Rachel, seorang CEO muda yang sukses, hidup di dunia bisnis yang gemerlap dan penuh tekanan. Di balik kesuksesannya, ia menyimpan rahasia besar—ia hamil dari hubungan singkat dengan mantan kekasihnya, David, yang juga merupakan pengusaha terkenal. Tak ingin skandal mengancam reputasinya, Rachel memutuskan untuk menghilang, meninggalkan kariernya dan kehidupan glamor di kota besar. Ia memulai hidup baru di tempat terpencil, bertekad untuk membesarkan anaknya sendiri, jauh dari perhatian publik.
Namun, anaknya, Leo, tumbuh menjadi anak yang luar biasa cerdas—seorang jenius di bidang sains dan matematika. Dengan kecerdasan yang melampaui usianya, Leo kerap membuat Rachel terkejut sekaligus bangga. Di usia muda, Leo mulai mempertanyakan asal-usulnya dan mengapa mereka hidup dalam kesederhanaan, jauh dari kenyamanan yang seharusnya bisa mereka nikmati. Ketika Leo secara tak sengaja bertemu dengan David di sebuah kompetisi sains, masa lalu yang Rachel coba tinggalkan mulai terkuak, membawa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjar Sidik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16: Di Balik Keputusan Terakhir
Malam itu terasa lebih sunyi dari biasanya di kantor pusat David. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan David masih duduk di kursi kerjanya, memandang keluar jendela besar yang menghadap ke pemandangan kota. Ia memikirkan ancaman terakhir yang diterimanya, dan kemungkinan besar bahwa musuh lama itu belum berhenti. Rasa khawatir akan keselamatan Rachel dan Leo terus menghantui pikirannya.
Namun, di tengah keheningan, pintu ruangannya terbuka perlahan. Andrew, kepala keamanan yang setia, memasuki ruangan dengan wajah serius.
"David, kita perlu bicara," ujar Andrew tanpa basa-basi.
David menatap Andrew, tahu bahwa ada sesuatu yang berat yang hendak disampaikan. "Apa yang terjadi?"
"Saya baru saja menerima laporan. Tampaknya kita punya masalah yang lebih besar. Orang yang mengancammu memiliki koneksi kuat di beberapa negara. Kita mungkin menghadapi jaringan yang lebih rumit dari yang kita duga."
---
Percakapan Penuh Tekanan
David menghela napas panjang. "Jadi, mereka tidak akan berhenti sampai menghancurkan segalanya yang sudah aku bangun?"
Andrew mengangguk. "Mereka punya akses ke informasi yang seharusnya hanya diketahui orang dalam. Mungkin ada pengkhianat di perusahaan ini."
Mata David langsung menyipit. "Pengkhianat? Di sini?"
Andrew menatap David tajam. "Ya. Itu sebabnya saya menyarankan agar kita melakukan penyelidikan mendalam. Tapi ada hal lain, David..."
David menunggu, perasaan curiga mulai menguat di dalam dirinya.
"Rachel dan Leo mungkin dalam bahaya lebih besar daripada yang kita kira. Mereka tidak hanya mengincarmu, tapi juga keluargamu sebagai alat untuk menjatuhkanmu."
---
Rachel Merasakan Ketegangan
Di tempat lain, Rachel tengah berusaha menenangkan Leo yang terbangun di tengah malam. Anak laki-laki itu, dengan kepintarannya yang luar biasa, tahu bahwa ada sesuatu yang salah. Mata cerdasnya menatap Rachel dengan ekspresi penuh penasaran.
"Mama, ada sesuatu yang Mama sembunyikan, kan?" Leo bertanya, suaranya tenang tapi menyelidik.
Rachel terdiam, mencoba tersenyum agar Leo tidak terlalu khawatir. "Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan, Leo. Papa sedang sibuk dengan pekerjaannya, tapi semuanya akan baik-baik saja."
Leo mengerutkan kening, tampak tidak puas dengan jawaban itu. "Mama, aku bukan anak kecil lagi. Kalau ada yang mengancam kita, aku mau tahu."
Rachel terkejut mendengar kata-kata Leo, namun ia tahu anaknya benar-benar berbeda. Leo lebih cepat menangkap situasi dibandingkan anak-anak lain seusianya. Rachel menghela napas dan menggenggam tangan Leo erat.
“Leo, yang Mama bisa katakan, kita harus berhati-hati. Tapi percayalah, Papa akan melindungi kita.”
Leo mengangguk, meskipun dalam hatinya masih ada keraguan. Ia merasakan ada sesuatu yang lebih besar dan berbahaya di balik semua ini.
---
Rencana Terbongkar
Kembali ke kantor, David dan Andrew melanjutkan diskusi mereka. Mereka mulai membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk mengamankan keselamatan keluarganya, termasuk kemungkinan memindahkan Rachel dan Leo ke lokasi yang lebih aman.
“Andrew, aku tak mau mereka terlibat lebih jauh dalam masalah ini. Rachel dan Leo adalah hidupku. Apa pun yang terjadi, mereka harus aman,” ujar David tegas.
Andrew menatap David dengan tatapan simpati. “David, mungkin ini saatnya kau harus mempertimbangkan untuk mundur sejenak. Orang-orang ini jelas tidak main-main. Mereka akan melakukan apa saja untuk menjatuhkanmu.”
