NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Nero

Istri Kecil Tuan Nero

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Angst / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami
Popularitas:692.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Gresya Salsabila

Menikah dengan lelaki yang dicintai, ternyata tidak menjamin kebahagiaan, ada kalanya justru menjadi luka yang tak ada habisnya.

Seperti halnya yang dialami oleh Raina Almeera. Alih-alih bahagia karena menikah dengan lelaki pujaan—Nero Morvion, Raina malah menderita karena hanya dijadikan alat untuk membalas dendam.
Walau akhirnya ... takdir berkata lain pada skenario yang dibuat lebih awal oleh Nero.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKTN 26

Rok hitam selutut dipadukan dengan kaus merah dan wedges hitam maroon, sangat serasi. Dilihat dari segi mana pun amat cocok dengan tubuh Raina. Wajahnya terlihat lebih segar dan cantik dengan sedikit polesan make up. Sementara rambut dikuncir tinggi dan poninya dibiarkan menutupi kening. Cantik, manis, dan natural, tiga kata yang paling tepat untuk menggambarkan wajah Raina saat ini.

Dengan penampilan yang sesempurna itu, siapa yang menyangka bahwa pernikahannya penuh luka. Bahkan, Raksa dan Anne pun mengira Raina sangat bahagia dalam pelukan Nero. Namun, memang tak sepenuhnya salah mereka, karena Raina sendiri mengakui bahwa dirinya memang bahagia.

"Om Nero sangat memanjakan aku, Kak, jadi mana mungkin aku nggak tambah cantik," ujar Raina ketika Anne memuji kecantikannya—ketika Raina pulang dan memenuhi undangan makan siang di sana.

Bahkan, ketika ia datang juga tidak dengan tangan kosong. Raina membawa beberapa kue dan juga buah-buahan, serta beberapa lembar uang untuk ibundanya.

"Oh ya, Kak, selamat ya buat kehamilannya. Semoga Kak Anne dan dedek bayinya sehat-sehat sampai lahiran nanti. Rasanya ... udah nggak sabar menunggu dia launching," sambung Raina dengan senyuman lebarnya. Kali ini tidak bersandiwara, dia memang bahagia dengan kehamilan Anne.

Raksa, sang kakak yang amat Raina sayang, delapan bulan lagi akan resmi menjadi seorang ayah. Ibunya pun akan menjadi nenek. Ah, lengkap sudah kebahagiaan.

"Amin, terima kasih banyak buat doanya, Ra." Anne dan Raksa menjawab bersamaan. Keduanya ikut tersenyum lebar, pun dengan Yeni yang kala itu turut berkumpul dengan mereka.

"Mmm, kamu sendiri gimana, Ra? Belum ada rencana untuk hamil lagi kah?" tanya Anne dengan hati-hati.

Raina diam sejenak. Mau tidak mau ingatannya kembali tertuju pada Ava, wanita yang ia yakini memiliki hubungan lain dengan Nero.

"Kata Om Nero nanti dulu. Seneng-seneng dulu berdua, sambil nunggu pikiranku benar-benar tenang, nggak kebayang-bayang lagi sama calon anak yang pernah hadir. Kata dia, kalau udah hamil, aku nggak boleh banyak beban pikiran, nggak bagus untuk kesehatan dan perkembangan janin," ucap Raina dengan panjang lebar.

Raksa tersenyum. "Nero cukup bijak."

"Benar. Aku juga setuju dengan pendapatnya, Ra. Orang hamil emang nggak boleh banyak beban pikiran, dan ... memang harus ada persiapan yang matang." Anne ikut menyela.

"Tenang saja, Ra, kamu masih muda. Jika Nero memang ingin berdua dulu, ya nggak masalah. Masih ada banyak waktu." Raksa kembali menimpali.

"Iya, Kak." Raina mengangguk pelan.

"Ngomong-ngomong sekarang Nero ke mana? Kenapa nggak kamu ajak ke sini, Ra?" tanya Yeni. Rasanya, dia sudah lama tidak bertemu dengan menantu lelakinya itu.

"Om Nero masih sibuk, Ma. Sekarang dia masih di London, ngurusin bisnis di sana. Ada kolaborasi produk dengan pebisnis asal London sana, jadi ya ... harus bolak-balik. Mungkin, lima hari atau seminggu lagi udah pulang," jawab Raina. Dia mengutip informasi dari Norman, terkait bisnis yang Nero jalani d London sana. Ya ... meski sekarang Raina juga tak yakin bahwa Nero sedang mengurus bisnis.

"Ah, tidak berubah. Ambisinya tentang bisnis masih tinggi. Sampai tidak ada waktu untuk diri sendiri," ujar Raksa sembari menarik napas panjang. Dia ingat dengan masa lalu. Gara-gara kesibukan Nero, dia jadi dekat dengan Anne dan nekat menjalin skandal, sampai akhirnya benar-benar menikah.

"Itu bukan ambisi, Kak, tapi usaha untuk masa depan. Selagi masih ada waktu, nggak salah juga kan dikejar?" sahut Raina, pura-pura membenarkan sikap Nero yang kerap sibuk dengan pekerjaan.

Namun, Raksa menganggap itu nyata, bukan sandiwara. Lantas menurutnya, Nero dan Raina memang pasangan yang klop. Raina bisa menerima Nero yang selalu sibuk, tidak seperti Anne yang mengutamakan waktu dibanding uang.

Tak lama setelah berbincang ringan, mereka mulai menyantap makan siang yang dihidangkan oleh pelayan. Menunya beraneka ragam dan sebagian adalah menu kesukaan Raina. Katanya, mumpung Raina pulang, karena jarang-jarang bisa berkumpul seperti itu.

