaan mereka.

"Lah bos ko tumbenan jadi penakut seperti ini, bukannya kepolisian selalu bisa dikendalikan oleh keluarga bos?" Tanya temannya kembali yang merasa heran bahwa baru kali ini melihat Frian ketakutan dengan penyelidikan polisi.

Frian pun berjalan sambil membuka jendela basecamp untuk melihat keadaan di luar, aura kegelisahannya mulai terasa oleh keempat anak buahnya itu.

"Kalian harus tahu, ternyata anak sialan itu bukan orang sembarangan, aku dapat info kalau dia itu adalah anak dari seorang pengacara yang lumayan populer. Makanya aku sarankan kepada kalian untuk pergi dulu ke tempat yang aman jangan berada di sekitaran sini dulu!"

Frian menjelaskan kenapa dia mulai ciut untuk menghadapi Tama karena memang pasti tak semudah itu melawan seorang anak pengacara.

"Wah berarti kita salah sasaran dong?" Tanya teman satunya yang langsung panik saat Frian menjelaskan tentang sosok Tama yang sebenarnya.

"Sudah-sudah kalian nggak perlu khawatir, lebih baik kalian menuruti saja apa yang aku sarankan tadi, untuk langkah berikutnya biarkan aku saja yang menghadapinya sendiri untuk sementara, aku punya beberapa rencana ko agar kita semua di sini aman."

Frian mencoba menenangkan semua anak buahnya itu dan sesegera mungkin mereka langsung menuruti kemauannya untuk pergi dari sini sementara.

Frian langsung ikut duduk di antara mereka, dia mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya.

"Kalian pergi ke alamat ini! Aku kira ini adalah tempat yang aman untuk kalian, di sana ada vila papaku yang sangat jauh dari pemukiman. Polisi pasti akan susah mencari keberadaan kalian sekalipun mereka sudah tahu kalau kalian pelakunya. Tempat itu tertutup dan banyak ruangan rahasia di sana."

Frian memberikan secarik kertas yang berisi alamat Vila papanya yang berada di kaki gunung dan sangat jauh sekali dari pemukiman. Di sana hanya ada satu orang penjaga yang mengurusi Vila tersebut.

Frian sudah merencanakan ini sebelum menyuruh anak buahnya menghabis Tama, dia selalu mempunyai opsi lain jika keadaannya mulai terdesak di kemudian hari.

"Hmm ya sudah bos baiklah kalau begitu, tapi apakah bos yakin kalau di sini bos akan baik-baik saja? Kami tak mungkin diam saja bila bos sampai kenapa-kenapa di sini." Salah satu anak buah Frian sedikit khawatir bila meninggalkan Frian sendirian ketika mereka pergi.

"Kalian tenang saja, aku cuma minta kalian diam saja di sana jangan sampai kemana-mana. Aku pastikan aku bakalan aman di sini. Kalian jangan kembali dulu ya sampai aku sendiri yang menjemput kalian nanti. Oke?"

Frian yakin bahwa setelah mereka pergi keadaan dirinya di sini akan baik-baik saja, bahkan Frian yakin akan berhasil dengan rencana jahat berikutnya.

Ada beberapa rencana dalam otaknya termasuk untuk mendapatkan Husna yang selalu menjadi ambisi utama dalam hatinya.

"Oh iya sebelum kalian pergi tolong buang kartu sim card kalian semua tapi jangan di sini, ini bawa handphone untuk kita komunikasi nanti. Ingat jangan berkomunikasi selain dengan handphone ini. Kalian paham?" Ucap Frian tegas sambil memberikan handphone baru untuk berkomunikasi dengan anak buahnya ketika mereka sudah berada di sana.

"Hmm, baiklah bos kami pasti menuruti apa yang bos suruh. Kami percaya kalau bos ini bukan orang sembarangan dan pasti bisa memecahkan masalah siapapun lawan kita kali ini."

Salah satu anak buahnya siap menuruti apa yang Frian suruh, mereka juga memuji keahlian Frian yang memang sudah berbakat dengan kepintarannya menyusun rencana.

"Ya sudah sekarang kalian berangkat sana mumpung keadaannya masih aman, di sana ada kang Zaki yang menjaga vila itu, saya sudah kasih tahu beliau kalau kalian akan menuju ke sana siang ini." Ucap Frian sambil menunjuk ke arah anak buahnya agar segera pergi dari tempat ini.

"Baik bos, Ayo guys kita berangkat sekarang!" Jawab salah satu anak buahnya sambil mengajak yang lainnya untuk segera berangkat.

Akhirnya semua anak buah Frian pun pergi dari tempat itu. Setelah mereka pergi, Frian langsung membuang minuman keras yang masih tersisa di dalam basecamp itu. Dia membersihkan tempat itu sendirian agar tidak ada yang dicurigai dari tempat ini jika mungkin polisi sampai datang ke sini.

Kembali ke suasana di rumah sakit

Setelah melakukan Visum bersama beberapa pihak kepolisian, Siang ini Tama hanya bertiga di ruangan tersebut bersama Husna dan juga mamanya.

