NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Nero

Istri Kecil Tuan Nero

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Angst / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami
Popularitas:581.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Menikah dengan lelaki yang dicintai, ternyata tidak menjamin kebahagiaan, ada kalanya justru menjadi luka yang tak ada habisnya.

Seperti halnya yang dialami oleh Raina Almeera. Alih-alih bahagia karena menikah dengan lelaki pujaan—Nero Morvion, Raina malah menderita karena hanya dijadikan alat untuk membalas dendam.
Walau akhirnya ... takdir berkata lain pada skenario yang dibuat lebih awal oleh Nero.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKTN 26

Rok hitam selutut dipadukan dengan kaus merah dan wedges hitam maroon, sangat serasi. Dilihat dari segi mana pun amat cocok dengan tubuh Raina. Wajahnya terlihat lebih segar dan cantik dengan sedikit polesan make up. Sementara rambut dikuncir tinggi dan poninya dibiarkan menutupi kening. Cantik, manis, dan natural, tiga kata yang paling tepat untuk menggambarkan wajah Raina saat ini.

Dengan penampilan yang sesempurna itu, siapa yang menyangka bahwa pernikahannya penuh luka. Bahkan, Raksa dan Anne pun mengira Raina sangat bahagia dalam pelukan Nero. Namun, memang tak sepenuhnya salah mereka, karena Raina sendiri mengakui bahwa dirinya memang bahagia.

"Om Nero sangat memanjakan aku, Kak, jadi mana mungkin aku nggak tambah cantik," ujar Raina ketika Anne memuji kecantikannya—ketika Raina pulang dan memenuhi undangan makan siang di sana.

Bahkan, ketika ia datang juga tidak dengan tangan kosong. Raina membawa beberapa kue dan juga buah-buahan, serta beberapa lembar uang untuk ibundanya.

"Oh ya, Kak, selamat ya buat kehamilannya. Semoga Kak Anne dan dedek bayinya sehat-sehat sampai lahiran nanti. Rasanya ... udah nggak sabar menunggu dia launching," sambung Raina dengan senyuman lebarnya. Kali ini tidak bersandiwara, dia memang bahagia dengan kehamilan Anne.

Raksa, sang kakak yang amat Raina sayang, delapan bulan lagi akan resmi menjadi seorang ayah. Ibunya pun akan menjadi nenek. Ah, lengkap sudah kebahagiaan.

"Amin, terima kasih banyak buat doanya, Ra." Anne dan Raksa menjawab bersamaan. Keduanya ikut tersenyum lebar, pun dengan Yeni yang kala itu turut berkumpul dengan mereka.

"Mmm, kamu sendiri gimana, Ra? Belum ada rencana untuk hamil lagi kah?" tanya Anne dengan hati-hati.

Raina diam sejenak. Mau tidak mau ingatannya kembali tertuju pada Ava, wanita yang ia yakini memiliki hubungan lain dengan Nero.

"Kata Om Nero nanti dulu. Seneng-seneng dulu berdua, sambil nunggu pikiranku benar-benar tenang, nggak kebayang-bayang lagi sama calon anak yang pernah hadir. Kata dia, kalau udah hamil, aku nggak boleh banyak beban pikiran, nggak bagus untuk kesehatan dan perkembangan janin," ucap Raina dengan panjang lebar.

Raksa tersenyum. "Nero cukup bijak."

"Benar. Aku juga setuju dengan pendapatnya, Ra. Orang hamil emang nggak boleh banyak beban pikiran, dan ... memang harus ada persiapan yang matang." Anne ikut menyela.

"Tenang saja, Ra, kamu masih muda. Jika Nero memang ingin berdua dulu, ya nggak masalah. Masih ada banyak waktu." Raksa kembali menimpali.

"Iya, Kak." Raina mengangguk pelan.

"Ngomong-ngomong sekarang Nero ke mana? Kenapa nggak kamu ajak ke sini, Ra?" tanya Yeni. Rasanya, dia sudah lama tidak bertemu dengan menantu lelakinya itu.

