NovelToon NovelToon
Jual Diri Demi Keluarga

Jual Diri Demi Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:284.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lianali

Santi sigadis kecil yang tidak menyangka akan menjadi PSK di masa remajanya. Menjadi seorang wanita yang dipandang hina. Semua itu ia lakukan demi ego dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

“Lu tidur na?” ujar Santi karena ia tidak mendengar jawaban dari Ratna.

“Ya kagak lah, ini gua lagi nikmatin suasana di taman ini. Enak juga ternyata ya saat jam pelajaran berlangsung, tidur-tiduran di taman ini, sepi, sejuk, dan damai,” ujar Ratna.

“Dunia ini kejam ya Na bagi si miskin seperti gua,” ujar Santi, berkeluh kesah. Ia merasa Ratna orangnya Wellcome, bahkan tidak melihat jijik kepadanya. Itulah sebabnya Santi sedikit terbuka kepada Ratna.

“Enggak juga San,” ujar Ratna

“Elu bisa ngomong gitu karena lo hidup di tengah-tengah keluarga berada Na, beda sama gue yang hidup kekurangan setiap harinya," bagi Santi, Ratna tidak tahu apa-apa tentang kemiskinan. Sebab Ratna selalu hidup Hedon, makan-makanan enak, berbeda dengan dirinya yang masih familiar dengan makanan ubi rebus dan daun-daunan rebus sebagai lauk makan.

“Santi… Santi… gua juga pernah kali di posisi lo,” ujar Ratna, yang membuat mata Santi membulat sempurna.

“Maksud lo, orang tua lo pernah hidup miskin juga? ceritain dong gimana caranya orang tua lo bisa bangkit, nanti gua bakalan kasih tipsnya ke orang tua gua, agar kami enggak melarat mulu,” tukas Santi bersemangat.

Ratna membuka matanya, dan membetulkan posisi duduknya, ia menatap Santi dengan tatapan serius, dan Santi membalas tatapan itu dengan menatap Ratna dengan serius,.

“Elu mau enggak dengar cerita gue?” tanya Ratna serius.

“Cerita tentang perjuangan orang tua lo bisa bangkit dari kemiskinan, gua mau denger Na” ujar Santi bersemangat.

“Bukan itu, tapi cerita yang lainnya,” ujar Ratna, Santi langsung memalingkan pandangannya dari Ratna.

Pandangannya yang tadinya bersemangat berubah menjadi tatapan lesu.

“Cerita apaan Na? Kalau mau cerita horor, enggak dulu deh, gua lagi enggak butuh hiburan semacam itu," balas Santi males.

“Ya kagak lah, gua juga kagak tolol ceritain cerita horor di saat hidup lo udah horor begini."

“Terus cerita apaan Na?” tanya Santi, kini gantian ia yang menyandarkan tubuhnya ke kursi taman, kemudian memejamkan matanya. Ia merasa hidupnya benar benar melelahkan.

“Janji dulu enggak bakal kasih tau cerita ini ke orang-orang “ ujar Ratna.

“Iya deh janji”

Santi masih memejamkan matanya, sebenarnya ia malas mendengar cerita Ratna, tetapi karena Ratna sudah membawakannya makanan, jadilah ia merasa berhutang Budi.

“Enggak percaya,“ ucap Ratna, tidak percaya kalau Santi bisa menyimpan rahasia.

“Ya udah deh Ratna, lu balik aja ke kelas, gua mau sendiri.”

“Ya elah sensi amat, pantesan aja di kelas lu kagak ada temennya," ujar Ratna, kemudian ia lanjut berbicara, “Gini aja deh, lu mau enggak nemenin gua kerja sepulang sekolah nanti, entar lu gua kasih duit seratus ribu, mau enggak?”

“Seriusan? Banyak banget bayaran gue padahal cuman nemenin lu kerja doank. Memangnya lu kerja apaan Na?”

“Nanti lu juga bakal tau. Kalau lu mau gua tunggu lu sepulang sekolah di gerbang belakang sekolah sampai pukul empat Lewat lima belas menit sore, Lewat dari jam segitu lu enggak Dateng, maka gua anggap lu enggak tertarik dan duit seratus ribu loh hangus.”

“Memangnya kerjaan lu apaan Na, gua serius ini.”

Santi membuka mata dan membagikan posisi duduknya.