Keadaannya masih sama seperti tadi pagi, rasa sakit pun masih Tama rasakan di beberapa bagian tubuhnya walaupun tak sesakit tadi pagi.

"Husna, nanti kamu pulang sama tante ya sayang nanti tante yang antar kamu. Kamu harus lebih hati-hati lagi mulai sekarang soalnya kan keadaan Tama masih seperti ini." Ucap bu Yeni mengajak Husna untuk pulang bersamanya karena dia juga khawatir terhadap Husna.

Bu Yeni mulai menyangka kejadian yang menimpa anaknya itu memang ada sangkut pautnya dengan masalah yang Husna hadapi. Karena Tama tak mungkin berbohong jika ada masalah lain selain ikut masuk dalam perselisihan masalah Husna.

"Em iya Tante, terimakasih sebelumnya." Jawab Husna sambil menundukkan kepalanya karena merasa malu sampai-sampai orang tua Tama ikut perhatian terhadapnya.

"Selama Tama nggak ada, kamu selalu hati-hati dimanapun kamu berada ya! Kalau kamu perlu bantuan langsung saja hubungi tante nggak usah sungkan, ini kartu nama tante kamu pegang ya! Soalnya Tama pasti sedih tuh kalau kamu sampai kenapa-kenapa."

Bu Yeni berbicara sambil memberikan satu lembar kartu namanya, dia juga sambil tersenyum ke arah Tama karena bu Yeni yakin Tama pasti akan sedih kalau Husna sampai kenapa-kenapa, walau bagaimanapun bu Yeni yakin saat ini Husna sangat berarti untuk anaknya itu.

Husna hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya sambil sedikit tersenyum, dia akan menuruti kemauan Bu Yeni dan juga Tama agar dirinya selalu berhati-hati dalam menghadapi situasi apapun. Karena Husna juga yakin setelah ini Frian akan mencoba menemuinya lagi.

"Tapi nanti ya tante antar pulangnya setelah papanya Tama ke sini. Dia sedang di perjalanan ko pasti sebentar lagi juga sampai." Ucap Bu Yeni sambil tersenyum ke arah Husna.

"Iya tante nggak papa ko, tapi selagi Tama masih sakit aku masih boleh kan buat jenguk Tama?" Tanya Husna meminta izin karena Tama pasti lumayan lama untuk sembuh.

"Iya boleh sayang, tapi kalau bisa ajak teman ya jangan sampai sendirian!" Jawab bu Yeni sambil memberikan saran agar Husna tak pernah sendiri untuk menemui Tama.

"Oke baik tante." Jawab Husna singkat sambil menganggukkan kepalanya.

1
💫0m@~ga0eL🔱
syukurin, masuk bui kamu frian.
💫0m@~ga0eL🔱
syukurlah mereka semua selamat /Scowl/
💫0m@~ga0eL🔱
sungguh keterlaluan si frian. untung Tama cepat datang 😭
💫0m@~ga0eL🔱
widiihh, sarung mafia inii
TAG: Iya mafia parah/Smile/
total 1 replies
𝐀⃝🥀🅺🅸ˢˢ ᵈᵒⁿ🅺🆈ᵃⁿᵏ
🙄🙄🙄
setoran bab
𝐀⃝🥀🅺🅸ˢˢ ᵈᵒⁿ🅺🆈ᵃⁿᵏ
lhoo pacaran sama guru mmg boleh🙄🙄
MissHalu
malu kn wulan
MissHalu
Wulan Wulan kamu mh😅
TAG: /Grin/
total 1 replies
MissHalu
menghayal kaya aku,hayalan tingkat tinggi/Smile/
TAG: /Smile/
total 1 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞❤️⃟WᵃfAͬyͧuᷤdͧiaͪℛᵉˣ
Cemburu tanda cinta,, Cinta pada pandangan pertama /Joyful/
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞❤️⃟WᵃfAͬyͧuᷤdͧiaͪℛᵉˣ
Wulan pede banget yah /Facepalm/
Raisa267
/Joyful//Joyful//Joyful/
Raisa267
malah nantangin /Sly/
💫0m@~ga0eL🔱
sembur si frian pake /Coffee/ panas/Right Bah!/
💫0m@~ga0eL🔱
beraninya sama perempuan /Curse/ frian jahat/Hammer/
𝐀⃝🥀🅺🅸ˢˢ ᵈᵒⁿ🅺🆈ᵃⁿᵏ
astaga... sama sama berkhayal/Facepalm//Facepalm//Smug/
💫0m@~ga0eL🔱
bheuh,, belum tentu juga /Facepalm//Joyful/
𝐀⃝🥀🅺🅸ˢˢ ᵈᵒⁿ🅺🆈ᵃⁿᵏ
mampir lagi/Smug/
💫0m@~ga0eL🔱
gak jenteel amat sih kamu /Proud/
💫0m@~ga0eL🔱
bilang aja kamu iri frian/Proud/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!