NovelToon NovelToon
Artis Cantik Vs Supir Tampan

Artis Cantik Vs Supir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Azalea Margarita seorang artis cantik papan atas yang begitu membenci Adiknya sendiri karena sakit lumpuh, Azalea tidak pernah tersenyum sekalipun terhadap Adiknya, bahkan Azalea lebih memilih tinggal di hotel milik Ayah nya karena begitu tidak ingin melihat Adik nya yang lumpuh.

Sifat dan karakter Azalea yang begitu keras, hingga begitu sulit untuk bisa jatuh cinta terhadap laki-laki manapun, hingga akhirnya Azalea di jadikan bahan taruhan oleh Fauzan Harkas sesama artis pemeran utama, dan CEO muda yang royal gemar berpesta demi mencari ke senangan ya itu Ronald Jensen.

Apey pemuda dari desa mencoba mencari ke beruntungan mengadu nasib ke kota, dengan bekal ilmu bela diri dan ke ahlian bisa menyetir, Apey mencoba adu nasib mencari rejeki ke kota demi bisa membahagiakan ke dua orang tuanya, yang ingin mempunyai ladang atau sawah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melamar kerja.

Ririn masuk ke dalam lift melamun menebak nebak mengira ngira siap kira kiranya laki-laki yang di suruh Anton membawakan nasi goreng, baru pertama kali ini Ririn melihat laki-laki yang sesuai dengan kriteria enak di pandang.

Azalea di dalam kamar hotel sudah menyandarkan tubuhnya di sofa, dengan pandangan menatap kosong ke depan, pikiran yang sudah terpengaruh alkohol membuat dirinya enggan memikirkan apa apa.

Ririn masuk ke kamar sambil membawa nasi goreng, langsung menuju belakang menuangkan nasi ke piring, mengambil air putih membawanya ke atas meja lalu meletakannya.

"Ponsel lo bunyi tuh," ujar Ririn mendengar dering panggilan ponsel Azalea.

Azalea tidak menjawab air matanya mengalir di pipinya yang putih mulus, namun tangannya meraih nasi goreng di atas meja, sambil makan sambil mengusap air matanya.

"Makan dulu baru nangis, kebiasaan banget makan sambil nangis!" tegur Ririn melangkah menuju ponsel Azalea di atas tempat tidur.

Terlihat Randika Adiknya Azalea yang menelpon.

"Adik lo nih telpon," terang Ririn.

"Rijek saja, gue ingin Adik gue mati," lontar Azalea enggan mengangkatnya.

"Kalau ngomong doanya jelek terus, bagaimanapun Randika Adik lo Lea," tegur Ririn melihat ketus Azalea.

"Adik gua hanya bikin beban, bikin gue malu, bikin keluarga gue malu," lontar kembali Azalea sambil makan.

"Lea, mau sampai kapan lo benci sama Adik sendiri, sedangkan Adik lo begitu sayang sama lo, selalu menanyakan lo ada dimana, mau pulang apa tidak, gue tidak tega dengarnya," tegas Ririn.

"Ambil saja Adik gue buat lo, bawa ke rumah lo," ketus Azalea.

"Haduh dasar batu keras kepala!" Ririn menaruh kembali ponsel Azalea di atas kasur lalu mengambil beberapa berkas.

Randika Anditia Adiknya Azalea mempunyai penyakit lumpuh dari sejak kecil, Azalea begitu membenci Adiknya merasa Adiknya hanya menjadi beban dan aib bagi keluarganya, tidak sedikit orang orang yang mengumpat menyindir dan menghina Azalea mempunyai Adik yang lumpuh.

Randika Adiknya Azalea sudah duduk di bangku sekolah kelas dua SMP, meski berulang Azalea memarahinya namun Randika tidak pernah membenci Azalea, selain Randika tidak mempunyai teman hanya Azalea lah Kakaknya yang selalu Randika harapkan agar bisa di jadikannya teman di rumah.

"Ini berkas tiga sutradara yang ingin di bintangi filmnya sama lo, dari alurnya gue kira lo tidak akan lama memahaminya," terang Ririn sambil meletakan di atas meja.

"Gue lelah, gue cape, kenapa tidak ada yang mengerti gue," ungkap Azalea.

"Terus lo kira gue bukan orang gitu? tidak mengerti ke adaan lo yang keras kepala?" tanya Ririn menatap.

"Gue ingin tidur!" Azalea tidak menggubris berkas di atas meja langsung naik ke atas tempat tidur.

"Ya udah gue pulang, besok jam sembilan pagi gue ke sini, jangan begadang," pesan Ririn sambil menaikan selimut ke tubuh Azalea.

Azalea memejamkan matanya merasakan lelah seharian berada di tempat syuting, jadwal Azalea begitu padat hampir setiap sutradara berharap filmnya bisa di bintangi oleh Azalea, meskipun harus membayar mahal demi bisa mendapatkan peran yang di bintangi oleh Azalea.

Di tempat lain, malam itu di rumah mewah dua lantai, Pak Wiguna Ayahnya Azalea keluar dari kamar, menuju ruangan tengah dimana Randika Adiknya Azalea yang duduk di kursi roda, selalu menunggu di ruangan tengah menunggu Azalea Kakaknya ada pulang ke rumah.

"Randika, udah malam masuk ke kamar, Kakak kamu tidak akan pulang," bujuk Pak Wiguna sambil mengusap rambut Randika.

"Kakak sudah satu minggu belum pulang Pah," ucap Randika.

"Kakak kamu sudah dewasa Randika, dan sangat sibuk dengan jadwal syutingnya, kalau kamu selalu menunggu seperti ini, Kakak kamu akan semakin marah," bujuk kembali Pak Wiguna.

