Setelah bereinkarnasi ke dunia lain, Klein memutuskan untuk merubah hidupnya. Sebagai seorang yang bekerja keras dalam belajar dan akhirnya menjadi pekerja kerah putih yang terus-terusan bekerja lembur sampai kematiannya, di kehidupan ini dia memutuskan-
Tidak akan bekerja dan hidup dengan santai!
Untungnya, Klein bereinkarnasi sebagai pangeran pertama dengan keluarga yang menyayanginya. Belum lagi, dia juga menunjukkan bakat sihir yang sangat luar biasa, langka di antara umat manusia.
Latar belakang hebat dan bakat super, bukankah itu cocok sebagai pahlawan atau semacamnya?
Bahkan jika itu benar, Klein tidak peduli. Dalam hatinya, hanya ada satu tekad yang selalu dia jaga.
‘Di kehidupan ini-‘
‘Aku hanya ingin bermalas-malasan!’
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemuda Paling Beruntung
Setelah beberapa hari, para murid akhirnya tiba di akademi.
Sesampainya mereka di akademi, berbagai berita juga menyebar dengan luas, khususnya berita serangan Swords of Rebellion. Para murid kelas 2 dan 3 jelas tidak menyangka kalau ada organisasi yang begitu berani menyerang murid-murid dari Akademi Dawn Star.
Adanya korban jelas tidak terelakkan, tetapi pihak akademi juga sudah melakukan hal baik sehingga jumlah korban bisa diminimalisir.
Walau ada kabar duka, tetapi hal itu tidak memengaruhi berjalannya pembelajaran di akademi. Bahkan kepala sekolah baru yang misterius juga menghimbau para murid untuk belajar dengan lebih giat dan tidak menganggap tempat ini sebagai taman bermain.
Diketahui bahwa kepala sekolah baru mulai menjabat tahun ini. Akan tetapi, tidak ada perkenalan atau semacamnya. Bahkan orang itu tidak menampakkan batang hidungnya.
Bagi para murid, kepala sekolah baru adalah sosok yang cukup misterius. Namun, banyak juga yang menganggapnya remeh. Membicarakannya di belakang, beranggapan kalau kepala sekolah itu seorang pengecut.
Takut untuk muncul dan menyinggung beberapa kerajaan besar yang tidak bisa dia kacau kan.
Tentu saja, itu semua tidak ada hubungannya dengan Klein.
Setelah kembali ke akademi, pemuda itu kembali menjalani kehidupan tempo lambat, santai, dan bebas. Hanya saja, berbagai rumor tentangnya mulai muncul meski dirinya tidak ingin tampil menonjol.
Seperti yang diketahui, berita tentang serangan Swords of Rebellion tersebar. Itu berarti, ada juga murid-murid yang mendapatkan ketenaran karena masalah ini. Beberapa anggota kelompok yang menonjol jelas mulai menjadi topik pembicaraan.
Arthur dan anggota timnya jelas menjadi sangat populer. Selain itu, Klein dan anggota timnya juga menjadi populer dalam beberapa artian.
Rachel yang biasanya cukup berisik di dalam tim terkenal dingin di luar. Gadis itu melakukan hal yang baik, mengalahkan dan menangkap musuh, membantu kelompok lain, serta melakukan beberapa hal lainnya.
Ditambah parasnya yang cantik, Rachel benar-benar menjadi gadis populer di akademi.
Bukan hanya Rachel, Luna juga melakukan hal tidak kalah baiknya dibanding Rachel. Selain itu cantik, dia juga lembut, dan terlihat penurut. Itu membuat nilai plus di mata banyak orang, bahkan sebagian siswa merasa dia lebih baik dari Rachel.
Keduanya jelas merupakan sosok yang populer sejak awal. Namun, tidak ada yang menyangka kalau popularitas Arianna Flamel juga disorot dalam tes ini.
Awalnya tidak banyak orang yang memperhatikannya. Mereka hanya menganggap gadis itu agak tertutup, aneh, dan sulit dimengerti. Namun, setelah memperhatikan lebih detail, mereka jelas terkejut.
Layak sebagai anggota Keluarga Flamel! Walau sedikit pendek, tetapi parasnya tidak kalah cantik dengan kakaknya. Bukan hanya itu, bentuk tubuhnya juga tidak cocok dengan sikapnya yang seperti anak kecil.
Walau sebagian masih menganggapnya aneh, tetapi tidak ada orang yang membencinya.
Sedangkan Vlad juga menjadi populer, hanya sedikit lebih buruk dari Shane yang tampil menonjol di antara para murid beasiswa. Selain itu, banyak bangsawan sangat menyayangkan pilihannya untuk mengikuti Klein.
Vlad terkenal pendiam, agak bodoh, tetapi patuh dan setia pada rekannya, belum lagi tuannya. Jika bukan karena takut dengan latar belakang Klein, beberapa orang pasti sudah mencoba merekrut, bahkan merebutnya secara paksa.
Selain berbagai orang yang terkenal atas tindakan positif, tentu saja ada perilaku negatif yang disorot.
Di antara banyak berita, yang paling populer tentu saja berita tentang Klein. Meski tidak berbicara langsung di depannya, banyak orang membicarakan perilaku ‘melarikan diri’ yang dia perbuat secara diam-diam.
