NovelToon NovelToon
Give Love To Your Baby

Give Love To Your Baby

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Menikah Karena Anak
Popularitas:6.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: kenz....567

Yovandra Askara, seorang duda beranak satu. Dia merupakan seorang CEO muda perusahaan Yovan Group. Tak pernah Yovan berpikir untuk kembali menikah, tetapi putra nya terus meminta ibu darinya.

Sampai akhirnya, putranya mengenalkannya pada seorang janda cantik yang merupakan ibu dari teman sekolah putranya. Yovan mengenal wanita itu, dia bernama Aletta Safira. Cinta pertama Yovan saat duduk di kelas dua SMA. Namun, sangat di sayangkan. Aletta memiliki trauma terhadap pernikahan, dia hanya ingin fokus terhadap putrinya saja.

Putri Aletta yang bernama Qiara Alzena mengagumi sosok Yovan menjadi Papa nya. Begitu pun dengan putra Yovan, dia mengagumi Aletta menjadi ibunya.

"Kau mau mama ku kan Altap?" Seru Qiara pada seorang bocah bernama Altaf Askara, yang tak lain putra dari Yovan.

"Iya." Jawab Altaf dengan mengangguk polos.

"Ada catu cala bial kau dapat mama ku, dan aku dapat papa mu." Bisik Qiara.

"Calana?"

"Meleka halus nikah!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CELAMATKAN PIPIKU!

Aletta dan Yovan tengah duduk di sofa, di hadapan mereka sudah terdapat seorang pemuda tampan dengan gaya nya yang terlihat kekinian. Apalagi, rambutnya yang berwarna ungu. Membuat Aletta meringis melihatnya.

"Siapa kakak cantik ini? Kau menikah tidak bilang pada Papa Van?" Tanya pemuda itu dengan menatap Yovan dengan alisnya yang menukik tajam.

"Pria tua itu tidak perlu tahu. Menikahi ibumu saja dia tidak bilang padaku. Apa aku menikah juga harus mengabarinya?" Jawab Yovan dengan tatapan dinginnya. Mendengar itu, Aletta pun jadi bingung. Dia pikir, Yovan sudah tidak memiliki orang tua sama seperti dirinya. Namun, perkataan pria itu membuat Aletta berpikir. Dimana saat ini orang tua Yovan berada?

"Van, tapi kan Papa masih orang tua mu! Dia berhak untuk tahu pernikahan saat ini!" Sentak pemuda itu.

"Diamlah Zion. Jika dia merasa sebagai ayahku, tak mungkin dia menikah lagi dengan ibumu tanpa persetujuanku." Sentak Yovan.

Zion Prince Marven, merupakan adik tiri dari Yovan. Ibunya dan Yovan menikah saat Yovan berusia 19 tahun. Kini, Zion berusia 19 tahun. Dimana dia sedang berkuliah dan menggeluti karirnya sebagai selebgram.

"Bukankah itu sudah masa lalu? Kau sudah memiliki seorang putra. Seharusnya kamu sudah mengerti bagaimana posisi Papa." Seru Zion tak mau kalah.

"Beda! Aku menikah lagi karena putraku! Dia menginginkan Aletta sebagai ibunya! Bukan karena aku mencintainya! Apa kau paham sampai sini?!" Sentak Yovan, tanpa sadar perkataannya justru membuat hati Aletta merasa tersentil.

Sadar akan ucapannya, seketika Yovan beralih menatap kearah Aletta. Tampak Aletta menunduk dan tak lama menoleh padanya dengan melemparkan sebuah senyuman yang terkesan di paksa. "A-aku mau melihat anak-anak dulu." Pamit Aletta, dia langsung buru-buru beranjak. Menghiraukan Yovan yang memanggilnya

"Letta! Letta! ck!" Yovan berdecak sebal, dia beralih menatap Zion yang menatapnya dengan tatapan penuh selidik.

"Apa?" Sewot Yovan.

Tiba-tiba, Zion beranjak dari duduknya dan berpindah duduk di sebelah Yovan. Lalu, pemuda itu berbisik pada Yovan. "Jujur saja, kau mencintainya kan?" Tanya Zion sembari menaik turunkan alisnya.

"Apa sih! Kamu itu baru 19 tahun, mana ngerti soal cinta." Ketus Yovan.

"Ngaku aja, aku tuh bisa baca isi hati seseorang." Bisik Zion yang mana membuat Yovan memutar bola matanya malas.

"Memangnya apa yang kamu tahu dari isi hatiku hah?!" Sinis Yovan.

Zion menggesekkan kedua telapak tangannya. Kemudian, dia menadahkan kedua tangannya di depan Yovan. "Seratus dulu, nanti aku terawang." Seru Zion dengan senyum mengembang.

"Mirip setan kamu yah." Kesal Yovan sembari beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja. Meninggalkan Zion yang terbengong dengan ucapan kakak tirinya itu.

"Dih, ganteng gini di bilang setan. Apa kabar muka dia. Udah datar, galak, dingin, gak ada ramahnya. Kok mau yah kak ... siapa tadi namanya? Oh, LETTA! Iya, kenapa kak Letta mau sama Yovan." Gerutu Zion.

Yovan datang menghampiri Aletta yang sedang duduk di ranjang baru Qiara. Tampak, wanita itu tengah tersenyum saat melihat putrinya bermain dengan mainan kitchen set yang Yovan berikan untuknya.

"Janan campe gocong di bilangna! Kenapa gocong telus cih!" Omel Qiara pada Altaf yang sedang memanggang daging mainan.

"Gocong mana na? Ini kan api na cuman lampu, nda ada api na." Ujar Altaf dengan bingung.

