Malam Kelam Istimewa

Alex yang menyandang predikat sebagai asisten handal keluarga Winata bukan hanya isapan jempol belaka, terbukti Alex mampu menyelesaikan pekerjaan yang debebankan padanya  dengan baik hanya dalam waktu 3 hari bahkan mampu menguasai sebuah perusahaan asing. Pencapaian yang sangat luar biasa bukankah perusahaan asing modalnya sangat kuat akan tetapi itulah Alex yang seperti tuan mudanya susah ditebak permainannya dalam dunia bisnis.

"Tuan, kapan kita berkunjung ke perusahaan baru kita di Makassar,,,saat ini kita sudah menjadi pemilik sebuah perusahaan asing, para pemegang saham ingin mengadakan rapat dengan pemilik perusahaan yang baru " kata Alex yang baru saja menyelesaikan tahap akhir pekerjaannya.

"Persiapkan segalanyakita akan menetap disana sampai calon istri dan putraku bisa ikut bersama kita kembali ke Jakarta" ujar Rodrigo tetap fokus pada laptop didepannya

"Maksud tuan kita akan tinggal di hotel ???' tanya Alex sesuai dengan kebiasaan sang tuan muda yang suka menginap dihotel karena biasanya ada layanan plus-plusnya.

"Ck,,,kamu semakin hari semakin susah mengerti perkataannku, apa kamu sudah  bosan kerja padaku ??? atau kamu ingin gajimu aku potong 70% " ujar Rodrigo dengan datar dan dingin serta jangan lupa tatapannya yang lebih tajam dari pisau komando milik rambo.

'astagaaa tuan muda, kalo anda memotong gajiku sebesar itu, hidup anak-anakku akan seperti apa,,,,dan kalo tuan memecatku dimana lagi aku bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji sebesar ini,,,,ck dan lagi pula apa mungkin aku masih bisa bekerja ditempat lain didunia ini jika tuan memecatku, jawabannya pasti tidak kan ??? jika hal itu terjadi pastinya namaku sudah masuk daftar hitam hingga tak ada satu perusahaan pun yang akan mempekerjakanku ' batin Alex bergidik ngeri mengingat sifat tuan mudanya yang sangat kejam dan arogan.

"Kenapa kamu melamun sambil menatapku seperti itu??? apa ada kata-kataku yang salah dan kamu tidak suka ???" tanya Rodrigo jengah melihat Alex memandangnya sambil melamun

"Maaf tuan, bukan seperti itu ". jawab Alex menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Lalu ????" tanya Rodrigo dengan menaikkan sebelah alisnya

"Maaf tuan, saya hanya sedang memikirkan kantor pusat jika tuan muda menetap di Makassar untuk sementara waktu ". kata Alex hati-hati padahal sebenarnya beralibi karena sebenarnya dia belum mengetahui keinginan tuannya untuk tinggal dimana.

"Aku tidak ingin tinggal di hotel,beli sebuah rumah yang sesuai dengan seleraku karena sewaktu-waktu papa sama mama pasti akan berkunjung jika mereka sudah mengetahui yang sebenarnya dan siapkan satu ruangan untuk dijadikan ruang kerja sementara selama kita berada disana, lengkapi dengan semua fasilitas yang dibutuhkan jika sewaktu-waktu akan diadakan rapat jarak jauh. Yang begitu saja harus aku jelaskan satu per satu ". gerutu Rodrigo diakhir kalimatnya

'bukannya aku gak tau tuan muda, hanya saja aku takut salah lagi daripada gajiku bener-bener dipotong' gerutu Alex dalam hatinya (jangan hanya berani ngomel dalam hati dong, Lex 🤣🤣🤣)

Tanpa menunggu lagi, Alex segera melaksanakan semua yang di perintahkan karena sudah sangat mengenal tuan muda yang satu ini sangat perfect dan tak ada kompromi jika tidak sesuai dengan keinginannya. Hanya Alex seorang yang bisa dengan sabar mendampingi seorang Rodrigo, itupun kadan tidak puas dengan hasil kerja Alex jika lama menunggu. Patut diketahui lamanya seorang Rodrigo adalah batas waktu 5 menit, jika lewat dari itu maka sudah terlalu lama.

Sedangkan di Indonesia bagian tengah tepatnya di Makassar, Amelia sudah mulai menjaga jarak dengan Damar agar perasaan mereka tidak semakin dalam, dan terlebih lagi dengan keadaan Amelia yang mempunyai anak dari hasil pergulatan dimalam kelam itu.

Bukannya Amelia tak ingin berjuang agar putranya bisa menerima kehadiran Damar sebagai ayah sambungnya, terlepas dari semua itu, Amelia sangat mengenal tabat anaknya yang sangat keras. Amelia tidak ingin jika harus memaksa anaknya demi kebahagiaan dirinya sedangkan anaknya pastinya akan sangat kecewa atau lebih parahnya jika dia merasa terluka dan itu sangat tidak baik pada masa pertumbuhannya.

Amelia hanya berharap seiring dengan waktu dan usianya, suatu saat Rafi akan mengerti dan setuju jika Amelia bisa bersama dengan pria yang mencintainya dan bisa menerima keadaan mereka.

'mungkin belum saatnya Rafi mempunyai seorang ayah sambung, mungkin mas Damar bukan jodohku, bukan sosok ayah yang diinginkan oleh putraku'. batin Amelia pasrah

"Mel,,,,ada masalah apa,,,,sejak tadi aku perhatikan kamu sepertinya punya masalah " ujar Damar yang sejak tadi berdiri di depan pintu ruangan praktek Amelia.

"Enggak ada apa-apa kok,,,," kata Amelia tersenyum paksa

"Oh ya, Mel,,,,ayah dan ibuku akan datang dua hari lagi, aku harap kamu siap bertemu dengan mereka agar kalian bisa saling mengenal dan sekalian kita mohon restu " kata Damar tersenyum bahagia

"Nanti kita liat ya, mas, soalnya Rafi gak ada yang jaga,,,,oh ya mas,,,,kamu udah ngomong pada beliau tentang aku yang udah punya anak ???" tanya Amalia menatap Damar dengan tatapan yang sulit diartikan

"Ya,,,,belum sih ". jawab Damar ragu-ragu

"Ya udah gak apa-apa, kok,,,," ujar Amelia dengan tenang.

'semoga saja kamu dan keluargamu gak mempermalukan aku, mas,,,,meskipun sebenarnya aku tidak bisa berharap apa-apa pada hubungan ini, setidaknya kita bisa mengakhiri tanpa ada yang tersakiti '. batin Amelia berusaha tenang

🥀🥀🥀🥀🥀🥀

hai,,,,hai,,,hai,,,author datang lagi menyapa via update semoga gak lama menunggu 😆😆😆

jangan lupa dukungannya ya,,,,maaf author selalu minta support dari para reader agar selalu bersemangat dalam berkarya

salam hangat dari author

Love you for ever all