"Om Nero masih sibuk, Ma. Sekarang dia masih di London, ngurusin bisnis di sana. Ada kolaborasi produk dengan pebisnis asal London sana, jadi ya ... harus bolak-balik. Mungkin, lima hari atau seminggu lagi udah pulang," jawab Raina. Dia mengutip informasi dari Norman, terkait bisnis yang Nero jalani d London sana. Ya ... meski sekarang Raina juga tak yakin bahwa Nero sedang mengurus bisnis.

"Ah, tidak berubah. Ambisinya tentang bisnis masih tinggi. Sampai tidak ada waktu untuk diri sendiri," ujar Raksa sembari menarik napas panjang. Dia ingat dengan masa lalu. Gara-gara kesibukan Nero, dia jadi dekat dengan Anne dan nekat menjalin skandal, sampai akhirnya benar-benar menikah.

"Itu bukan ambisi, Kak, tapi usaha untuk masa depan. Selagi masih ada waktu, nggak salah juga kan dikejar?" sahut Raina, pura-pura membenarkan sikap Nero yang kerap sibuk dengan pekerjaan.

Namun, Raksa menganggap itu nyata, bukan sandiwara. Lantas menurutnya, Nero dan Raina memang pasangan yang klop. Raina bisa menerima Nero yang selalu sibuk, tidak seperti Anne yang mengutamakan waktu dibanding uang.

Tak lama setelah berbincang ringan, mereka mulai menyantap makan siang yang dihidangkan oleh pelayan. Menunya beraneka ragam dan sebagian adalah menu kesukaan Raina. Katanya, mumpung Raina pulang, karena jarang-jarang bisa berkumpul seperti itu.

"Mudah-mudahan nanti aku bisa ngumpul dan makan siang bareng kayak gini lagi," batin Raina sambil menyuap makanannya. Walau itu adalah menu favorit, tetapi Raina kurang berselera. Pasalnya, dia merasa khawatir, takut jika kesempatan seperti itu tak datang untuk kedua kalinya.

Setelah setengah jam lebih, mereka sudah menyelesaikan makannya. Yeni dan Raina ikut membantu pelayan membereskan meja.

Ketika bersama-sama membawa piring kotor ke dapur, Raina mendekati ibunya dan menatapnya dengan serius.

"Ma ... sebenarnya aku ke sini juga mau ngomong penting sama Mama," ucap Raina dengan pelan, seolah tak ingin didengar oleh orang lain, bahkan pelayan sekalipun.

"Ngomong apa, Ra? Apa kamu ada masalah?" Yeni mulai cemas. Dia bisa membaca raut wajah Raina yang tampaknya tak baik-baik saja.

"Bukan masalah, tapi ...."

"Duduklah! Bicara pelan-pelan. Aku akan menyuruh Bibi untuk tetap di depan dan menahan kakakmu agar tidak ke sini," ujar Yeni sembari membimbing Raina duduk di kursi dapur. Lantas, dia bicara sebentar dengan pelayan yang barusan ke dapur membawa sisa sayur.

"Bicaralah, Raina," ujar Yeni ketika keadaan sudah aman.

_______

Setelah kemarin merepotkan Norman dengan meminta diantar ke rumah Yeni, hari ini Raina kembali merepotkan pria tersebut. Mau bagaimana lagi, Nero juga tak mengizinkan dirinya pergi tanpa pengawasan.

"Anda mau ke mana, Nona?" tanya Norman ketika selesai makan pagi dan Raina memintanya mengantar pergi.

"Ada beberapa kebutuhan pribadi yang sudah habis, Pak. Saya tidak bisa meminta tolong pada Bibi, takut salah pilih," jawab Raina dengan sopan.

"Baiklah. Kalau begitu mari, Nona!"

Sudah menjadi tugasnya untuk mengantar Raina ke mana-mana, makanya Norman juga tak bisa menolak, dari pada nanti gajinya dipotong atau lebih parah malah dipecat.

"Terima kasih." Raina beranjak dari duduknya dan mengambil tas selempang kecil yang hanya muat dompet dan ponsel.