"Ini tuh gocooong! Nda liat apa gocong ini!" Unjuk Qiara dengan penuh emosi. Altaf menggaruk kepalanya yang tak gatal, matanya tak salah melihat. Dia melihat dengan jelas jika daging itu tak berubah warna sejak tadi. Bagaimana bisa di katakan gosong.

"Cakit matamu lupana, olang nda ada belubah walna juga. Hiiihh, cetles kali." Gerutu Altaf.

Melihat perdebatan keduanya, Aletta tersenyum. Perdebatan kedua anak itu terlihat sangat menghiburnya. Dia bahkan sampai lupa dengan apa yang Yovan katakan padanya tadi.

"Ekhem!"

Ketiganya menoleh pada Yovan, terlihat Aletta langsung beranjak berdiri dan menatap Yovan yang tengah berjalan ke arahnya. "Letta, maaf soal tadi. Aku gak bermaksud untuk berbicara seperti itu," ujar Yovan dengan nada rendah.

Aletta menggeleng, "Tidak masalah. Bukankah itu juga kebenarannya? Tidak usah di pikirkan," ujar Aletta. Wanita itu pun kembali duduk dan memantau kedua bocah yang kembali fokus bermain

Melihat Aletta yang duduk, membuat Yovan ikut duduk di samping wanita itu. Dia menatap wajah cantik istrinya yang tanpa menggunakan make up apapun. Wajah cantik natural Aletta membuat Yovan selalu memuji wanita itu dalam hatinya.

"Letta, bagaimana jika kita saling menyembuhkan?" Tanya Yovan yang mana membuat Aletta menatap padanya dengan tatapan bingung.

"Hah? Maksudnya?" Bingung Aletta.

Yovan menunduk, entah mengapa saat ini dia gugup. "Ehm begini, bagaimana kalau kita mencoba untuk kembali membuka hati?" Terang Yovan. Aletta terkejut dengan penuturan Yovan, permintaan Yovan sangat melenceng dari kesepakatan awal mereka.

"Aku tau, tapi ... bukankah tidak ada salah nya kalau aku. ..,"

"ALTAF!"

Mereka semua terkejut dengan sentakan seseorang, tatapan mereka langsung beralih pada Zion yang masuk ke dalam kamar Qiara dengan senyum merekah.

"EKHEEE! PAAAA!" Altaf langsung berlari ke arah Yovan. Namun, belum sampai ke arah Yovan. Zion sudah lebih dulu menangkap anak itu ke dalam gendongannya.

"Kenapa kamu menjauhi Om hm? Om tampan mu ini baru pulang dari luar negri. Kau tidak kangen Om mu ini hm?" Seru Zion dan meng3cup pipi Altaf dengan brutal. Hingga membuat anak itu terlihat tertekan.

Melihat Zion yang melakukan Altaf seperti itu, membuat Qiara langsung berlari ke arah sang mama. Raut wajahnya terlihat ketakutan, kedua tangannya memegangi pipi gembulnya. "Mama." Panggil Qiara dengan tatapan takut.

"Hm?" Sahut Aletta sembari menatap putrinya itu.

"Kempecin dulu pipiku, nda mau Qia teltekan cepelti atap lumah." Panik Qiara.

"Kempesin gimana? Kan pipi Qia bukan ba ...,"

"Waaahh. .. siapa itu? Dedek gemes yah, sini sama om."

Qiara menarik baju sang mama, dia berusaha untuk naik ke atas pangkuan Aletta. Raut wajahnya sudah panik saat Zion meletakkan Altaf kembali. "EKHEEE! NDAAA! CELAMATKAN PIPIKUUU!"

.

.

.

Malam hari, Yovan menemani Qiara sampai bocah menggemaskan itu tertidur. Setelah tertidur, Yovan pun memutuskan untuk menyusul Aletta yang berada di kamar Altaf. Keduanya bertukar tugas, Qiara yang di temani oleh Yovan. Sementara Altaf di temani oleh Aletta.

Sesampainya di kamar Altaf, dirinya melihat Aletta yang sedang membenarkan selimut anak itu. Altaf pun juga sudah tertidur, sama seperti Qiara.

"Letta." Panggil Yovan. Aletta menoleh, dia segera menghampiri Yovan yang berdiri di ambang pintu.

"Qiara juga sudah tidur, ayo ke kamar kita." Ajak Yovan yang mana membuat Aletta membulatkan matanya.

"Kamar kita?" Kaget Aletta. Yovan menaikkan satu alisnya, "Ya, kamar kita. Aku serius dengan ucapan ku siang tadi. Mari, kita saling menyembuhkan."

Deghh!

1
Reza Muna
Luar biasa
Erna Masliana
ending yg manis
Erna Masliana
serba salah/Facepalm/
Erna Masliana
kok di selimuti kan kalo demam biasanya gak boleh
Erna Masliana
iya juga y...bisa sembuh gak sih
Erna Masliana
kemana kemana kemana /Facepalm/
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ngadu sana
Erna Masliana
gak pantes buat marah kamu.. kemaren2 kemana aja
Erna Masliana
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Masliana
nah loh... jadi panjang kan
Erna Masliana
siap2 mewek 🤣🤣🤣🤣
sama kayak anakku kalo lihat album pernikahan dia mewek karena dia gak ada di foto
Erna Masliana
jangan trauma ... masih banyak pria baik.. mungkin belum ketemu aja
KrisTie Lyiee
comel
Erna Masliana
model senior pake banget dong
KrisTie Lyiee
matre kali Kau 😂😂😂😂😂😂
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍
Erna Masliana
jangan bilang dia nanti numpang dihidupi
Diana Budhiarti
mau thorrr udah kelar blm
Erna Masliana
Merlion dong
Erna Masliana
durhaka kau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!