Ellina damara, gadis berusia 18 tahun yang di adopsi keluarga damarta.
Awalnya kehidupannya baik baik saja sebelum kedatangan sahabat sekaligus calon istri kakak sulungnya. Yang mengakibatkan dirinya di benci oleh sang kakak karena di tuduh berbuat jahat pada calon istrinya.
Hingga sebuah tragedi terjadi. Mereka tidur bersama hingga mengakibatkan ellina hamil. Namun sayangnya Arion sang kakak tak ingin bertanggung jawab. Dan memaksa menyuruh ellina menggugurkan kandungannya.
Dengan sakit hati ellina memilih pergi dari kehidupan Arion seta keluarganya. Melahirkan dan membesarkan anaknya sendiri.
Hingga beberapa tahun mereka bertemu kembali. Dengan ellina yang telah berubah bersama sang putra tampan.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Pagi harinya ellina bangun lebih pagi dari biasanya. Dia membantu mami dan bi Inah masak di dapur.
Ia sudah bisa berjalan seperti biasanya. Namun, dia masih menghindari Arion. Walaupun ia tahu akan terus bertemu.
Setelah selesai ellina serta mami Rasti dan bibi Inah menatanya di atas meja makan.
'' el kamu panggil gih kakak kakak kamu. Mami mau panggil papi''. Titah mami Rasti.
Ellina sebenarnya ingin menolak namun lidahnya terlalu kelu hingga akhirnya dia mengangguk.
Ellina berjalan ke lantai atas untuk membangunkan Leo serta arion. Sampai di kamar leo Ellina menggedornya dengan keras.
Dok
Dok
Dok
'' kak bangun. Kata mami sarapan!'' ujar el keras. Dan hanya terdengar sahutan dari dalam. Sepertinya Leo baru saja bangun.
Ketika berada di depan pintu kamar arion ragu ragu dia untuk mengetuk. Pasalnya disanalah dia kehilangan kehormatan nya oleh kakaknya.
Tok
Tok
Tok
Setelah mengetuk pintu tiga kali dengan kekuatan yang lemah, El berlari pergi meninggalkan kamar Arion dan turun ke bawah.
Di bawah dia di sambut pertanyaan maminya. Ellina menjawabnya dengan sedikit kebohongan.
'' mana kakak kakak kamu sayang?''
'' masih siap siap mi, tapi udah aku bangunin''. Ujarnya sedikit berbohong.
'' yasudah kamu ke meja makan. Mami mau cuci tangan dulu''.
Ellina mengangguk dan menghampiri meja makan. Disana sudah terdapat papi Dion yang tengah menyantap roti bakar.
'' pagi pi''. Ujar ellina lalu duduk di kursi.
'' pagi juga sayang''. Balas papi Dion.
Tak lama mami Dan kak leo datang ke sana Dan duduk. Namun mereka tak melihat Arion turun.
'' leo! Kakak kamu mana?''. Tanya mami Rasti.
'' nggak tahu mi. Kayaknya belum bangun''.
'' Masa sih?'' tanya mami Rasti. Leo mengangguk.
'' udah kamu bangunin kan El?'' ellina mengangguk.
'' udah mi, tadi aku udah bangunin kak Arion kok''. Jawab ellina. Karena dia memang membangun kannya meski tidak kuat.
'' yasudah kita sarapan saja duluan. Mungkin Arion ada urusan sebentar di kamarnya.'' ujar papi Dion.
Mereka pun melakukan sarapan pagi tanpa Arion yang mereka kira sedang sibuk di kamar.
Namun berbeda dengan Arion yang baru bangun. Dia terkejut kala melihat jam yang menunjukan hampir pukul delapan. Dia kesiangan. Mami nya tak membangun kannya.
Buru buru arion masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Setelahnya dia menggunakan pakaian dengan cepat lalu turun ke bawah.
Ketika sampai ke bawah Arion hanya bisa menemukan mami nya serta bi Inah yang tengah membereskan meja makan.
Dia yakin semua orang pasti sudah berangkat.
'' mami kenapa gak bangunin aku mi?'' keluh Arion sambil membenarkan letak jam tangannya.
Mami Rasti yang tengah membereskan Meja seketika menoleh pada Arion. Dahinya mengerut bingung dengan pertanyaan Arion.
'' di bangunin kok. Mami tadi suruh El bangunin kamu masa iya dia gak bangunin?'' tanya mami El heran.
Pasalnya ya tadi dia sudah menyuruh El membangunkan kedua kakaknya. Tapi bagaimana bisa Arion tidak di bangunkan sedangkan Leo saja bangun.
Arion yang mendengar El yang membangunkannya seketika mengerti. Dia tahu pasti adiknya itu trauma dengan kemarin malam saat dia mengambil kehormatannya. Dia sadar dia salah walaupun dirinya sedang tidak sadar malam itu.
'' ya udahlah mi aku berangkat dulu. Sudah siang soalnya''. Pamit arion dan mencium tangan mami Rasti.
'' gak sarapan dulu?'' Arion menggeleng.
'' nanti aja di kantor''. Ujarnya lalu berlalu keluar. Tak lupa dia mengambil kunci mobil miliknya dan pergi menuju kantor.
Mami Rasti hanya bisa menggeleng. Lalu melanjutkan kembali pekerjaannya.
Yah meskipun dia memiliki art bukan berarti dia lepas tanggung jawab sebagai istri dan ibu. Dia ingin anaknya merasakan kasih sayangnya sebelum nanti mereka memiliki keluarga sendiri. Apalagi Arion yang sebentar lagi akan menikah.
...
Di kantor Arion telat sepuluh menit. Padahal dia sudah mengebut dijalan sampai waktu yang seharusnya setengah jam berubah jadi 15 menit.
Semua ini gara gara elina yang tidak membangunkannya. Alhasil dia kesiangan bangun.
Arion langsung di suguhkan dengan kerjaan yang menumpuk. Banyak berkas yang tadi di kirimkan Rina padanya yang harus di cek.
Sampai di jam istirahat Arion baru bisa bernapas lega karena pekerjaan selesai. Dia bisa beristirahat sebentar sebelum melanjutkan kembali pengecekan berkas berkas lain.
Merasa perutnya lapar Arion turun ke bawah dan masuk ke kantin kantor. Dia memesan nasi goreng yang tampak mantap untuk di makan siang hari.
Setelah mendapat pesanannya Arion kembali ke ruangannya dan memakannya disana.
Baru beberapa suap Arion makan tiba tiba perutnya merasakan mules. Arion buru buru masuk ke toilet yang khusus di buat disana untuk membuang hajat.
Setelah merasa lega Arion kembali keluar dan makan. Namun saat ingin menyuapkan makanan nya perutnya kembali merasakan mules membuatnya kembali masuk ke toilet.
Hampir lima kali Arion bolak balik toilet. Hal itu membuatnya enggan untuk memakan kembali nasi goreng pesanannya.
Dia merutuki ellina dalam hatinya. Gara gara ellina yang tak membangunkannya membuatnya telat tidak sarapan dan membangkitkan kembali penyakit lamanya.
Arion kecil akan selalu sakit perut jika dia tak sarapan pagi harinya atau langsung makan sembarangan sebelum makan nasi. Dan sekarang penyakitnya kembali kambuh.
' ah anak sialan! Awas saja kau'