“Udah jangan banyak tanya, pokoknya gua tunggu Lo di gerbang belakang sekolah sampai pukul empat Lewat lima belas menit sore, kalau telat lu bakal gua tinggal. Bey gua mau balik kelas dulu, tu cemilan habisin biar lu ada tenaga buat nangisin hidup lu,” ujar Ratna, langsung beranjak meninggalkan kursi taman.

“Dasar lu ya, btw makasih buat cemilannya,” teriak Santi kepada Ratna.

“Iya sama sama” balas Ratna

Santi memandangi Ratna yang sudah meninggalkan taman, kini tangannya meraih sekantong kresek cemilan yang tadi dibawa oleh Ratna untuk dirinya.

“Baik banget ya dia mau beliin aku makanan sebanyak ini, beruntung banget dia punya orang tua kaya makanya dia bisa berbagi makanan sebanyak ini untukku” batin Santi, seraya meraih satu bungkus kentang goreng.

Santi menikmati makanan itu, ia tidak tertarik untuk mengikuti jam kelas hari ini.

Baginya percuma saja belajar, toh sebentar lagi dia akan putus sekolah kan. Jadi dia puas-puasin saja dulu duduk di kursi taman ini, sebelum nantinya ia tidak akan pernah lagi duduk di kursi taman sekolah ini. Hatinya sangat sedih, ia mengeluh kursi besi tempatnya duduk.

“Bahkan kursi ini memiliki waktu yang lebih lama di taman sekolah ini ketimbang manusia seperti ku. Sehina itu kah menjadi orang miskin, hingga tidak punya kesempatan bahkan meski hanya sekedar untuk menuntut ilmu di negeri sendiri” ucap Santi lirih, tangan mengelus elus kursi besi yang di cat warna hitam.

1
Dian Trianawati
hebat km santi km wanita yg luar biasa
Maymayarni
lanjut thor
Suharni Suharni
semangat tnulisnya, penasaran lanjutannya
Siti Marwah
ratna jd PSK kali tuch
Siti Marwah
pemahaman dr mana itu asalnya..jauh banget sm didikan agama islam .
Siti Marwah
ini pengalaman othor pribadi kali yaa..
Siti Marwah
banyak anak tapi ngga mua ngurusi dirumah buat apa..anak harusmya sekolah tapi disuruh ngurusi semuanya ibunya ngapain dirumah...ngga suka saya sm watak si ibunya santi.
Maymayarni
lanjut thor
Siti Munawaroh
kapan bahagia nya kak.
Maymayarni
lanjut thor
Akun Kedua
bagus
Azumi Rahmat
Sekarang waktunya membenahi diri santi thobat nasuha jangan pernah lgi terjerumus dlm dosa... Seandainya di dunia nyata aq pun jg gak tau apa yg hrs dilakukan dg menanggung adik" nya yg banyak...Ya Allah hidup bgni amat ya, jadi sedih binggung mikirin santi & adik"nya
Maymayarni
lanjut thor
ErNawati
mantap,lanjutttt smga masih bnyak lagi double2
Azumi Rahmat
Keluar dari mulut harimau eh skrg masuk ke sarang srigala berbulu domba...
Azumi Rahmat
Ya Allah terbuat dari apa hatinya ibu Ratu ini walau dia skt hati dg perlakuan suaminya & santi tpi tdk boleh mempertontonkan hal dewasa spt itu pd anak di bawah umur
gak punya anak kah gmn klo posisi ke 5 adik santi adalah anaknya... gak suka dg spt ini thor
Azumi Rahmat
Kasihan ya nasibnya.. klo gk nanggung adik"nya yg banyak bgtu mgkn dia tdk terjerumus spt ini. mau krja yg halal gk pnya ijazah & gk mencukupi semua adik"nya blm yg mknnya,, sekolahnya hahhh pusing aq juga klo dalam posisi santi thor..
Maymayarni
lanjut thor
SE
ini kok sama banget sama novel di fizo. nama tokoh nya juga sama.
ErNawati
udah lama sepi ya, lanjuttt Thor,,,yg semngat ya
Lianali: Hallo kak, makasih ya udah mampir. Alhamdulillah enggak sepi ceritanya kak, banyak yang minta up date juga. Cuman lagi berjuang persiapan PNS makanya belum nulis. Doainnya biar saya menang PNS.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!