Banyak murid merasa tidak puas terhadapnya. Menganggapnya sangat beruntung memiliki keluarga yang baik, bahkan timnya juga sangat baik. Dia juga dikelilingi tiga gadis cantik dan seorang pengawal berbakat.
Rasa iri itu membuat banyak orang membicarakan hal-hal buruk tentangnya, dan rumor tersebut mulai menjadi-jadi.
Tentu saja, ada beberapa orang yang mencoba menepis rumor itu, tetapi tetap kalah dalam jumlah.
Misalnya Arthur, dia tidak henti-hentinya menjelaskan kalau Klein telah menolongnya. Dia menjelaskan kalau Klein tidak kabur seperti pengecut seperti yang dirumorkan, tetapi menarik musuh untuk memberi mereka waktu mundur dan memulihkan diri.
Tentu saja, sedikit orang yang mau percaya. Lebih tepatnya, mereka tidak peduli apakah itu benar atau salah. Mereka lebih suka menganggap rumor buruk itu benar, karena hal semacam itu cukup memuaskan rasa iri mereka.
Ya. Begitulah sifat kebanyakan manusia.
Anggota tim Klein juga diam tidak mengkonfirmasi. Alasan mereka melakukan itu karena Klein memintanya.
Rachel awalnya sangat marah dan ingin menghajar orang-orang yang menyebarkan rumor, tetapi Klein menghentikannya. Bukan hanya Rachel, dia juga menghentikan Luna, Arianna, dan Vlad yang ingin memberi orang-orang itu pelajaran.
‘Sebaik apapun yang kamu lakukan, pembenci hanya akan melihat keburukan mu. Seburuk apapun yang kamu lakukan, teman sejati hanya akan melihat kebaikan mu.’
‘Tidak perlu berusaha menjadi sempurna, karena pada hakikatnya, tidak ada makhluk sempurna di dunia fana.’
Itu yang Klein katakan pada mereka. Dia sama sekali tidak peduli dengan ucapan orang-orang, karena jika diperhatikan, hal semacam itu tidak akan ada habisnya.
Memiliki keluarga dan rekan yang percaya dengannya. Meski tidak banyak, itu sudah cukup baginya.
Tidak terasa, satu bulan berlalu begitu saja.
Benar saja, dengan berjalannya waktu, orang-orang mulai bosan membicarakan Klein karena orang itu benar-benar seperti batu.
Yah, bukannya kokoh seperti batu, tetapi diam saja di sana seperti batu. Benar-benar seperti bongkahan batu yang tidak peduli dengan panas, angin, hujan, bahkan badai.
Itu membuat orang berhenti membicarakannya, dan akhirnya menganggapnya sebagai ‘Pemuda Paling Beruntung’ di akademi.
Meski dianggap memiliki bakat biasa-biasa saja, dia terlahir sangat mulia. Meski banyak orang benci mengakuinya, jika Klein mau mengklaim gelar sebagai nomor 2 pemuda paling tampan di akademi, tidak akan ada yang berani mengklaim yang pertama.
Tampan, tidak kekurangan uang, latar belakang kuat, bahkan dikelilingi rekan hebat serta gadis-gadis cantik.
Siapa yang berani berkata dia tidak beruntung?
Bahkan keberuntungannya membuat orang-orang menjadi sangat iri sehingga mata mereka merah seolah-olah akan darah akan mengalir keluar dari sana!
Sementara itu, orang yang menjadi topik pembicaraan sibuk dalam dunianya sendiri.
Di taman sekolah, Klein berbaring santai di bawah pohon. Di sampingnya, ada Luna yang duduk sambil membawa wadah berisi potongan-potongan buah segar. Gadis itu sesekali menyuapi pemuda itu dengan penuh perhatian.
Saat menikmati waktu santainya, Klein tiba-tiba melihat gadis berambut merah berjalan ke arahnya dengan ekspresi penuh semangat.
Ya, dia adalah Arianna yang dalam waktu ini semakin akrab dengannya.
Melihat ekspresi penuh semangat gadis itu, Klein langsung menjadi waspada. Lagipula, hal-hal yang membuatnya bersemangat biasanya adalah sesuatu yang ingin dijauhi oleh pemuda itu.
“Wahai rekan seperjuangan ku, apakah kalian sudah melihat papan pengumuman?!”
“Ini adalah waktunya bagi kita untuk bersinar!”
Mendengar perkataan Arianna, Klein dan Luna saling menatap. Klein kemudian memandangi gadis itu dengan ekspresi curiga.
“Memangnya ada apa?” tanya pemuda itu.
“Meski Turnamen Antar Sekolah masih lama, tetapi pemilihan perwakilan dari Akademi Dawn Star akan dimulai. Bukan hanya itu saja, tetapi ada hal yang sangat luar biasa.”
Arianna menatap ke arah Klein dan Luna dengan ekspresi bersemangat lalu melanjutkan.
“Kepala sekolah merubah cara pemilihannya!”
Mendengar itu, kelopak mata Klein berkedut. Entah kenapa, dia langsung merasa tidak nyaman. Ini biasanya terjadi ketika ‘hal berbahaya’ mengancam kehidupan damainya.
Pemuda itu tiba-tiba mencium aroma masalah.
‘Benar saja, datang ke akademi ini jelas bukan pilihan yang bijaksana!’
Menatap kosong pada langit biru tanpa awan, Klein tiba-tiba merasa hampa dalam hatinya.
>> Bersambung.