Mami.....
pekikan anak perempuan yang membuat tubuh Melinda menegang...
Melinda Rosandi yang biasa di panggil Linda perempuan berparas cantik, bertubuh tinggi dan berkulit putih membuat siapa saja lelaki akan tertarik pada nya tapi satu kekurangan Melinda tak bisa hamil
dia menikah dengan Dani Anggara seorang pengusaha yang cukup kaya,sudah tiga tahun menjalani rumah tangga tapi tak juga di karuniai anak...
Dani menuduh Linda mandul sedang kan Linda sendiri sudah memeriksa kan kondisi kesehatan nya tapi tak ada yang salah dari diri Linda
bagaimana Linda menjalankan rumah tangga nya dengan Dani ,apakah Linda memilih bertahan atau malah meninggalkan Dani yang selalu menuntut nya untuk hamil...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pesan
Melinda duduk di balkon kamar nya,dia merenung kan kembali nasib dirinya apa yang salah dari dirinya sehingga tuhan menghukum nya begini, menikah tiga tahun tak memiliki anak padahal dirinya sudah siap lahir batin menjadi seorang ibu..
"belum tidur" ujar Dani yang baru pulang melihat Melinda duduk di balkon kamar mereka
" baru pulang?" tanya Melinda balik tanpa menjawab pertanyaan Dani
" ya, pekerjaan ku lumayan banyak"
" aku lihat kau semakin dekat dengan Clara" Sindir Melinda
" dia sepupu mu,bukan nya kau yang merekomendasikan dia untuk menjadi sekretaris ku, wajar saja saat ini aku berdekatan dengan nya" ujar Dani membela diri
" asal jangan bermain di belakang ku saja" ucap Melinda santai lalu masuk kedalam
Dani tak menghiraukan ucapan Melinda dia sangat lelah jadi tak ingin berdebat, setelah mandi Dani segera tidur...
Melinda masih berkutat berselancar di media sosial nya, tiba-tiba ponsel Dani berbunyi menandakan pesan masuk
" siapa yang malam-malam mengirimkan dia pesan" gumam Melinda bangkit dari ranjang dan mengambil ponsel Dani sayang nya Melinda hanya bisa melihat sekilas dari luar karena ponsel nya di kunci
" tidak biasanya dia memakai kata sandi" ucap Melinda pelan dia masih penasaran karena Clara yang mengirim kan pesan pada Dani
"mas sudah tidur,aku...."
hanya itu kata-kata yang terlihat dari luar, Melinda tak bisa membukanya,kode tanggal lahir dirinya dan Dani juga tak bisa terbuka
Melinda meletakkan kembali ponsel Dani dan dia segera tidur
***
Pagi ini Melinda terbangun dan melihat tak ada lagi Dani di samping nya..
" semakin lama dia semakin dingin" gumam Melinda bangkit dan segera membersihkan diri nya
" baru bangun?" tanya Mama Dani yang baru datang
" bangun siang juga dapat menghambat kehamilan mu Lin"ucap Mama Dani
" apa hubungannya bangun siang dengan kehamilan" batin Melinda tapi dia hanya diam tidak menjawab ucapan mertuanya ini
" Lin,, berobat lah...jangan hanya di rumah sakit saja,saat ini banyak alternatif yang bisa di datangi,apa salahnya berusaha"
" iya ma" sahut Melinda patuh dia terlalu lelah berdebat dengan Mertua nya ini
Melinda segera membersihkan diri lalu pergi, hari-hari nya hanya pergi menghabiskan uang tidak jelas karena hanya ini yang dapat menenangkan pikiran nya
siang ini Melinda duduk di sebuah taman anak-anak,dia ingin melihat anak-anak bermain, air matanya menetes melihat anak laki-laki dan perempuan, seandainya Tuhan memberikan nya kesempatan memiliki anak dia pasti akan jaga dan rawat dengan baik..
" Mami...." pekik Zizi yang sedang bermain bersama Oma nya
"Sayang...." jawab Melinda saat Zizi mendekati nya
" kenapa mami menangis?" tanya Zizi
" sini duduk,kamu dengan siapa ke sini?" tanya Melinda
" Oma,,dia sedang berbicara dengan teman-teman nya" tunjuk Zizi pada kerumunan ibu-ibu di ujung taman
" Mami kenapa menangis?" tanya bocah perempuan itu lagi
" tidak,,Ma-mi tidak menangis hanya kelilipan" ucap Melinda terbata,dia terlalu canggung menyebut dirinya Mami
"ayo bermain mi"
Melinda berdiri,dia menemani Zizi bermain bersama teman-temannya,ada perasaan senang di hati Melinda bisa bergabung dengan anak-anak lain nya
Zizi memperkenalkan Melinda sebagai mami nya pada teman-teman nya.
Melinda sedikit terharu karena Zizi sangat menginginkan seorang mama, sedangkan dirinya sangat menginginkan seorang anak..
tetapi sungguh menarik membuatku ingin melanjutkan ceritanya