"Kak Azalea benci sama aku ya Pah?" tanya Randika.

Pak Wiguna setengah jongkok menatap wajah Randika yang terlihat sedih.

"Kak Azalea itu bukan benci sama kamu, tapi jadwal syutingnya sangat padat sekali, Kak Azalea milih tidur di hotel karena lebih dekat dari tempat Kak Azalea syuting," bujuk Pak Wiguna agar Randika tidak sedih.

"Aku ingin ke hotel Pah, ingin bertemu Kak Azalea," ucap Randika menatap.

"Iya, besok ya pulang kamu sekolah kita ke sana," bujuk Pak Wiguna terpaksa harus berbohong.

Randika langsung sumringah senyum lebar mendengarnya.

"Besok ya Pah, Papa tidak bohong kan?" tanya Randika menatap.

"Iya, masa Papa bohong sama kamu," jawab Pak Wiguna memegang tangan Randika.

Randika kembali senyum lebar mengangguk berulang merasakan senang.

"Aku ke kamar ya Pah!" Randika memutar kursi rodanya dengan wajahnya sumringahnya.

Pak Wiguna menundukan kepalanya melihat ke adaan Randika yang hanya bisa duduk di korsi roda, ke kayaan uangnya yang berlimpah namun yang Randika inginkan hanyalah teman untuk bermain, sementara Azalea Kakak satu satunya Randika malah begitu membenci Randika dari semenjak Randika di vonis lumpuh permanen oleh dokter.

Hari menjelang pagi, Apey terpaksa menginap di rumah Pak Rohman karena pagi pagi sudah harus berada di hotel untuk melamar kerja, Pak Rohman asli pribumi di kota itu meskipun rumah Pak Rohman sederhana, tapi Pak Rohman tidak segan segan mengajak Apey untuk menginap di rumahnya, apa lagi Apey yang sudah mau membantunya berjualan semalam.

Apey meskipun hanya tidur dua jam lebih, namun Apey tetap semangat tidak merasakan ngantuk karena pagi itu, pagi yang sangat penting bagi Apey yang akan melamar pekerjaan di kota itu, Pak Rohman dengan kebaikan hatinya pagi itu mengendarai motor mengantarkan Apey ke depan hotel sisi jalan.

"Pak Rohman, terima kasih banyak, Pak Rohman sangat baik sekali, sudah mengajak saya menginap, sekarang mau mengantarkan saya ke sini," puji Apey yang mengenakan kemeja putih.

"Iya sama sama, kamu juga sudah baik mau membantu saya berjualan semalaman," puji balik Pak Rohman.

Mobil Anton datang di dalam mobil Anton melihat Apey sedang berdiri sama Pak Rohman, Anton langsung membuka kaca mobilnya memberikan klakson.

"Itu Pak Anton datang, sudah sana," titah Pak Rohman.

"Iya Pak, saya ke sana dulu, sekali lagi terima kasih banyak Pak, saya permisi dulu!" Apey dengan wajah sumringah setengah berlari menuju mobil Anton yang berhenti.

Pak Rohman menghela nafasnya melihat semangat Apey yang selalu tersenyum ceria.

"Selamat pagi Pak Anton," sapa Apey di sisi pintu mobil.

"Selamat pagi Apey, nanti kamu bilang ke satpam, mau bertemu saya gitu, nanti kamu langsung ke belakang hotel saja, saya akan langsung menyusul," titah Anton.

"Siap Pak Anton, nanti saya akan bilang sama satpam," balas Apey senyum lebar.

"Ya sudah, saya masuk duluan!" Anton langsung melajukan mobilnya menuju pos penjagaan masuk.

Apey langsung berdiri tegak sedikit merapihkan kemeja dan rambutnya, lalu melangkah menuju pintu masuk bagi pejalan kaki yang di jaga satpam.

1
Muhamad Arifiscal
lanjutan y dong
Warsito Bojleng
lanjutanya
Dadang Kusdiana
kak masih ada kelanjutan nya at udah tamat ?
Heri Wibowo
Kok belum update lagi kakak
Dadang Kusdiana
up nya kenapa lama pisan ???
kaylla salsabella
makin kesini makin runyam permasalahan azelia
Heri Wibowo
Beni ternyata teman yang tidak setia kawan
Was pray
sama saja azalea lepas dari mulut buaya masuk ke mulut komodo, apes azalea
Heri Wibowo
lanjut kak.
sitanggang
makin gk jelas
kaylla salsabella
wah hbs ini pasti keluarga azelia salah paham di kira apey melarikan diri
Was pray
dapat kue apem nya azalea tapi ditukar sauma nyawa ya bukan untung tapi buntung apey apey...😄😄😄
Heri Wibowo
akhirnya terjadi juga
kaylla salsabella
apey dan azelia sama polos udah tahu azelia bersikap gak seperti malah gak lapor ke pak Bagas atau pak Wiguna

semoga aja hbs ini gak terjadi kesalahpahaman
Abdurrahman Nasir
kapan update thor
SAKSI PENA: nanti pgi kak blm lolos review, bab full'y mau di sahre di fb 🙏🙏
total 1 replies
Santai Dyah
salam kenal thor
Santai Dyah: sama-sama saling suport yuuuh
SAKSI PENA: slam kmbli kak, mksh udh mampir 🙏🙏
total 2 replies
Heri Wibowo
Wah kira-kira apa ya yang akan dilakukan apey.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
lanjut Thor
Yuyundraaida
ngikuti trus tiap saat updateny, saking ga mau ketinggalan crta ny hikhik
SAKSI PENA: trma ksh kak 🙏😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!