"Mudah-mudahan nanti aku bisa ngumpul dan makan siang bareng kayak gini lagi," batin Raina sambil menyuap makanannya. Walau itu adalah menu favorit, tetapi Raina kurang berselera. Pasalnya, dia merasa khawatir, takut jika kesempatan seperti itu tak datang untuk kedua kalinya.

Setelah setengah jam lebih, mereka sudah menyelesaikan makannya. Yeni dan Raina ikut membantu pelayan membereskan meja.

Ketika bersama-sama membawa piring kotor ke dapur, Raina mendekati ibunya dan menatapnya dengan serius.

"Ma ... sebenarnya aku ke sini juga mau ngomong penting sama Mama," ucap Raina dengan pelan, seolah tak ingin didengar oleh orang lain, bahkan pelayan sekalipun.

"Ngomong apa, Ra? Apa kamu ada masalah?" Yeni mulai cemas. Dia bisa membaca raut wajah Raina yang tampaknya tak baik-baik saja.

"Bukan masalah, tapi ...."

"Duduklah! Bicara pelan-pelan. Aku akan menyuruh Bibi untuk tetap di depan dan menahan kakakmu agar tidak ke sini," ujar Yeni sembari membimbing Raina duduk di kursi dapur. Lantas, dia bicara sebentar dengan pelayan yang barusan ke dapur membawa sisa sayur.

"Bicaralah, Raina," ujar Yeni ketika keadaan sudah aman.

_______

Setelah kemarin merepotkan Norman dengan meminta diantar ke rumah Yeni, hari ini Raina kembali merepotkan pria tersebut. Mau bagaimana lagi, Nero juga tak mengizinkan dirinya pergi tanpa pengawasan.

"Anda mau ke mana, Nona?" tanya Norman ketika selesai makan pagi dan Raina memintanya mengantar pergi.

"Ada beberapa kebutuhan pribadi yang sudah habis, Pak. Saya tidak bisa meminta tolong pada Bibi, takut salah pilih," jawab Raina dengan sopan.

"Baiklah. Kalau begitu mari, Nona!"

Sudah menjadi tugasnya untuk mengantar Raina ke mana-mana, makanya Norman juga tak bisa menolak, dari pada nanti gajinya dipotong atau lebih parah malah dipecat.

"Terima kasih." Raina beranjak dari duduknya dan mengambil tas selempang kecil yang hanya muat dompet dan ponsel.

Tak berapa lama, keduanya sudah duduk di dalam mobil. Norman di bangku kemudi, sedangkan Raina di bangku belakang. Tak ada perbincangan di antara keduanya. Norman fokus dengan jalan, sementara Raina menatap suasana luar yang mungkin tidak bisa ia lihat lagi dalam beberapa waktu ke depan.

"Sudah sampai, Nona." Norman baru bicara setelah mereka tiba di pusat perbelanjaan.

Keduanya pun turun. Norman berjalan di belakang dan mengikuti Raina layaknya bodyguard. Raina pula tak masalah dengan itu. Dia santai saja memilih parfum, lotion, dan juga beberapa alat make up. Tak lupa juga dia membeli sedikit camilan.

"Pak, bisa tolong bawakan belanjaan saya sebentar. Saya mau ke kamar mandi," ujar Raina.

"Baik, Nona."

"Terima kasih."

Usai meninggalkan barang belanjaannya, Raina bergegas menuju kamar mandi yang tak jauh dari tempat Norman berdiri.

Bersambung...

1
Hamimah Jamal
Halah modus tau
Hamimah Jamal
nero nero ada aja ide yg dicetuskan 💪💪💪
Hamimah Jamal
tinggal pelukan bentar dah gosong aja😁
Hamimah Jamal
nero
Hamimah Jamal
kok tau aja nero kalo ganesh jatuh cinta pada raina
Hamimah Jamal
sikap tenang nero bikin waswas
Hamimah Jamal
ibunya luluh mungkin karna kali ini nero tulus
Hamimah Jamal
🥺🥺🥺
Hamimah Jamal
kirain surat itu riwayat penyakit ibue nero ternyata punyak nero sendiri to🤔
Hamimah Jamal
nero nero rasain gimana rasanya mengejar dan berusaha😊
Hamimah Jamal
abu adalah garda terdepan buat anak2nya.
Hamimah Jamal
nah kan gajungkir balik apa dunia kamu nero kalo kalimat keramat itu dah lepas 'cerai'
Hamimah Jamal
2thn Raina kamu luar biasa
Hamimah Jamal
nero di London kau lega dan puas tapi pas ke indo kamu akan cemas dan nyesel
Hamimah Jamal
bangun Raina bangun ini dah mau Maghrib jangan ngayal Mulu tentang nero😭
Hamimah Jamal: sama sama Thor moga kedepannya othor makin sukses 👍👍👍❤️
IG👉Salsabilagresya: Kak, terima kasih banyak udah mampir di novelku ini.. 😍😍😍😍 Sampai tengah malam masih marathon, makasih banyak y, Kak. semoga tidak kecewa dengan ceritany 🥰🥰
total 2 replies
Hamimah Jamal
haaahhh Raina aku kecewa dg sikap kamu
Hamimah Jamal
makin kesini makin nyesek🥺🥺
Hamimah Jamal
kamohon othor jangan jadiiin Raina wanita lemah dan bodoh😭😭
Hamimah Jamal
jadi jantungku Thor yg berirama😁
Hamimah Jamal
awas nero ntar ada lelaki lain yg mencintai Raina kamu gaterima hadeeh🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!