“Kau akan menjadi pacar eksklusifku selama batas waktu yang tak ditentukan. Rubah penampilan kuno-mu itu. Aku tak suka melihat penampilan burukmu itu. Jika kau menolak perjanjian ini, kau bisa mengundurkan diri dari perusahaanku,” ucap Dimitrei Uvarov—seorang CEO di mana Thalia Brown bekerja. Thalia yang sangat membutuhkan pekerjaan saat ini dan tak punya pilihan jawaban lain, akhirnya mengangguk setuju. “Baiklah, Tuan. Aku menerima dan tak menolak perjanjian ini.” Siapa yang bisa menolak pesona Dimitrei Uvarov— putra angkat dari seorang mafia kawakan yang cukup terkenal di dunia bawah. Namun, alih-alih melanjutkan usaha sang ayah angkat, Dom Petrov, yang terbilang sangat sukses, Dimitrei justru membangun dinasti kejayaannya sendiri meskipun semua modal dibiayai oleh ayah angkatnya. Melihat kehidupan sang ayah angkat yang selalu ditinggalkan wanita dan tak pernah mendapatkan cinta sejati, membuat Dimitrei tak berniat untuk menikah karena baginya itu adalah hal yang sia-sia. Namun, berbeda dengan Dom yang menginginkan Dimitrei membangun rumah tangga dengan wanita yang tepat. Kondisi kesehatan Dom yang memburuk membuat Dimitrei akhirnya menyetujui perintah Dom untuk menjalin hubungan dengan wanita yang akan diseleksi langsung oleh Dom. Dan pilihan itu jatuh pada pegawai culunnya yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata yaitu Thalia Brown.
Follow ig : zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penampilan Yang Berubah
Keesokan harinya, Thalia berdiri di depan cerminnya dengan hati yang berdebar-debar saat akan bersiap-siap berangkat bekerja pagi ini.
Ini adalah hari pertama dia akan mengubah penampilannya secara signifikan, dan perasaan gugup mulai menyelinapinya.
Selama ini image Thalia begitu sederhana karena jarang berdandan. Dia selalu lebih memilih tampil sederhana, karena lebih fokus pada pekerjaannya, dan menghindari sorotan yang tidak perlu.
Tapi hari ini penampilannya akan berbeda dan dia sadar bahwa itu akan menjadi pusat perhatian pegawai lainnya di kantor.
Dengan sedikit ragu, Thalia kemudian duduk di depan cermin, memulai proses yang biasanya asing baginya yaitu merias wajah.
Dia membuka laptopnya dan membuka tutorial makeup di YouTube yang sudah diliatnya semalam.
Dia yakin bisa melakukannya karena dia dulu sering melakukannya sendiri ketika sedang ada waktu luang.
Melalui layar kecil itu, ia melakukan langkah demi langkah, mengaplikasikan foundation, menyempurnakan riasan mata, dan memberikan sentuhan akhir dengan lipstik yang cocok.
Wajahnya yang pada dasarnya cantik alami, kini semakin bersinar dengan riasan flawless, meninggalkan jejak kegugupan yang perlahan mulai menghilang.
Saat Thalia melihat refleksi dirinya di cermin, dia terkejut. Dia tidak hanya melihat transformasi fisik, tetapi juga perubahan dalam dirinya yang lebih dalam.
Rasa percaya diri mulai mengalir ke dalam dirinya, memberinya kekuatan yang baru. Dan ketika dia menata rambutnya menjadi lebih anggun dan elegan, Thalia merasa seperti dia bukan lagi versi lama dari dirinya sendiri, tetapi seseorang yang lebih kuat, lebih berani.
Setelah semuanya selesai, Thalia pun makan pagi terlebih dulu sebelum berangkat ke perusahaan. Dia berusaha menguatkan hatinya untuk peran barunya sebentar lagi, yaitu menjadi kekasih resmi sang CEO, Dimitrei Uvarov.
*
*
Dengan hati yang berdebar, Thalia berjalan menuju perusahaan. Langkahnya lebih mantap sekarang, meskipun dia masih merasakan getaran kecil dari kecemasan di hatinya.
Dia bisa merasakan pandangan orang-orang di sekitarnya, rasa penasaran tentang perubahan yang terjadi padanya.
Tapi Thalia tidak peduli dan bersikap seperti hari-hari biasanya. Dia telah mengambil langkah ini untuk Dimitrei, bukan untuk memuaskan orang lain.
Ketika dia masuk ke dalam lobi perusahaan, reaksi orang-orang di sekitarnya tidak bisa disembunyikan. Beberapa terkejut, yang lain kagum, dan ada yang menunjukkan sedikit iri.
Thalia berusaha untuk tetap tenang, meskipun hatinya berdebar keras. Dia berjalan dengan percaya diri menuju lift, membiarkan kepercayaan dirinya yang baru ditemukan menuntunnya.
Ketika akan masuk ke dalam lift, seseorang memanggilnya. "Nona Thalia!"
Thalia menghentikan langkahnya karena dia tahu siapa yang memanggilnya, yaitu asisten Dimitrei--Tony.
Thalia kemudian melihat ke arah Dimitrei yang ada di dekat Tony. Lalu Thalia mulai melangkah, menghampiri Dimitrei.
Namun pria itu memberi tanda untuk tak maju ke arahnya, karena dia yang akan menghampirinya.
Thalia diam di tempatnya dan momen itu tampaknya sedang menjadi perhatian oleh pegawai lainnya yang masih memenuhi lobi pagi itu.
"Aku suka penampilanmu," ucap Dimitrei dengan senyuman tipisnya. Bahkan senyuman itu hampir tak terlihat jika Thalia tak memperhatikan sudut bibirnya.
"Terima kasih," sahut Thalia tersenyum sopan. Dan dia merasa lega karena Dimitrei menyukai penampilan barunya.
"Ayo." Dimitrei mengulurkan tangannya dan Thalia hanya melihatnya saja.
"Kau tak mau menggandeng tangan kekasihmu?" tanya Dimitrei.
"I-iya, maaf," jawab Thalia dan dengan ragu memegang tangan Dimitrei.
Dimitrei menggenggam tangan Thalia dan membawanya menuju ke lift yang berbeda dengan lift karyawan. Dan apa yang terjadi? Hal itu langsung menjadi sebuah gosip besar di perusahaan.
Banyak dari mereka yang bertanya-tanya bagaimana Thalia dan Dimitrei bisa menjalin hubungan padahal Dimitrei baru saja datang dari Rusia.
Bahkan ada yang bergosip bahwa sebenarnya Thalia sudah menjadi kekasih Dimitrei sejak dua tahun yang lalu sebelum Thalia masuk ke perusahaan, itu lah mengapa jabatan Thalia begitu cepat melejit hanya dalam waktu dua tahun saja.