Tak berapa lama, keduanya sudah duduk di dalam mobil. Norman di bangku kemudi, sedangkan Raina di bangku belakang. Tak ada perbincangan di antara keduanya. Norman fokus dengan jalan, sementara Raina menatap suasana luar yang mungkin tidak bisa ia lihat lagi dalam beberapa waktu ke depan.

"Sudah sampai, Nona." Norman baru bicara setelah mereka tiba di pusat perbelanjaan.

Keduanya pun turun. Norman berjalan di belakang dan mengikuti Raina layaknya bodyguard. Raina pula tak masalah dengan itu. Dia santai saja memilih parfum, lotion, dan juga beberapa alat make up. Tak lupa juga dia membeli sedikit camilan.

"Pak, bisa tolong bawakan belanjaan saya sebentar. Saya mau ke kamar mandi," ujar Raina.

"Baik, Nona."

"Terima kasih."

Usai meninggalkan barang belanjaannya, Raina bergegas menuju kamar mandi yang tak jauh dari tempat Norman berdiri.

Bersambung...

1
Ririn Nursisminingsih
nah gini dong reina
Shepty Ani
yg memuja olliver tp jodohnya pasti orion wkwkwk biasanya gt yg cuek yg diem" bucin haha
Shepty Ani
klo nero jujur aku nggak khawatir karna dia cerdik licik cerdas dan berambisi untuk menang jd santau pasti semua terkendali cuma rania ini aduh mau diapain ini anak takut bgt aku loh
Shepty Ani
hati" raina jebakan batman sebaiknya lapor ayank dlu
Shepty Ani
uch senengnya py ayank yg super cerdas dan peka sama sinyal" bahaya disekitar jd meski banyak yg ngincer kamu aman sayang
Shepty Ani
kasihan kakak ipar dikerjain wkwkw yg sono lagi enak enak
Shepty Ani
hati" nero ini jebakan tiati banyak ulet bulu bertebaran nanti badanmu gatal
Shepty Ani
pasti si nicko nih mau memperalat diva nih
Shepty Ani
gile salut ama kamu thor bisa bikin karakter macem nero yg cerdas tp nggak langsung menuju ke tujuan intinya dibuat seolah ngalir padahal ada usaha dan paksaan yg keliatannya nggak maksa tp kayak lawannya mau nggak mau ngikut tp nero sesantai itu gt, otak cerdasnya nero berarti otak cerdasnya penulis gt gambarannya the best emg author nyiptain karakter klo begitu nggak cuma raina yg klepek" aku juga thor 😭🤣
IG👉Salsabilagresya: Kak, 😍😍😍😍, terima kasih banyak untuk semua komen terbaiknya. Baru buka novel ini lagi dan nemu banyak komenan dari kakak, jadi moodbooster banget, Kak. sekali lagi makasih ya.. 🥰🥰
total 1 replies
Shepty Ani
iya om aku mau hihi
Shepty Ani
ayo nero tolong ayank kamu biar dia cinta lagi ama kamu
Shepty Ani
astaga bapak nero bener" lu yak
Shepty Ani
nero emg jago bgt bikin orang lemah wkwkwk tp aku suka encer bgt otaknya wkwk
Shepty Ani
kayaknya ada saham atas nama reina mky dikasih undangan mungkin itu saham pemberian suamimu
Shepty Ani
wah ganesh kayaknya naksir raina cemiwiw
Lhisa Amira Nhatasya
bikin nanti si nero bucin thor dan buat si raina jd wanita yg kuat
Shepty Ani
tuh bener tebakan aku jadinya ramon
Shepty Ani
siapa dia?? td aku mikirnya sahabat nero si siapa namanya ramon ya ternyata bukan ya jangan sampe salah
Shepty Ani
haha lu pulang bini lu udh kabur mamam tuh gengsi wkwkwk biar kapok biar dia nggak gengsian dan sadar akan cintanya mampus kau om wkwkwk bye bye om
Shepty Ani
good girl setelah itu pergi tinggalkan om om itu mending kejar karirmu dan cari jalan hidupmu klo pun nanti ketemu kamu udh jd wanita dewasa yg matang dan nggak kemah yg bisa om om itu manfaatkan mumpung kamu belom diperawanin segera run
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!