David menggelengkan kepala. "Tidak. Aku tak akan menyerah begitu saja. Perusahaan ini adalah hasil dari kerja keras bertahun-tahun. Mereka tak bisa mengambilnya dariku."
Namun, di balik ketegasannya, David merasakan konflik batin yang berat. Jika ia terus mempertahankan posisinya, itu berarti ia mempertaruhkan keselamatan keluarganya. Tapi jika ia mundur, ia tahu musuh-musuhnya hanya akan melihatnya sebagai kelemahan.
---
Sebuah Pesan Misterius
Saat percakapan berlanjut, ponsel David bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal.
"Mungkin sudah saatnya kau memilih, David. Keluargamu atau kekuasaanmu. Waktu terus berjalan."
David menggenggam ponselnya dengan erat, menahan amarah yang mendidih di dalam dirinya. Tatapan matanya semakin tajam saat ia menatap layar ponsel itu, mencoba mencerna ancaman yang disampaikan.
Andrew yang melihat perubahan ekspresi David segera menyadari ada sesuatu yang salah. “Apa itu, David?”
David menunjukkan pesan tersebut. “Mereka mencoba memaksaku untuk memilih antara keluargaku atau perusahaanku.”
Andrew mendesah dalam frustrasi. "Ini semakin serius, David. Mereka tak akan berhenti sampai kau benar-benar menyerah atau kehilangan sesuatu yang berharga."
---
Cliffhanger yang Mengguncang
Malam itu, David pulang ke rumah lebih awal, perasaannya campur aduk antara marah, takut, dan bimbang. Ia masuk ke dalam rumah dengan hati-hati, memastikan setiap pintu terkunci dan keamanan terjaga. Rachel menyambutnya dengan tatapan cemas.
“Ada apa, David? Kau tampak sangat khawatir,” tanya Rachel, suaranya penuh perhatian.
David hanya menggelengkan kepala, mencoba tersenyum meski hatinya berkecamuk. “Tidak apa-apa, hanya ada beberapa hal yang harus aku pikirkan.”
Rachel menatapnya dengan curiga. “Kau tahu aku bisa merasakan kalau kau menyembunyikan sesuatu.”
David terdiam, lalu mendekati Rachel dan menggenggam tangannya erat. “Rachel, apapun yang terjadi, aku ingin kau dan Leo tahu bahwa aku akan selalu melindungi kalian.”
Rachel mengangguk, meskipun ia tahu ada ketegangan yang lebih besar di balik kata-kata David. Tanpa sepengetahuan mereka berdua, Leo mendengar percakapan itu dari balik dinding.
---
Kejutan Tengah Malam
Saat David tengah beristirahat di ruang kerja, sebuah suara dari luar membuatnya terbangun. Ia melihat sosok bayangan di luar jendela, melintas cepat di halaman rumahnya. Tanpa membuang waktu, David segera mengambil langkah waspada, mengaktifkan sistem keamanan rumah dan meraih telepon untuk menghubungi Andrew.
Namun, sebelum ia sempat melakukan apa pun, terdengar ketukan pelan di pintu ruang kerjanya. David membuka pintu, dan di sana berdiri Leo, dengan ekspresi tenang namun penuh penasaran.
“Papa, apa kau tahu seseorang mencoba mengancam kita?” tanya Leo langsung, tanpa basa-basi.
David terkejut, tapi ia berusaha menutupi rasa khawatirnya. “Leo, ini bukan sesuatu yang perlu kamu pikirkan. Papa sudah mengurusnya.”
Leo menatap ayahnya dengan tatapan dewasa yang tidak biasa untuk anak seusianya. “Papa, aku tahu lebih dari yang kau kira. Aku bisa membantu.”
David terdiam sejenak, bingung antara melibatkan Leo atau melindunginya dari semua ini. Tapi di saat yang sama, ia tahu bahwa Leo memiliki kemampuan yang tidak dimiliki anak-anak lain.
Akhirnya, David menghela napas. “Baik, Leo. Tapi dengar, apa pun yang kita lakukan, kita harus berhati-hati. Mereka orang-orang yang berbahaya.”
Leo mengangguk, dan senyum tipis muncul di wajahnya. “Papa, kita bisa melakukannya bersama. Aku akan membantu Papa melindungi Mama.”
---
Akhir Bab - Rencana Baru yang Berisiko
David dan Leo merancang rencana mereka dengan hati-hati. Malam itu, David merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia menyadari bahwa Leo tidak hanya anak yang cerdas, tetapi juga memiliki ketangguhan mental yang luar biasa.
Namun, mereka belum sadar bahwa musuh mereka telah memantau gerak-gerik mereka sejak awal. Ketika David dan Leo berdiskusi dengan penuh ketegangan, sebuah kamera tersembunyi yang dipasang di luar jendela menangkap setiap kata mereka. Di balik layar, musuh David tersenyum penuh kemenangan.
Bab ini berakhir dengan cliffhanger yang menegangkan, memberikan bayangan bahwa ancaman yang mereka hadapi akan menjadi lebih besar dan lebih berbahaya. David dan Leo kini harus bersiap menghadapi tantangan yang lebih besar, sementara Rachel masih berada dalam ketidakpastian.